Happy Reading
Jaemin kini sedang membereskan buku-bukunya, ia keluar dari kelas paling terakhir tetapi ia mendapatkan notif chat dari ponselnya
Ia mengecek ponsel miliknya dan membuka notifikasi yang masuk barusan
Lami
online
Lami
| aku udh mau landing di bandara jkt
| kamu mau jemput aku?
Jaemin membelalakan matanya, orang yang ia rindukan selama ini akhirnya pulang juga
Ia langsung membalas notifikasi chat itu
Jaemin
beneran? |
kamu baru balik |
dari jepang? |
Lami
| iya
| kamu kangen aku kan?
Jaemin tersenyum, ia merindukan perempuan itu selama 3 tahun dan akhirnya rasa rindunya terbayarkan saat perempuan itu pulang
Jaemin
iyalah! |
yaudah aku otw ke jkt |
Jaemin pun langsung membuka roomchat dengan Nara dan mengabari pacarnya itu kalau ia tidak bisa pulang bersama
Nara
terakhir dilihat hari ini pukul 12.37
Jaemin
Nar |
maaf, aku gak bisa |
pulang brg kamu |
aku ada urusan mendadak |
Nara
| oh ydh
| gpp
Jaemin tersenyum senang lalu ia langsung berlari meninggalkan kelas dan turun ke lobby lalu menuju parkiran
"Akhirnya kamu pulang juga, Lam," gumam Jaemin lalu ia memakai helmnya dan menyalakan motornya dan langsung meninggalkan kawasan sekolah
••••
Nara baru saja turun dari motor Jeno, "Makasih Jen, tumpangannya." ujar Nara dan Jeno mengangguk
"Eh Jen, gua mau ngomong sesuatu," ucap Nara dan Jeno pun mengangkat alisnya bingung dan menatap perempuan yang dihadapannya ini
"Ngomong apa?" tanya Jeno
Nara menarik nafas dan menatap Jeno, "Lo sadar gak kalo Siyeon suka sama lo?"
Jeno mengangguk, "Gua tau, bahkan dia udah confess ke gue, kenapa emang?" tanya Jeno santai
Nara menghela nafas kasar dan menatap Jeno tidak percaya, "Lo sadar gak sih dengan menyuruh dia naek ojek online dan lo lebih milih gue, dia bakal sakit hati?"
Jeno bungkam, ia baru menyadari hal itu apalagi Siyeon sudah terang-terangan mengatakan bahwa perempuan itu menaruh rasa pada dirinya
"Jangan sakitin hati Siyeon Jen, hati dia rapuh dan gua tau itu," ujar Nara dan Jeno masih terdiam membeku
"Gua harap lo ngerti keadaan dia dan gua mau lo jadi rumah buat dia, dia yang harus jadi prioritas lo sekarang," lanjut Nara
Jeno menunduk sejenak dan menatap Nara, "Gue gak bisa, Nar." ungkap Jeno dan menatap Nara lekat
Nara mengangkat alisnya bingung, "Gak bisa kenapa? apa itu terlalu berat buat lo?" tanya Nara
Jeno menghela nafas kasar dan menatap Nara lekat, "Karena ada orang lain yang gua cinta Nar dan itu bukan Siyeon." ucap Jeno dengan nada meninggi
Nara bungkam dan ia menatap Jeno lekat, "Maaf kalo gua jadi ikut campur sama urusan hati lo, tapi kalo lu gak tertarik sama Siyeon, tinggalin sekarang sebelum dia jatuh terlalu jauh ke pesona lo!"
Jeno menatap Nara, "Lo mau tau sesuatu?" tanya Jeno dan Nara mengangkat alisnya bingung
"Sesuatu apa?" tanya Nara
"Sebenernya, orang yang gua cinta itu—!!" ucapan Jeno terpotong saat ponsel miliknya berbunyi, lalu ia membuka ponselnya
Ting!
Jaemin
online
Jaemin
| gue pinjem mobil lo
| bensin mobil gue abis
| gua mau ke jakarta
(read.)
Jeno mengerutkan keningnya bingung, mau ngapain kembarannya ke Jakarta?
"Nar!" panggil Jeno dan Nara mengangkat wajahnya dan menatap Jeno bingung
"Kenapa?" tanya Nara
"Jaemin ke Jakarta," ujar Jeno dan Nara mengerutkan keningnya bingung
"Hah, ngapain dia ke Jakarta?" tanya Nara dan Jeno menggeleng tidak tahu
"Gua juga gak tau, tapi sepenting itukah sampe batalin pulang bareng sama lo, biasanya dia gak bisa lepas dari lo walaupun agak playboy dikit," ujar Jeno
"Gak tau ah, gua gak mau mikirin dulu, gua capek yaudah gua masuk dulu ya! inget kata-kata gua tadi," final Nara dan ia pun langsung masuk ke rumahnya
Jeno menatap kepergian Nara dan ia kembali fokus menatap ponselnya
"Jaemin ngapain ke Jakarta?" tanya Jeno dan ia pun mengangkat bahu tak acuh dan melajukan motornya untuk pulang ke rumah
••••
Jaemin menyetir mobilnya, jam menunjukkan pukul 5 sore dan kini ia sudah masuk ke wilayah Jakarta, butuh satu jam lebih untuk sampai ke bandara yang tepatnya berada di Tangerang
Jaemin pun menyetir dan ikut bernyanyi saat lagu kesukaannya diputar
Ia lagi suka lagu Vierra - "Bersamamu"
Lagu itu mengingatkannya kepada kenangannya dengan Nara, ia benar-benar menyayangi Nara walaupun kini ia sedang rindu orang lain dan sayang kepada orang itu juga
Inikah dinamakan jiwa playboy dan fakboy?
Tetapi tiba-tiba ponselnya berbunyi, ia melihat Jeno sedang menelponnya, lalu ia menjawab telepon dari kembarannya itu
"Halo Jen?"
"Jaem, lo ngapain ke Jakarta, huh?" tanya Jeno diseberang sana yang kini nadanya terdengar kebingungan
"Ada urusan Jen, kenapa emangnya?" tanya Jaemin santai
"Lebih spesifik dong ngasih taunya, jangan setengah-setengah!" jawab Jeno kesal dan Jaemin tertawa kecil
"Jangan marah-marah dong Bang Jen, gua ke Jakarta mau ke bandara," ujar Jaemin
"Lah? ngapain ke bandara, lo mau pergi atau mau jemput siapa?" tanya Jeno semakin kebingungan
Jaemin menghela nafas kasar, "Gua mau jemput orang, kenapa sih?" tanya Jaemin kesal
"Jemput siapa?" tanya Jeno
Jaemin memutar bola mata malas, "Jemput Lami, kenapa?" jawab Jaemin santai
"Hah? lo ngapain jemput dia? dan kenapa dia pulang?" tanya Jeno dengan nada tidak suka
"Udah gak usah ikut campur deh, lo kalo gak suka sama Lami gak apa-apa tapi jangan ngatur-ngatur gue!" jawab Jaemin ketus
"Gila ya lo! dia itu perusak hubungan lo sama cinta pertama lo dan lo selingkuh sama dia, sekarang dia mau balik lagi, mau ngapain?" tanya Jeno gak suka
"Terserah, ini udah keputusan gua dan gua kangen sama Lami, jangan ganggu gue!" ujar Jaemin kesal
"Apa lo berniat selingkuh juga sam Na—" Jaemin langsung mematikan sambungan teleponnya sepihak dan menonaktifkan ponselnya
"Sial! kenapa Jeno harus bawa-bawa Nara sih?!" gerutu Jaemin kesal
Ia kembali fokus menyetir mobilnya, ia sudah terlalu rindu dengan Lami
Karena dulu setelah ia lebih memilih Lami daripada pacarnya tidak lama kemudian Lami pergi ke Jepang dan itu tiba-tiba
Jaemin pun sempat frustasi dan kehilangan arah saat kehilangan Lami
Karena Lami juga ia berubah menjadi anak nakal dan playboy, memainkan perasaan perempuan seenaknya dan memperlakukan perempuan layaknya permainan
Tetapi disaat Jaemin sudah mulai berubah karena ada Nara, Lami kembali masuk ke dalam kehidupannya
Yang Jeno takutkan adalah nasib Nara akan sama dengan cinta pertama Jaemin dulu
••••
Nara merebahkan tubuhnya di kasur empuk miliknya, ia baru saja mandi dan makan malam beberapa menit yang lalu
Ia menatap ponselnya dan tidak ada notif sama sekali, biasanya Jaemin suka mengirim pesan kepadanya untuk sekedar menanyakan kabar dan mengobrolkan hal random
"Tumben Nana gak ngabarin gue?" gumam Nara, ia menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal
Ceklek!
Nara menatap pintunya, ternyata Mark masuk ke kamarnya, seperti biasa
Mark memang selalu numpang ngadem dan rebahan di kamar Nara lalu kalau sudah malam baru ia pindah ke kamarnya, selalu seperti itu
"Napa lo Nar?" tanya Mark dan langsung merebahkan tubuhnya di kasur dengan posisi tengkurap
"Ini, Jaemin kok gak ngabarin gue padahal biasanya dia gak pernah absen buat chat gue tiap malem," ujar Nara dan Mark tertawa kecil
"Tumben malah nyariin biasanya Jaeminnya yang bucin kenapa jadi gantian?" ledek Mark dan Nara mendengus
"Ish! lo mah jangan gitu dong, kan udah pacaran ya bakal bucin lah," protes Nara tidak terima
"Iya iya, apalah daya gue yang jomblo," dengus Mark
"Apa gua yang nanya dia duluan ya?" tanya Nara dan Mark mengangkat bahunya tak acuh
"Terserah kan yang punya pacar lo, kok jadi gua yang mikirin sih," celetuk Mark tak peduli
Nara berdecak dan menatap Mark sinis, "Abang gak guna lo!" umpat Nara dan Mark mengabaikannya
Nara tampak bimbang, ia ingin mengabari Jaemin duluan tapi ia terlalu gengsi untuk mengirim pesan kepada laki-laki tersebut
Emang gengsi itu memang menghalangi segala hal yang ingin kita lakukan
Nara mengacak-acak rambutnya frustasi, "Ih Jaemin kemana sih kok gak ngabarin gue." gerutu Nara
"Yaudah, lo chat aja duluan ribet amat dah," sahut Mark yang terganggu dengan Nara dari tadi
Nara pun membuka ponselnya dan menghilangkan segala rasa gengsi yang ada di dalam dirinya dan memberanikan diri untuk mengirim pesan kepada Jaemin
Nana
terakhir dilihat hari ini pukul 16.47
Nara
Na |
kamu ada urusan apa? |
kok gak ngabarin aku lg? |
Nara pun melihat chat yang ia kirim tetapi ia menatap ponselnya kecewa karena chatnya bercentang satu alias ponsel Jaemin tidak aktif
"Jaemin kemana sih kok gak aktif HPnya?" gerutu Nara dan Mark pun menatap adiknya kelas
"Nar, kecilin suara lo, gua keganggu tau gak!" tegur Mark ketus dan Nara menatap tajam kakak kandungnya itu
"Ya lo jangan disini dong! kan ini kamar gua ya suka-suka gua dong, gua mau ngapain aja!! kenapa lo yang ngatur-ngatur gua hah??!!" omel Nara panjang kali lebar membuat Mark mengatupkan mulutnya
"Lo yang ganggu tau gak?" gerutu Nara galak dan Mark diam saja, adiknya sudah dalam mode singa
Mark bungkam, memang dirinya yang salah kenapa numpang di kamar Nara dan mungkin mood adiknya sedang buruk sekarang
"Na, lo kemana sih?" gumam Nara khawatir, entah kenapa hatinya tidak tenang
••••
Jaemin sedang menunggu di tempat penjemputan dan ia kini sedang mencari-cari keberadaan Lami dari tadi
"Jaemin!" panggil seseorang dan Jaemin menengok ke belakang, ia melihat Lami disana sedang membawa koper besarnya
Lami berlari kecil dan langsung memeluk Jaemin erat, "Jaemin, aku kangen banget sama kamu."
Lami mencium pipi kanan Jaemin dan Jaemin hanya tersenyum melihat perlakuan manis Lami dan Jaemin langsung merangkul pundak Lami
"Ayo balik, kamu pasti capek banget," ujar Jaemin lembut dan Lami mengangguk
"Iya aku capek banget, aku pengen ngopi dulu boleh gak di starbucks?" tanya Lami dan Jaemin mencubit pelan hidup Lami
"Ya boleh lah, ayo kita ngopi dulu biar aku juga gak ngantuk," jawab Jaemin dan langsung menarik tangan Lami lalu beranjak ke starbucks yang ada di bandara tersebut
Mereka pun masuk ke starbucks dan memesan minuman mereka masing-masing, "Kamu mau apa, Lam?" tanya Jaemin
"Vanilla latte aja deh," jawab Lami
"Mbak, vanilla latte sama butterbeer frappucinonya ya ukuran venti," ujar Jaemin dan mbaknya itu mengangguk
"Atas nama siapa?" tanya mbak-mbaknya
"Lami love Jaemin mbak, tulisin!" jawab Lami dan Jaemin pun tersenyum saja melihat tingkah Lami itu
"Sweet banget sih kalian, pacaran yak?" tanya mbak-mbak itu dan Lami mengangguk
"Iya mbak, kita LDRan saya baru balik dari Jepang," ujar Lami dan Jaemin pun tersenyum saja, padahal ia juga tidak tahu hubungannya dengan Lami seperti apa
Tapi ia senang, Lami masih menganggapnya karena saat Lami pergi tiba-tiba, mereka tidak memutuskan hubungan sama sekali tapi tidak pernah mengontak satu sama lain selama 2 tahunan
Jaemin pun membayar minuman mereka, ia mengeluarkan kartu debit miliknya dan struknya pun mulai keluar
"Pesanannya ditunggu ya," ujar mbaknya sambil menyerahkan kartu debit milik Jaemin
Mereka pun duduk di pojokkan dekat jendela
"Lo balik ke rumah ortu lo Lam?" tanya Jaemin dan Lami mengangguk
"Tapi gue pindah ke Bandung, Jaem tapi sayangnya gue gak satu sekolah sama lo karena sekolah lo gak nerima siswa ditengah kurikulum kaya gue," ungkap Lami dan Jaemin mengangguk saja
"Jangan sedih kan kita masih bisa ketemu walaupun bukan di sekolah juga," ujar Jaemin dan Lami mengangguk
"Jaem, g-gue minta maaf ya," ujar Lami tiba-tiba dan Jaemin mengernyitkan keningnya bingung
"Minta maaf apa Lam?" tanya Jaemin bingung
"Dulu gue tiba-tiba pergi gitu aja ke Jepang tanpa kepastian hubungan kita," ucap Lami
"Jadi gua mau memperjelas hubungan kita sekarang, apakah kita masih pacaran sekarang?" tanya Lami dan Jaemin membeku
Jaemin bingung ingin menjawab apa, ia ingin menjawab ia sudah punya pacar tapi ia masih menaruh rasa pada Lami, ia tidak ingin salah satu dari mereka berdua dikorbankan
Jaemin menatap Lami lekat, "Iya kita masih Lam," jawab Jaemin penuh keyakinan
"Jadi kamu selama dua tahun nungguin aku? kamu selama ini gak punya pacar lagi?" tanya Lami memastikan dan Jaemin tampak menggeleng ragu
"I-Iya aku gak punya pacar selama kamu di Jepang," jawab Jaemin
Bersambung
•
•
•
Author : lo cantik si Lam, gua naksir tapi kalo gini caranya—tau ah gua sama Jennie aja
Tuh minum kopi ala playboy dengan campuran fakboy
LR.
Playboy, 2020