After This [Sequel of Bad Gir...

By itsmeqia

82K 5.8K 870

Setelah kepergian Lea, Alfa menghabiskan masa SMA-nya dengan penuh kesunyian dan kedinginan. Jangankan untuk... More

Prologue.
After This[1]
After This[2]
After This[3]
After This[4]
After This[6]
After This[7]
Cast.
After This[8]
After This[9]
After This[10]

After This[5]

6.8K 555 131
By itsmeqia

"Jika kamu menanyakan sebuah jawaban, aku tidak bisa menjawab. Aku sendiri bahkan tidak mengerti arti dari pertanyaan itu apa."
-Alfa Bagaskara.

⏳️⏳️⌛️

Setelah insiden melihat foto Lea di kedai kopi miliknya, Starla kini menjadi gadis yang sedikit pendiam. Gadis itu seolah-olah mencari potongan-potongan puzzle untuk melengkapi kisah masa lalunya.

Starla hanya bisa memandangi sebuah gantungan kunci stroberi miliknya, gantungan yang ia ingat diberikan oleh seseorang yang sangat ia sayang.

Perihal Alfa, Starla kini mulai merasa ada yang aneh saat ia menatap pria itu. Entahlah, dirinya merasa seperti sedang jatuh cinta. Starla hanya bisa menghela napasnya kasar, jatuh cinta dapat memberikanmu dua hal, jatuh dan cinta.

Dirinya juga menjadi ragu dan takut. Takut jika ternyata Alfa mendekatinya hanya karena wajahnya mirip dengan Lea--gadis di masa lalu Alfa.

Alfa sendiri juga menjadi semakin sering mendekatinya, mengajak berbincang bersama, bahkan Alfa pernah mengajak Starla untuk makan malam bersama di rumah pria itu. Hal tersebut tentu membuat Starla bertanya-tanya, apakah Alfa melakukan itu semua karena pria itu suka dengan Starla atau hanya karena wajah Starla dapat membuat pria itu melepas rindu dengan seseorang yang telah jauh di sana.

Segala opini yang dapat membuat Starla patah hati selalu muncul di otak pintarnya. Starla tidak pernah jatuh cinta--lebih tepatnya tidak tahu apakah ia pernah jatuh cinta atau tidak.

"Star!" pekikkan dari seseorang di hadapannya membuat Starla tersadar dari lamunannya, lamunan yang membuat kepalanya menjadi sakit.

"Kenapa sih, lo?" tanya Karina yang sedari tadi sudah muak dengan Starla yang hanya melamun.

Starla berusaha untuk memasang tampang biasa-biasa saja, kemudian menjawab, "Ngantuk gue."

Karina hanya mendesis kesal. Apa Starla pikir dirinya saja yang mengantuk? Karina juga sebenarnya sedari tadi menahan kantuk. Namun, mengingat tugas akhir yang semakin hari semakin bertambah membuat mata gadis itu menjadi membulat.

"By the way, Star! Gue perhatiin ... Kak Alfa mau ngegebet lo, deh." Karina berbicara sembari mengecilkan suaranya, pasalnya mereka berdua kini sedang berada di perpustakaan kampus.

"Nggak mungkin, Kar! Kak Alfa cuma menganggap gue sebagai adik tingkatnya, nggak lebih," jawab Starla.

Ternyata bukan hanya Starla yang merasa Alfa semakin mendekatinya, Karina juga. Karina memang memiliki insting yang kuat, gadis itu dapat dengan mudah menebak apa isi pikiran seseorang hanya melalui gerak tubuhnya.

"Kalau menurut gue, semisal Kak Alfa memang beneran suka sama lo, terima aja. Lagipula Kak Alfa bukan tipe cowok kayak Bang Gilang yang setiap hari nyari ayam kampus," anjur Karina. Entah kenapa gadis berambut pirang itu sangat membenci Gilang--kakak kandungnya sendiri.

Starla hanya terkekeh menanggapi anjuran yang diberikan oleh Karina. Dirinya masih ragu. Starla perlu waktu untuk membuktikan bahwa Alfa menyukainya sebagai seorang Starla, bukan sebagai gadis di masa lalunya.

"Udahan yuk, Star! Mata gue udah suntuk ngeliat tulisan-tulisan ini!" keluh Karina dan Starla menanggapinya dengan sebuah anggukan.

Kedua gadis itu akhirnya keluar dari perpustakaan. Tujuan mereka berdua kini adalah kantin, baik Starla maupun Karina, keduanya sudah sangat lapar.

Sesampainya di kantin, seperti biasa Starla akan memesan jus stroberi, minuman yang bisa dibilang wajib. Starla tidak akan mau makan jika tidak ditemani dengan jus atau pun susu stroberi. Dirinya memang secinta itu dengan sesuatu yang berbau stroberi, entah itu makanan, minuman, fashion, atau bahkan aksesoris.

Kali ini Starla yang akan menghampiri Ibu Kantin untuk memesan makanan. Gadis itu sudah tidak sabar untuk menyeruput segelas jus stroberi. Setelah selesai memesan, Starla kembali ke tempat duduknya untuk menunggu pesanannya yang akan datang.

Saat Starla sedang duduk, tiba-tiba saja ada seorang perempuan yang menghampiri tempat duduk Starla dan Karina. Perempuan berambut pirang sebahu dengan kulit putih.

"Gue boleh duduk di sini nggak? Soalnya meja lain udah penuh," ujar perempuan itu.

Starla lantas langsung memperbolehkan perempuan itu duduk di kursi yang berada di sebelahnya.

"Thanks, ya! Nama gue Arletta, nama lo?" tanya perempuan yang ternyata bernama Arletta.

"Karina," jawab Karina kemudian gadis itu menunjuk ke arah Starla. "Dia Starla."

Starla hanya diam sembari memperhatikan wajah Arletta. Dirinya merasa pernah melihat gadis itu, akan tetapi di mana?

⏳️⏳️⌛️

Alfa melangkahkan kakinya menuju parkiran. Pria itu memasang ekspresi dingin yang membuat semua orang enggan menyapanya.

"Alfa!" pekikkan dari seseorang membuat Alfa menoleh ke belakang dan mendapati gadis berambut pirang sebahu dengan kulit putih.

Alfa memandang sinis gadis tersebut, memberinya tatapan tidak bersahabat kemudian bertanya, "Mau apa, lo?"

Gadis itu tersenyum manis. Namun, di senyuman yang manis itu terdapat sebuah rencana licik. Gadis itu kemudian menghampiri Alfa dan berkata, "Gue hanya ingin menyapa teman satu sekolah gue dulu. Apa itu salah?"

Alfa berusaha menahan amarahnya. Gadis di hadapannya ini adalah gadis yang licik. Gadis yang bisa melakukan hal apapun.

"Gue nggak perlu sapaan dari lo." Alfa menjawab dengan nada dingin, kemudian beranjak pergi meninggalkan gadis yang kini sedang tersenyum remeh ke arahnya.

"Permainan akan dimulai, Alfa," monolog gadis itu kemudian pergi menuju suatu tempat yang bisa terbilang sepi.

Di tempat tersebut ia menelpon seseorang. Seseorang yang merupakan dalang di balik rencana jahatnya.

"Gue udah ketemu sama dia. Cewek yang mirip banget dengan Lea. Lo tenang aja, nasib cewek itu akan sama kayak Lea."

Setelah itu, panggilan terputus. Gadis itu memutus sepihak panggilan tadi dan kembali tersenyum penuh kemenangan.

"Starla Hazalea," ucapnya sembari melihat foto Starla di ponselnya. "Akan sangat mudah untuk menjatuhkan gadis amnesia kayak lo," lanjutnya kemudian pergi meninggalkan area tersebut.

⏳️⏳️⌛️

Sementara di sisi lain, Alfa memasuki mobilnya dengan penuh emosi. Dirinya masih tidak habis pikir dipertemukan kembali dengan gadis licik itu. Ini baru satu, Alfa yakin gadis berambut pirang tersebut hanya kaki tangan dari orang yang akan mengusik hidupnya.

Sebenarnya bukan itu yang Alfa takuti. Alfa takut jika gadis tersebut menyakiti Starla dan menjadikam gadis itu sebagai tawanan. Mengingat betapa liciknya permainnya yang pernah mereka mainkan dahulu membuat Alfa jadi benar-benar emosi.

Alfa memang mendekati Starla hanya karena wajah gadis itu mirip dengan Lea. Pria itu juga tidak peduli jika Starla sakit hati pada akhirnya. Namun, Alfa tidak sejahat itu membiarkan Starla terluka hanya karena dirinya.

"Untuk kali ini, gue akan mengikuti permainan kalian sampai kalian sendiri yang akan kalah," monolog Alfa kemudian mulai menyalakan mesin mobilnya dan menjalankannya.

⏳⏳⌛

aku menunggu comment selain "Next Kak" "Next Qi" "Next Thor" ehehehehe.

ayola kalian ramainkan cerita ini dan comment di setiap paragrafnya :"

dreame&webnovel : @itsmeqia
instagram : @itsmeqia__ // @strawsberriess
tiktok : @itsmeqia__

best regard, qia.

friday, june 11, 2021.
12.23 pm.

Continue Reading

You'll Also Like

1.3M 62.9K 52
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _π‡πžπ₯𝐞𝐧𝐚 π€ππžπ₯𝐚𝐒𝐝𝐞
827K 38.2K 66
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...
679K 33.4K 45
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
1.9M 16.7K 46
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...