- This Renjun -
Renjun terduduk sendirian di taman memegang notebook ditangannya tak peduli hujan deras yg menguyur tubuhnya
Tiba tiba ia tak merasa hujan kembali membasahi tubuhnya jadi ia mendongak dan melihat ada apa?
Seseorang memayunginya melindugi tubuh renjun dari hujan
" Aku tak tau harus bagaimana sekarang "
" Aku tak bisa bertahan di dunia yg sulit ini tanpamu "
Renjun terdiam beberapa menit lalu menganguk " Setidaknya jangan larang aku untuk menemuimu sesekali "
***
Jaemin menarik tangan gadis itu kasar menghadang jalan nya agar tak pergi meningalkan galeri " Aku mau bicara "
" Hina-ya hentikan perbuatanmu "
Hina menoleh menatap wajah jaemin penuh tanda tanya? " Apa maksudmu? "
" Entah apa yg kau rencanakan selanjutnya kumohon hentikan—kau itu keterlaluan hanya karena renjun mencintaimu kau bisa bersikap seperti itu kepada orang lain kau fikir wajah cantikmu akan bertahan selamanya? walaupun aku menyukaimu aku tak akan sebodoh itu membela mu ingat ini baik baik aku akan tetap berada di pihak aerum "
-
☁️✨☁️
Keadaan semakin membaik tak ada lagi peresteruan aku hidup dengan tenang...
Bersama anak anak panti asuhan aku berusaha membuang jauh jauh semua, segalanya tentang Huang renjun
Tak pernah kubayangkan mencintai seseorang akan serepot ini
Ingin rasanya pergi dan terlahir kembali punya kekuarga normal, kehidupan yg layak dan tubuh sempurna
Aktivitasku juga sama tak bisa kutinggalkan lagi yg namanya membaca buku keluar masuk perpustakaan, berkerja paruh waktu di cafe dan membantu bibi kim mengurus panti
Shift ku baru saja selesai
Kak renjun? aku sering bahkan selalu bertemu dengannya dia selalu datang ke cafe dan menatapku, kurasa itu aktivitas baru nya
Kami seperti dua orang yg tak saling mengenal
Aku benar benar melepas semuanya kecuali koeun eonnie yg memang masih selalu ada membantuku
Keadaan Renjun? koeun eonnie bilang dia semakin membaik katanya dia kembali hidup normal sama seperti dulu masih suka melukis dan kembali ceria
Entah itu benar atau tidak aku tak tau
Sudah 3minggu lebih semenjak putus hubungan antara kami
Kami berusaha...sama sama saling melupakan
Hyuri? Ibu? aku tak tau kabar mereka biarkan seperti ini saja sudah lebih baik
Senior yg waktu itu? dia terpaksa di D.O katanya Hyuri pun sama pihak kampus mengeluarkan anak itu
" Hai aerum? "
Aku tersenyum dia teman baruku orang yg sama sama berkerja paruh waktu di cafe
" Dua Americano.."
Jaemin dan renjun seperti biasa mereka datang
Aku tersenyum lalu menganguk
Mereka duduk di ujung masih setia menatapku dari kejauhan..
Aku melangkah pelan mengatar pesanan mereka berdua
Jaemin dia menunduk, kurasa dia merasakan bagaimana perasaan sahabatnya
" Nona..." Panggil jaemin pelan
Aku berbalik lalu tersenyum
" Aku belum mengucapkan terima kasih atas semuanya...nona aerum terima kasih sudah merawat jisung untukku jika kau perlu bantuan katakan saja aku siap membantu "
Aku tersenyum bergantian menatap jaemin dan renjun ' Iya aku juga sangat berterima kasih '
***
Hari itu tepat 1 bulan aku berkerja di cafe aku memutuskan berhenti.
Tak baik terus terusan bertemu dengannya, hari itu aku juga mendengar kabar Ceo ren art akan segera melangsungkan pernikahan mungkin beberapa hari lagi
Itu yg kudengar dari beberapa gadis yg mengosip di perpustakaan tadi
Kurasa benar dulu hina bilang bulan ini kan?
Jika kalian bertanya apa aku sudah melupakan kak renjun? jawabnya belum bahkan mungkin tak akan bisa
Menerima kenyataan orang yg kau cintai menikah dengan orang lain?
Kalo boleh jujur aku tak sangup
Pandanganku terus berpusat pada lampu pejalan kaki menunggu hingga hijau untuk melintas sambil membawa buku yg kupinjam beberapa waktu lalu
Jaemin?
Aku memicingkan mata dia orang itu seperti tak asing
Iya aku berada di sebrang jalan kiri baru saja keluar dari perpustakaan
Tunggu....
Aku gelagapan ingin berlari namun terhalangi ingin berteriak memberitahu tapi suaraku tak keluar sedikitpun
Aku tak bisa memberitahu mereka..
Brakkk
Beberapa pejalan kaki yg akan menyebrang turut langsung berhamburan ke tepi
Barusan...
Itu siapa?
Tolong katakan apapun yg kudengar apapun yg kulihat tadi tak nyata. semua hanya halusinasi kan?
Seluruh pejalan kaki berhamburan mengerubungi korban
Apa itu tadi? apa—
Kaki ku sepertinya kini tak bisa menompang rasanya lemas melihat darah berceceran membasahi aspal seperti itu
Aku berlari memeriksa
Bukan kak renjun?
Tapi—tapi
Brukkk
Buku buku ku terjatuh berserakan ke atas aspal, yg kulihat tadi
Apa yg kulihat tadi jelas jelas nyata!!
Kak renjun tergeletak lemah dengan jaemin disisinya serta 3 pejalan lain yg juga mengalami hal sama
Tubuhnya tergeletak tak berdaya di tengah jalan darah yg terus berlumuran mengelilingi sekitar kepala nya
Kak Renjun!!?
Aku berlari mengampirinya ada jaemin disampingnya memegang tangan kak renjun berteriak meminta siapapun memanggil ambulan
Aku berusaha menyingkirkan orang orang yg sibuk berkumpul mengitari tubuh kak renjun
Ini benar benar kak renjunku
Baju, tangan dan wajah jaemin berlumuran darah diikuti suara tangisan nya karena tak ada henti hentinya darah kak renjun keluar
" ~Ibuuu " Gumamnya lirih
Tubuhku tak bisa berkerja dengan baik, air mataku jatuh histeris sama hal nya jaemin dress putih selututku sekarang benar benar berwarna merah
"~Aerum " Gumannya lirih sambil menatap wajahku dan tersenyum
Sungguh hatiku teriris ia masih bisa tersenyum diwaktu seperti ini
Anak kecil berumur sekitar 8tahun disampingku ikut menangis histeris
Dia selamat...
Anak perempuan yg renjun selamatkan
" ~Jaeminnn"
Aku memangku kepala renjun mengusap kepalanya sambil menunggu ambulan datang
" ~Kepalaku pusing "
Jemari kak renjun yg penuh darah itu mengusap wajahku menghapus air mataku yg terus merembes
Kenapa begini?
Jaemin mengangkat tubuh kak renjun membantu petugas rumah sakit memasukannya kedalam ambulan
Penampilan kami berdua benar benar kacau darah memenuhi baju serta jaemin dan jeno yg mondar mandir didepan IGD bagaimana ini kak renjun pasti baik baik saja kan?
Tak peduli lagi dengan makian jeno yg terus dilontarkan padaku
Dia bilang ini salahku
Kalo kak renjun tak datang ke cafe untuk melihatku hari ini.
Haechan dari tadi sibuk melamun mereka bertiga sama khawatirnya denganku
" Pasien kekurangan darah kodisinya kini belum tersadar " Ujar perawat yg baru saja keluar dari ruang IGD
Apa rumah sakit kekurangan darah?
Aku mendengarkan ucapan perawat itu secara detail, jika rumah sakit kekurangan aku siap mendonorkan darahku jika bisa
Kumohon sembuhkan kak renjunku bagaimanapun caranya
***
" Ayo kuantar pulang "
Sudah 5jam lebih aku disini dengan penampilan lusuh penuh darah
" Bersihkan dirimu dulu "
' Aku tak punya rumah, bisa tolong antar saja ke toilet umum ' Ujarku jika aku pulang ke panti dengan penampilan seperti ini bibi kim pasti sangat khawatir
Jaemin terlihat berfikir sejenak lalu menganguk " Menginap dirumahku saja "
Aku menatap keluar jendela terdengar suara gemericik hujan, selesai membersihkan tubuhku dan menganti dress ku yg berlumuran darah dengan baju milik koeun eonnie
Jaemin,jeno,haechan dan kak mark masih di rumah sakit
Hanya ada aku dan koeun eonnie disini, dirumah jaemin.
Tadinya aku bersikeras untuk ikut tapi mereka semua melarang
" Renjun pasti baik baik saja "
Kuharap juga begitu, tanpa sadar air mataku menetes merembes keluar
Tuhan....Kak renjun bilang kamu sangat menyanyangiku maka selamatkan kak renjun untukku...
Koeun eonnie menepuk pundaku membawa tubuhku dalam pelukannya
" Sudah sudah "
Bagaimana kalo kak renjun pergi?
Otak ku tak bisa berfikiran jernih hal hal buruk terus terbanyang
Hal yg kutakutkan, hal yg tak kuinginkan semuanya terus membayangi isi kepalaku
Aku terlalu takut...
Semuanya pasti baik baik saja kan
Tuhan...
Kali ini saja kumohon
Selamatkan kak renjun untuk ku
.
.
Haii ketemu lagi^ω ^
Udah di detik detik terakhir tamat :')
Terima kasih buat yg bertahan baca ini sampai di detik terakhir wkwk
4 Chapter lagi kalian siap?
See you nanti sore wkwk
Hari ini insya allah double up