After Married ; Jung Jaehyun...

By asam_asin

878K 81K 17.8K

[15+] Sequel dari Nikah ; Jung Jaehyun "Aku mau punya banyak anak," -Jung Jaehyun High rank #4 in kpop (20/7... More

1. Awal
2. Jeno - Jimmy
3. Buna Sakit
4. Prank Untuk Abang
5. Gagal
6. Semua Sayang Buna
7. Imunisasi
8. Chaeyeon
9. Benar Tapi Salah
10. Kepercayaan
11. Saling Terbuka
12. Hampir
13. Jena Atau Kyumi ?
14. Apartemen Jiae
15. Om Eunwoo
16. Ayah Curhat
17. Waspada
18. Makan Siang
19. Foto
20. Percaya
21. Sakit Mata
22. Ulang Tahun
23. Pindahan
24. Mabuk
25. Ayah Mau Punya Anak Lagi?
26. Pelukan
27. Indonesia
28. Jakarta
29. Berantem
30. Overdosis
31. Ayah Nyebelin
32. Ayah vs Buna
33. Konser
34. Kasihan
35. Welcome Baby Jung And Goodbye.......
36. Bonus Chapter 1
37. Bonus Chapter 2
38. Bonus Chapter 3

38. Bonus Chapter 4

16.6K 1.2K 167
By asam_asin


Tadinya bonchapt cukup sampai chapter 3. Eh karena Haechan kemarin ultah, aku jadi pengen update hehew

.
.
.
.
.

"Baju batik kamu udah di gosok belum?"

"Udah."

"Cincinnya kamu taruh mana?"

"Di kamar, di dalam kotak kecil, di lemari, di sebelah kanan."

"Sepatunya udah di cuci kan?"

"Udah Buna ku sayang. Nanya apa lagi nih?"

"Potong rambut dong Chan, masa mau lamaran gondrong begitu," Dan masih berlanjut lagi ocehan Jiae lainnya karena sibuk mempersiapkan acara lamaran anak tertuanya. Siapa lagi kalau bukan Jichan? Yang rasanya baru kemarin lahir, tercebur ke got, lalu cintanya di tolak Somi, dan kini sudah memantapkan hatinya dengan sosok gadis berparas cantik yang saat kecil sangat di benci Jena, dia adalah Kyungrae atau akrab di panggil Kyumi.

Jichan dengan beraninya, datang ke Indonesia lalu melamar Kyumi di depan Eunwoo dan Chaeyeon setelah dua tahun kedekatan mereka. Bahkan Jaehyun dan Jiae tidak tahu kalau anak tertua mereka melamar Kyumi jika Eunwoo tidak memberitahunya.

Kurang asem memang makhluk satu itu.

Dan besok, keluarga Jaehyun akan datang ke rumah Eunwoo untuk melamar Kyumi secara resmi. Hanya melamar saja. Kalau untuk menikah, Jichan dan Kyumi memutuskan akan melakukannya nanti jika keduanya sudah selesai kuliah. Bahkan demi melangsungkan acara lamaran ini, Jaehyun dan Jiae sudah di Indonesia sejak dua minggu yang lalu.

"Aku mau gondrong atau engga sih tetap ganteng Bun," Balas Jichan santai.

Jiae memutar bola matanya malas, "Kenapa sih, kepedan kalian itu kayak Ayah banget? Sekali-kali dong kayak Buna suka merendah."

"Prettt!" Celetuk Jaehyun yang tengah menemani Jiana bermain di ruang tengah, "Rendah badannya sih iya."

"Maksud kamu aku pendek gitu?!" Balas Jiae tidak terima.

"Bukan aku yang bilang. Iya kan Na?"

Jiana mengangguk lucu, "Ukan Ayah yang ilang."

"Denger kan Bun???" Ledek Jaehyun.

Jiae mendengus, "Pokoknya Buna nggak mau tau. Kamu harus potong rambut. Kalau perlu sore ini Buna temenin ke barbershop."

Jichan tidak bisa menolak perintah kanjeng ratu. Akhirnya ia menuruti kemauan Jiae. Takutnya kalau ditolak, malah kualat pas hari-H.

Sore harinya Jichan dan Jiae pergi berdua ke barbershop, sedangkan Jaehyun, Jena, Jiana, dan si kembar pergi jalan-jalan sore ke taman.

"Mau di potong gimana nih Mas modelnya?"

"Botakin aja Mas," Bukan Jichan yang menyahut, melainkan Jiae.

Jichan mendengus, "Buna mau liat aku ditolak Kyumi besok?"

Jiae terkekeh pelan, "Katanya gimanapun model rambutnya kamu tetap ganteng."

"Ya nggak sampai botak Bun."

"Iya engga. Rapihin aja deh Mas, biar keliatan fresh gitu."

Selesai meraphikan rambut, Jichan tidak langsung mengajak Jiae pulang. Ia mengajak Jiae pergi ke kafe rooftop yang tidak jauh dari lokasi barbershop tadi. Ternyata Jichan telah melakukan reservasi di tempat ini. Ia memesan satu meja khusus yang sudah di hias sedemikian rupa, hanya untuk Jiae.

Suasana malam yang tenang, meja yang di hias dengan banyak bunga, lalu makanan-makanan cantik yang tertata rapih di atas meja membuat kedua sudut bibir Jiae terangkat begitu melihatnya, "Abang nyiapin ini buat Buna?" Tanya Jiae tak percaya.

Jichan tersenyum seraya mengangguk, "Silahkan duduk ratu," Jichan menarik kursi dan mempersilahkan Jiae untuk duduk.

"Jadi mau belajar romantis atau gimana sampai nyiapin ini segala buat Buna?"

Jichan duduk di hadapan Jiae. Tangan kanannya menuangkan air minum untuk wanita itu, "Jichan mau makasih buat Buna," Jichan menyerahkan gelas yang sudah terisi minuman kepada Bunanya.

"Makasih buat apa?"

Jichan meraih sesuatu dari kolong meja, ternyata itu album foto miliknya dari bayi hingga kini, "Buna liat fotonya dulu deh." Pinta Jichan.

Jiae meletakan gelas yang semula ia pegang, dan mengambil album foto itu. Matanya reflek berkaca-kaca begitu membuka lembaran albumnya satu demi satu. Di sana banyak sekali moment Jichan dari dia lahir hingga sebesar sekarang. Padahal Jiae sudah sering melihat kumpulan foto ini. Tapi kenapa rasanya hari ini begitu sedih saat melihat foto-foto ini? Apa karena suasana kafe yang mendukung untuknya menangis?

Air mata Jiae jatuh saat melihat sebuah foto yang memperlihatkan ia tengah mendekap Jichan untuk pertama kalinya setelah Jichan keluar dari inkubator. Tangan kecil Jichan kala itu menggenggam erat tangannya, seolah memberitahu Jiae untuk tidak dilepas apalagi sampai meninggalkannya.

"Jichan mau makasih sama Buna untuk semuanya," Jichan bersuara, membuat Jiae mendongak menatapnya, "Makasih karena udah ngurus Jichan dari dalam perut, sampai Jichan sebesar ini."

Jiae tersenyum di sela tangisnya.

"Maaf ya Bun kalau selama ini Jichan banyak salah, dan sering ngelawan sama Buna. Asal Buna tau, Buna adalah cinta pertama Jichan setelah lahir ke dunia. Jichan sayang dan bangga banget punya ibu kayak Buna. Jichan tau Buna capek ngurus Jichan dan adik-adik, tapi meski begitu, Buna nggak pernah ngeluh sama sekali. Pokoknya Jichan sayang sayang sayang banget sama Buna. Meskipun Jichan udah menikah nanti, Buna tetap nomor satu untuk Jichan."

Jichan berjongkok di depan Jiae dan mengulurkan tangan kanannya, "Want to dance with the Prince tonight?" Tanyanya, "Tenang, Jichan udah izin Ayah buat pinjem ratunya malam ini."

Jiae meraih tangan putranya, "Why not?"

Keduanya tertawa, kemudian mulai berdansa, "Diajarin siapa jadi romantis gini? Kyumi ngadu ke Buna katanya kamu nggak romantis."

"Diajarin Ayah Bun. Dua hari yang lalu Jichan di ceramahin karena nggak bisa romantis sama Kyumi hehehe."

"Kalau kamu nikah nanti, ya walaupun masih lama sih, kamu nggak boleh nyakitin Kyumi ya Chan? Sayangi Kyumi kayak kamu sayangi Buna, dan adik-adik perempuan kamu."

"Pasti Bunaku sayang. Pegang janji Jichan yang nggak akan pernah nyakitin perempuan Bun."

***

"ASEEKKKK UDAH TERIKAT NIH!" Teriak Jisung heboh saat sepupunya memakaikan cincin di jari manis Kyumi.

Orang-orang yang berada di sana bertepuk tangan heboh, tidak mau melewatkan moment ini, Naeun menyempatkan diri untuk membuat sebuah vlog.

Jiana yang berada di pangkuan Jeno ikut bertepuk tangan meski belum sepenuhnya mengerti apa yang terjadi. Sedangkan Jiae yang duduk disamping Jaehyun terlihat menghapus air matanya.

"Jangan nangis dong Bun, moment bahagia nih," Ucap Jaehyun sembari mengelus tangan istrinya.

"Aku nangis karena bahagia Mas. Kebayang nggak sih kalau kita bakal besanan sama Eunwoo dan Chaeyeon?"

"Engga kebayang. Soalnya aku bayangin kamu terus," Cengir Jaehyun.

Jiae mencubit perut suaminya keras, membuat Jaehyun mau tak mau memekik kesakitan dan menjadikan dirinya sebagai pusat perhatian karena berisik, "Malu-maluin tau Bun," Bisik Jaehyun.

"Kamu yang malu-maluin!"

"Jangan ribut deh Ayah, Buna, moment sakral nih," Peringat Jena.

"Iya maaf," Bisik Jaehyun dan Jiae bersamaan.

Setelah itu acara terus berlanjut, sampai akhirnya di penghujung acara, keluarga Jaehyun dan Eunwoo bersiap untuk melakukan foto keluarga.

"Pak, agak geser dikit ke kanan," Ujar si fotografer menyuruh Jaehyun untuk lebih dekat dengan Jiae, "Oke satu, dua, tig---"

"EH BENTAR MAS!" Pekik Jiae yang membuat si fotografer gagal memotret, "Kayaknya ada yang kurang deh." Jiae melihat ke sekelilingnya, "Nana mana?"

Jimmy ikut mengedarkan pandangannya, "Lah iya, Nana kemana ya? Bukannya terakhir dia sama Jeno?"

Jeno menunjuk dirinya, "Aku?" Beberapa detik kemudian ia menepuk keningnya, "Astaga aku lupa! Tadi Nana nangis, terus aku ajak keluar rumah, dan ketemu tukang odong-odong."

"Terus?" Tanya Jena, "Jangan bilang lo...?"











"JENOOOO! GIMANA CERITANYA NANA BISA KETINGGALAN DI ODONG-ODONG?!" Teriak Jiae murka.







Siapa yang kangen keluarga bobrok ini heii?! Mana suaranya! Mana?! Mana?!!!!

Siapa yang patah hati si Abang udah ngelamar anak gadis lain?!!!!

Continue Reading

You'll Also Like

118K 9.6K 86
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
2.1M 206K 58
❝ Jaemin, aku hamil anak kamu. ❞ a cover by : lalinasgraphic ©lianana, 2O19.
30.1K 2K 64
" Kak, Aku hamil " - Gabriella " Bil, kita beda agama " - Haven Gabriella Alcalest telah melakukan kesalahan terbesar dalam hidupnya. Ia dan sang...
278K 19.6K 53
[COMPLETED] Dia siapa? Dia suami Wendy? Perjodohan yang Wendy tidak tau? Dan Perlu berapa lama agar Wendy bisa beradaptasi dengan Chanyeol? Bagaimana...