One shoot story about Mew Sup...

By khoppunayra

148K 4.5K 247

Gue disini membuat cerita2 berdasarkan imajinasi gue, mengandung 🚨21++ yaaa🙅🏻‍♀️ JANGAN LUPA DI VOTE DAN C... More

(1) My dream : Mew suppasit
(2) Gulf : "Lucky me have u Mew"
(4) "Sweet Punishment" ⚠️
(5) "Yummy Stranger"
(6) "The Best Way" (Angsat AU)
(7) Mew : "My Peachy Choice"
(8) Dangerous Playing Time
(9) Naughty Gulf In The Dark Mew⚠️
(10) AFTER DENTISTE
(11) EXCITING GAME
(12) A Unexpected Kidnap 1 ⚠️
(13) A Unexpected Kidnap 2 (END)
(14) #TharnType2FinalShoot
(15) Mew : #MSS1stShowCase⚠️
(16) ☀️ -831 224- 🌻
(17) "Three(some) it's not so bad" ⚠️
#WAJIB DIBACA#
(18) Kabukichō No Ame [1]
(19) Kabukichō No Ame [2]⚠️
(20) Kabukichō No Ame [3]
(21) Marry Christmas [1]
(22) Marry Christmas [2]

(3) Mew : "Gulf, you're my biggest fear"

8.5K 258 2
By khoppunayra

Mew POV

Sudah hampir 1 bulan aku menetap diruangan ini. Disini memang tidak menyenangkan, tapi aku tetap bisa bertahan dengan keadaan. Pemilik ruangan ini sangat mencintaiku, dia memperlakukanku dengan baik. Meskipun bukan hanya karena alasan cinta dia benar-benar menampungku disini.

"Gimana? Masih betahkan kamu disini?" Tiba-tiba laki-laki itu masuk. Dia menutup kembali dan mengunci pintunya. Aku hanya menatapnya sayu tidak ingin menjawab dan memasang wajah memelas.

"Apa yang kamu rasain sekarang?" Dia masih terus bertanya. Menginginkan jawaban keluar dari mulutku, seraya berjalan menuju kearahku. "Aku udah ngasih kamu waktu 1 bulan untuk mencintaiku, masih belum bisa merasakannya hah?!" Dia mulai membentakku.

"Gulf, aku bukannya tidak bisa mencintaimu. Aku sudah menyukaimu setelah 3 hari berada disini. Tapi untuk mencintai itu bukan hal yang mudah!" Aku menjelaskan kembali.

"Persetan mew! Emangnya menyukai ga sama dengan mencintai?" Dia mendekati wajahku, memasang muka geram, aku hanya bisa menatapnya. "Fuck!" Dia menarik kerah bajuku.
"Kamu tahu, besok hari terakhir kamu masih bisa ngeliat aku. Jangan sampai kamu nyesel ga bisa ketemu aku lagi karena kebodohanmu! Camkan itu!" Dia mendorongku kembali hingga bersandar ke kursi.

Dia berjalan kesudut ruangan. Duduk bersandar sambil melihatku yang masih terduduk diatas kursi. Tiba-tiba aku melihatnya mengeluarkan air mata, ini pertama kalinya aku melihat gulf menangis. Aku yang tidak tega melihatnya langsung mendekatinya dan memeluknya.

"Kamu tau mew, ini pertama kalinya aku benar-benar mencintai seseorang. Waktu pertama kali aku kenal kamu, aku berharap jika kamu orang yang tepat untuk bisa membatalkan pernikahanku dengan wanita sialan itu!" Dia meringkuk tanpa menghiraukan ku yang sejak tadi memeluknya.

"Gulf, aku ini laki-laki. Gimana bisa disamain sama wanita. Harusnya kamu mencari wanita untuk membatalkan pernikahanmu dengan wanita itu. Bukan dengan laki-laki seperti aku." Aku mengelus kepalanya. Berharap dia tidak meledak dan mendengarkan nasehatku.

"Tapi aku ga pernah memandang cinta seseorang dari gendernya. Aku mencintai kamu mew. Bukan karena kamu laki-laki atau wanita sekalipun. Ga bisa ya kamu ngerti perasaanku?" Dia menatap mataku dalam-dalam. Aku mengetahui seberapa besar rasa cintanya padaku.

"Aku paham gulf. Tapi semua ini perlu dibicarakan lebih jauh sama orang tua kamu. Apalagi kamu bukan dari keluarga sembarangan. Aku ga mau membuat hidupmu berantakan seperti diriku."

"Aku ga peduli. Aku hanya ingin bersamamu." Air mata gulf mulai mengalir lebih deras. Aku tahu seberapa sakitnya dia sekarang. Ditekan oleh keluarganya untuk mencintai seseorang yang bukan dia inginkan.

"Mew.. can we play tonight? I really want you to relieve the pain in my head." Minta gulf padaku. Aku masih tidak habis pikir dengannya. Padahal semalaman suntuk aku sudah bermain dengannya.

"Kamu ga capek? Semalam kita main sampe 3 ronde loh gulf." Aku masih kaget mendengar permintaannya.

"Aku ga tau lusa aku masih bisa ketemu sama kamu atau engga. Mungkin aja ini malam terakhir kita. Aku hanya ga ingin menyia-nyiakan waktu yang ada sama kamu." Dia berdiri dan berjalan menuju lemari. Menggambil beberapa peralatan yang biasa kita gunakan ketika kita bermain. Dia melemparkannya keatas kasur.
"Let's play daddy, i know you want me too.."
##

Okay keep going guys..
Fantasiku dimulai.. seperti biasa akan bar-bar.. dan jangan lupa bernafas yaa😉
Enjoyyyyy❤️

##

Author POV

Mew bangkit dan mulai mendekati gulf. Memeluknya dari belakang dan menciumi bagian tungkuk leher gulf. Gulf hanya bisa menikmatinya.

"Come on baby, I will get rid of the pain in your head. And I will replace the incredible pain in your butt.." mew berbisik ditelinga gulf.

Mew membuka kancing kemeja gulf satu persatu. Membuka perlahan baju gulf sambil merasakan halusnya setiap inci tubuh gulf. Meraba bagian punggung dan mencium aroma tubuh gulf yang selalu membuatnya menggila.

"Ahhh mew.." gulf membalikan badannya. Memeluk mew dan memberikan ciuman mautnya. Lidah mereka saling terpaut, tidak membiarkan oksigen sekalipun untuk menghalangi ciuman mereka.

Mew membawa gulf keatas kasur. Mencium tiap inci leher gulf dan meninggalkan tanda baru, meskipun tanda yang sebelumnya belum hilang sama sekali. Mew terus menyusuri bagian dada gulf, memainkan puting mungilnya, menjilatinya dan meninggalkan tanda kembali. Adrenalin gulf makin tidak bisa di kendalikan.

Mew kembali duduk dan mulai mengambil tali yang sudah disiapkan gulf. "Duduk dan berikan tanganmu." Gulf mengikuti perintahnya dan memberikan kedua tangannya. "Sekarang berbalik." Gulf masih mengikuti alurnya.

Mew mengikat tangan gulf dibelakang punggung gulf. Gulf merasakan ikatan mew kali ini tidak main-main. Sepertinya malam ini gulf tidak akan bisa memainkan tangannya untuk menggerayangi tubuh mew.
Mew mendorong tubuh gulf, membiarkan kepala gulf melawati pinggir kasur membuat gulf semakin terlihat lezat saat kepalanya mendengak, memperlihatkan leher dan lekumnya yang berusaha menelan saliva.

Mew mulai membuka kancing celana gulf. Terus membukanya perlahan hingga memperlihatkan penis gulf disana. Setelah celananya terlepas sempurna mew mulai memainkan penis gulf. Memijatnya pelan dan mulai memainkannya di mulut mew.

"Aaaahh shiiiittt.. that's fucking good mew..sshhh aahhh.." gulf menikmati permainan mew yang memang selalu memberikan service terbaiknya. "Iya begitu mew..aaahhhh.. oh my god.. seriously it's really good daddy.."

"Are you sure baby?" Mew berhenti sejenak. Membuat gulf mulai frustasi.

"Mew jangan main-main ya!" Gulf melihatnya sinis. Membuat mew tersenyum lebar dan kembali melanjutkan kegiatannya. Gulf kembali tenggelam dalam kenikmatannya.
"Mew.. stop, i don't wanna cum right now!"

"Kenapa? Keluarkan saja."

"Ga. Aku mau kasih kamu service yang setimpal dari ku." Gulf bangun dari kasur dan langsung berlutut didepan mew. "Come here daddy. Give me your dick! I'll give you my best service." Mew langsung membuka celananya. Membiarkan penisnya dilahap habis oleh gulf.

"Ahhhh.. gulf.. hati-hati gigimu gulf.. ahh.." mew megang kepala gulf dengan kedua tangannya, membawa gulf mengikuti irama permainannya. "Yesh baby, this your best service.. aahhhhh.." mew mempercepat permainannya, melupakan gulf yang hampir saja tidak bisa bernafas.

"Meww.. akhh akhh.. stop mew.." gulf seperti ingin muntah, penis mew terlalu panjang untuk bisa masuk keseluruhannya kedalam mulut gulf. Mew menyadarinya dan mulai berhenti, mew langsung menyambar mulut manis gulf yang sudah dipenuhi dengan salivanya sendiri.

Mew membawa gulf kembali keatas kasur dan menggambil tali yang lainnya. "Rentangkan kakimu." Mew memerintah. Gulf langsung melakukan perintah mew. Mew mengikat kaki gulf disisi-sisi bagian kasur. Membuat gulf tidak bisa bergerak kemanapun. Gulf pun mulai pasrah dengan permainan ekstrim mew.

Mew mengambil 2 penjepit kayu dan langsung mencapit kedua puting gulf. "Aahhhsss mewww... sakit..." gulf merintih.

"Rasakan saja anak manis.. nanti kau akan menikmatinya." Mew melahap kembali mulut gulf dan tangan kanannya mulai memijat kembali penis gulf.

"Meewwww... ahhhh..." gulf makin terhanyut dalam permainan mew.

"You wanna scream right now baby?" Mew membisikan gulf dengan halus dan membuat gulf merinding akibat nafas mew yang mulai tidak beraturan.

"Yes daddy please."

"You're really a good boy gulf." Mew langsung bangkit dan menarik kedua paha gulf lalu menjilati lubangnya untuk memberikan saliva mew dan merenggangkan lubangnya dengan jari-jari mew. "Aku sudah mencicipi dirimu puluhan kali. Tapi lubangmu masih saja sempit. Kau benar-benar idaman gulf."

"Ahhhhh... meww.. can you stop talking? Kamu bener-bener buat aku frustasi mew! Just do it!" Gulf benar-benar kesal, mew memang selalu membuang-buang waktu dengan blowjob padahal gulf hanya ingin diri mew berada di dalam dirinya secepat mungkin.

Mew terkekeh, dia selalu senang melihat gulf frustasi. Hal ini lah yang membuatnya semakin bergairah. Mew memasukan penisnya kedalam lubang idamannya. Mulai mengoyangkannya dengan irama cantik hingga membuat gulf meneriaki namanya dengan sexy. Ketika gulf berteriak namanya dengan desahan, mew akan semakin mempercepat gerakannya.

"Aahhh meww.. terus mew... ahhh lebih cepat.. ahhh.." gulf semakin menggila. Memang gulf tidak pernah salah mencintai laki-laki ini. Hanya mew yang selalu bisa membuatnya mendesah dengan sadar.

Mew mencium bibir gulf dan sesekali mengigit bagian bawah bibirnya, menahan desahan-desahan yang keluar dari mulut gulf. Mew selalu tidak tahan mendengar desahan gulf, karena itu membuatnya semakin ingin mempercepat tempo permainannya. Mew hanya tidak mau menyakiti gulf.

"Mewww ahhh... pegang aku mew.." gulf memerintah. Dengan sigap mew langsung memijat cepat penis gulf. Membuat tempo yang seiringan dengan yang dia lakukan dilubang idamannya.

"Aahhhh... Is this good baby?"

"Yeshh daddy.. ahhhh... kamu selalu enak mew ahhh..." gulf memujinya. Membuat mew semakin mempercepat temponya. "I wanna cum mew.. ahhh.. aku ga kuat.."

"Sedikit lagi, sama-sama." Mew makin mempercepat temponya. "Gulf, right now! Ahhhh..." mew mengeluarkan spermanya didalam tubuh gulf.

"Aaahhhhhh..." gulf mengeluarkannya ditangan mew dan menyisakan sebagiannya diatas perutnya. Nafas gulf tak karuan begitu juga mew. Mereka sama-sama berbaring menghirup oksigen yang sempat hilang.

Mew memeluk gulf dari samping. "Sakit ga?" Menciumi pipi gulf dengan lembut.

"Kamu selalu nanya begitu. Aku kan udah bilang. Jangan pernah nanyain hal itu. Kamu ga pernah nyakitin bokongku." Gulf menjawab dengan nafas yang masih pendek-pendek.

Mew hanya tersenyum. Sejujurnya dalam lubuk hatinya dia sudah mencintai gulf. Tetapi dia tidak ingin membuat gulf dibenci oleh keluarganya. Tak sadar mew mulai meneteskan air mata, lalu mencium kening gulf. Mew bangkit melepaskan ikatan gulf. Sambil menahan sesak memikirkan apakah ini hari terakhirnya bisa menyentuh gulf sedalam ini.

"Kamu kenapa nangis?" Gulf menyadari air mata mew yang mengenai wajahnya ketika mew mencium keningnya.

"Ga, aku tidak apa-apa." Mew duduk disamping gulf.

Gulf memeluk mew "aku nyakitin kamu ya? Maaf mew."

"Kamu ga pernah nyakitin aku gulf. Malah aku yang selalu nyakitin kamu." Dada mew benar-benar sesak sekarang, air matanya mulai tak terbendung.

"Shutt.. kamu ga pernah nyakitin aku mew." Gulf makin mempererat pelukannya. "Aku cinta kamu mew, dan selamanya akan mencintai kamu." Kata-kata itu mengalir dengan indahnya ditelinga mew.

"Maaf gulf, aku hanya ingin kamu bahagia. Aku ga mau kamu dibenci oleh keluargamu sendiri. Aku hanya ingin menyelamatkanmu gulf." Mew memeluk gulf, merasakan hangat tubuh gulf. "Aku juga mencintaimu, meskipun ini terlambat. Tapi setidaknya kamu tahu, aku sudah mencintaimu dari lama. Tapi tetap menahannya agar kamu menerima pilihan orang tuamu."

"Khop khun khrap mew.. khop khun.." gulf menangis, Hatinya teriris. Gulf mencium kening mew, tak sadar gulf ikut mengeluarkan air mata.
Meskipun ini terlambat, setidaknya gulf lega mendengar kata cinta itu keluar dari mulut mew. Andai dia bisa memilih untuk dilahirkan kembali, dia tidak akan memilih hidup dikeluarga kolongmerat tanpa pernah memikirkan perasaan anaknya sama sekali.

Mereka berbaring bersama diatas kasur, gulf sudah meninggalkan mew tidur akibat kelelahan. Mew memeluk gulf erat seperti tidak mau kehilangan gulf esok hari. Mew terus memikirkan kejadian-kejadian buruk yang ada di kepalanya, hingga akhirnya mew pun ikut tertidur.
##

Mew POV

6 bulan kemudian...

Aku masih mematung duduk diatas kasur. Selalu berharap pagi ini dia masih tidur disebelahku. Rasa sesak ini mulai tidak terbendung lagi, aku hanya bisa menangisi gulf untuk kesekian kalinya. Menyesali hidup karena tidak bisa memiliki gulf seutuhnya.

Tempat ini begitu sepi setelah aku bangun pada pagi itu tanpa ada dia disebelahku. Dia pergi meninggalkanku tanpa menungguku sadar dari tidurku, meninggalkan sebuah surat dan beberapa dokumen kepemilikan tempat ini, menyerahkan tempat ini untukku tinggali.

Satu bulan pertama hidupku hancur, dia tidak bisa aku hubungi dan aku temukan dimanapun. Hingga hari ini berlalu, namun tidak ada satupun tanda-tanda jika gulf akan kembali kepadaku. Meskipun sakit aku berusaha menormalkan kembali hidupku, akan ku cari gulf dan mengajak dia hidup bersamaku. Persetan dengan keluarganya! Aku tetap akan mengambil gulf dari mereka.

Sekarang aku bekerja sebagai drummer di sebuah cafe tengah kota. Menyisakan beberapa uang untuk menikahi gulf suatu hari nanti jika tuhan memberikanku kesempatan memilikinya kembali. Aku selalu berharap tuhan memberikan belaskasih untukku, agar aku bisa bersama kembali dengannya.

Waktu sudah menunjukan pukul 10 pagi. Jam 12 siang nanti aku harus datang ke cafe untuk menandatangani kontrak kerja baru dengan band ternama, peluang besarku sudah didepan mata. Aku sedikit bersemangat mengingat hal baik hari ini, aku langsung bersiap-siap dan berangkat menuju cafe.
**

Sesampainya di cafe aku langsung disambut manager baru dan langsung membawaku keruang kantor yang berada di lantai 2.

"Anda bisa menunggu disini pak mew, boss akan menemui anda sebentar lagi." Kata sang manager.

"Baik lah. Khop khun khap." Aku duduk membelakangi pintu.

-Krek- pintu terbuka. Membuatku jantungku semakin tidak karuan.

"Selamat siang pak mew suppasit. Apakah kau merindukanku?" Suara yang tidak asing itu terdengar jelas didaun telingaku. Sontak aku bangun dan melihat kearah sumber suara itu.

"GULF.." aku langsung menyambar tubuhnya. Memeluknya erat. Sangat erat. Dan langsung meneteskan air mata yang sudah menemaniku berpuluh-puluh hari.

Gulf membalas pelukanku. "Iya sayang, ini aku. Aku pulang."

"Jangan tinggalin aku lagi gulf. Aku cinta kamu gulf. Aku cinta kamu."

"Iya aku ga bakal tinggalin kamu lagi. Khop khun sudah menungguku." Suara lembutnya mengalun ditelingaku. "Aku juga cinta kamu mew."

Aku mencium bibirnya, merasakan bibirnya yang manis, ini hal yang sangat aku rindukan. Gulf membalas ciumanku.

"Ayo kita pulang. Akan ku beri hadiah termanis malam ini." Gulf menarik tanganku, dan pergi meninggalkan tempat ini menuju condo milik kita berdua.
##

Selesaaaaiiiii💜💙
hufttt.. aku buatnya agak sesek napas guys haha.. selamat membaca yaa.. semoga terhibur dengan imajinasi liarku.. jangan lupa di vote😉
Khop khun khaa~~ 😘

Continue Reading

You'll Also Like

27K 1.3K 13
MENGANDUNG 18+❗⚠️❗⚠️❗ sorry kalo ada typo yaw🤗
1.6M 123K 57
Ini tentang Jevano William. anak dari seorang wanita karier cantik bernama Tiffany William yang bekerja sebagai sekretaris pribadi Jeffrey Alexander...
Hot Journey By mmm

Short Story

163K 938 7
sebuah cerita one/two shoot tentang kenikmatan dunia. 1821+ 🍁jangan report cerita gue 🍁minggir kalo gak suka anjir
41.1K 3.6K 38
Masihkah kalian ingat dengan Alexander Maverick? Anak sambung dari Luis Maverick dan adik sambung Edgar yang pada book sebelumnya bertransmigrasi ke...