My Mysterious Dosgan : Dosen...

By NengKarisma

68K 6.1K 295

Seri Mental Disorder Story ke-1 (Afka & Aruna) ⚠️ Budayakan follow Author sebelum membaca ⚠️ πŸ€πŸ€ Aruna Green... More

Prolog
Perkara Duit Kos
Malam Jum'at
Bakos = Bapak Kos
Badmood
Mr. Evill
Gembel Cinta
Menyebalkan
Dekat
Pacaran
Cupang
Keluarga Pacar
Ajakan Hangout
Cemburu
Stay With Me
Bertahan
Putus
Puncak Rasa Sakit
Mantan
Mantan (Lagi)
Cabe-Cabean
Menyelesaikan masalah
Bukan Sekedar Halusinasi
Ajakan Berkomitmen
Go Publick
Perkara Cincin
Bahagia
Suprise
Kecewa
Kegagalan
Tidak Baik-Baik Saja
Simpati
Melarikan diri
Faktanya
Sakit
Perhatian
Kesempatan kedua
Hamil
Visual
Memungut Restu
Sentuhan Akhir Cerita
VC
Janji Suci
Epilog
Penting Dibaca ⁉️

Kosan +62

2.4K 237 11
By NengKarisma

Kosan +62

"Hidup itu tak selamanya harus monoton, ada saatnya menemukan warna warni baru di tempat baru pula."

(Happy Reading)

❤1.989 k 💬 777
@Aruna_Greenidia
Ini mah bukan mudik pulkam yo guys, cuma pulkos😅😅
28 menit yang lalu

Komentar

@Doyyeng_id mau kemana bosqu, mudik gegara potek hayati yo😅😅 @Aruna_Greenidia

@Chieka_ChiekaW hehe, mudik mudikkk. Gak kuat liat manten jadi penganten dipelaminan✋
@Aruna_Greenidia

@Arjun_Naa mau kemana cantikqu??

@Hello_Baby ngeri bacanya😨😨
@Arjun_Naa

🏡🏡🏡

Dengan langkah agak tergesa-gesa aku memasuki sebuah kawasan yang lebih mirip apartemen dibandingkan kosan, maybe. Bagaimana tidak, kini aku berdiri di depan bangunan tiga lantai yang dari luar memang cukup sepi. Hanya ada dua security di depan pos jaga. Baru saja madam Jule mengantarku kemari, tetapi ia tak bisa menganturku sampai ke dalam. Tiba-tiba suaminya menelpon, katanya ibu mertuanya jatuh dari tangga. Innalilahi, semoga saja ibu mertua madam Jule baik baik saja.

Sambil menarik koper besar warna full silver milikku, juga tas punggung polo milikku. Aku bergegas masuk, setelah dapat izin dari dua security tadi. Kesan pertama yang kudapatkan ya, sepi mbak ee. Tidak ada satu orang pun yang berlalu lalang. Di lobby, menurutku sih jika diapartemen ini lobby. Tidak ada resepsionis pada umumnya, hanya ada seorang pria berseragam hitam hitam. Merinding hayati, mana sepi jempling bak di kuburan.

"Dek Aruna, ya?" Tanya pria berkumis tipis tersebut menyapaku.

"Ah iya pak?"

Kok bisa tahu namaku ya? Cenayang kali.

"Tadi madam Jule sudah menelpon. Katanya anak kosannya ada yang mau pindah kesini."

Pria yang aku tebak berusia 60 tahunan keatas itu, berbicara ramah kepadaku. Mengantarku ke kamar kosku, kamar yang berada di lantai dua. Di gedung itu ada total 12 kamar yang terbagi menjadi empat di tiap lantainya. Harusnya ini disebut apartemen, ya 'kan?

Mana ada gedung bertingkat begini disebut kosan. Tapi ya, bagaimana lagi. Dari pertama kali aku masuk kesini, aku belum menemukan satu orang pun di sini. Mahluk halus kali ya, menjelang maghrib begini begitu sepi.

"Ini dek Una, kuncinya. Temen kosnya dek Una lagi pulang kampung, jadi deķ una sendirian dulu untuk beberapa hari ini."

Aku mengangguk mengerti, setelah menerima kunci kosanku pria paruh baya bernama pak Ato itu izin pamit.

Cklekk

Bismillah, berulang kali kuucapkan bismillah kala pertama kali memasuki kosan baruku. Dan wow, mataku sampai tak mau mengedip rasanya. Jadi ini, kosan dengan tarif kurang dari satu juta setengah pengganti kosan lamaku. Ruanganya luas juga bersih, terdapat dua ranjang ukuran satu orang di sana. Dengan satu pintu yang kuyakini sebagai kamar mandi. Ada lemari baju yang cukup besar disana, dapur kecil, ada televisi juga. Ini sih lengkap sekali, sumpah tidak seperti dugaanku.

Tapi karena kemewaan dengan tarif segitu, kepalaku jadi dipenuhi oleh berbagai pertanyaan. Apa kosan ini bekas tempat pembantaian atau pembunuhan, oleh karena itu harganya murah?

Apa kosan ini banyak mahluk astralnya, sehingga punghuninya pun tidak tampak satupun.

Untuk ukuran kamar luas dengan satu kamar mandi dilengkapi oleh televisi, kipas angin juga ada terlalu murah dengan tarif segitu perbulanya. Belum lagi, keheningan yang amat kentara di kosan ini. Aku bukanlah gadis penakut, namun aku juga harus mengetahui seluk beluk tempat tinggalku untuk beberapa bulan kedepan. Ayolah, aku ini kaum rebahan yang tidak mau diganggu ketenanganya.

Selesai dengan ekspresi penuh kekagumanku, aku memilih membongkar barang bawaanku. Menyusun baju bajuku yang tak seberapa, juga beberapa barang barang kepentinganku sepertu buku buku pelajaran matkul, ñovel juga dan barang barang lainya. Kutata dengan sedemikian rupa, sebelum menjajal kamar mandi baru untuk kugunakan.

Pukul delapan malam aku baru selesai mengerjakan pekerjaanku. Selesai melaksanakan ibadah sebagai sorang muslim, aku memilih merebahkan tubuh letihku di tempat tidur baruku. Aku tidak asal menempati, kuyakini ini kasur tempat tidur miliku. Karena tempat tidur satunya aku yakin milik teman satu kos ku, mengingat ada beberapa benda di atasnya.

"Sepi amat ya?"

Aku pikir kosan ini akan lebih nyaman juga ramai. Tetapi kenyataanya seratus delapan puluh derajat terbalik.

Dari awal aku tiba hingga kini, aku tidak menemukan satu mahluk pun di sini. Sungguh, kosan ini terasa lebih sepi dari pada kuburan. Meninggalkan segala keluh kesah di otak cantikku, aku lebih memilih untuk mengistiŕahatkan tubuhku. Mungkin, keadaan esok hari akan lebih baik dari sekaran ini.

"Good night."

🏡🏡

Ketikkan jariku di atas keyboard laptop spontan berhenti. Aku yakin mendengar ada suara ketukan dari pintu kamarku. Tapi, siapa yang bertamu pagi pagi begini?

"Mungkin aku salah dengar?" Sugesti diriku, sebelum aku memilih kembali untuk mengetik.

Tok   Tok   Tok

Oh good, demi apapun itu benar pintu kosanku yang di ketuk dari luar. Masih dengan piama cute bergambar tsumsum milikku, aku berjalan dengan agak ogah untuk membuka pintu.

"Hallo, dek Una, ya? Anak kos baru 'kan?"

Aku tersenyum kecil, di depanku ada tiga orang perempuan yang datang bertandang. "Ah iya, mbak yang tinggal disini juga ya?" Tanyaku berbasa-basi.

"Iya, kenalkan aku Remi. Tetangga sebelah kosanmu."

Aku tersenyum kecil sambil mengangguk.

"Ini Nina, teman satu kosanku." Kenalkanya kepada perempuan di sampingnya.

"Salam kenal mbak, aku Aruna."

"Nina,"

"Ratna,"

"Aruna."

Selesai berkenalan dengan dua peemilik kamar kosan di lantai dua, aku diajak mengobrol oleh ketiganya. Mengobrol bersama mereka dapat mengurangi sedikit etensi penasaranku. Ternyata yang tinggal di kosan ini hanya dua puluh orang totalnya. 4 kamar di lantai dua 8 orang, di lantai bawah 9 0rang dan di lantai atas 3 orang. Sisanya dua kamar di atas kosong tak berpenghuni.

"Inget ya Una, di sini dilarang bawa cowok lewat dari jam lima sore, itupun dilarang di bawa ke kamar kos." Aku mengangguk mengerti.

Mbak Remi ini tengah menuturkan apa saja peraturan peraturan yang harus dipatuhi disini.

"Kedua, dilarang pelihara hewan berbulu apapun jenisnya."

"Ketiga, dilarang pulang lewat dari pukul sepuluh malam."

"Keempat, ďilarang memakai atau membawa parfum aroma bunga melati."

"Melati?" Bingungku, aneh aneh saja peraturan disini.

"BaKos benci melati." Ujar Nina menjawab pertanyaanku.

Bakos? apa lagi itu. Memang, kosan Seandra atau mereka sering menyebutnya kosan +62 ini, bayak istilah istilah aneh. Bukan saja kemisteriusan yang melingkupinya.

"Bapak Kosan maksudnya."

Aku mengangguk mengerti, biasanya kan pemilik Kos itu ibu kos madam madam Juli. Nah disini, adanya Bakos alias Bapak Kos.

"Kelima, wajib bayar kosan di malam jum'at."

Deg

Malam jum'at, memangnya wajib bangetnya harus malam itu. "Wajib mbak?"

Ketiganya mengangguk bersamaan yang sukses membuatku terperangah. Wajib banget, enggak boleh Sunnah nih?

"Selain malam jum'at memangnya gak bisa?"

"No, selain malam jum'at BaKOS gak ada di ruangan."

Hah, memangnya BaKos disini itu sejenis jelman atau titisan dedemit. Kok aneh aja bayar uang kos harus malam Jum'at.

"Selain Kamis malam jum'at, kita gak akan ketemu sama BaKos."

Good, pemikiranku sudah tepat. Berarti BaKos disini bukan manusia.

Aku yakin seribu persen, pemilik kosan ini adalah mahkluk halus atau sejenisnya. Ya iyalah, lagi pula mana ada Bakos bikin peraturan aneh bin nyeleneh begini.

Tapi eh tapi, jiwa penasaran ini memberontak di dada. Sepertinya, aku harus bisa melihat sosok Bakos misterius pemilik kosan ini.

Kita lihat saja nanti!

□□□□

To Be Continue

Hallo readers🖑🖑
Berjumpa lagi dengan Runa, gimana suka gak sama visual Runa?
Menurutku sih, itu sudah cocok banget sama visual Runa yang humble dan humoris.

Hayoo, jangan lupa tinggalkan jejaknya ya🤗🤗
Just follow me juga🌙
Setelah ini petualangan Runa benar benar baru dimulai!
Jadi jangan kemana mana ya, tambahkan Runa keperpustakaan.

Wokee, see you again

Sukabumi 07 juni 2020
Revisi 04/01/21
Salam mimim🌙

Continue Reading

You'll Also Like

55.9K 3.7K 58
{SELESAI} Bagi Popor bekerja pada Kevin adalah sebuah tragedi. Hidupnya yang awalnya tenang di basemen sebagai Office Girls, terpaksa harus terusik k...
3.8M 42.2K 33
(βš οΈπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žβš οΈ) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] β€’β€’β€’β€’ punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
8.5K 1.2K 57
GENRE : Percintaan [12+] β€’ END β€’ Sedang Revisi β€’ Completed βœ” Aku Najwa Nurdiya, Anak SMA berkulit sawo matang, mata cokelat, tinggi semampai, dan ber...
301K 8.7K 22
Cinta mempertemukan semuanya. Sudah 10 hari sejak "kepergian Lisa". Queen hotel masih di landa duka. Brandon masih terbaring lesu di kediamannya. Sia...