One shoot story about Mew Sup...

By khoppunayra

148K 4.5K 247

Gue disini membuat cerita2 berdasarkan imajinasi gue, mengandung 🚨21++ yaaa🙅🏻‍♀️ JANGAN LUPA DI VOTE DAN C... More

(1) My dream : Mew suppasit
(3) Mew : "Gulf, you're my biggest fear"
(4) "Sweet Punishment" ⚠️
(5) "Yummy Stranger"
(6) "The Best Way" (Angsat AU)
(7) Mew : "My Peachy Choice"
(8) Dangerous Playing Time
(9) Naughty Gulf In The Dark Mew⚠️
(10) AFTER DENTISTE
(11) EXCITING GAME
(12) A Unexpected Kidnap 1 ⚠️
(13) A Unexpected Kidnap 2 (END)
(14) #TharnType2FinalShoot
(15) Mew : #MSS1stShowCase⚠️
(16) ☀️ -831 224- 🌻
(17) "Three(some) it's not so bad" ⚠️
#WAJIB DIBACA#
(18) Kabukichō No Ame [1]
(19) Kabukichō No Ame [2]⚠️
(20) Kabukichō No Ame [3]
(21) Marry Christmas [1]
(22) Marry Christmas [2]

(2) Gulf : "Lucky me have u Mew"

9.6K 285 5
By khoppunayra

Gulf POV

Seharian suntuk aku melihat layar komputer dimeja kerjaku. Hari ini ada deadline yang di buat-buat oleh boss ku hanya karena kemarin aku pulang lebih dulu tanpa memberi kabar kepadanya. Padahal sudahku selesaikan pekerjaannya yang dia minta. Tetapi aku seperti tidak boleh lepas sedetikpun darinya.

Dia masih didalam ruangannya, duduk dimejanya menatap layar komputer dan menyeruput sedikit demi sedikit kopi yang telah ku buatkan tadi sore. Sesekali dia mengerutkan dahinya, seperti melihat kejanggalan di depan komputernya. Memandanginya seperti itu sudah jadi kebiasaanku sejak 3 tahun belakangan ini. Meskipun begitu aku tidak pernah muak melihatnya.

Aku masih terus berkutat dengan ketikan yang hampir selesai. Akan ku berikan berkas itu secepat mungkin, aku benar-benar butuh tidur kali ini. Mataku mulai buram untuk melihat layar komputer, mungkin aku butuh istirahat sebentar. Aku berdiri berjalan menuju pantry, tidak ada satu orang pun disini. Semuanya sudah pulang, hanya tinggal aku, satpam, office boy, dan boss di ruangannya. Memang hari ini aku pulang larut agar pekerjaanku cepat selesai.

Aku mengambil cangkir dan membuat kopi susu, aku berharap kopi susu ini dapat menghilangkan penatku sedikit. Ku bawa kopi itu kembali ke meja kerjaku. Sekilas ku lihat keruangan boss, tetapi dia tidak ada disana. Apa mungkin dia sudah pulang?

Aku mulai kesal karena dia meninggalkanku. Padahal dia sendiri yang bilang akan menungguku untuk menyelesaikan berkas ini. Dengan cepat ku selesaikan dan mulai menge-print berkasnya. Setelah semuanya selesai aku langsung memasuki ruangan bossku dan menaruh berkas di atas meja kerjanya.

Aku kembali kemeja kerja dan langsung membereskan barang-barangku. Aku ingin pulang secepat mungkin. Belum sempat aku membawa tasku. Tiba-tiba tangan kekar itu menarik pinggangku.

"Sayang kok buru-buru banget" dia berbisik di telingaku. Sentak aku langsung membalikan badanku.

"Lah kamu disini. Aku kira kamu yang ninggalin aku." Aku langsung membalasnya dengan nada yang sinis.

"Mana bisa aku pulang duluan. Kan istri aku masih disini." Dia kembali menarik tubuhku. Meninggalkan ciuman kecil di pipiku.

"Ihhsss apaan sih mew. Ini kantor, ada cctv, jangan macem-macem." Aku mendorong tubuhnya dan kembali mengemas barang-barangku. "Ayo pulang, aku capek banget dikasih tugas yang ga jelas sama kamu. Padahal bukan kerjaan aku."

"Siapa suruh kemarin pergi ga bilang aku?" Mew meninggikan suaranya.

"Kan aku udah jelasin. Aku pergi sama bright buat beli kado nya win. Kamu kenapa sih cemburuan banget" aku mulai kesal dengannya.

"Win sama aku ulang tahunnya barengan. Dan kamu cuma inget win aja? Kapan sih kamu bakal jadi istri yang baik-baik aja kaya win ke bright?" Dia mulai marah. Aku pergi meninggalkannya.

Ini kebiasaan kita, bertengkar karena hal sepele, dan aku sudah terbiasa dengan hal-hal itu. Semenjak mew tinggal satu condo denganku. Dia lebih sering marah-marah dan aku hanya akan meninggalkannya ketika dia mulai marah-marah. Kadang lucu juga ketika dia hanya akan cemberut sepanjang hari karena aku tidak mengubris omelannya.

Aku langsung berjalan menuju mobil. Menunggu mew mengambil barang-barangnya yang masih tertinggal. Aku sengaja membiarkannya kesal hinggal jam 12 malam nanti. Karena aku sudah mempersiapkan kado terbaik untuknya malam ini.

Dia datang dengan wajah kesal. Aku hanya terkekeh melihat tingkahnya. Menyenangkan memang membuatnya kesal. Aku sengaja tidur pulas ketika perjalanan pulang. Aku yakin sekarang dia benar-benar ingin menabrakkan mobilnya ke tiang listrik terdekat. Mew paling tidak suka ketika perjalanan apapun dia ditinggal tidur kecuali aku dalam keadaan sakit.

Sesampainya di condo mew keluar mobil tanpa membangunkanku. Padahal aku tahu apa yang dia lakukan, memang sengaja ku biarkan karena kado nya memang berada di dalam mobil. Aku hanya tertawa kecil ketika dia berjalan terus masuk ke condo dan benar-benar meninggalkanku.
##

Mew POV

"Akhhh bajingan kecil." Aku masuk membanting pintu. Rasa kesal ini benar-benar memuncak.

"Liat aja nanti malem, sampe jam 12 malem dia ga balik ke kamar. Gue buang barang-barangnya keluar!" Aku masih mengumpat. Tidak biasanya aku semarah ini pada gulf.

Aku menyalakan musik dan menggambil beer di dalam kulkas, sambil menghirup sebatang rokok aku lampiaskan kekesalanku dengan cara yang memang tidak tepat. Aku sengaja meninggalkan bau tembakau diruangaan ini. Sengaja membuat gulf kesal karena dia tidak suka jika aku merokok didalam condo, aku membalas perbuatannya yang dari kemarin tidak bisa di kontrol.

Pikiranku melayang kacau, aku takut gulf makin tidak suka denganku hari demi hari. Aku benar-benar tidak mau kehilangannya. Aku berfikir sejenak, apakah aku terlalu kasar kepadanya sampai akhirnya dia ingin meninggalkanku dan membuatku kesal akhir-akhir ini?

"AiSat..." aku membuang putung rokok sembarangan lalu menginjaknya. Pikiranku benar-benar kacau. Ku lihat jam sudah menunjukan pukul 12 malam. Dan gulf belum juga kembali ke dalam condo. Aku mulai khawatir dia kehabisan oksigen didalam mobil.

Aku langsung membuka pintu dan ingin memastikan gulf baik-baik saja disana. Belum sempat aku keluar condo tiba-tiba.

"Happy birthday to you. Happy birthday to you. Happy birthday.. happy birthday.. happy birthday to youu.." gulf datang membawa kue dengan lilin yang bertuliskan angka 30 disana.
"Selamat ulang tahun sayangku. Bagaimana kesal tidak dengan ku hari ini?" Gulf memamerkan senyum indahnya. Membuatku ingin melahapnya sekarang juga.

"Ah gulf.." aku hanya bisa membalasnya dengan suara lembut.

"Ayo ditiup dulu lilinnya. Berdoalah."

"Pfuuh" aku berdoa dan langsung meniup lilinnya. Gulf langsung masuk kedalam condo tanpa menyhiraukanku yang masih kaget dengan kejutannya. Aku menutup pintu dan langsung mendekatinya.

"Kali ini aku maafin kelakuan kamu. Jangan buat aku marah sekali lagi. Atau kita akan sama-sama hilang dimuka bumi ini." Aku mulai mengancamnya.

"Aku kan emang selalu bikin kamu kesel. Tapi kamu ga pernah menghilangkan kita kan? Udahlah.. makin tua kamu jadi semakin pemarah. Aturlah emosimu mew. Kamu sudah cocok menjadi ayah. Jangan sampai nanti anakmu mengikuti sifatmu." Gulf kembali menyeramahiku.

"Kamu beneran mau mengadopsi anak? Bukannya kemarin... "

"Ck.. Itu hadiah ke dua dariku, jangan buat aku berubah fikiran!" Gulf mulai galak sekarang.

Aku memandanginya. Mendekatkan tubuhnya pada meja marmer dapur. Membisikan kedalam telinganya. "Lalu apa hadiah pertamamu?" Mata liar ku terus melihat kedalam bibirnya. Ingin benar-benar ku lahap sekarang.

"Tunggu." Dia mendorong tubuhku sedikit dan mengambil kotak yang sudah dia bawa sejak tadi. "Nih.." dia pergi meninggalkanku memasuki kamar.

Aku membuka kotak itu. Mataku melotot kaget. Senyumku sudah tak bisa tertahan lagi. Aku hanya bisa geleng-geleng melihat isi dari kado tersebut. Dua buah tali, ball gag mouth, vibrator, dasi, dan sebotol wine. Memang gulf tau betul kado yang sangat ku inginkan.

"Come on baby.. tonight there's no mercy for you." Aku langsung membawa kado itu kekamar.
##

Author POV

Mew masuk kekamar. Gulf sudah menunggunya diatas kasur dan duduk dengan santainya disana. Mew langsung melemparkan kotak keatas kasur. Menatap dalam gulf seakan akan memangsanya hingga tidak ada yang tersisa.

"Wanna play with me baby?" Mew mendekatkan mulutnya ketelinga gulf. Gulf merinding. Tau apa yang akan terjadi setelah ini.

"Yes sir." Gulf menjawab kecil.

"Karena ini kado kamu. Jadi kamu akan ngerasain semuanya. Ga ada kata RED hari ini untuk kamu. Jadi tubuhmu harus bersiap-siap." Mew mengaba-aba seolah-olah gulf akan habis nyawanya hari ini.

Mew membuka kancing gulf dengan ganas. Pelepaskan pakaian gulf dan melemparnya kesembarang tempat. Adrenalin gulf makin terpacu. Ingin rasanya cepat-cepat merasakan tubuh mew didalam dirinya. Mew mendorong gulf ketengah kasur, mengambil tali yang di hadiahkan gulf, mendudukinya agar gulf tidak bisa lari kemanapun. Mengambil satu tangan gulf dan mengikatkannya pada ujung headboard kasurnya. Lalu mengambil satu tangannya kembali dan mengikatnya di ujung sebelahnya.

"Mew.. tolong jangan terla.." gulf menatapnya. Berharap masih ada rasa kasihan sedikit agar mew tidak bermain sangat kasar malam itu.

"Ssshhhttt. Diam sayang.. agar kamu tidak lebih sakit malam ini." Mew memembekap mulut gulf. Dia tau apa yang harus dia kerjakan malam ini tanpa gulf menceramahinya.

Sejujurnya gulf panik. Tapi dia berusaha tenang mengikuti alur mew malam ini. Mew mengambil ball gag dan langsung memakaikannya kepada gulf. Mulut gulf tak leluasa, tapi dia menyukainya.

Mew mulai mengambil dasi dan menutup mata gulf. Sengaja membiarkan gulf menikmati fantasinya didalam gulita. Mew rasa dia akan mendapatkan klimaks yang tidak ada tandingannya malam ini.

Mew mulai mencumbu bibir gulf yang dihalangi dengan ball gag itu.. mengigit bagian bawah bibir gulf.

"Ahh.. mhe-ew" gulf kesusahan memanggil nama mew, dan mew sangat menyukai itu. Mew mulai turun keleher gulf, meninggalkan bekas disana. Terus bermain hingga meninggalkan beberapa bekas tanpa ingat kapan bekas itu akan hilang.

"Mhe-eeww jha-nghan bha-nyak bha-yhak, bhe-shok kh-erjha mh-eeew" gulf berusaha mengingatkan. Dia tidak mungkin datang dengan jaket/syal untuk menutupi kebodohan mew kali ini karena cupangannya yang begitu banyak.

Mew hanya terkekeh melihat gulf yang tidak bisa bergerak dan mulai melanjutkan pekerjaannya memainkan puting gulf, menghisapnya dan meninggalkan bekas nya kembali.

"Aahhh gulf.. kamu terlalu manis malam ini" mew terus menjilati tubuh gulf. Sesekali memberi tanda membuat gulf semakin tidak tahan dengan kegilaan mew.

"Mhe-eew ahhh.." gulf hanya bisa memanggil nama mew sambil menelan saliva yang tidak bisa masuk ketenggorokannya akibat ulah mew. Mew mulai menelusuri bagian kaki gulf, dibukanya celana gulf tanpa menyisakan sehelai benangpun disana. Mew membuka paha gulf perlahan. Membiarkan dirinya melihat penis gulf yang setengah menegang.

Mew mengambil vibrator menyalakannya dan menggetarkannya di lubang gulf. Gulf seperti tersengat listrik. "MHE-EEW AAHHH.. shto-op ithhh mh-eww" kakinya tak beraturan ingin menendang mew. Tapi dengan sigap mew menahan kedua kakinya dan memposisikannya kesebelah kiri agar mew tetap bisa melihat lubangnya. Mew terus melakukan aksinya tanpa mendengarkan permintaan gulf.

"SH-THOP ITHHH MH-EEW." Gulf berteriak. Membuat mew tertawa puas. Mew masih melanjutkan kegiatannya.

"Gimana rasanya sayang? rasakan saja. Ini permintaanmu. Aku yang menguasaimu. Ingat ga ada kata stop malam ini" mew mengingatkan kembali. Membuat gulf hanya bisa mendesah lebih kencang.

"Akhh.. ahhhhh mh-eww ahhhhh. Pl-eahhhsshh. A-khu gahk khu-aathhh mh-eeww." Gulf mulai menangis sekarang. Mew masih tidak menghiraukannya.

Mew semakin liar. Dia membuka paha gulf. Melihat penis gulf yang sudah mengeras sempurna. Dimainkannya penis gulf, menjilatinya dan memasukannya kedalam mulut mew sambil terus menyalakan vibrator di atas lubang gulf.

"Mh-ewww ahhhhh sth-opphh phl-eashhh, ak-hu mau khe-luar mhe-ww" gulf sudah di puncaknya.. dia siap siap menyemburkan spermanya.

"Keluarkan saja sayang.." mew masih terus bermain disisi gulf. Sengaja membiarkan gulf sekarat lebih dahulu, baru dia yang akan memulai aksinya.

"AKHHHH AHHHH..." gulf berhasil mengeluarkannya. Mulut mew sekarang di penuhi sperma punya gulf. Mew bangkit membuka penutup mata gulf, melihat matanya merah akibat tangisan yang tidak di perdulikan mew, lalu mew membuka ball gag yang menutupi mulut gulf.

"Udah lemes sekarang?" Mew menatap gulf dalam. Gulf hanya bisa megangguk pelan.
"Oke sekarang giliranku. Siap-siap." Gulf hanya bisa tercengang mendengar perkataan mew. "Buka mulutmu" gulf masih terdiam. "Gulf!" Mew mulai membentak. Gulf membuka mulutnya lebar. Sekarang mew berada diatasnya, mew mulai memasukan penis kedalam mulut gulf.

"Ahkk ahkk" gulf seperti tidak bisa bernafas. Mulutnya di penuhi penis mew sekarang.

"Pelan-pelan sayang. Iya begitu. Ahhhh" mew menjambak rambut gulf membawa kepala gulf dalam irama permainannya. "Shittt enak gulf." Mew terus memainkannya tanpa peduli dengan nafas gulf kali ini.

"Akhh mheww" gulf mencoba bersuara di tengah kesusahannya. Mew sadar dan mulai menghentikannya. Mencabut penisnya didalam mulut gulf. "Hshh hshhhh.." gulf mengambil napas. Membiarkan oksigen memenuhi dadanya yang sejak tadi tidak bisa dia rasakan sama sekali.

"Anak baik." Mew mulai mencium bibir gulf dengan lahap. Memainkan lidahnya tanpa henti. Gulf membalas, Ini yang sejak tadi dia butuhkan. Mew mulai kembali mengerayangi tubuh gulf. Mencoba menyisir satu demi satu tempat yang belum dia kunjungi, hingga berada di titik kelemahan gulf, yaitu bagian penis gulf yang memang tidak tegang sesempurna tadi. Mew bisa merasakan jika gulf ingin mew berada didalam dirinya secepat mungkin.

"Mew, come on.." gulf gemas dengan prilaku mew yang membuang-buang waktu.

"Okay baby. Ini bakal lama. Jadi jangan mengeluh" mew mulai memasukan jarinya untuk membuat lubang gulf lebih relax. Memberikannya pelumas dengan saliva nya, dan mulai memasukan penis mew didalamnya.

"Ahhh ahhh mew ahhhh.. yess sirr yessshh" gulf menikmatinya. Membiarkan mew menghabisinya saja malam itu. "Yessh baby, lebih cepat ahhhh" gulf mencengram erat tali yang ada melilit tangannya.

Mew terus mengoyangkan dengan tempo cepat. Membuatnya semakin menggila, dia membawa kedua kaki gulf ke atas pundaknya dan memeluknya. Terus menggunakan tempo cepat memasuki dirinya kedalam gulf.

"Ahhh ahh ahhh ahhh ahh.. pegang aku mew" gulf memberi perintah untuk memainkan penisnya yang mulai menegang kembali. Mew dengan sigap mengocok penis gulf tanpa melupakan kegiatannya.

"Ahhhh gulf kamu enak gulf.. ahhh..." mew terus memuji gulf. "Aku ga pernah salah mencintai kamu" mew terus bermain hingga 40 menit berlalu, mew bermain dengan tempo khasnya. Membuat gulf selalu ingin lagi dan lagi.

"Ahhh mew, aku ahhh mau keluar ahh" gulf mulai tidak terkendali.

"Tunggu.. sedikit lagi.. bareng-bareng." Mew memberi aba-aba.. "sshhhhh... AHHHH" mew mengeluarkan sperma di dalam diri gulf.

"Ahhhhhh..." gulf mengeluarkannya lagi diatas perutnya sendiri.

Mew menyandarkan kepalanya didada gulf, membiarkan dirinya ikut bernafas. Sekarang dia lemas dan menjatuhkan dirinya disamping gulf. Menatap gulf dalam-dalam dan mengeluarkan senyum khasnya.

"Terima kasih kadonya sayang" dia mencium kening gulf.

"Hmm.." gulf tidak menjawab, hanya mengeluarkan senyum. "Eh kamu ga mau buka iketan aku? Kan udah selesai mainnya"

"Kata siapa? Hahahaha" mew tertawa puas. Duduk disamping gulf mencium bibirnya. "Tunggu sebentar. Nanti ku lanjutkan"

"Oh my god" gulf hanya bisa menarik nafas dan menutup matanya.
##

Yapsss.. selesaii..
Thanks yang udah baca.. semoga terhibur..
Jangan lupa divote🙏🏻
Maaf kalau bar bar..🤟😘

##

Hai semuanya..
Aku udah coba remake cerita ini menjadi lebih baik dan sudah aku upload di aplikasi Trakteerku..
(https://trakteer.id/Bb0unslave/showcase/gulf-lucky-me-have-you-mew-ht8nw)

Jika berminat membaca, kalian bisa melihatnya disana🙏🏻 Terimakasihh🥰

Continue Reading

You'll Also Like

303K 16.6K 19
[VOTE AND COMMENT] [Jangan salah lapak‼️] "Novel sampah,gua gak respect bakal sesampah itu ni novel." "Kalau gua jadi si antagonis udah gua tinggalin...
41.4K 3.6K 38
Masihkah kalian ingat dengan Alexander Maverick? Anak sambung dari Luis Maverick dan adik sambung Edgar yang pada book sebelumnya bertransmigrasi ke...
48 By kevvvvveee

Short Story

280K 28.1K 109
48 oneshoot (Lebih ke Ch²)