SILENTKILLER (Naja Mahatma)

By sabrina1928

6.2M 342K 307K

(Sudah di terbitkan oleh penerbit Loveable.redaksi) FOLLOW DULU SEBELUM BACA || TERSEDIA DI SELURUH TOKO BUKU... More

Prolog
Cast SK
•Silentkiller 01•
•Silentkiller 02•
•Silentkiller 04•
•Silentkiller 05•
•Silentkiller 06•
•Silentkiller 07•
•Silentkiller 08•
•Silentkiller 09•
•Silentkiller 10•
•Silentkiller 11•
•Silentkiller 12•
•Silentkiller 13•
•Silentkiller 14•
•Silentkiller 15•
•Silentkiller 16•
•Silentkiller 17•
•Silentkiller 18•
•Silentkiller 19•
•Silentkiller 20•
•Silentkiller 21•

•Silentkiller 03•

105K 15.9K 9.9K
By sabrina1928

Babang Leo open PO tgl 25 lho, tinggal beberapa hari lgi hehe. Selagi nunggu bang Leo launching, kita baca Silentkiller dlu yu😍 happy reading semuanya.

3k komen yah! Author tungguin


Demi apapun rasanya benar-benar sangat mengejutkan di mana Naya sekarang ke tangkap basah oleh Naja, Kakak kelasnya. Bagaimana tidak? Naja akan mencapnya gadis penguntit, astaga sangat mengerikan.

"Lo kenapa bisa di sini?" tanya Naja tanpa ekspresi membuat Naya setengah mati berusaha untuk mencari alasan yang tepat. Astaga kenapa otaknya tiba-tiba kosong? Naya tidak bisa beralasan apapun.

"Lo--"

"KARTU!" Potong Naya cepat membuat Naja terkejut, Naya langsung mengeluarkan kartu milik Naja sebagai alasannya agar Naja tidak mencapnya gadis penguntit.

"I-ini punya kak Naja kan?" Naja terdiam sejenak lalu mengangguk.

"Iya."

Naja mengambil kartu miliknya yang semula berada di tangan Naya kini sudah berpindah ke pemiliknya. Demi apapun Naya deg-degan, tapi ia berusaha untuk terlihat normal agak Naja tidak berpikir dirinya aneh.

Saat Naja ingin berterima kasih, suara Alan terpekik memanggilnya.

"Silentkiller! Ada yang ngajak duel nih, songong banget lagi," ucap Alan membuat Naja menghembuskan napasnya seraya memejamkan matanya karna Alan memang kalau di rumah suka sekali memanggilnya dengan username akunnya. Naya seketika melotot, ia menelan salivanya.

"Eh lo denger gue nggak? Malah di semak-semak, kalau mau buang air kecil di toilet, jangan di situ," timpal Alan sembarangan lalu masuk, Alan tidak tahu jika ada orang dibalik semak-semak, dan orang tersebut sekarang tahu siapa silentkiller.

Naya menelan salivanya, Naya terkejut saat mata Naja menatap matanya, astaga. Naya menelan salivanya lalu menggeleng pelan seraya menutup telinganya.

"Na-naya nggak denger apa-apa kok, hm Naya duluan pulang ya---" belum sempat berbalik tangan Naya sudah di cekal Naja dan yang mengejutkannya Naja menarik tangannya dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah kosong tersebut.

Naya melotot.

"Kak Naja, Na-naya nggak denger apa-apa, Naya juga gatau silentkiller, Naya ga bakal sebar gosip," tuturnya namun Naja masih menarik tangannya sampai akhirnya mata Naya membulat, raut paniknya kini berubah kagum saat melihat dalamnya. Astaga bukan rumah kosong yang mengerikan rupanya.

Tangan Naya terus di cekal Naja sampai akhirnya bertemu dengan teman-teman Naja lainnya sedang duduk-duduk seraya bersenda gurau. Betapa terkejutnya mereka saat Naja datang tidak sendiri, dan terlebih yang di ajak Naja seorang perempuan.

karna sebelumnya tidak ada perempuan yang datang ke base camp Naja dan teman-teman. Dan ini perdana bagi mereka.

"Cewek lo, Ja?" tanya Erick, Naja menatap Erick sengit lalu segera melepaskan tangan Naya dan melangkahkan kakinya menuju teman-temannya.

"Siapa yang ngajak duel?" tanya Naja pada Alan.

Alan gelagapan.

"Farhan namanya," jawab Alan akhirnya. Naja menghela napasnya lalu tatapannya kini beralih pada Naya.

"Tunggu sini," ucapnya tanpa ekspresi lalu Naja melangkahkan kakinya menuju kamar pribadinya. Sepeninggalan Naja, barulah Alan, Erick, Opan menghampiri Naya, tidak dengan Steven yang memang tidak tertarik untuk mengganggu gadis yang di bawa Naja.

"Lo ceweknya Naja?" tanya Alan.

"Engga anjir, keknya si calon istri ya? Di jodohin sama maknya Naja ya?" timpal Opan langsung di sambut jitakan oleh Erick.

"Yakali anjir."

"Tunangan kali," balas Erick.

"Kalo pacar nggak mungkin sih ya, soalnya Naja bukan tipikal cowok nembak cewek, pasti di jodohin," ujar Alan sok tahu. Semuanya tengah berdebat siapa dirinya di sini, sedangkan Naya mengernyit bingung.

Bahkan dia bukan dari semua yang mereka tuduh, Naya cuma ampas kelapa Naja, mungkin akan dihempaskan sebentar lagi, astaga sungguh menyedihkan.

"Eh kok bengong sih? Gimana bisa sama Naja? Naja juga nggak ngasih tau kita." Naya berusaha menelan salivanya, saat ia hendak menjawab pertanyaan Alan, Opan sudah mendahului.

"Enak gak deket sama Naja? Dia kan cuek banget." mendengar ucapan Opan, semuanya tertawa, termasuk Naya yang ikut-ikutan.

"Engga anjir, Naja kaku, kan tuh cowok kagak pernah deket sama cewek," balas Alan.

"Btw, ati-ati ya deket sama Naja, bahaya," ucap Erick tiba-tiba membuat Naya merubah rautnya.

"Kenapa, Kak?"

"Lo tau arti nama Naja nggak?" tanya Erick. Naya sontak menggeleng.

"Kobra, dia berbisa. Ati-ati di gigit," ucapan Erick membuat Opan dan Alan tertawa yang emang orangnya receh, sedangkan Naya deg-degan.

"Maksud Kakak, kak Naja itu siluman?" seketika semuanya terdiam saat Naya bertanya demikian. Tak lama semua tawa pecah, bagaimana tidak? Mereka tidak percaya Naya menelan mentah-mentah gurauan Erick, iya memang benar sih Naja itu arti namanya ular kobra, tapi ya bukan berarti siluman.

"Lo polos banget ya," ujar Opan seraya menggeleng-geleng setelah tawanya reda, "kelas berapa?"

"Naya masih kelas 10, Kak. Sekolahnya di Habits juga," jelas Naya membuat semuanya terkejut.

"A-anak Habits? Gila, Naja emang ya adik kelas langsung di embat."

"Lo tau Naja silentkiller?" tanya Alan. Naya terdiam, dan yah dia tahu.

"Soalnya Naja nggak pernah ngasih tau siapa-siapa, keren banget," ujar Opan.

"Lo pada bukannya lagi ngurusin pendaftaran event lomba?" suara Naja terdengar membuat Opan, Alan, dan Erick sontak menjauhi Naya.

"Haha, iya, itu lagi di urus Steven, ya nggak, Step?" Steven tidak menjawab.

"Eh btw lo kok nggak bilang si nyimpen dedek gemes?" tanya Erick memang minta di gampar, namun Naja tidak menanggapi dan kini kembali mencekal tangan Naya dan membawa Naya menjauh dari teman-temannya. Naja membawa Naya ke ruangan latihan.

Naya malah menatap sekitar karna melihat banyak peralatan komputer yang serba lengkap, Naya tersadar saat Naja menjentikkan jarinya di depan wajah Naya.

Kini kedua tatapannya bertemu dengan Naja.

"Sekarang lo tau gue," ujar Naja tiba-tiba membuat Naya gelagapan. Seberusaha mungkin Naya tidak grogi tetapi tetap saja kakinya gemetaran.

"Na-naya nggak bakal kasih tau siapa-siapa, Kak Naja! Naya janji!" ucapnya cepat seraya mengangkat dua jarinya membentuk huruf V. Naja masih menatap wajah Naya membuat Naya refleks menunduk karna tidak kuat bertatapan lama dengan Naja.

"Lo ngikutin gue kan?" seketika Naya melotot.

"Enggak, Kak. Ta-tadi Naya cuma lewat."

"Lo bilang awal mau balikin kartu," balas Naja lagi membuat Naya skakmat, astaga alasannya beda lagi.

"I-itu tadi Naya sekalian lewat sekalian ngasih kar--"

"Kalau bocor, lo mau naruhin apa?" sela Naja tanpa ekspresi seraya melipat kedua tangannya di bawah dada bidang milik lelaki itu. Naya tahu Naja pasti takut Naya akan menyebarkan soal Naja seseorang dibalik akun sillentkiller.

Naya juga terkejut luar biasa saat mendengar Alan, teman Naja memanggil lelaki itu dengan sebutan sillentkiller, jadi selama ini yang membuat orang bertanya-tanya siapa sillentkiller ternyata Naja Mahatma pemegang akunnya.

"Gue nanya, jawab bukan bengong," suara tidak bersahabat dari Naja membuat Naya takut.

"Naya gatau mau naruhin apa," balas Naya seraya menunduk dan memainkan jari-jarinya. Naja berdecih.

"Elo taruhannya." seketika Naya mendongak.

"Na-naya?"

"Iya, sampe bocor tentang sillentkiller, elo taruhannya," jelas Naja lalu bangkit melangkahkan kakinya meninggalkan Naya. Sedangkan Naya terdiam mencerna kalimat Naja yang tak lama di dengarnya.

Ma-maksud kak Naja, kak Naja mau jual Naya? Astaga.

Naya menggeleng keras seraya memegang dadanya yang bergemuruh.

"Kalo pas Naya di jual nggak laku gimana ya? Naya takut," ucapnya sendiri. Tiba-tiba Naja kembali seraya menatap Naya sengit.

"Kenapa nggak ikutin gue?" tanya Naja. Naya menatap Naja dengan tampang melas.

"Kak, maafin Naya. Naya kalo tau bakal kayak gini nggak bakal mau deh denger panggilan kak Alan buat kak Naja. Please kak Naja, jangan jual Naya." Naja mengernyit tidak mengerti, seketika Naya mengambil tangan Naja.

"Jangan jual Naya, kalo nggak laku kan kakak malu, soalnya Naya tepos, pasti nggak ada yang mau," ucapan meracau Naya membuat Naja semakin mencap bahwa gadis di depannya ini sangat aneh dan tidak jelas.

Menjual? Bahkan Naja tidak berpikir sejauh itu.

"Lo ngerti nggak masuk dari kata elo taruhannya?" tanya Naja memastikan jalan otak Naya, Naya terdiam sejenak lalu berusaha berpikir keras.

"Hm, jual kan?"

Emang bodoh rupanya, batin Naja.

"Bukan jual, tapi elo gue pake !" sarkas Naja sudah geram. Naya terdiam sejenak tak lama senyumnya terbit.

"Kak Naja mau pake Naya? Hm lebih bagus sih kak dari pada harus jual Naya."

Fix, Naja harus cepat-cepat menjauhkan cewek sinting ini dari rumahnya. Naja langsung melangkahkan kakinya menuju luar rumah seraya mencekal tangan Naya. Dan Naja mau membawa gadis ini pulang.

"Kak Naja mau bawa Naya kemana?"

Naja tidak menjawab dan langsung masuk mobil, dengan cepat Naya ikut masuk ke dalam.

"Kak Naja," panggil Naya.

"Bisa nggak sih diem?" seketika Naya terdiam saat Naja berkata demikian.

"Rumah lo di mana?"

Naya menoleh.

"Di perumahan cluster," jawab Naya.

"Jauh dari sini, ngapain ngikutin gue?" tanya Naja seraya menancap gasnya menuju rumah Naya. Naya menunduk tidak menjawab dan Naya membiarkan saja.

Diperjalan hening karna Naya tidak berani berbicara pada Naja. Pasalnya takut di bentak seperti tadi. Sesampainya di rumah Naya setelah memberitahu Naja lewat mana-mananya.

"Kak Naja, maafin Naya ya. Naya nggak bermaksud buat kak Naja kepikiran."

"Hm," balas Naja dengan gumaman.

"Naya janji sama kak Naja nggak bakal bocor."

"Iya."

"Kak Naja nggak bakal jual Naya kan?" Naja menghela napasnya.

"Gak."

"Makasih ya, mending kak Naja pake aja Naya, nggak papa kok." demi apapun baru kali ini Naja berkomunikasi dengan cewek sampai lama, dan apa semua cewek seperti ini? Naja rasa cuma Naya.

Naja tidak bersuara, dengan cepat Naya keluar mobil, saat Naya mau membuka pagar, Naja memanggilnya.

"Naya," panggil Naja tahu nama Naya karna memang Naya menyebut dirinya sendiri dengan namanya. Naya refleks menoleh ke belakang dan Naja sudah keluar dari mobil.

"Iya, Kak?"

Naja terdiam sejenak lalu menatap ke arah lain.

"Kalimat lo sebelumnya jangan di ucapin lagi."

"Kalimat mana? Yang hm pake aja Naya?"

Naja mendengus pelan.

"Iya, jangan ngomong begitu ke cowok lain, cukup gue aja," ujar Naja lalu masuk lagi ke dalam mobil, dan kali ini Naja langsung melajukan mobilnya meninggalkan rumah Naya.

Lain dengan Naya yang jantungnya langsung berdetak tidak karuan, bagaimana tidak? Kalimat yang Naja lontarkan tadi sangat menyentuh hatinya.

Iya, jangan ngomong begitu ke cowok lain, cukup gue aja.

"Astaga, jadi maksud kak Naja, cuma kak Naja yang boleh pake Naya? Hihi gemesin," gumam Naya lalu segera masuk ke dalam rumahnya.

TBC!

Maapkan Naya yang goblok ya:(

Btw Naja is cobra🤣🤣

Aku lagi suka nama ilmiah, wkwk. Ati-ati guys Naja berbisa😗😗😗 Naja yg silentkiller berbeda ya bukan mematikan tapi memabukkan🤣

Jangan lupa follow ig :
Sab_febriann
Degibadesta
Silentkiller.ofc

Thank u guys! Gimana? Makin kepo nggak sama cerita ini? Kalo iya.

Spam komen➡➡➡➡

Maaf ya author lgi sibuk urusin PO Leo jdi updatenya nggak nentu, tapi semoga bakal terus up😘😘

Love u guys!!! Makasih udah baca cerita baruku{}{}

LOVE UUUUU😘😘😘😘

Follow jga wattpad aku ya!

Continue Reading

You'll Also Like

5M 214K 52
On Going âť— Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...
3.5M 286K 48
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
558K 37.9K 41
"Enak ya jadi Gibran, apa-apa selalu disiapin sama Istri nya" "Aku ngerasa jadi babu harus ngelakuin apa yang di suruh sama ketua kamu itu! Dan inget...
3.5M 166K 62
[SEBELUM BACA YUK FOLLOW DAN VOTE SETIAP CHAPTER SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN BUAT AUTHOR YANG CAPE CAPE MIKIR ALURNYA, YA WALAU MUNGKIN ADA YANG GAK M...