Babysitter【Jaeyong】

By sxexen

2M 238K 114K

[Completed] Mark adalah anak yang nakal sehingga disewakan Babysitter oleh Daddynya. Siapa mengira kalau Baby... More

1. Cast
2. Pekerjaan Baru
3. Mommy?
5. Kasih Sayang
6. Timezone
7. Ciuman
8. Calon Mommy?
9. Penolakan
10. Happiness
11. Pergi Keluar
12. Sakit
13. Hati Kecil
14. Air Mata
15. Mohon
16. Mark
17. Si Jenius
18. Really?
19. Bobok
20. Adik (?)
21. Resmi
22. End

4. Kesempatan Kedua

93K 12.5K 3.2K
By sxexen

Kesempatan hanya diberikan sekali, yang harus dijaga dengan sebaik mungkin

—oOo—

"Kejar aku kalau bisa!" Mark mempercepat larinya ketika Haechan hampir saja dapat menarik baju Mark.

"Ihhh kok gak dapet" Haechan kemudian mencoba mengepung Mark dengan berlari ke arah kiri meja tamu karena Haechan yakin kalau Mark akan ke sana.

Mark yang melihat Haechan berbelok arah kemudian berbalik hingga Haechan percuma kesana.

"Kau tidak bisa menipuku Echanie" Mark berlari tanpa melihat kalau ia berlari menuju ujung meja tamu.

"MARK!" Teriak Taeyong.

Mark tersungkur ke lantai hingga dagunya menbentur lantai yang licin.

"Akhhhh" Mark meringis.

Haechan langsung lari ke arah Mark dan membantunya duduk. Haechan menangis ketika melihat lutut Mark yang mengeluarkan darah.

"Markeu lututmu hiks" ucap Haechan.

"Shuttt kenapa kau yang menangis Echanie? Kan aku yang jatuh"






Greb







"M-markeu kalau ngerasa sakit, nangis aja. G-gaada yang ngelarang" Haechan mengeratkan pelukannya ke Mark.

"Mark ayo kita obati lukamu" Mark mengangguk kemudian mencoba berdiri dengan bantuan Taeyong tentunya.

"Akhh" Mark hampir saja kembali terjatuh jika Taeyong tidak memegang perutnya.

"Sini aku gendong" Taeyong menggendong Mark seperti menggendong bayi pada umumnya.

Mark dapat melihat wajah Taeyong sangat jelas, hidungnya yang mancung hingga pipi yang tirus sehingga membuat Taeyong begitu sempurna dimatanya.

Sungguh tipe mommy yang sangat diinginkan oleh Mark.

Mark diturunkan di sofa oleh Taeyong. Haechan pun menemani Mark dengan menyemangatinya agar Mark tidak menangis.

Taeyong bingung, dimana ia harus mencari kotak P3K? Seingatnya Ten tidak memberitahunya dimana tempat kotak P3Knya itu disimpan.

Taeyong ingat kalau sebelum ia kesini, sempat membawa betadine dan plester untuk berjaga-jaga. Yaa siapa tau majikan gua kasar sampai bikin gua terluka, begitulah monolog Taeyong saat itu.

Taeyong bergegas menuju ke kamarnya dan mengambil betadine serta plaster itu.

Taeyong kemudian mengambil air panas untuk membilas luka Mark agar tidak bengkak.

"Mark ditahan ya" Mark menggangguk.

Taeyong dengan telaten membersihkan luka Mark dengan air panas. Sesekali Mark meringis membuat Taeyong tidak tega melanjutkannya.

Jangan tanya Haechan, setiap Mark meringis suara tangis Haechan semakin kencang hingga meremat celana yang dipakai Taeyong.

Mark memperhatikan setiap gerak gerik Taeyong. Hingga kalimat Mark sempat membuat Taeyong menghentikan kegiatannya.

"Mommy cantik"

Taeyong tentu saja terkejut mendengarnya, dengan senyum yang terpaksa Taeyong mengucapkan terima kasih pada Mark.

"T-terima kasih"

Setelah membersihkan luka Mark, Taeyong harus menaruh betadine di dagu dan di lutut Mark.

"Ini akan terasa sakit" Mark tersenyum sembari mengangguk.

Taeyong dengan cepat menaruh betadine itu, yang membuat Mark meringis kesakitan dan membuat Haechan menangis kencang hingga suaranya menimbulkan gaung.

Dengan cepat Taeyong meniup-niup luka Mark agar tidak terasa perih.

"Bagaimana?" tanya Taeyong.

"Udah mendingan Mom" Taeyong tersenyum kemudian mengambil plester bermotif Spongebob itu kemudian memasangnya di dagu dan lutut Mark.

"Spongebob? Itu kan kartun kesukaan Markeu" ucapnya antusias.

"Benarkah? Aku juga menyukai Spongebob" jelas Taeyong lebih antusias.

Haechan yang mendengar kalau mereka menyukai Spongebob, pun ikut-ikutan.

"Echan juga menyukai Spongebob" ucapnya.

"Bukannya kau menyukai Doraemon?" tanya Mark mengingat saat itu Mark sedang menonton Spongebob, channelnya malah diganti dengan kartun Doraemon oleh Haechan.

"Kalau Markeu dan Aunty menyukai Spongebob berarti Echan juga menyukainya" Haechan tersenyum hingga matanya itu menyipit.

Taeyong mengusak kepala Haechan gemas karena menurut Taeyong, Haechan sangat lucu dimatanya.

"Oh iya Aunty, Echan juga mau dipasangin plester kaya Markeu"

Taeyong kemudian mengambil plesternya "Tapi Haechan kan tidak luka seperti Mark"

Haechan kemudian menyengir "Echan mau kaya Mark Aunty!"

Taeyong tertawa kemudian memasangkan plester itu di dahi Haechan "Gimana hm?"

Haechan tersenyum kemudian mencium pipi kanan Taeyong "Gomawo Aunty cantik"

Mark tidak tinggal diam, dia langsung mencium pipi kiri Taeyong "Makasi Mommy karena udah ngobatin Markeu. Markeu sayang Mommy"

Taeyong tidak bisa menjawab apapun. Lidahnya kelu ketika mendengar Mark selalu memanggilnya dengan sebutan Mommy.

Taeyong tersenyum kemudian mengelus punggung kecil Mark yang memeluknya.

"Echan juga mau dipeluk Auntyy" Rengek Haechan.

Oh iya, Taeyong sampai lupa jika bocah periang ini ada disini. Taeyong merentangkan tangan kirinya mengisyaratkan kalau Haechan bisa memeluknya.

——Babysitter——

Jam menunjukkan pukul 8. Artinya mereka akan makan bersama.

Taeyong sedari tadi berkutat dengan alat masak di dapur. Untung Taeyong bisa memasak jika tidak, maka Taeyong harus menggunakan blackcard Papanya untuk membeli makanan delivery.

Mark dan Haechan yang tadinya bermain sendok di meja makan, perhatiannya teralihkan ketika Taeyong membawa makanan.

"Ummm baunya enak sekali Mom" puji Mark.

"Iyaa Aunty, ternyata Aunty jago masak yaa" timpal Hechan.

Taeyong kemudian membawa makanan yang ia masak seperti kalguksu, bulgogi, dan spageti dengan porsi yang lumayan banyak.

"Jangan memuji terlalu berlebihan anak-anak" Taeyong sebenarnya merasa tersipu ketika anak-anak diusia mereka memujinya.








Dingdong









"Itu pasti Daddy!" teriak Mark.

Mark ingin turun dari kursinya, tapi Taeyong melarangnya karena pasti luka Mark akan bengkak jika terjadi pergerakan.

"Biar aku yang membukanya" Taeyong kemudian bergegas untuk membuka pintu utama.

Jaehyun beserta dengan pasangan Johnten pun datang "Terima kasih" ujar Jaehyun kemudian masuk ke dalam bersama dengan Johnny dan meninggalan Taeyong dan Ten.

"Gimana pekerjaannya Tae?" Tanya Ten.

"Lo tau gak? Tadi—" ucapan Taeyong terhenti ketika Jaehyun memanggil namanya dengan kencang.

"Taeyong-ssi!" otomatis Taeyong dan Ten menoleh kemudian berlari ke arah Jaehyun.

"K-kenapa Tuan?" tanya Taeyong takut pasalnya Jaehyun kini membentaknya.

"Kau itu becus tidak menjaga Mark?"








Deg








Ini hari pertamanya bekerja, tapi Taeyong sudah di hina seperti ini?

Jaehyun kemudian menunjuk luka di dagu dan di lutut Mark.

"O-oh itu tadi Mark—"

"Kalau kau tidak bisa menjaganya, untuk apa kau melamar pekerjaan Babysitter disini? Cari saja pekerjaan yang menurutmu bisa dilakukan!"  kata-kata Jaehyun pas menusuk hati kecil Taeyong.

"Jae, tenangkan dirimu. Ini pasti hanya kecelakaan" ujar Johnny seraya menenangkan Jaehyun.

"Iya Dad, bener kata Uncle John. Markeu terjatuh gara-gara main kejar-kejaran, tapi Mommy langsung mengobatinya" Taeyong menangguk, setuju dengan ucapan Mark.

Jaehyun masih memincingkan matanya menatap Taeyong "Dad, jangan bikin Mommy pergi"

Mark memelas didepan Jaehyun, yang membuat hatinya terenyuh.

Jaehyun kemudian menghela napasnya "Baiklah kalau itu mau Mark, Daddy bisa penuhi. Asal Mark senang Daddy juga senang" Jaehyun mengelus pucuk rambut Mark kemudian menatap Taeyong.

"Saya memberikanmu kesempatan kedua, jika saya melihat Mark terluka karena kelalaianmu maka kau harus meninggalkan tempat ini"

Dengan cepat Taeyong menganggukkan kepalanya kemudian membungkuk 45°
"Terima kasih Tuan"

"Emmm bau apa nih?" hidung Ten langsung konek jika dihinggapi oleh bau yang sangat enak, sampai akhirnya ia menatap hidangan yang ada di meja makan.

"Siapa yang membuat ini?" tanya Jaehyun.

"Aunty Tae yang membuatnya, Uncle" ucap Haechan.

Ten yang baru saja sadar kalau Haechan juga memakai plester seperti Mark kemudian berteriak.

"HAECHAN KAMU TERLUKA?!" Teriak Ten yang membuat semua orang menutup telinganya, Johnny dan anaknya pun menutup telinga akibat kelakuan Ten.

Ten kemudian beralih menatap Taeyong "Eh bangsat! Lo apain anak gua?!"

Taeyong membulatkan matanya "Bangsul! Gua kaga ngapa-ngapain anak lu njing!"

Setelah mengatakan hal itu Taeyong sadar kalau disini bukan hanya ada dirinya dan Ten saja.

Otomatis Taeyong menutup mulutnya. Taeyong memperhatikan raut wajah Johnny begitu juga dengan Jaehyun yang masih cengo melihat Taeyong seperti ini.

"M-maaf"

"Hahahah Mommy lucu" Mark tertawa melihat Taeyong yang sekarang seperti akan menangis.

Tertawanya Mark kemudian dilanjutkan dengan Johnny begitu juga dengan Ten. Dengan canggung Taeyong berusaha tertawa.

"Udahh ketawanya para orang tua, ayo makan! Perut Echan udah bunyi dari tadi"

Akhirnya semuanya makan bersama. Diiringi dengan candaan Ten yang membuat Taeyong tidak canggung lagi dengan keluarga ini.

Tbc

Jangan lupa tinggalin jejaknya ya guys
Jejakmu sangat berharga bagiku.ea🖤

Continue Reading

You'll Also Like

52K 9.1K 10
[complete] cuma cerita tentang Lucas yang berjuang demi menjadi Top Global. ▫HARSH WORD(S), bxb, typo(s)▫ #64 - short story (240518)
877K 65.6K 31
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
1.2M 96.7K 43
Pak Duda tampan dengan anak laki-laki manis dan mahasiswa tahun terakhir yang terjebak dengan biaya kuliah. ⚠ WARN BXB Nominist Guanren Markhyuk Ju...
571K 27.4K 74
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...