MAFIA IN LOVE / BOSS (END)

By CielAmora

5.3M 549K 87.4K

---BXB---Mafia JAEYONG.NOMIN.CHANBAEK.MARKHYUK.HUNKAI Lee Taeyong adalah seorang pebisnis sukses yang tanpa... More

Burn
โ€ผ๏ธTOLONG JANGAN SKIPโ€ผ๏ธ
Prologue
Mafia 1
Mafia 2
Mafia 3
Mafia 4
Mafia 5
Mafia 6
Mafia 7
Mafia 8
Mafia 9
Mafia 10
Mafia 11
Chit-chat
Mafia 12
Mafia 13
Mafia 14
Mafia 15
Mafia 16
Mafia 17
Mafia 18
Mafia 19
(Mafia 20)
Mafia 22
Mafia 23
(Mafia 24)
Mafia 25
Mafia 26
Mafia 27
Mafia 28
Art : Prince
Mafia 29
Mafia 30
Mafia 31
Mafia 32
Mafia 33
Mafia 34
Mafia 35
Mafia 36 (1)
Mafia 36 (2)
(Mafia 37)
(Mafia 38)
Mafia 39
Mafia 40 (1)
Mafia 40 (2)
Mafia 41
Mafia 42
Mafia 43 end
Prologue
Boss 1
Boss 2
Boss 3
Boss 4
Boss 5
Boss 6
Boss 7
Boss 8
Boss 9
Boss 10
Boss 11
Boss 12
Boss 13
Boss 14
Boss 15
Boss 16
Boss 17
Boss 18
Boss 19
Art : Park family
Boss 20
Boss 21
Boss 22
Boss 23
Boss 24
Boss 25 (1)
Boss 25 (2)
Boss 26
Boss 27
Boss 28
Boss 29 (1)
Boss special 00
Boss 29 (2)
Boss 30
Boss 31 (1)
Boss 31 (2)
Boss 31 (3)
Boss 32 (1)
Boss 32 (2)
Boss 33
Boss 34
Boss 35
Boss 36 (1)
Boss 36 (2)
Boss 38 (1)
Boss 39 end
โ— PO MIL & BOSSโ—

Mafia 21

69.3K 7.1K 714
By CielAmora

Jeno hanya bisa menghela napas bosan saat mendengar topik pembicaraan orang-orang yang duduk tidak jauh dari tempatnya.

"Bahkan disaat makan saja mulut mereka masih bisa menggosip. Semoga mati tersedak kenangan" rutuk dan maki Jeno saat namanya terus saja disebut dengan sembarangan.

Mulai dari topik: Penampilan dan wajahnya yang tampan hingga sampai kedatangannya dan Jaemin kekampus tadi pagi.

Menyebalkan.

Perhatian Jeno sedikit teralih saat tiba-tiba saja tiga orang tidak dikenal mengambil tempat duduk didepannya dan memasang senyum menggoda.

"Hai Jeno" sapa salah satu dari mereka dengan nada sensual yang justru membuat Jeno mual.

"Kalian ini seperti setan saja. Tiba-tiba datang tanpa tau dari mana" ucap Jeno pedas.

"Ternyata tidak hanya penampilanmu yang hot tapi juga cara bicaramu" goda pria yang duduk ditengah seraya memberikan kedipan genit kearah Jeno.

"Kau kelilipan?" heran Jeno malas dan ingin cepat pergi dari sana.

Jika bukan karena Jaemin yang meminta untuk menunggu dikantin sudah dari tadi Jeno pergi.

Kemana perginya kelinci nakal itu?

"Kau tau Jeno, ototmu itu terlihat sangat keras. Boleh aku menyentuhnya?" tanya satu-satunya gadis bermata bulat yang duduk disisi kiri.

"Maaf saja. Hanya pacarku yang bisa menyentuh seluruh tubuhku" balas Jeno yang menepis kasar tangan kurang ajar ketiga orang didepannya.

"Arrghh" pekik pria yang ditengah saat merasakan sebuah tarikan kasar dirambutnya hingga membuatnya terjatuh dari kursi.

"Bukankah aku sudah memperingatkanmu sebelumnya Dehwi~ssi? Jangan berani kau mendekati milikku" geram Jaemin yang menatap tajam ketiga orang didepannya itu.

Bahkan tanpa mengenal ampun Jaemin juga menginjak tangan Dehwi yang berada dekat dengan kakinya.

"Apa yang kau lakukan!" seru Yejin hendak mendorong tubuh Jaemin namun lebih dulu ditahan Renjun.

"Sebaiknya jangan mengganggu disaat orang lain sedang bicara" ucap Renjun seraya menghempas kasar tangan Yejin.

"Dasar pengecut beraninya main keroyokan!" hardik Sungmin yang terlihat melayangkan tangannya hendak menampar Jaemin.

Tapi belum sempat tangannya menyentuh Jaemin tangannya sudah dicengkram kuat oleh Jeno yang entah sejak kapan bergerak menghampiri si kelinci nakal.

"Sedikit saja kau berani menyentuh kekasihku. Kupatahkan tanganmu" ucap Jeno dengan nada dingin yang membuat Jaemin menyeringai.

"Arrghh" pekik Sungmin lagi saat tangannya dihempas kasar hingga tidak sengaja terkena ujung meja.

"Asal kalian tau saja-- Oh Jaemin itu orang yang sangat baik. Jangan diganggu saja kalau tidak ingin kubalas dengan cara yang lebih menyakitkan" ucap Jaemin yang akhirnya mengangkat kakinya yang sejak tadi menginjak tangan Dehwi.

Jaemin tersenyum sementara teman-temannya terlihat menyeringai.

"Jeno itu milikku jadi jauh-jauh kalian dari pacarku" ucap Jaemin kemudian menarik tangan Jeno untuk pergi bersamanya.

"Kau dari mana hyung?" tanya Jeno saat melihat Mark yang baru saja datang bersama Haechan.

"Kami habis jalan-jalan" jawab Mark enteng sementara tangannya sudah melingkar manis dipinggang Haechan.

"Well. Apa kami melewatkan sesuatu?" tanya Chenle yang menatap lekat kearah Mark dan Haechan bergantian.

Baru saja Mark hendak membuka mulutnya untuk menjawab suara ponsel Jeno terdengar memotong perbincangan mereka.

"Siapa?" tanya Mark saat melihat senyum manis Jeno. Sangat terlihat kalau adiknya itu sedang sangat senang sekarang.

"Hyung ingat dengan permintaanku semalam?"

"Soal pernikahan?"

"Yep"

"Lalu?"

"Kata uncle Ten dia sudah menanganinya"

"Bagus. Hanya itu?"

"Ingat dengan syarat kedua?"

"Soal apa?"

"Rumah pohon yang kuminta pada Ayah"

"Owh. Kenapa?"

"Sudah selesai. Mau coba kesana?" tanya Jeno bersemangat.

"Apa yang sebenarnya sejak tadi kalian bicarakan?" tanya Jisung yang sebenarnya sudah sangat penasaran. Sepertinya pertanyaan Jisung juga mewakili keempat temannya. Bahkan juga termasuk Renjun yang biasanya bersikap masa bodoh.

"Apa itu rumah pohon?" tanya Jaemin.

"Itu rumah bermainku yang baru. Kalian mau ikut?"

"Kau mengajak kami membolos?" tanya Renjun.

"Kenapa tidak? Kita diparkiran sekarang" balas Jeno tanpa beban.

"Baiklah ayo. Aku juga penasaran seperti apa rumah pohon itu" setuju Haechan yang akhirnya membuat mereka berjalan kearah kendaraan masing-masing.

Tidak butuh waktu lama, dua buah mobil dan tiga motor terlihat melaju keluar dari gerbang kampus tanpa peduli dengan teriakan satpam penjaga.

***

Tercengang. Melongo. Takjub.

Entah kata apa yang tepat untuk menggambarkan ekspesi kelima remaja yang datang bersama Mark dan Jeno.

"INI YANG KAU MAKSUD RUMAH POHON!" seru Jisung tidak habis pikir.

Tempat ini-- SANGAT MENAKJUBKAN.

Tolong di bold dan digaris bawahi kata MENAKJUBKAN -nya.

"Aku tidak tau kalau di Seoul ada tempat sekeren ini?" ucap Chenle takjub.

Ini bahkan lebih keren dari markas bermain mereka.

"Kenapa kau hanya diam Jeno?" tanya Mark heran saat melihat sang adik hanya menatap rumah pohonnya.

"Apa Ayah dan Kakek benar-benar membuang semua mobil di garasi kesini hyung?" tanya Jeno yang terlihat berpikir sambil menatap satu-persatu mobil yang tertata rapi layaknya showroom itu.

"Kurasa iya. Owh lihat itu. Bahkan jaguar primadona baru dari Italy juga sudah terparkir manis disini" ucap Mark seraya mengelus sebuah mobil yang sepertinya koleksi tambahan untuk mereka.

"Boleh aku bertanya?" tanya Haechan yang membuat dua bersaudara itu menoleh.

"Semua ini-- apa semua milik kalian?"

"Bukan. Sudah kubilangkan ini mainan Ayahku" jawab Jeno yang kali ini menatap lekat mobil didepannya.

"Apa mainan yang kau maksud juga termasuk yang disana?" tanya Jaemin seraya menunjuk kearah deretan senjata dalam sebuah kaca tebal di dinding yang sepertinya terbuka secara otomatis.

"WOW! INI MENAKJUBKAN! Aku tidak sabar untuk segera mencoba semuanya" seru Jeno yang kali ini langsung berlari kearah deretan pistol dalam berbagai jenis itu dengan semangat.

"Untuk Pangeran-pangeran kesayanganku dari Kakek tampan" ucap Renjun yang membaca sebuah note kecil yang menempel dikaca.

"Hyung! Jeno punya mainan sendiri" serunya seraya mengambil sebuah revolver dan terlihat mengotak-atiknya seperti seorang ahli.

DOR!

DOR!

Suara tembakan yang dilepaskan Jeno kearah sebuah tembok diujung ruangan tepat ditengahnya.

"Sesuai bayanganku pelurunya memang sedikit berat tapi daya letusnya tidak mengecewakan. Aku suka" ucap Jeno dengan nada riang yang membuat Jaemin dan teman-temannya hanya bisa saling melempar pandangan dalam diam.

Sementara Mark?

Dia hanya terkekeh pelan-- sangat paham akan ketertarikan adiknya itu dengan berbagai jenis senjata.

Sepertinya keputusan mereka memang tepat.

Jeno memang layak menyandang predikat sebagai pewaris utama keluarga Park.

Kita tinggalkan Jeno dan teman-temannya, saat ini kita bertemu dengan pasangan kasmaran yang terlihat sedang mencumbu satu sama lain.

"Berapa banyak koleksimu yang kau berikan untuk Jeno dan Mark?" tanya Baekhyun seraya mengecup rahang tegas sang suami.

"Tidak banyak. Karena hampir semuanya kupesan secara khusus. Sesuai dengan selera mereka" jawab Chanyeol dengan tangan sibuk mengusap lembut pinggang Baekhyun yang berada di pangkuannya.

"Owh. Owh. Owh. Jika ingin bemesraan setidaknya pindahlah kekamar tuan-tuan" decak Jaehyun yang ternyata sedang ingin berkunjung.

"Tumben sekali kau ingat jalan pulang" sarkas Chanyeol namun terlihat tidak berniat menurunkan Baekhyun sama sekali. Bahkan dengan cueknya pria besar itu terlihat mengecup dan menggigit leher mulus pria mungilnya itu.

"Aku punya sedikit urusan denganmu tuan Park. Jadi bisa tunda dulu kegiatan rutin kalian?"

"Memangnya ada apa?" tanya Chanyeol malas.

"Ini mengenai hal yang sedikit darurat" balas Jaehyun seraya mendudukkan diri di sofa panjang didepan Chanyeol dan Baekhyun membuat orangtuanya itu menatapnya bingung.

"Soal apa?"

"Menyangkut penyerangan terhadap keluarga Lee delapan belas tahun lalu" jawab Jaehyun yang seketika membuat Chanyeol membeku.









*
*
*
Sempet kepencet publish padahal lagi direvisi -_-+
Tapi yaudahlah biar cepet war \(^o^)/

---Ayden---

Continue Reading

You'll Also Like

229K 34.3K 62
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
313K 34.9K 58
Sequel From When I Have Chosen Cuma tentang keluarga Pak K yang udah beranjak dewasa. Genre : Drama, Slice of Life Warn : bxb, 18+, harsword.
205K 35K 35
โ•‘โ–Œโ”‚โ–ˆโ•‘โ–Œโ”‚ โ–ˆโ•‘โ–Œโ”‚โ–ˆโ”‚โ•‘โ–Œโ•‘ ๐™จ๐™˜๐™–๐™ฃ๐™ฃ๐™ž๐™ฃ๐™œ ๐™˜๐™ค๐™™๐™š... โ ๐‰๐š๐๐ข ๐ฆ๐š๐ง๐ฎ๐ฌ๐ข๐š ๐ข๐ญ๐ฎ ๐ฃ๐š๐ง๐ ๐š๐ง ๐ญ๐ž๐ซ๐ฅ๐š๐ฅ๐ฎ ๐ฉ๐ž๐ซ๐œ๐š๐ฒ๐š ๐ฌ๐š๐ฆ๐š ๐ฆ๐š๐ง๐ฎ๐ฌ๐ข๐š ๐ฅ...
5.9K 74 3
Menceritakan tentang 4 remaja yang sangat tergila gila pada kpop (idol) "Issh asik sama Korea" "Dari pada lu INDIA" "Anjayyyy" /High five Suatu hari...