FADLYN

By stiirhmh

12.8M 212K 49.8K

[JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA!] DILARANG KERAS PLAGIAT!!! CATLYN ASHARA NANDES... More

SATU.
DUA.
TIGA.
EMPAT.
LIMA.
TUJUH.
DELAPAN.

ENAM.

319K 24K 1.4K
By stiirhmh

Happy reading<3

****

Paginya Farid direpotkan dengan istrinya yang meminta untuk segera mengambil barang-barangnya seperti baju, seragam sekolah, buku, novel, alat make up, dan lain lain. Namun Farid tetap sibuk dengan game diponselnya. Dan itu membuat Catlyn geram, penting dirinya apa game?

Padahalkan Catlyn ingin sekali bertemu dengan adik tercintanya Rifqi. Baru saja sehari tak bertemu rasanya kangen berat apalagi sekarang ia harus tinggal dirumah mertuanya yang berhari hari atau bahkan berbulan bulan. Ingin rasanya Catlyn membawa Rifqi untuk tinggal bersamanya. Namun itu tidak mungkin.

Catlyn mencoba membujuk suaminya agar segera mengantarkan kerumah mamanya. Akhirnya Farid pun menaruh ponsel disaku lalu menoleh kearah Catlyn.

"Ck. Ganggu aja!" ucap Farid.

"Makannya ayo anterin doang astagfirullah, sebentar aja!"

"Yaudah ayo." Percuma berdebat dengan Catlyn pasti tidak akan selesai. Farid memilih mengalah.

"Daritadi kek," Catlyn pun langsung mengambil tasnya. Farid menyambar hoodie putih dan memakai boxer diatas lutut.

"Bun Farid nganter Catlyn kerumah mama." pamit Farid pada Bunda yang sedang memainkan ponselnya diruang tengah.

Azura tersenyum,"Iya sayang, titip salam sama Mamah mu, hati hati juga dijalan." ucap Azura pada Catlyn, mengabaikan Farid yang sedang mendumel dalam hati.

UDAH LUPA SAMA ANAK SENDIRI.

Farid memutar bola matanya malas, padahal dulu ia selalu ditanya saat akan kemana-mana oleh Bundanya. Namun sekarang? Malah Orang lain.

CAPE AKU TUH!

"Yang nanya siapa, yang ditanya siapa!?" ujar Farid terang-terangan, matanya tak tertuju pada dua wanita yang sedang tertawa.

"Hilih, gitu aja ngambek!" cibir Azura terkekeh didukung oleh Catlyn.

"Yaudah, ayolah males liat muka Bunda!" kata Farid ketus. Catlyn dan azura membelalakan mata mendengarnya.

Bisa bisanya ia bicara seperti itu didepan bundanya.

"Durhaka kamu sama Bunda!"

"Bunda juga lupa sama kakak."

"Bukan lupa, tapi..." Azura menjeda, tak tahu harus bicara apa lagi sama anak satu ini. Padahal dulu Farid manja banget dengannya.

"Udah sono sono kamu pergi!" usir Bunda pada Farid, Catlyn hanya tersenyum melihat pemandangan kedua orang yang sedang berdebat kecil didepannya.

Azura menoleh ke arah menantu kesayangannya.

"Catlyn, hati hati yah, salam sama Mamahmu!" ujarnya lagi seraya tersenyum sambil mengelus rambut Catlyn.

"Iya bun," balas Catlyn sambil melirik kearah Farid. Farid pun menoleh kearah Catlyn.

••••

Sesampainya dikediaman Nandes, keduanya langsung menghampiri Nahda yang sedang bermain bersama Rifqi.

"RIFQI! " pekik Catlyn dan langsung membawa Rifqi kepangkuannya  menciumi seluruh wajah adiknya itu.

"Tatak, angen tatak, kamana aja?" tanya Rifqi dengan nada cadelnya.

"Kakak juga kangen kamu."

"Mamah gak dikangenin nih?" goda Nahda.

"Sedikit."

"Bego!" umpat mama, membuat Rifqi menjadi penasaran yang dikatakan oleh mamanya.

"Bego apa mah?" tanya Rifqi menatap Nahda sambil menggaruk pipi gembulnya.

Kalo sudah begini Nahda merutuki mulutnya sendiri karna sudah berbicara kasar didepan anak kecil.
Sedangkan Catlyn dan Farid biasa aja, bukan salah merekakan? Jadi selow, itu sih resiko Nahda yang sudah asal bicara.

"Bukan apa apa," Rifqi pun mengangguk ngerti."Eehhh ada Farid, duduk nak." titah Nahda, lupa ada jika ada mantunya yang sedari berdiri.

Farid menyalimi punggung tangan Nahda,"Apa kabar mah?" ujarnya.

"Alhamdulillah, kamu baik?"

"Alhamdulillah baik." jawab Farid lalu duduk di samping Catlyn yang sibuk berbicara dengan adiknya.

"Mama kedapur dulu ambil minum. Kamu mau apa Rid?" tanya mama pada Farid.

"Gak usah nanti Farid ambil sendiri kok." Nahda mengangguk sambil menoleh ke arah anak-anaknya.

"Heh, kamu!" ucapnya pada Catlyn.

Jangan sampai mamanya itu mengingat soal kemarin, waktu dikamar hotel saat akan bersiap siap untuk pergi menuju ballroom pernikahannya. Catlyn sempat ngumpat dan didengar oleh mamanya, untung saja ada P yang menengahi.

"Apa?"

"Kamu ingat pas kemarin dihotel kamu sempat ngomongin Mamah kan? Ngaku!" todong Nahda dengan nada sewet dan melototkan matanya kearah Catlyn, Catlyn memutar bola matanya malas.

KALO SOAL MARAH MARAH AJA CEPET.

"Gak tuh!" alibi Catlyn padahal ia sudah takut jika Nahda akan mengomel lagi.

Seperti waktu Catlyn masih SMP, ketika Catlyn sedang belajar nyuci piring diajari oleh bi Nur, setelah semuanya tercuci namun masih ada satu gelas lagi yang tersisa dimeja makan. Catlyn mengambilnya lalu mencucinya, tapi saat gelas itu disabuni Catlyn tak sadar bahwa gelas yang dipegang terlalu tinggi. Entah licin atau apa gelas itu terjatuh dan pecah.

Bi Sarti yang mendengar jatuhan seperti kaca langsung menengok karah gelas tersebut. Bi Nur Panik dan langsung mengambil serpihan gelas diwastafel. Dan mengusap mengusapnya sambil berkata.

"Aduh kamu gak papa gelas? Kamu udah mati yah? Kasihan.." lalu memeluk serpihan gelas itu.

Catlyn melihat pembantunya itu dengan tatapan heran. Waras kah pembantunya itu atau sudah tidak ada otak berbicara dengan gelas yang sudah pecah?

"Tadi suara apa Bi?" tanya Nahda yang baru saja masuk dari pintu belakang.

"Eh nyonya, tadi suara gelas pecah," jawab Bi Sarti.

"APA?!" Nahda menengok kearah wanita disamping Bi Sarti, Catlyn sudah cengengesan duluan.

"Pasti kamu kan yang pecahin?"

"Gak sengaja, orang gelasnya licin, terus gak kejaga pecah deh."

"Hati hati makannya, gelas aja gak kejaga apa lagi pacar kamu."

Apa hubungannya gelas sama pacar badak? Catlyn juga tidak mempunyai pacar sebab dilarang orang tuanya untuk berpacaran dikarenakan takut sakit hati. Terus mewek mewek.

"Aku gak punya pacar mah!" tukas Catlyn.

"Halah!" pandangnya beralih pada Bi Nur yang hanya melihat majikan dan anaknya sedang berdrama menurutnya.

"Bi tolong beresin yah!" Bi Sarti mengangguk patuh dan segera membersihkan serpihan gelas.

"Saya mau ngomelin anak satu ini," sambungnya, menarik pergelangan tangan Catlyn menuju raung keluarga.

"Lepasin Mah," Catlyn terus berontak mencoba melepaskan tangan Nahda dari tangannya.

"kamu sudah besar dan bla bla bla bla..." yang menurut Catlyn itu itu aja yang diomongi Mamahnya.

Padahal pagi tadi ia baru saja dimarahi karena membangunkan adiknya yang masih terlelap.

Hampir setengah jam mamanya nyerocos membahas yang gak penting, Catlyn hanya mendengarkan sambil menonton tv tanpa menyahuti pertanyaan mamanya.

"Masih pagi mah, astagfirullah. Gak cape apa ngomel terus?" Catlyn jengah dengan mamanya itu.

"Yaudah, mau apa kamu kesini? "

"Aku gak boleh kesini lagi?"

"Bukan gitu, boleh boleh aja kamu kesini ini juga kan rumah kamu. Kamu boleh dateng kapan aja kesini. Asalkan bareng Farid ganteng." goda Nahda di akhir kalimat, Farid hanya tersenyum kikuk. Bisa aja mama istri nya ini. Udah tua masih aja gokil.

"Ye... Udah lah aku kekamar dulu ambil barang. Rifqi adiku kakakmu yang imut ini mau keatas, mau ikut?" Rifqi mengangguk antusias. Memang hampir setiap hari Catlyn menghabiskan waktunya bersa Rifqi dikamarnya. Entah untuk bermain maupun tidur.

Catlyn melenggang pergi kekamanya dilantai dua. Tanpa menoleh kearah kedua manusia yang menganga lebar.

"Maafin anak Mamah yang beloonnya kelewatan yah." Farid mengangguk,

"I-iya Mah," balas Farid sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Mau disini apa kekamar Catlyn?" tanya Nahda,"Soalnya mama mau bantuin Bibi didapur." lanjutnya.

"Farid kekamar Catlyn aja." Nahda mengangguk."Yaudah mama kedapur dulu."

Wangi lavender yang pertama kali ia hirup saat memasuki kamar Catlyn. Didalam kamar ada Catlyn yang sedang memasukan baju kedalam koper ungunya.

"Cat?"

"Hm.." Farid tak menjawab. Memilih ikut menonton Tv bersama Rifqi diatas ranjang kingsize Catlyn.

"Hai." sapa Farid, sambil merebahkan tubuhnya dikasur. Rifqi menoleh lalu tersenyum.

"Lagi apa?"

"Eng enggak liat agi apa." jawab Rifqi galak kayak kakaknya. Pasti ini keturunan Catlyn nih. Farid yakin itu.

"Adik kakak sama aja, sewet terus..." gumam Farid, dan memilih untuk menghirup aroma kasur Catlyn, yang membuat ia mengantuk karena nyaman. Dan Farid suka dengan aroma lavender di seprei Catlyn.

Akan menjadi aroma kesukaannya detik itu juga!

****
Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

97.6K 2K 50
⚠️ UTAMAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA..DAN KALO UDAH MEMBACA JANGAN LUPA VOTE ...⚠️ Graziano deandra sirega ketua geng motor GRAZEROS GANG lebih dikenal...
5.4M 267K 61
[FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA MANIEZZZ] Kisah 2 pasangan yang dijodohkan oleh orangtua mereka. Arlando jevin demort, cowok berusia 18 tahun harus men...
1.7M 82.6K 61
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Kita emang nggak pernah kenal, tapi kehidupan yang Lo kasih ke gue sangat berarti neyra Gea denandra ' ~zea~ _____________...
3.3M 157K 61
[SEBELUM BACA YUK FOLLOW DAN VOTE SETIAP CHAPTER SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN BUAT AUTHOR YANG CAPE CAPE MIKIR ALURNYA, YA WALAU MUNGKIN ADA YANG GAK M...