Happy reading
Maaf typo bertebaran
--Bertemu? --
"Dari sekian banyak orang mengapa harus sumber kebahgianku yg terenggut?,
Aku kembali berharap itu semua hanya mimpi belaka yg tercipta karna tak sengaja.
Tapi ini benar terjadi bukan mimpi ataupun halusinasi.
Aku mau dengan kembalinya aku kesini, semuanya bisa kembali seperti semula,
tapi itu sulit.
Bagaimana keadaan ini bisa kembali?,
Apa harus ada yg pergi lagi atau apa?
Aku memang laki-laki tapi aku juga menangis akan hilangnya kebahagiaan itu.
Semoga aku bertemu denganmu"
A.k
...
Kivano Pov
Baiklah aku sudah kembali kesini, aku akan mencari dimana pun kau berada, aku merindukan mu sudah 10 tahun kejadian itu terjadi dan sekian lama itu pula janji kita terikat.
Aku merindukan mu, sampai bertemu.
Drtt
Drtt
Drtt
"halo"
"..."
"ya, baik"
"..."
"kau harus cepat"
"..."
"saya menunggu kabar baik dari mu"
"..."
"saya akan mencari juga"
Tut
Tut
Tut
Selalu saja dia yg menutup panggilan, ckckck.
Menyebalkaa, dia atau aku sebenarnya yg atasan, dasar perempuan nyeselin.
Aku sekarang ada di salah satu cafe jman now.
"Pdhl lagi corona"
"ini masanya dimana corona blum menyerah negara api"
"pala lu, negara api, lo kira kita ada di zaman kuno gitu"
"kita emang nggak di zaman kuno, tapi zaman hayal, di dunia orange "
"oh iya author lupa"
"Pikun"
"apa? "
"eh nggak kok thor"
"Bubay Kivano, author yg manis kayak gulali, mau jalan dulu"
"sama siapa? Author kan jomblo"
"he WALAU AUTHOR TU JOMBLO TAPI AUTHOR HAPPY"
"BUKAN KAYAK LO YG JOMBLO KURANG BELAIAN"
"BUBAY AUTHOR MAU PERGI"
JAN HIRAUKAN YG DIATAS YA, ITU GAJE.
Sedang asik menikmati caffocino, aku melihat seorang anak remaja cewek masih memakai seragam sekolahnya berjlan sendiri.
Tapi kok gue merasa akrab gitu sama dia, padahal gue nggak kenalan sama tuh anak, ya kali gue suka sama dia, ngaco.
Kayak dia juga mau mampir ke cafe ini, nah kan benar dia mampir.
Tunggu apa gue samperi aja ya, tapi apa alasannya, buat apa juga gue nyaperin.Ah bodoh amat gue penasaran, kayak familiar gitu tapi siapa.
Gue berjln mendekat ke meja yg di tempati remaja cewek itu.
"assalamualaikum"
"astagfirullah, siapa sih ngagetin aja? " gumamnya yang masih dapat gue dengar.
"jawab salam dulu" ujar gue melihat dia yg masih menggumam.
"walaikumsalam, kamu siapa sih? " ujar nya dan mendongakkan kearah gue.
Dia merhatiin gue kayak gitu banget, dan sampai ada air mata yg menetes.
"hai kamu kenapa, saya nggak akan ngapa-ngapai kamu kok" ujar gue menenangkan.
"maaf kak, kakak mau apa?" tanyanya sambil menghapus air matanya.
"oh saya penasaran aja gitu sama kamu, soalnya dari tadi ngelamun aja gitu dan lagi wajah nya kayak ditekuk gitu"
"nggak kok, aku nggak papa" jawab dia.
"boleh saya duduk disini?"
"boleh kok, duduk aja kak"
"N..nggak, kakak tuh mirip dgn abang aku, yg jauh"
"ohh, emang abang kamu kemana?"
"nggak tau"
"kamu mau jadi adik saya?" gue nggak tau aja kenapa pertanyaan itu terlontar dari mulut gue, dia malah kikuk gitu mendengar pertanyaan gue .
"m...maksud kakak?"
"ya jadi adik saya, saya jadi abang kamu, gitu" mungkin dia bingung ya kenapa tiba-tiba orang yg baru dia temuin langsung gini.
"t.. tapi--"
"ya saya tau kmu pasti menuduh ya tidak tidak kan, kenapa orang yg baru kamu temui mau menjadikan kmu adiknya, kenal aja belum, baru bertatapan muka seperkian detik saja, saya juga nggak tau kenapa pertanyaann tersebut yerlontar begitu saja dari mulut saya, mungkin karna dari awal melihat kamu saya ada perasaan berbeda, tapi bukan suka, saya melihat kamu itu seperti seseorang tapi dia belum saya temukan,saya sangat ingin ketemu dgn nya,eh maaf kali jadi malah curhat" jelas gue panjang lebar dan ditanggapi senyum olehnya, SENYUM WHAT! DIA TERSENYUM MANIS KAYAK DIA, TAPI APA MUNGKIN?.
"aku mau kok jadi adik kakak" ujarnya tanpa menghilangkan senyum itu. kapan kita ketemu? aku rindu.
"alhamdulillah, kali kamu mau, baik kamu panggil kakak abang aja ya, nama kakak Azar Kivano Azkah kmu bisa manggil aku bang Vano salam kenal, nama kamu siapa? Hmm" ujar gue dgn menghilangkan nama Bagastara, tapi dia tak merespin melainkan kembali melamun, entah apa yg ia lamun kan.
"hey, helo" kata gue sambil melambaikan tangan didepan wajahnya, yg imut itu, gemess.
"eh iya apa kak,maksud ku bang Van"
"nama kamu siapa? "
"Humairah Azzahra"
Deg
Deg
Nama itu, apa mungkin dia, aku harus mencari tau.
"kenapa kmu kembali melamun tdi?"
"nama abang mirip sama nama bang Al, klo abang Kivano kalo abng ku Alvino, miripkn"
"ohh, eh tunggu katamu kan abng mu jauh?"
"itu abang ku yg lain" jawabnya tapi terdengar lirih.
"ohh gitu" mungkin maksudnya jauh apa sudh meninggal apa gimana, atau ada masalah. Entah lah.
"apa kmu sudh mau pulang?"
"iya"
"mariku antar"
"tapi--"
"nggak ada tapi tapian, ayok" ujar gue yg udah berjln keluar cafe.
Skip didalam mobil
"rumah kamu diman? "
"perumah melita no ** jln ***"
Tak ada yg memulai pembicaraan.
Adik baru gue.
Kayak barang ye
Sesampainya disebuah rumah mewah, gedek nan elegan tapi perkarangannya hijau lah, adem deh rumah ini.
"ini rumah kamu dek? "
"iya"
"ayo kita turun" ujar gue turun dari mobil mendahului Aira.
"pak bukain gerbangnya" teriak gue melihat satpam, kayak tuan rumah ye, padahal sapa gue ini.
"aden siapa? " tanya pak satpam itu
"oh itu pak dia bang Vano" ujar Aira mendahului gue.
Dan pak satpam itu hanya mengaguk.
"ASSALAMUALAIKUM BUNDA"
"WALAIKUMSALAM, JANGAN TERIAK KAN UDH SERING BUNDA BILANG"
ASTAGA INI RUMAH APA HUTAN?
TERIAK MEMBAHAN SEMUA
CKCKCK
BISA BUDEK GUE LAMA-LAMA
"LAH INI SIAPA AIRA" ujar bundanya Aira menunjuk gue.
"ya orang" jawab Aira enteng.
"kamu ini ya" menjewer telinga Aira yg masih terbalut jilbabnya.
"ishh sakit bun"
Sedangkan gue cuman jadi kambing congek disini.
"ekhem" dehem gue memecahkan keributan anak sama maknya.
"adu maaf ya, kamu siapa ya kalo bunda boleh tau? "
"oh saya Azar Kivano bunda"
"kenapa kamu pulang sama anak saya? "
"kamu siapa?" tiba-tiba suara lain memenuhi pendengaran gue.
...
Udah segitu dulu deh!
Gaje bat lah part ini, author bacanya geleng² sendiri
Aku gantung aja:v
I luv yu
Bubay
Wassalamualaikum