Playboy | Na Jaemin

By rubycinnamons

217K 20.4K 2.6K

[✔️] ❝Kenalin aku Na Jaemin, laki-laki yang suka sama kamu dan cuma aku yang bisa milikin kamu, oke?❞ - Na Ja... More

Pembuka
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 37
Bab 38
Bab 39
Bab 40
Bab 41
Bab 42
Bab 43
Bab 45
Bab 46
Bab 47
Bab 48
Bab 49
Bab 50
Penutup
Behind The Story
criminal

Bab 44

2.6K 267 33
By rubycinnamons

Happy Reading

Jaemin menatap test pack tersebut tidak percaya, "Ini gak mungkin Lam, gue—!!"

"Lo masa tega, anak ini hidup tanpa ada figur ayah?" tanya Lami lirih dan Jaemin tampak mengusap wajahnya kasar

"Ini gak mungkin Lam, ini bukan anak gue!" tekan Jaemin dengan wajah paniknya

Mimpi buruknya benar-benar terjadi sekarang, entah ia bingung ingin berbuat apa lagi

Lami menunduk, "Aku minta tolong kamu untuk tanggung jawab, itu aja aku udah cukup kok Jaem, aku gak pengen apa-apa lagi dari kamu."

Jaemin menatap Lami tidak percaya, "Gue nikahin lo? sumpah Lam gue udah muak sama kelakuan lo beberapa bulan yang lalu." ujar Jaemin sinis

"Terserah kamu, aku bakal kasih tau orang tua kamu secepatnya untuk ngurus ini semuanya," ujar Lami pasrah

Mata Jaemin membelalak, "Lo gila? kita bisa abis sama orang tua kita, lo gak boleh gegabah begini Lam." ujar Jaemin tidak percaya

"Aku gak bakal bohong sama orang tua aku, toh mau aku sembunyiin juga bakal tetep ketahuan juga, lagian orang tua aku udah tau, tinggal orang tua kamu," ujar Lami

Jaemin semakin terkejut dan membeku, "Lo gak usah bercanda Lam!" ujar Jaemin yang kini sudah frustasi

Lami tersenyum miris, "Udah terlambat Jaem, kamu liat luka di pipi aku?" tanya Lami sambil menunjuk pipi kirinya

Pipi kirinya lebam

"Ini ulah orang tua aku Jaem, aku udah gak bisa apa-apa lagi sekarang selain minta pertanggung jawaban kamu," ujar Lami

Jaemin menghela nafas kasar, "Kasih gua waktu buat mikirin semua ini, gua butuh ketenangan sekarang." ujar Jaemin

Lalu laki-laki itu bangkit dari kursi dan meninggalkan perempuan tersebut

Jaemin kembali masuk ke dalam mobilnya, ia merenung di dalam mobilnya, ia mengacak-acak rambut frustasi dan memukul keras setir yang ada
di hadapannya

"Bangsat!" umpat Jaemin, ia pun menatap foto yang ia tempel di dekat kaca mobil

Itu fotonya dengan Nara, semua foto yang ia ambil bersama Nara selalu ia cetak dan selalu ia tempelkan di mobilnya

Jaemin menatap nanar foto tersebut, "Maaf Nar, aku udah buat kesalahan besar." lirihnya

"Aku gak bisa milikin kamu lagi, aku harus tanggung jawab akan hal ini, walaupun aku masih belum bisa percaya sepenuhnya," gumam Jaemin

Ia pun melajukan mobilnya dan menuju kembali ke rumahnya, ia butuh ketenangan sekarang

Ia perlu waktu untuk menerima semua ini, ia sadar bahwa ini semua salahnya, walaupun dia sangat yakin bahwa ia tidak melakukan apapun

Ia tidak pernah tahu karena ia dalam kondisi mabuk pada saat itu

Ia mengingat saat kondisi tubuhnya yang full naked saat di private room waktu itu

••••

Nara pun memilih untuk membeli beberapa buku persiapan Ujian Kelulusan nanti, tapi baru saja ia turun ke bawah

Ia melihat Yeonjun yang sedang mengobrol bersama kakak kandungnya, Mark

"Nara? lo mau kemana?" tanya Mark saat melihat adiknya yang sudah rapih dan membawa
sling bagnya

"Mau beli buku buat persiapan ujian bang," jawab Nara santai

"Oh lo mau ke toko buku? gue anter aja mau?" ujar Yeonjun menawarkan diri dan Nara langsung menggeleng cepat

"E-enggak! enggak usah entar ngerepotin lo," tolak Nara halu dan Yeonjun tersenyum

"Gak kok gue juga baru selesai kerja kelompok sama Mark, ayo bareng aja," ajak Yeonjun

Nara pun tampak memandang kakak kandungnya kode meminta izin dan Mark pun mengangguk mengizinkannya

"Ajak aja Jun, jagain adek gue yang bener," ujar Mark dan Yeonjun mengacungkan jempolnya ke arah Mark

"Ayo!" ajak Yeonjun dan Nara pun mengikuti Yeonjun berjalan keluar dari rumahnya

Yeonjun menaiki motornya dan mengambil helm untuk Nara, "Nih helm doraemonnya." ujar Yeonjun sambil menunjukkan helm tersebut lalu memakaikannya di kepala Nara

Nara tersenyum kikuk saja

"Ayo naik," ujar Yeonjun dan Nara pun mengangguk lalu naik ke motor CBR milik laki-laki tersebut dan Yeonjun pun melajukan motornya

"Kita mau ke toko buku mana?" tanya Yeonjun kepada Nara

"Gramed deket sini aja," jawab Nara dan Yeonjun pun mengangguk saja lalu menambahkan kecepatan motornya agar sampai lebih cepat ke gramedia

Tidak lama kemudian, mereka berdua masuk ke dalam toko buku tersebut dan Nara langsung menyusuri lorong yang berisikan buku-buku tebal persiapan pelajar untuk ujian

Nara tampak memilih-milih buku yang menurutnya bagus, ia hanya akan membeli satu buku saja yang sudah mencakup seluruh materi yang akan diujikan

"Kak Yeonjun!" panggil Nara dan Yeonjun yang tidak jauh darinya menengok lalu menghampiri Nara

"Apa Nar?" tanya Yeonjun sembari menaikkan kedua alisnya bingung

"Kalo kata kakak, bagusan ini atau ini?" tanya Nara yang kedua tangannya memegang dua buku yang berbeda

"Hmmm dulu sih kakak ujiannya pake buku yang per pelajaran gitu, lebih detail karena kan satu buku per satu pelajaran," ujar Yeonjun

"Oh bagusan yang per satu pelajaran ya?" tanya Nara dan Yeonjun mengangkat bahunya

"Gak tau juga sih, dulu sih gua pake yang per satu pelajaran lagian pas ujiannya gak berat bawa
tebel-tebel," jawab Yeonjun

Nara mengangguk mengerti, "Tapi kalo yang per satu mata pelajaran udah pada abis." ujar Nara sambil memanyunkan bibirnya

"Jangan dimanyunin gitu dong jadi gemes liatnya," ujar Yeonjun dan Nara mengalihkan pandangannya menghindari tatapan laki-laki bermata tajam di hadapannya

"Gua beli ini aja deh ya kayaknya lebih bagus," gumam Nara dan langsung memeluk buku itu dan menarik Yeonjun untuk ke kasir

"Ayo bayar!" ajak Nara dan Yeonjun pun pasrah mengikuti kemana Nara pergi karena perempuan itu menggandeng tangannya tanpa malu-malu

Nara pun membayar bukunya tapi tangannya langsung ditepis lembut oleh Yeonjun, "Gua aja yang bayar."

Nara membelalakan matanya, "Lah kak? jangan bayarin, biar gue aja kan ini juga keperluan gue." tolak Nara mentah-mentah

Yeonjun terkekeh kecil, "Gak apa-apa, anggep aja ini hadiah gue buat bikin semangat lo ujian." ujar Yeonjun dan Nara tersenyum lalu mengangguk

Akhirnya Yeonjun yang membayar buku Nara dan mereka pun berniatan untuk keluar dari toko tersebut tetapi langkahnya terhenti saat melihat seseorang yang tak asing di mata mereka

"Nar, itu Jennie sama pacarnya kan?" tanya Yeonjun dan Nara pun mengikuti arah pandangan Yeonjun dan benar! itu Kak Jennie sama pacarnya

"Iya deh kayaknya, samperin yuk!" ajak Nara dan Yeonjun pun mengangguk pelan

Mereka berdua pun menghampiri Jennie dan pacarnya itu, "Kak Jennie!" panggil Nara sambil berlari kecil

Sontak Jennie dan pacarnya menengok ke belakang dan menatap Nara lalu disusul Yeonjun di belakangnya

"Nara? Yeonjun? kok kalian bisa disini?" tanya Jennie bingung

Nara tersenyum dan mengangkat plastiknya, "Ini gue beli buat persiapan ujian, kalo Kak Jen sendiri ngapain?" tanya Nara balik

"Ini gue nemenin Rai buat beli buku kisi-kisi juga, katanya ada diskon ceunah," ujar Jennie dan Nara pun mengangguk

Ting!

Tiba-tiba ponselnya berbunyi tanda ada orang yang mengirim pesan ke ponselnya

Nara pun merogoh kantong celananya dan mengambil ponsel miliknya, ia buka ponselnya dan langsung membuka aplikasi chat miliknya

0846xxxxxx
online

0846xxxxxx
| Nar
| gua Lami
| maaf banget gua hrs blg ini
| gua hamil anak Jaemin
| send a photo


Nara membeku melihat foto yang dikirim oleh Lami, sungguh membuat Nara bungkam sekaligus kecewa dengan laki-laki itu

Ada rasa sakit yang menjalar di dalam hatinya, terlebih Nara masih menyimpan rasa kepada Jaemin tetapi sekarang?

Ia mendengar kabar bahwa Jaemin sudah menghamili anak orang

"Gua kecewa, Na!" gumam Nara pelan

"Hah Nar? lo kecewa kenapa?" tanya Yeonjun yang mendengar gumaman kecil Nara tadi

••••

Jaemin memarkirkan mobilnya di garasi rumah dan setelah ia memarkirkan mobilnya, ia pun turun dan mulai masuk ke rumahnya

Jaemin membuka pintu rumahnya dan masuk ke dalam rumah tetapi ia terkejut saat melihat kedua orang tuanya dan Jeno bersama kedua orang tua Lami

"Jaemin pulang!" ujar Jaemin sopan dan ayahnya pun langsung bangkit dari duduknya dan menghampiri anaknya itu

Plak!

Satu tamparan mendarat di pipi Jaemin, ayahnya baru saja menampar dirinya dan hal itu membuat Jaemin terkejut dan mengusap pipinya yang ditampar itu

"Ayah gak pernah ngajarin kamu jadi anak brengsek," bentak ayahnya dan Jaemin menatap ayahnya tidak percaya

"Ayah gak nyangka, kamu ngelakuin hal sekeji ini Jaemin, ayah kecewa sama kamu," desis ayahnya dan Jaemin masih terdiam

"Ayah malu Jaem! ayah malu!" bentak ayahnya bahkan semua orang yang berada di dalam rumah pun tidak berani menatap ayahnya Jaemin ini

"Kamu bisa-bisanya menghamili anak orang dan kamu gak mau tanggung jawab? sejak kapan ayah ngajarin kamu kaya gitu? sejak kapan kamu jadi nakal begini? hah?" bentak ayahnya

"A-ayah itu bu—!!"

Plak!

"Gak usah kasih bohong lagi, semuanya sudah jelas Jaemin, orang tua Lami sudah menyerahkan surat medis dari rumah sakit dan Lami benar-benar hamil anak kamu Jaem!" geraman ayahnya benar-benar membuat Jaemin menciut ketakutan

"Tapi a-ayah itu bukan a-anak aku," ujar Jaemin dengan segala keberaniannya

"Masih mau ngelak aja ya kamu? kamu jelas-jelas sudah menghamili anak saya? kamu masih gak mau anggap kalau itu anak kamu?" kini ibu Lami pun membuka suaranya

"Sudah-sudah! lebih baik kita urus kelanjutan Jaemin dan Lami, mereka akan dijodohkan kapan?" tanya Renata, bunda Jaemin maupun Jeno sambil menghela nafas kasar

Ayahnya kembali duduk ke sofa dan memalingkan mukanya enggan menatap Jaemin

Jaemin pun menghampiri kedua orang tuanya dan berlutut, "Bunda, itu bukan anak aku bunda." ujar Jaemin lirih

Bundanya menatap dingin ke arah Jaemin, "Bunda kecewa Jaem, ini konsekuensi yang harus kamu terima, kamu harus berani bertanggung jawab."

Jaemin menghela nafas kasar, "Tapi itu—!!"

"BISA GAK LO GAK USAH NGELAK LAGI??? JELAS-JELAS LO HAMILIN LAMI!!!"

"ITU PASTI KARENA LO KE CLUB SEMINGGU YANG LALU KAN????"

Jeno menggebrak meja dan berdiri, ia sudah menahan emosinya sejak tadi tetapi ia tidak bisa menahannya karena Jaemin terus-terusan mengelak

"Bahkan kamu aja ke club, bunda gak pernah didik kamu sampai kamu masuk ke tempat maksiat itu," ujar Renata dingin

"Lebih baik kita atur perjodohan mereka dari sekarang dan tentukan jadwal pernikahan mereka," ujar ayah Lami yang kini sudah frustasi, ia juga kecewa dengan anaknya, terlebih dengan Jaemin

Ia sebenarnya ingin sekali memukul wajah Jaemin tetapi ia tipe orang yang tidak menyukai kekerasan, jadi ia urungkan pikiran tersebut

"Kami akan urus semua secepatnya, Jaemin akan saya hukum agar ia kapok dan untuk tanggal pernikahan kita laksanakan setelah mereka ujian saja, sekitar satu bulan lagi," ujar ayahnya Jaemin

Jaemin membulatkan matanya dan menatap ayahnya tidak percaya, "Y-Yah?"

"Diam! kamu gak usah berbicara lagi sekarang, kamu tinggal ikuti alurnya aja," ujar ayahnya tajam

••••

Kedua orang tua Lami pun sudah pulang dan kedua orang tua Jaemin juga sudah masuk kembali ke kamarnya

Tersisa Jeno dan Jaemin yang berada di ruang tengah

Jeno menatap nyalang ke arah adik kembarnya yang kini sudah duduk di sampinganya dengan memijit pelipis frustasi

"Gua kecewa sama lo Jaem," ujar Jeno tajam dan Jaemin mengangkat wajahnya lalu menatap kakak kembarnya

"B-Bukan gue Jen," jawab Jaemin putus ada

Brak!

Jeno menggebrak mejanya kencang dan bangkit dari duduknya, ia menatap Jaemin tajam

Jeno meraih kerah Jaemin kasar hingga laki-laki itu bangkit dari sofanya, "Lo mau ngelak lagi hah? ini udah jelas kalau Lami ngandung anak lo!!"

"Dia sama lo ketemu di club dan lo gak mengaku karena lo dalam keadaan mabuk, lo gak tau apa-apa bangsat!" bentak Jeno

"T-Tapi—!!"

BUGH!!!

Jeno memukul keras rahang Jaemin hingga pria itu tersungkur ke lantai dan Jeno pun langsung menindih Jaemin, "Kalau gua bisa minta sama Tuhan, gua gak mau punya kembaran kaya lo Jaem." desis Jeno tajam

BUGH!!

Jeno kembali menonjok rahang Jaemin dan Jaemin pun tidak berniat untuk membalasnya karena ia juga tidak tahu apa yang terjadi di club beberapa
minggu yang lalu

BUGH!!!

"Brengsek lo!!!"

BUGH!!!

"INI KARMA BUAT LO JAEM!!!"

Jeno memukul Jaemin dengan membabi buta, bahkan Jaemin pun sudah mulai kehilangan kesadarannya tetapi saat Jeno ingin memukul Jaemin tiba-tiba tangannya ditahan

"UDAH JENO!!!" bentak Renata, bundanya menahan tangan Jeno dan akhirnya Jeno pun berhenti memukul Jaemin

Jaemin yang sudah terkulai lemas di lantai pun berusaha bangkit untuk berdiri

Bundanya melemparkan koper milik Jaemin, "Keluar kamu dari rumah." nada datar dari bundanya membuat Jaemin terdiam

Jaemin menatap bundanya lirih, "B-Bunda? itu bukan anak—!!!"

"BUNDA BILANG KAMU KELUAR DARI RUMAH INI!!!!" Renata sudah tidak bisa menahan emosinya lagi, ia sudah terlanjur kecewa, ia tidak bisa memakluminya lagi

Jaemin pun menitikkan air matanya dan menatap bundanya lirih, "Oke, aku keluar dari rumah kalau itu maunya bunda."

Jaemin pun menarik kopernya dan meninggalkan rumahnya, bahkan semua fasilitasnya disita oleh ayahnya

••••

Jaemin pun berdiri di depan rumah Nara, ia membutuhkan perempuan itu sekarang, ia butuh pelukan hangat dari perempuan itu

Jaemin membutuhkan Nara, sungguh

Jaemin mengetuk pintu rumah Nara cukup keras dan tidak lama kemudian Nara pun membuka pintunya dan menatap Jaemin terkejut

"Na?"

Jaemin langsung memeluk Nara dan mulai menumpahkan air matanya lagi, "N-Nara, aku kangen." lirih Jaemin

Dengan cepat Nara mendorong dada Jaemin kencang sehingga pelukan mereka kembali terlepas, Nara menatap Jaemin tajam

"Gua kecewa sama lo Jaem!"


Bersambung



konfliknya menurut kalian seru gak sih? feelnya dapet gak?

LR.
Playboy, 2020

Continue Reading

You'll Also Like

189K 16.7K 35
[TELAH TERBIT] ft. na jaemin, 罗渽民. [completed] What happened at Moscow Underground? Demi mendapat kekuatannya balik untuk menolong Jaemin, Evelyn mau...
31.6K 4.1K 49
Seorang fangirl bernama Kinara yang tanpa sengaja melangkah ke arah takdirnya untuk bertemu dengan sosok sang idola. Zhong Chenle. Apakah ini hanya h...
199K 9.8K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
92.3K 8.3K 30
pacaran macam apa ini Tuhan. 1 on #jaeju [27 march 2020]