Playboy | Na Jaemin

By rubycinnamons

218K 20.5K 2.6K

[✔️] ❝Kenalin aku Na Jaemin, laki-laki yang suka sama kamu dan cuma aku yang bisa milikin kamu, oke?❞ - Na Ja... More

Pembuka
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 35
Bab 36
Bab 37
Bab 38
Bab 39
Bab 40
Bab 41
Bab 42
Bab 43
Bab 44
Bab 45
Bab 46
Bab 47
Bab 48
Bab 49
Bab 50
Penutup
Behind The Story
criminal

Bab 34

2.6K 276 29
By rubycinnamons

Happy Reading

Bandung, 2020

Nara dan angkatannya sudah memasuki semester dua, apalagi mereka sudah kelas 12 jadi mereka semakin sibuk untuk menyiapkan ujian kelulusan nanti

Nara baru saja keluar kelas, ia melihat Jaemin yang sudah berdiri di depan pintu, "Kantin yuk Nar!" ajak Jaemin dan Nara pun mengangguk pasrah

Mereka pun jalan berdampingan, saat mereka memasuki kantin, seluruh pasang mata menatap ke arah mereka, bagaimana tidak

Jaemin adalah salah satu cogan incaran di SMA Rajawali dan Nara pun tidak kalah populer karena banyak kaum adam yang menaksirnya

Mereka pun seperti menjuluki Jaemin dan Nara,
the prince and the princess of the school

"Mau makan apa?" tanya Jaemin

"Cilok dong kaya biasa," jawab Nara dan Jaemin terkekeh geli dan mengangguk

Jaemin membawa Nara ke meja kosong, mereka berpisah dari teman-temannya karena Jaemin ingin bucinin Nara dulu

"Kamu duduk aja, aku yang pesenin," ujar Jaemin dan Nara hanya mengangguk lalu membuka ponselnya karena tadi ada notif masuk

"Siapa sih?" gumam Nara dan membuka aplikasi chattingannya

09.56
WhatsApp

Jisung
online

Jisung
| kak
| kakak dimana?
| aku butuh bantuan kakak

Nara mengernyit dan membalas pesan dari
Jisung itu

Nara
bantuan apa? |

Jisung
| aku ada tugas fisika
| tapi gak ngerti :(

Nara menghela nafas kasar, ia menjawab kembali chat dari Jisung dan menutup ponselnya

Nara
yaudah |
dtg aja ke kantin |
kakak tunggu |

Tidak lama kemudian, Jaemin kembali dengan dua piring berisikan satu porsi cilok dan Jaemin menyodorkan salah satu piring pesanan Nara

"Nih Nar dimakan!" suruh Jaemin dan Nara pun mengangguk saja dan melahap cilok miliknya

"Kamu abis pelajaran apa Nar?" tanya Jaemin sekedar berbasa-basi dan Nara mendongak menatap pacarnya

"Abis pelajaran biologi, kenapa?" tanya Nara dan Jaemin menggeleng

"Enggak apa-apa, aku cuma nanya doang," jawab Jaemin, "Eh iya Nar, kamu udah disuruh belajar buat persiapan ujian kelulusan belum?" sambung Jaemin bertanya

"Belum Na, emang kamu udah?" tanya Nara dan Jaemin mengangguk

"Tadi aku abis pelajaran sejarah, udah dikasih buku kisi-kisi ujian, padahal baru aja masuk sekolah," gerutu Jaemin

Nara tersenyum, "Kalo aku sih kayanya abis ini dikasih, soalnya abis ini matpel kimia."

Jaemin mengangguk

"Hai kak!" sapa Jisung dan langsung duduk disebelah Nara, sontak membuat Jaemin membelalakan matanya terkejut

"Heh bocil, ngapain lo dateng?" tanya Jaemin dan Jisung mendelik tanpa berniat menjawab pertanyaan kakak kelas resenya itu

"Gue tanya sama lo, ngapain lo kesini? ganggu orang pacaran tau gak," dengus Jaemin galak

"Gue mau minta tolong Nara, kenapa? gak boleh? lagian Kak Nara juga udah ngizinin," balas Jisung tak kalah sewot

"Gak! gak gua izinin lo duduk disini, sana pergi!" usir Jaemin dan Jisung menggeleng

"Gak mau, ngebucinnya nanti aja kali, gue gak ngerti nih fisikanya, penting tau!" gerutu Jisung

"Sabodo teuing makanya punya otak jangan
goblok-goblok, udah sana pergi!" usir Jaemin dan tatapan Jisung menajam

"Gue gak goblok, tapi gak ngerti, lo kali yang goblok!" balas Jisung tanpa rasa takut sama sekali

Jaemin pun langsung menggebrak meja dan berdiri menatap Jisung tajam, "Gue bilang lo pergi—!!"

"Udah udah! ngapain sih kalian berdua malah berantem, Na! si Jisung emang udah izin dulu ke gue, biarin dia ya?" pinta Nara memohon

Jaemin memutar bola mata kasar, "Terserah!"
laki-laki itu pun langsung meninggalkan Nara dan pergi dari kantin

Nara memijit pelipisnya dan menatap Jisung, "Aduh Sung, nanti dulu ya? gua pengen bujuk bayi besar dulu, kayanya dia marah banget deh sekarang."

Jisung mendunduk, "Maaf kak, ini gara-gara ak—!"

"Udah, gak usah nyalahin diri sendiri, lo berusaha dulu sama materi fisikanya entar kalo gak ngerti fotoin aja kirim ke chat," ujar Nara dan Jisung mengangguk

Nara pun langsung meninggalkan Jisung dan pergi meninggalkan kantin lalu menyusul Jaemin

Ia mengejar kemana Jaemin pergi tetapi sayangnya Jaemin sudah hilang dari pandangannya dari tadi, sehingga ia kehilangan jejaknya

"Haduh, Jaemin kemana sih?" gumam Nara yang bingung mencari ke seluruh sudut aula

"Nara?" panggil seseorang dan sontak Nara menengok, dia Felix

"Felix?"

"Lo kenapa kok kebingungan gitu?" tanya Felix dan Nara memijit pelipisnya dan menatap Felix

"Lo liat Jaemin gak?" tanya Nara dan Felix tampak mengernyit lalu menatap Nara bingung

"Bukannya dia selalu sama lo? apa ada masalah?" tanya Felix menduga-duga

"Iya ada masalah tapi masalah kecil sih, yaudah gue lanjut nyari Jaemin dulu ya," pamit Nara dan Felix pun mengangguk

Nara pun pergi ke taman sekolah, tetapi taman itu sepi dan tidak ada orang sama sekali, ia pun teringat dengan satu tempat

Atap sekolah.

Pasti laki-laki itu ada disana, Nara pun langsung naik ke lantai tiga dan naik lagi ke tangga atap lalu membuka pintu atap tersebut

Ia membuka pelan dan ia sudah sampai di atap, ia melihat Jaemin yang sedang berdiri menatap ke arah pemandangan kota Bandung

Nara tersenyum lega, ia menghampiri laki-laki itu dan berdiri di sebelahnya

"Na," panggil Nara tetapi Jaemin sama sekali tidak memalingkan mukanya menatap Nara ataupun merespon Nara

Nara menghela nafas, "Na, kamu marah?" tanya Nara dan Jaemin pun hanya mendiaminya saja

Nara menghela nafas, ia harus mencari cara agar Jaemin menatapnya dan meresponnya

Nara pun langsung mendramatisir diri dan menangis kencang di depan Jaemin, "Huaaaaa!!!!! Nana gak mau maafin Nara!!! Huaaaa!!" Nara menangis kejar sampai jongkok

Sontak Jaemin memalingkan wajahnya menatap Nara yang kini sedang berjongkok sambil menangis, ia sedikit panik

"Nara??"

"Huaaaaaaa!!! Nana gak mau maafin Nara!! hiks!! hiks!!" Nara masih dalam akting menangis dan sepertinya ia berhasil membuat Jaemin tidak cuek lagi

"Haduh, jangan nangis gini dong, masa Lee Nara nangis sih?" ujar Jaemin lembut dan berjongkok lalu menghapus air mata Nara

"Soalnya Nana gak mau maafin Nara," lirih Nara dan Jaemin tersenyum

"Nana udah maafin Nara kok, udah jangan nangis lagi ya," ujar Jaemin dan mengelus pundak Nara

Nara pun langsung menghapus air matanya dan menatap Jaemin tidak percaya, "Beneran?" tanya Nara

Jaemin tersentak, ternyata ia sudah ditipu oleh Nara, "K-Kamu pura-pura na—??"

"Yey! Nana maafin Nara, maafin aku ya aku jadi mihak ke Jisung tadi dan ganggu quality time kita, aku janji deh gak ngulangin lagi," ujar Nara dan mengangkat jari kelingkingnya

Jaemin tersenyum, "Iya aku udah gak marah kok, aku juga janji gak bakal marah-marah lagi." ujar Jaemin dan menautkan jari kelingkingnya dengan kelingking Nara

Nara tersenyum, "Yey baikan lagi!" ujar Nara jingkrak-jingkrak kaya anak kecil lalu memeluk tubuh Jaemin membuat Jaemin menggeleng keheranan

"Kamu kenapa sih? kok jadi manja banget?" tanya Jaemin heran dan membalas pelukan pacarnya

"Gak tau, trik aja biar kamu maafin aku," kekeh Nara dan Jaemin tertawa

"Udah berani nakal ya, mau dihukum, hm?" tanya Jaemin dan Nara menatap laki-laki itu bingung

"Hah, dihukum?" tanya Nara dan Jaemin mengangguk

"Of course, i will punish you!" jawab Jaemin santai dan Nara menyengir dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal

"Gak mau ah Na, entar bibir aku memble nanti kaya Hyunjin," tolak Nara dan Jaemin tertawa

"Gak apa-apa kamu jadi memble, aku makin suka, aku hukum kamu ya!" ujar Jaemin

"Gak—mmphhhh!" belum juga Nara menolak, bibir Jaemin sudah mendarat duluan di bibir Nara dan ia lumat lembut bibir manis pacarnya

••••

"Jen, bantuin gue bawain buku biologi ke kantor guru dong," pinta Siyeon dan Jeno pun mengangguk lalu mengambil setengah tumpukan buku dari tangan Siyeon

Mereka berdua pun membawa tumpukan buku tersebut ke ruang guru dan menghampiri Pak Agus, yang merupakan guru biologi di SMA Rajawali

"Permisi pak, ini buku anak kelas 12 IPA 1," ujar Siyeon

"12 IPA 1... oh oke taro aja disini, makasih ya neng!" ujar Pak Agus dan Siyeon mengangguk saja

Siyeon meletakkan buku tersebut disamping Pak Agus dan Jeno juga meletakkan buku tersebut

"Kita pamit keluar ya pak," pamit Siyeon dan Pak Agus pun mengangguk

Mereka keluar dari ruang guru dan berjalan menuju ke kantin

"Ke kantin yuk!" ajak Jeno dan Siyeon mengangguk saja dan menatap Jeno

"Lo mau makan apa?" tanya Siyeon sekedar
berbasa-basi dan Jeno tampak berpikir

"Gue mau siomay deh, lo mau apa?" tanya Jeno balik dan Siyeon menyilangkan tangannya dan berpikir

"Gua mau cilok deh," jawab Siyeon dan Jeno mengangguk sambil tersenyum

Mereka pun masuk ke kantin dan Jeno membawa Siyeon ke meja teman-temannya

Ia melihat Hyunjin dan Felix sedang enak-enak makan sate tapi sambil digodain cewek-cewek genit di sekolah

Jeno menyingkirkan para cewek-cewek yang gak jelas spesiesnya apa, "Pergi lo semua! orang lagi makan lo tontonin!" usir Jeno galak

"Ihh Kak Jeno! aku kan mau nungguin Kak Hyunjin makan biar nanti dikasih nomor teleponnya," dengus salah satu cewek disana

"Pergi gak lo pada dari sini atau gue seret lo semua buat pergi dari sini?" desis Jeno dan mereka pun misuh-misuh dan pergi dari meja teman-temannya

"Lagian lo juga Jin, gak bakal lo kasih tapi lo kerjain mulu," dengus Jeno kesal

Hyunjin tertawa kecil, "Seru Jen, gua kaya jadi host food blogger, itung-itung modal buat jadi youtuber," jawab Hyunjin ngasal

"Ngawur aja lo, yaudah Yeon lu tunggu dulu disini, gua pesen makan dulu buat lo," ujar Jeno dan Siyeon menahan tangan Jeno

"Eh? gak usah gue aja yang pesen," balas Siyeon dan Jeno tersenyum dan melepas tangan Siyeon dari lengannya

"Gak apa-apa biar gue aja," jawab Jeno lembut dan Siyeon kikuk lalu duduk dengan ekspresi gugupnya

Jeno pun pergi dari meja untuk memesan makanan untuknya dan Siyeon

Hyunjin menatap Siyeon penuh ledek, ia menertawakan Siyeon, "Yeon, gugup banget dah? santuy aja santuy!" ledek Hyunjin

Siyeon mendengus kasar, "Bacot lo dower, diem aja deh." balas Siyeon galak dan Hyunjin tertawa geli

"Eh Yeon gua mau nanya, lo sejak kapan deket sama Jeno?" tanya Felix bingung

"Goblok lo, coba lo inget-inget pas di Bali kemarin, nah disitu mereka udah makin deket, setau gue sih," sahut Hyunjin

Felix mendengus, "Gak usah ngatain gua goblok juga kali." ketus Felix

"Gua mulai deket sama Jeno sejak annivenya Nara sama Jaemin," ujar Siyeon

Membuat Hyunjin keselek makanannya dan Felix keselek es teh manis miliknya

"Seriusan lo? lo cinlok gara-gara dianter Jeno pulang?" tanya Hyunjin heran

Siyeon menggeleng, "Gua sebenernya udah suka sama dia dari lama tapi—?"

"Tapi?"

"Ngomongin apa lo pada?" tanya Jeno yang tiba-tiba balik ke meja secepat kilat, padahal ia baru saja memesan makanan tetapi sudah balik saja

••••

Nara membereskan buku-bukunya dan memasukkannya ke dalam tas, ia menggendong tasnya tapi ponselnya berbunyi

Ting!

14.08
WhatsApp

Nana
online

Nana
| Nar
| maaf, aku gak bisa
| pulang brg kamu
| aku ada urusan mendadak

Nara mengernyirkan dahinya, "Kenapa tiba-tiba?" gumam Nara dan ia pun membalas chat pacarnya itu

Nara
oh ydh |
gpp |

Nara pun mematikan ponselnya dan meninggalkan kelas lalu turun ke lobby, ia pun membuka ponselnya untuk memesan ojek online

"Nar?" panggil seseorang dan Nara pun membalikkan badannya dan menatap orang yang memanggilnya

"Jeno?"

"Lo belum pulang?" tanya Jeno dan Nara menggeleng

"Jaemin kemana emangnya?" tanya Jeno lagi dan Nara mengangkat bahunya tidak tahu

"Gak tau katanya dia ada urusan jadinya pulang duluan," jawab Nara dan Jeno mengangguk mengerti

"Yaudah sama gue aja," Jeno menawarkan diri dan alisa Nara terangkat

"Lah—?"

"Ayo Jen, kita pulang!" ujar Siyeon yang baru saja menyusul Jeno karena ia baru saja dari toilet

"Tuh Jen, kan lo udah sama Siyeon," ujar Nara dan Jeno terdiam

Ia menatap Siyeon dan Nara bergantian, ia sebenarnya ingin mengantar Nara pulang tapi dia sudah terlebih dahulu membuat janji dengan Siyeon

Jeno memijit pelipisnya bingung, "Yeon, lu pake ojek online aja ya, gua mau nganter Nara pulang dulu."

"Lah Jen? lo kan udah—"

Ucapan Nara terpotong oleh Jeno yang sudah menarik tangannya ke parkiran, "Udah lo ikut gua aja."

Mereka pun hilang dari pandangan Siyeon, perempuan itu tersenyum miris

"Mau gimana pun usaha gue, tapi tetep Nara yang jadi prioritas lo ya Jen?" gumam Siyeon, ia tersenyum tipis dan merogoh kantong celananya untuk mengambil ponsel miliknya

Ia memesan ojek online untuk mengantarnya pulang

Setitik air mata berhasil lolos dari mata Siyeon, ia pun langsung menghapus air matanya


Bersambung



Satu kata untuk Jeno? apa gaes?


LR.
Playboy, 2020

Continue Reading

You'll Also Like

813K 59.4K 53
"Seharusnya aku mati di tangannya, bukan terjerat dengannya." Nasib seorang gadis yang jiwanya berpindah ke tubuh seorang tokoh figuran di novel, ter...
20.1K 2.2K 53
[ Rawan typo, karena gw lagi mager revisi tar gw nangis gara gara baca ulang weh ] Jisung tersenyum, lalu ia memberikan sebuah kotak berukuran sedang...
23.8K 4.4K 21
❝Terus? Lo mau nyalahin takdir?❞ -Tuan Muda Selama ini mereka tidak tau bahwa pertemuan mereka ialah malapetaka. Jalan hidup seakan-akan terencana. S...
246K 30.9K 91
[END] Antara waktu, aku dan kamu. #1 - renjun