[BL] I-DOLLS ✔

By Sachivalley

55.3K 6.8K 2.3K

[FIN] I-DOLLS. Dimana dirimu menjadi boneka yang diatur sedemikian rupa. Menjadi tak berdaya, sebab orang ter... More

INTRO; Hwang Hyunjin
INTRO; Lee Felix
PISANG
Game
Beauty Like a star
First day
Deja Vu
My Unconscious
Bookstore
Hwang's home
Hospital
Sad (Sun) Day
Klasifikasi
Feeling bad
Kiss
Rooftop
Cerpen : In short, I like u
The truth
Bucin, mode on
Come Back
Liar
Woojin's Story
'Trailer'
Melodrama
Fatal
Miss u so bad
Do you forgive me?
Yes, I do.
My Sunshine💜
Pizza
Gift
I'm okay
Singkat
Yeji's Party
Live or Leave
Pro-kontra
Good bye
Gengs-!!
Distracted
Graduation
Clear
Hyunlix
OUTRO; SKZ

Shooting

972 134 69
By Sachivalley

Btw , disini Lino lebih tua dari Chan, dia sama Woojin dah kuliah hwhw


That we've got one life one world
So lets come together,  we'll weather the storm
A rain of colors, look up to the sky
We're all made of shooting stars
We're made to love

:)

:)

Gege, wo ai ni💜













Hari ini pemotretan terakhir. Semua ambil izin sekolah, dengan kata lain, tidak masuk.

Dan untuk member baru, dia telah pindah dari satu bulan (lebih? Mungkin) yang lalu. Peringainya pendiam namun mudah akrab. Bicara seperlunya, tidak seperti Felix yang hampir tidak mau berbicara jika tidak ditanya; dulu.

Namanya  Kim Woojin.

Dan ternyataa, dia adalah orang yang sama dengan pemuda yang waktu itu membantu Felix kala kena copet. Betapa sempitnya dunia.

Sesi pemotretan telah usai. Tinggal sesi pengambilan gambar untuk music video, itupun diambilnya bergilir karena yang bersama-sama, sudah semua. Shooting begini ternyata butuh waktu lama, mereka bahkan hampir satu bulan absen sekolah.

Senangnya~ eh, maksudnya; malangnya~

Dan satu lagi, Jangan tanya apa judul lagu mereka ataupun album yang mana.

Itu terserah kalian, pikirkan saja lagu kesuakaan kalian.

Seperti; Districk9, Hellevator, side effect, Miroh, Double knot, Levanter, Mixtape, bahkan Top dan slump pun boleh. Pilih saja yang kalian suka.

Hehe.

"Ka Hyunjin, ka Hyunjin.... Tolong ambilkan gambar untuk Jeongin dong... "

Yang termuda heboh sendiri, mumpung kostum sudah keren begini kan sayang jika tidak diabadikan. Hyunjin terkekeh maklum, mengangguk sekali kemudian menerima uluran ponsel milik anak itu.

Dia berpose 'damai' dengan senyuman lima jari. Mata rubahnya menyipit membuat garis simetris. Belum lagi dimples yang bersarang pada kedua pipi, satu kata; manis.

Felix sendiri hanya mengamati, sok-sokan acuh dengan bersandar pada pohon walau sebenarnya hatinya sedang dongkol.

Tidak tau, hanya tidak suka saja melihat— ya, pokoknya itu. Mereka akrab sekali dan Felix kesal. Meski tau benar anak itu bukanlah saingan.

Alhasil Felix memanggil Seungmin yang tengah sibuk berselfie ria. Berfoto banyak sekali padahal hasilnya sama saja, hampir tak ada perbedaan.

"Kenapa Fel?"

"Fotokan aku tolong, yang bagus ya? Sekalian arahkan posenya juga, kau kan calon photographer terkenal hehe.... "

Rayuan abal-abal namun terbukti ampuh. Seungmin bersemu, salah tingkah. Sebab ketika apapun perihal dirinya dan kamera disanjung, anak itu akan langsung bersemangat.

"Baiklah! Kau berdiri disana. Lemas, jangan tegang. Buat senatural mungkin, oke?"

Selama Felix mengikuti arahannya, Seungmin mempersiapkan angle terbaik milik Felix. Meski menggunakan kamera ponsel, bolehlah. Kan, meski hanya ponsel, nominalnya sampai puluhan juta. Hehe.

"Siap? Jangan bergerak. Aku akan menghitung. Hana deul s—"

Srett. Seungmin melongo merasakan ponsel Felix menghilang dari genggaman.

Saat menoleh, "Biar aku saja." Hwang Hyunjin dengan raut tanpa dosanya merebut ponsel itu dan kembali menyuruh Felix untuk berpose.

"Apaan sih. Dasar Dower!" setelah itu Seungmin pergi.

"Kenapa malah diam? Ayo berpose,"

"Apa? Ah, ya. B-baiklah... "

.



"Wahh hebat. Lihat, kamu seperti Peri difoto ini~"

Felix tersenyum kikuk, setengah tertawa. Padahal fotonya tak sebagus itu.

"Tidak-tidak. Kamu bahkan lebih terlihat seperti malaikat~ wuah cantiknya.... "

Hyunjin yang mengoceh, Felix yang cape. Iya, cape jantungnya tidak mau diajak kompromi. Jedag-jedug sekali.

"B-berlebihan. Tidak sebagus itu kok."

"Iyaiya, merendah untuk meroket. Blasteran Fairytopia-Surga beda yaaa. "

Hyunjin tersenyum jahil. Felix semakin merona dibuatnya. Sialan.

Dia kan laki-laki, masa dibilang cantik.

Tiba-tiba pipinya dicubit sedikit keras. Hyunjin sebagai pelaku malah tertawa semakin lebar. "Aih, lucunyaa pacarku~"

"Ehem!"  Bangchan datang, "Giliran kalian tiba, sudah ditunggu."

"Oke."

"Ah, Chris...." Felix merebut ponselnya yang berada digenggaman Hyunjin. "Titip ponselku ya? Jaga baik-baik, okay?"

Keduanya lantas pergi. Menyisakan Bangchan seorang diri dengan hati yang retak berserakan.

"Jangankan ponsel. Hatimu saja masih kujaga hingga kini."

Mirid. Hikd.

.










"Kerja bagus semuanya~"

Kalimat itu, berulang kali terucap dari berbagai mulut disana. Saling berterimakasih atas kerja keras yang semuanya lakukan. Baik staf maupun artisnya.

Mereka berencana merayakannya disebuah kedai barbeque yang sudah disewa menggunakan uang perusahaan.

Beberapa ada yang tidak ikut sebab mempunyai urusan. Tapi masih banyak dari mereka yang ikut merayakan, meminum soju bagi yang sudah legal.

Dan dari kalangan member, hanya Woojin, Lino dan Chan saja yang sudah legal. Maksudnya, sudah mempunyai umur yang mencukupi.

Woojin cukup khawatir disini, Chan sudah mabuk sekali. Tidak mau berhenti minum kala diingatkan. Lino sendiri tidak ikut minum, tidak suka katanya, pait.

Biasanya dia akan merokok tapi tidak. Katanya sih, enakan juga menghisap bibir Jisung. Sayangnya mereka sedang bertengkar.

Mirid hikd(2)

"Eum, Jin... Aku mau melihat Chan sebentar, oke."

Lino mendengus kecil melihat air muka Hyunjin yang berubah keruh. Mereka ini, tak ubahnya hanya merumitkan hubungan masing-masing.

Sebagai seorang kakak, Lino sebenarnya kasian tapi dia tidak mau ikut campur.

Dia tau, paling tau, bagaimana Chan yang begitu menjaga Felix dan Felix yang begitu mengagumi Chan. Ini hanya seputar salah paham.

Tapi, sepertinya kehadiran Hyunjin sudah mulai membuat hubungan dua pemuda Aussie itu cukup merenggang; dalam artian lebih intens.

Lino terkekeh konyol, Hyunjin yang melihat segera protes.

"Apa? Menertawakanku karena lagi-agi Felix hanya melihat ke arah Chan, huh?"

Tawa Lino semakin lebar, "Kan, memang begitu kenyataannya."

Iya sih, tapi tetap saja. "Menyebalkan dasar."

"Tapi, omong-omong Kak, bagaimana kelanjutan hubungan backstreetmu itu?"

Seseorang tersedak menyakitkan. Itu Jisung, yang baru saja tiba, hendak duduk dengan sekaleng soda ditangan.

Hyunjin menatap keduanya begantian, berhenti pada Lino kemudian saling pandang. Ada yang aneh, ditambah Lino yang tiba-tiba tertawa canggung dengan tangan menggaruk kepala belakang.

Mencurigakan.

Hyunjin ber'ah' panjang. "Oke oke, aku mengerti." disertai senyum berarti.

Ya, realistis saja. Tingkah mereka berdua cukup mencurigakan. Saling lirik begitu memangnya Hyunjin tak melihat huh?

"Tapi bukannya Han pacaran dengan Chan ya?" Hyunjin berbisik pada Lino saat mengatakannya.

"Tidak begitu. Ini salah paham."

Lino mengedar pandang, mencari posisi aman. Maksudnya, memastikan jika suasana disana aman.

"Sebenarnya Chan sangat menyukai Felix— jangan berpikir untuk menyela!

Dan perihal Jisung, dia hanya berperan menjadi mak comblang namun gagal dan berakhir salah paham."

Senyum remeh terukir dibibir lino, dia menepuk pundak Hyunjin sarat empati.

"Jika Felix tau, posisimu terancam dude."

Hyunjin terbengong. Mencerna ucapan Lino,

Iyakah?

Tapi, bisa saja Lino berbohong padanya kan? Jelas-jelas Chan dekat sekali dengan Jisung.

Akan tetapi pada kenyataannya, Jisung pacaran dengan Lino! Hyunjin pusing sekarang.

Dia bergegas bangkit, menghampiri Felixnya. Mengajaknya pulang duluan. Tidak bisa begini, Hyunjin harus cari aman. Walau bagaimanapun Felix cinta pertamanya. Egois? Sangat.

.














"Eum, Jin.... aku mau melihat Chris sebentar, oke."

Tanpa menunggu jawaban Felix segera pergi. Lekas menuju dimana meja Chan berada, dipojokan.

Disana dia langsung disambut Woojin yang menghela nafas lega.

"Syukurlah kau cepat datang. Dia sedari tadi memanggil namamu."

Iya, tadi Woojin mengiriminya pesan. Bahwa, Chan mabuk berat. Omong-omong, kenapa meja ini hanya berisi mereka berdua saja?

"Aish, maaf ya Kak. Chris merepotkanmu... "

Keduanya beralih menatap Chan yang sudah lemas. Kepalanya menyandar diatas meja, matanya terpejam erat namun bibirnya masih komat-kamit tidak jelas.

"Santai saja, lagipula, aku sekarang adalah bagian dari kalian."

Felix tersenyum lega mendengarnya.

"Felix Lee~ tidak, Felix Bang~ hihiii, begitu baru benar kan~"

Apa maksudnya itu? Woojin dan Felix saling tatap dalam diam.

"Ugh~ kenapa semakin hari kau semakin jauh~ apa usahaku masih kurang, Um? Felix Lee?"

Hah?

"Kau tau, aku sangat rindu Felix yang dulu~ sangat sangatt sangattttttt mencin—"

"Ayo pulang."

Felix tersentak, begitu terkejut akan kedatangan Hyunjin dibelakangnya yang seperti hantu. Mengaketkan saja.

Dan lagi, ada apa dengan wajahnya itu?

"Kenapa? Tidak mau? Yasudah aku pulang dulu."

Ugh, Felix bingung sekarang. Chan sedang mabuk dan Hyunjin dalam mood buruk.

Kenapa harus terjadi dalam satu waktu ish.

Beruntung Woojin dengan tatapan isyaratnya mampu membuat Felix lega. Seolah dia berkata; 'tak apa, aku akan mengurus Chan. Tenang saja.'

Syukurlah. "Terimakasih ya Kak, tolong jaga Chris untukku."

Sejenak dia memang lega, tapi, "Kenapa buru-buru sekali sih!"

Nyatanya Felix tetap mengomel, mengambil ponselnya yang tergeletak di meja sebelumnya kemudian berlari mengejar Hyunjin yang sudah keluar duluan.

"Apa ada masalah? Kenapa wajahmu masam begitu hum?"

Langkah keduanya ia buat sejajar, Hyunjin menoleh ke arah Felix. Senang sekali, ternyata anak itu masih memprioritaskan dirinya sejauh ini.

"Masam huh?" Felix mengangguk, namun terdapat unsur jenaka didalamnya. "Itu, bukannya sudah jelas ya? Kan, semua yang manis-manis, sudah diborong olehmu."

Kumat lagi. Felix ingin menangis, tapi bibir malah tersenyum dan pipinya malah memerah hingga telinga.

Dia bersungut menyembunyikan rasa malu, "Hyunjin kenapa sih! Ngardus terus! Kuputuskan tau rasa kamu!"

Cie ciee pake aku kamu~

.


Tbc

Jae ultah nih Bae, lu kaga mau pada ngucapin apa😭

Si Yeji juga kemaren ya kalo gak salah.

Jihoon juga lusa, rese dia. Disuruh cepetan biar barengan sama Jaehwan malah kaga mau.

Brojolnya kelamaan dia makanya ditinggal brojol  duluan sama Jaehwan haha.

Dahlah bacot amat sih gue heran. Mau curhat sebenernya, gue dari pagi tepar Bae. Gegara malemnya mabok Felix dan kawan-kawan sampe lupa daratan. Hikd.

Oh iya, Kenalan dulu nih;

Yang ini namanya Jae, bukan Jahe.

Ini Jiun si winky Queen—eh, King maksudnya. Maenannya kembang api mentang-mentang masih lebaran.

Yang ini kaga usah dikenalin juga tau kann:'(  Iyalah orang namanya tertera digambar. Tapi serius, kenalin, dia VACHARQUE Hwhw🌚

Dan jeng jeng jenggg, barisan para mantan. Kecuali yang punya bulu mata cem kakek-kakek.
Iya udah iyaa, kaga usah dicrop chanlixnya, tau kok finger heartnya felix punya lu tong! 😭😭

Dan terakhir. Gue, si Sachivalley yang canci ini, noh potonya diatas, pas dibawah tulisan tbc. Cantique kan gue👌

.





Cuap-cuapnya udah ya, cape gue ngetik mulu haha.

Bubey sayang~

—el💜

Continue Reading

You'll Also Like

70.8K 7.9K 66
Hanya berisi segala kebobrokan rakyat Raikantopeni. Selamat Menikmati✨
AZZAM By imαα

Teen Fiction

1.7K 65 7
kata maaf yang tidak ada artinya dalam hubungan. terbiasa mengatakan maaf jika melakukan kesalahan namun akan di ulang kembali ketika sudah mendapatk...
118K 9.6K 86
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
182K 13.9K 60
Cerita tentang keluarga di perumahan Raikantopeni yang penuh dengan lika liku dan kisah. Yang di ketuai oleh Bapak Podd yang terhormat. ⚠️ Lokal ⚠️...