Axella

De tiararachmah_

2.5K 598 58

__ Apa yang kalian pikirkan bila mempunyai saudara kembar? Menyenangkan? Seperti saudara kembar pada umumnya... Mais

Prolog.
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[13]
[14]
❗PENGUMUMAN❗
[15]

[12]

88 29 2
De tiararachmah_


"Gak,"

"GAK MUNGKIN!"

Ell syok, dia benar-benar tak menyangka. Dengan tangan yang gemetar Ell mengambil lembaran yang berikutnya.

Kini lembaran ke dua sudah berada di tangannya. Ell menelan salivanya secara kasar dengan raut wajah khawatir.

Kali ini ada sebuah data rumah sakit.
Mata Ell mulai membaca kata demi kata yang tercetak jelas.

Ell POV

"Apa ini! Gue pernah amnesia? Dan gue punya penyakit alter ego?!"

Disini tertulis sikapnya pemarah, pendendam,kasar, dan semua sikap buruknya. Dia di panggil dengan sebutan nama asli gue, Axella.

Wait... Jadi cewek yang tadi gue mimpiin itu...

Shit! Gue bener-bener takut dan berharap semua ini lelucon yang dibuat bokap gue, tapi semua ini nyata. Sebenarnya kenapa mamah sama papah sembunyiin ini semua dari gue? KENAPAA?

Tanpa sadar gue nangis, nangis dalam diam. Sakit tau gak sih, sedangkan di sini masih ada dua bagian yang belum gue baca. Tandanya seakan ada hal buruk lain yang sedang menunggu gue. Gue salah apa harus nanggung beban ini ya Allah?!

"Please semoga itu cuma perasaan buruk gue."

Gue gak mau buang buang waktu lebih lama lagi, cepet-cepet gue ambil yang selanjutnya dan gue baca dengan seteliti-telitinya.

"APA LAGI INI?!"

Lo tau apa yang gue baca? Di sini surat perijinan dan perjanjian yang kelihatannya ilegal yang cukup tebal. Di dalamnya ada tanda tangan orang tua gue, dan ada akte kelahiran seseorang yang tempat tanggal lahirnya sama kayak gue, hanya saja dia sedikit lebih tua dari gue. Berbeda 5 menit, dan namanya Axell Renstrom Xalvin.

Itu artinya dia kembaran gue!!!

Gue bener-bener syok, banyak banget yang orang tua gue sembunyiin selama ini. Rasanya mau marah sejadi-jadinya sekarang juga. Gue terisak-isak karena nangis, air mata gue udah kayak air terjun yang deres, muka gue keliatan acak-acakan.

Kenapa? Kenapa harus gini? Dan sekarang gue harus apa? Ternyata selama ini gue punya saudara kembar yang gak gue tau sekarang ada dimana.

Gue merasa harus nyari tau siapa dia, mungkin dia tau tentang semua ini dan bantuin gue, walaupun dia di pisahin dari gue sejak kecil. Gue gak berani untuk nanya ke orang tua gue, gue takut mereka gak bilang yang sebenarnya dan jadi semakin rumit.

Rasanya gue males buat ngelanjutin tapi gue penasaran banget, akhirnya gue ngambil bagian yang terakhir. Gak tau kenapa rasanya semakin tegang, dan feeling gue nambah gak enak.

Author POV

Okay untuk yang terakhir ini Ell benar-benar terkejut bukan main. Rasanya ini seperti mimpi yang tak ada habisnya. Ell terdiam termangu menatap kertas yang ada di tangannya dengan air mata yang semakin membeludak.

"Ini mimpikan?"

"INI PASTI CUMA LELUCON!"

Ell pun menggeleng kuat sambil menutup mulutnya tak percaya.

'Tok tok tok'

"Non ini makanannya saya bawa. Non Ell gak apa-apa?" Ujar bi inem yang ada di depan pintu kamar ell

"Gak apa-apa bi, aku gak lapar." Jawab Ell tanpa membuka pintunya, sambil berusaha menyembunyikan suara Isak tangisnya.

"Kalau gitu makanannya bibi taro di meja makan lagi ya non."

"Iya bi."

Setelah memastikan suara langkah bi inem yang sudah tak ada, Ell kembali termangu dan beranjak dari meja belajarnya ke kasur, Ell duduk menyender ke tembok sambil memeluk kakinya, dan nangis terisak-isak. Ia syok dengan semua ini, terutama dengan yang ia baca barusan dan semua kenyataan pahit.

Ell berpikir untuk mencari tahu saudaranya itu, Ell yakin dia bisa membantunya dan dapat menjelaskan tentang semua yang Ell baca. Apakah benar atau hanya sebuah kekeliruan.

Ell tertidur saat jam menunjukkan pukul 3 malam. Tadi Ell merasa mimpi seperti biasa tetapi kini dia berada di ruangan ini lagi.

Ruangan dimana dia bertemu sisinya yang lain. Tetapi kali ini hanya dirinya sendiri, dengan sebuah layar besar? Entahlah apa itu, yang jelas layar tersebut hitam.

'Zztt'

Layar tersebut menyala. Ell kebingungan, kemudian terkejut saat menyadari sesuatu.

"Itu gue baru bangun tidur?!"

__

Ell terbangun. Dia kesiangan tetapi raut wajahnya tidak menampilkan kekhawatiran. Ell segera menyiapkan dirinya untuk sekolah seperti biasa tanpa terburu-buru.

Ell menatap sebuah kaca yang ada di hadapannya dengan tinggi yang melebihinya.

"Look at you Ell, acak acakan." Ujarnya kepada kaca tersebut. Mata Ell terlihat sembab karena nangis semalaman dan tidur larut malam, juga bajunya yang sengaja di keluarkan.

"Gimana, Seru kan tadi malem?"

Ell kemudian beralih menatap berkas yang ada di meja belajar kemudian menghampirinya.

"Kira-kira simpen dimana ya?" Ujarnya menimang-nimang dengan santai. Tak lama Ell membereskannya dan menaruh berkas tersebut di laci meja belajarnya.

"Udah lama gak ke tubuh ini, makasih Ell kesempatannya." Ujarnya sambil tersenyum miring.

Ell turun ke dapur dan di sambut bi inem yang menyuruhnya untuk makan terlebih dahulu. Kemudian Ell makan seperti biasa dan pergi ke sekolah tanpa mengucapkan sepatah katapun terhadap Bi inem.

Bi inem sempat khawatir dan bertanya kepada Ell, karena matanya terlihat sangat sembab dan baju yang tidak di masukin kedalam roknya. Terlihat acak-acakan. Tetapi Ell tidak menjawabnya.

Sampai di sekolah Ell berjalan di koridor dengan santai, tak memedulikan murid-murid yang menatapnya aneh.

"DOR..." Raquel datang dari belakang bersama Clarissa mengagetkan Ell.

Ell terkejut tak main kemudian menatap dua orang tersebut dengan raut muka marahnya.

"Lo berdua bisa gak sih jangan asal ngagetin orang!!!" Ujar Ell membentak.

Raquel dan Clarissa tersentak, dan para siswa siswi di koridor tersebut menatap mereka heran.

"Wess.. santuy Ell, Lo lagi pms ya?" Tanya Clarissa.

"Ell Lo kenapa, Kok gak kayak biasanya sih? Mata lo sembab, pake baju udah kayak cabe-cabean." Ujar Raquel yang menyadari hal tersebut, yang di susul anggukan dari Clarissa.

Ell menghiraukannya dan berjalan cepat menuju kelasnya. Raquel yang merasa aneh dari Ell pun segera mengejarnya.

"Sa gue duluan ya, kayaknya Ell lagi gak apa-apa."

"Yo... Kabarin gue ya kalo ada apa-apa sama Ell." Ujar Clarissa yang di jawab acungan jempol dari Raquel.

"Hai Ell." Sapa Daniel, yang di balas tatapan tajam dari Ell. Ell duduk di bangkunya, dan menghiraukan tatapan bingung dari Daniel dan aneh dari warga kelas.

"Ell lo ada apa? Kalo ada masalah cerita ke gue, jangan kayak gini." Ujar Raquel yang sudah sampai di kelas.
Ell tetap menghiraukannya.

"Ell."

"Ell..." Panggil Raquel untuk yang kedua kalinya sambil memegang kedua bahu Ell agar Ell menghadapnya.

Raquel melihat tatapan marah dari Ell untuk yang pertama kalinya. Kemudian Ell menghempaskan kedua tangan Raquel dari bahunya secara kasar.

Raquel tersentak kaget. Bukan hanya dia tetapi semua teman sekelasnya, Ell tidak biasanya seperti ini. Ini seperti bukan Ell yang mereka kenal.

"Ell, lo kenapa sih aneh banget." Tanya Daniel jengkel.

Kelas pun ramai karena perubahan sikap Ell yang drastis.

"Pms ya lo Ell?"

"Se pms-pmsnya Ell, gak bakal gitu njir." Ujar yang lainnya.

"Liat tuh matanya sembab gitu." Ucap salah satu siswi.

"Bajunya juga gak bener."

Dan banyak lagi kata-kata yang mereka lontarkan, dan kelaspun menjadi ramai seperti pasar.

Raut wajah Ell tampak semakin marah, Raquel bisa melihatnya secara jelas. Dia sendiri merinding dengan sahabarnya ini, Benar-benar bukan Ell yang dia kenal.

BRAK! Suara pukulan meja yang di hasilkan dari tangan Ell.

"BISA DIEM GAK MULUT LO SEMUA?!" Ujar Ell yang sudah tak bisa menahan emosinya.

Seketika hening, semua yang berada di kelas terkejut dan tak berani mengeluarkan suara. Tak lama bel berbunyi dan sebuah guru perempuan masuk.

Ell kembali duduk dan secepat kilat mengganti raut wajah yang tadi marah kembali tenang secara drastis, Raquel yang sedari tadi memperhatikannya merasa aneh.

Kelas tetap hening hingga bel istirahat berbunyi. Semua murid yang ada di kelas beranjak cepat keluar kelas, mungkin mereka masih takut dengan Ell.

Raquel tak hentinya menanyakan ini itu terhadap Ell dan berusaha menghiburnya tetapi di hiraukan oleh Ell. Ell yang kembali kesal meninggalkan kelas dan di susul oleh Raquel.

Daniel yang melihat kejadian tersebutpun segera menelfon seseorang.

Ell dan Raquel kini berada di taman belakang, dimana Ell dan Reno saat itu membicarakan tentang pembunuhan Kakak Reno.

"Ell kita ngapain sih ke sini? Lo gak takut apa rumor tentang pembunuhan di pohon beringin itu?" Ujar Raquel sambil menunjuk pohon besar tersebut.

Raquel kini benar-benar tak bisa asal bicara, dia takut Ell kembali emosi.

Ell menarik pergelangan Raquel kasar. "Ish Ell pelan-pelan bege." Ujar Raquel kesal.

Ell menarik Raquel ke tempat di belakang pohon beringin tersebut.

Raquel semakin gelisah, ia tau pasti rumor mengerikan yang terjadi tepat ia berdiri. Raquel menyesal tak menghubungi Clarissa atau Al terlebih dahulu untuk memberi tau keadaan Ell sekarang.

"Ell Lo ngapain bawa gue ke si-"

Tiba-tiba Ell memegang leher Raquel dan mencekiknya. Tentu Raquel kaget dan meronta-ronta.

"Ukhh ell.. le... lep-"

"Kkhh"

Raquel menatap mata Ell yang berbeda, ia baru menyadari. Mata Ell umumnya berwarna coklat cerah dan sejuk untuk di pandang, tapi kali ini hitam seperti miliknya.

Baiklah mari berdoa untuknya, agar ada seseorang yang memergoki mereka.

"ELL LEPASIN RAQUEL!!!"

Do'a tersebut di jabah, seseorang datang menghampiri mereka, yaitu Al bersama Fadlan. Mereka berdua tentu kaget bukan main melihat pemandangan ini.

Ell tetap menghiraukannya dan malah semakin kencang mencekik Raquel.

"ELL SADAR ITU SAHABAT LO SENDIRI!!!" Ujar Fadlan yang kini berusaha melepaskan tangan Ell dari leher Raquel.

"ELL STOP!" Ujar Al yang membantu Fadlan tetapi sepertinya kekuatan tangan Ell meningkat, sehingga susah untuk di lepas.

"AXELLA STOP!!!"

Mendengar ucapan Al seketika cengkraman tangan Ell terhadap Raquel lepas begitu saja.

Ell terkejut tak main menyadari apa yang dia lakukan terhadap sahabatnya. Ia menatap Raquel yang juga menatapnya sambil terbatuk-batuk memegang lehernya dan menatap kedua tangannya secara bergantian.

Raquel bisa melihat ekspresi Ell yang berubah seketika dari marah ke syok juga kaget dan matanya yang kembali berwarna coklat terang. Ell pun mulai mengeluarkan air mata.

Kemudian Ell di pisahkan dari Raquel oleh Al, sedangkan Fadlan membantu menenangkan Raquel.

Ell terduduk di rerumputan sambil menangis sejadi-jadinya. Ia merasa sangat berdosa, Ell menyadari bahwa dia mencekik sahabarnya sendiri dengan kedua tangan kosongnya.

"Al bilang ke gue kalau yang gue lakukan bukan kenyataan!" Ujar Ell di sela-sela tangisannya dengan mata yang tetap menatap kedua tangan tersebut.

"AL JAWAB!"

Al hanya bisa menggeleng dan berjongkok memeluk wanita yang ada di hadapannya ini dengan erat, supaya Ell bisa tenang dan nangis sepuasnya di dalam dekapan Al.

"Gak,"

"Gak, itu bukan lo tetapi diri lo yang lain." Ujar Al kemudian mengecup puncak rambut Ell.

Tak lama Ell melepaskan pelukannya dari Al secara paksa dan berjalan ke arah Raquel. Raquel yang masih ketakutan refleks sedikit menghindar dari Ell, Ell yang menyadari pergerakan tersebut termangu kemudian memeluk Raquel.

"Hiks... Ra maafin gue,"

"Maaf,maaf,maaf."

Raquel pun membalas pelukannya dan berusaha menenangkan Ell.

"Sstt... Udah Ell, gue gak apa-apa kok. Lo liat sendiri kan."

Bukannya mereda, tangis Ell semakin menjadi-jadi. Fadlan yang melihatnya pun membantu menenangkan Ell. Tangis Ell pun kembali mereda.

Ell melepaskan pelukannya secara pelan dan memperhatikan leher raquel.

Ell yang melihat bekas genggamannya di leher Raquel kembali menangis sejadi-jadinya. Ia pun menunjuk leher Raquel.

"Itu bekas genggaman gue..." Ucapnya di sela isak tangisnya, dan kembali memeluk Raquel dengan sesegukan.

Raquel dan Fadlan justru terkikik geli melihat tingkah Ell. Mereka kembali menenangkan Ell dengan mengelus punggungnya, dengan senyum getir Al ikut melakukan hal tersebut.

Al dan Fadlan bersyukur tak terlambat mencegah Ell, kalau tidak mereka tak tau harus berbuat apa, membayangkannya saja tidak berani.

___

Cukup sekian,
author pas bikin part ini nangis sendiri😭
Semoga bukan author doang yang di buat nangis,tapi para readers juga:'))

Vote and comen jangan lupa♥️

Continue lendo

Você também vai gostar

2.7M 133K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
Love Hate De C I C I

Ficção Adolescente

3.2M 221K 38
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Ada satu rumor yang tersebar, kalau siapapu...
HERIDA De Siswanti Putri

Ficção Adolescente

570K 22.2K 35
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
My Sexy Neighbor De F.R

Ficção Adolescente

923K 13.5K 26
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+