- This Renjun -
.
Aku menatap benda persegi pipih itu masih menunggu balasan dari seseorang tentu saja
Air mataku lagi lagi terjatuh sudah sudah aku sudah berjanji pada jisung tak akan menangis lagi.
—Trinngg
HuangRenjun
| Aku tadi ketiduran.
| Ada apa?
Sesuai tebakan ku dia lagi lagi berbohong Ketiduran katanya.
HanAerum
| Maaf menganggu
| Tak apa sekarang aku sudah lega
| Aku baru saja makan hotpot kamu juga harus makan dengan baik ya ^o^
Dan tak ada balasan
Pada akhirnya aku mencuci muka dan kembali ke kamar jisung.
" Nuna ini sudah sore apa mau kusuruh jaemin hyung mengantar? "
Aku mengeleng
" Kalo begitu besok nuna pasti datang kan? "
Katanya hal yg paling anak ini takutkan jika dia tak bisa bertemu denganku lagi
Aku jadi punya alasan untuk hidup.
' Iya nuna pasti datang'
" Oke besok pagi jisung tunggu ya bunda"
Begitulah jisung dia pasti memanggilku bunda disaat mengodaku seperti ini tujuan anak ini pasti ingin menghiburku.
" Jisung tau hati bunda sakit kan? "
Mendengar jisung memanggilku bunda malah jadi terdengar aku seperti ibunya saja.
' Bunda baik baik saja '
- ✨✨ -
HanAerum
| Kak renjun?
| Apa besok bisa bertemu?
HuangRenjun
| Iya datanglah besok.
| Belum tidur? sudah malam
HanAerum
| Oke sampai jumpa besok kak injun♥
HuangRenjun
| Injun?
| Selamat malam♡
Buru buru aerum mematikan handphone nya dan bersiap untuk tidur
' Sampai jumpa besok kak renjun '
Hari ini aerum menginap di apartement memaksa penjaga apartement memberikan kunci cadangan, bagaimanapun juga gadis itu tak berani kembali kekediaman nyonya jang.
Sedari tadi pandangannya mengarah keluar jendela bis sambil sesekali merapikan lipstik nya
Bisa dikatakan hari ini hari paling membahagiakan lihat dia seakan akan lupa dengan kejadian kemarin
Haerin membungkuk sambil melambai lambaikan tangan nya saat menyadari aerum baru saja masuk kedalam galeri
" Pak renjun di ruangan belakang "
Tanpa disuruh kaki jenjang nya berlarian ketempat yg haerin katakan tadi
" Aerum kau sudah datang ya? "
Gadis itu melangkah mendekat memeluk laki laki yg kini tampak terkejut dengan tindak kan nya " Ada apa? "
' Aku rindu kak renjun '
Renjun tersenyum tangan kanan nya terangkat menjitak pelan dahi aerum
" Jangan tersenyum semanis itu! "
Aerum terlihat memberikan raut wajah tak suka sambil mengusap dahi nya
" Apa kau menumpahkan cat kebibirmu? "
Gadis itu tampak mendelik lalu menutup bibirnya mengunakan kedua tangannya
Tunggu cat katanya? apanya padahal lipstiknya tidak semerah itu
Jemari renjun terangkat menyingkirkan tangan aerum dari sana " Tak apa kau terlihat cantik "
Aerum mencubit pelan lengan renjun lalu beranjak berjalan mendekat melihat apa yg sebenarnya laki laki itu lukis tadi
"Aku Canvas putih dan kamu cat nya yg selalu mewarnani hidupku dengan kuasmu "
Gadis itu mengeleng ' Kak renjun cat nya aku kertas putih'
" Hidup sama seperti cerita, tuhan sudah menulis hidup dan takdir seseorang"
Hem dia benar dan aku mau tuhan menulis kita berdua—bersatu
Keduanya kini sama sama menatap keluar jendela memperhatikan satu per satu pejalan kali yg melintas
" Aku orang yg seperti apa di matamu "
Aerum menoleh sekilas lalu mulai mengerakan jarinya " Kak renjun orang yg baik dan sempurna "
Tak disangka dia tersenyum dan mengeleng secara bersamaan " Tak ada yg sempurna aku juga bukan orang baik karena membuatmu menangis "
Dia tau kalo aku kemarin menangis? Fikir gadis itu sambil mengigit bibir bawahnya
" Aku tau kau percaya padaku sejauh apa aku berbohong, aku tetap orang baik dimatamu "
Iya dia benar sejauh apa aerum di bohongi tetap saja tak ada secuil pun rasa benci yg menjalar dihatinya
" Terus percaya padaku, satu hal yg perlu kau tau aku tak pernah mencintai siapapun selain Han aerum"
' Tapi kak renjun akan segera menjadi milik hina '
" Sudah kukatakan bukan? percayalah padaku semua pasti baik baik saja "
Gadis itu menganguk Iya kak renjun bilang dia harus percaya maka dia harus percaya
" Bagaimana keadaan jisung, iya..aku tau dia pasti baik baik saja "
Mereka berdua duduk di kursi depan jendela berpegangan tangan saling menatap satu sama lain
" Aku bernjanji setelah ini semua pasti baik baik saja "
Mendengar perkataan renjun barusan aerum merasa apa dia berhak mendapatkan itu?
Salah satu hal yg ia terus mengangu fikiran nya apa semua yg ia lakukan, ia rasakan dan pertemuan nya dengan Huang renjun seorang seniman dari cina ini adalah sebuah kesalahan
' Kenapa kak renjun suka padaku? '
Tampak dia mengeryit membaca pelan gerakan tangan aerum tadi " Karena aku melihat diriku di matamu "
Tapi rasanya gadis itu terlihat tak puas dengan jawaban nya.
" Lalu kau kenapa menyukaiku juga? "
Karena aerum baru merasakan rasanya punya seseorang yg bisa diandalkan seseorang yg siap memeluknya dan melindunginya selalu karena renjun cinta pertama nya
Tangan lelaki itu terulur menyerahkan notebook yg selama ini lelaki itu simpan ada dua notebook ditangan nya
Satu notebook penyebab dirinya terjebak oleh lelaki keturunan cina itu, satu lagi notebook yg aerum sengaja tinggal digaleri
" Aku cinta pertama mu? "
Anehnya notebook yg tadinya bersih kini penuh dengan stickynote, renjun membuka beberapa bagian lalu menujukan nya pada aerum
" Ini ceritamu kau menulisku kan? "
Aerum mulai tersenyum meyikut pelan lengan renjun ' Bukan, kak renjun jangan pede deh '
" Seharusnya kau menulisku "
Aerum mengambil notebook nya lalu menulis sesuatu dibagian belakang buku ' Kak renjun itu sangat istimewa tulisanku tak dapat mendeskripsikan dirinya '
" Oh ya aerum juga sangat sangat istimewa lukisanku tak dapat mengartikan dirinya "
" Kau menulisnya.....aku cinta pertamamu, aku orang yg baik, aku kekasihmu dan terakhir kau menulis kalau kau mencintaiku tapi ada simbol aneh dibelakangnya " Ujarnya sambil setengah tersenyum
Pipi aerum memanas bagaimana bisa renjun tau apa yg selama ini ia tulis.
" Aku tak tau bisa kau jelaskan simbol apa itu? "
Dengan malu malu aerum menautkan tangan nya membentuk lovesign
Renjun tersenyum sambil mengelengkan kepalanya tak kuat melihat kekasihnya berlagak selucu itu " Hmmm oke....Kau juga menulis disini kalau aku orang pertama yg berkencan denganmu? "
Tunggu sebelum renjun membuka seluruh isi bukunya aerum buru buru menarik ingin merebut notebook miliknya dari tangan renjun tapi tentu saja lelaki itu meninggikan bukunya di udara agar aerum kesulitan menjangkaunya dan memilih menyerah " Lalu yg kedua siapa? "
Kedua? ' Anak ku '
Sedetik kemudian renjun tertawa aneh kan untuk apa juga aerum menyebut anak ku " Maksudmu bocah tengil itu?
" Tunggu...disini tertulis katanya aku orang paling menyebalkan di dunia, suka menyuruh nyuruh—laluu aku seorang malaikat? "
Aerum menganguk antusias
' Kak renjun malaikat yg dikirim tuhan untuk aerum, waktu itu kak renjun pernah bilang kalo tuhan menyanyangiku—kurasa itu benar ' Tulisnya
Renjun menganguk nganguk sambil tersenyum dan melanjutnya membaca isi notebook aerum " Iya—tuhan menyanyangimu "
- Kak renjun itu istimewa orang aneh yg suka melukis dia punya bakat yg luarbiasa tentu saja selain melukis bakatnya suka tersenyum mau bagaimana kalo dia tersenyum seperti jutaan kupu kupu dan bunga mekar disekitarnyaa aku suka senyumnyaa♡
" Tapi aku lebih suka senyummu."
- Kak renjun---suka makan hotpot, orang cina, senyumnyaa membuatku bahagia, suka menyuruh, punya tangan emas, lebih pendek dari jeno lalu dia punya tunangan.
—Dia sedang melukis lagi sekarang...aku tak tau apa itu tapi dia terlihat serius aku bosan disinii mau ketemu haechannn iyaa ngomong ngomong pasti menyenangkan kalo punya pacar seperti haechan. kalo aku punya aku ingin membawa kekasihku keliling taman sambil saling berpegangan tangan.
" -Ck apanya yg seperti haechan "
Ish aerum mendorong bahu renjun pelan menutup notebook nya
Renjun melihatnya sekilas lalu memandang lamat lamat wajah aerum" Kau lebih sering pakai baju panjang akhir akhir ini "
Ingin menyangkal dengan menyilang kan tangan nya didepan dada tapi buru buru renjun turunkan " Buka jaketmu aku tau ada lembam disini"
Renjun menarik tangan aerum melepas paksa parka panjang yg dibelikan haechan waktu itu
" Lenganmu memar semua! kenapa kau sembunyikan dariku? "
Terlihat laki laki itu memghembuskan nafas panjang masih meneliti lemba lembam yg menghiasi tubuh kekasihnya
" Ulah siapa? "
Drrtttt Drrttt
Terdengar suara handphone berbunyi dia atas nakas aerum menoleh sejenak menatap renjun yg kini mengangkat telepon dari seseorang.
" Aku sibuk hina-ya "
Tak perlu dijelaskan aerum tau dari siapa panggilan itu.
" Jangan bawa bawa ibu! "
" Kau fikir aku supirmu!? "
Oh jadi gadis itu minta kak renjun datang padanya
Manik mata aerum beradu tatap dengan renjun terdengar suara decakan dari bibir laki laki itu
" Aerum ak-u "
Aerum buru buru menganguk tak perlu dijelaskan lagi gadis itu cukup tauu
' Kak renjun pergi saja kasian hina menunggu '
-✨✨ -
Dua hari terlewat sesudah pertemuaan terakhirnya dengan renjun, Hina semakin gencar menyita waktu laki laki itu agar tak ada celah aerum untuk menemuinya
Disinilah ia sekarang berjalan di koridor rumah sakit dengan jaemin rencananya lelaki itu ingin mengantar aerum pergi ke kampus
Jujur saja gadis itu ingin berhenti menuntut ilmu tapi bahkan tes masuk nya dulu aerum bersusah payah belajar semalaman jadi semudah itu kah?
" Mau kujemput jam berapa? " Tanya jaemin ketika mobil nya telah teraparkir rapi didepan gedung kampus nya
Aerum masih diam diposisinya, Hati nya rasanya tak enak sekali hari ini, sungguh jika Mrs.marie tak kembali hari ini gadis itu tak akan mau pergi ketempat ini.
Bagaimanapun juga gadis itu rindu sosok gurunya itu.
" Telepon aku ketika kelasmu selesai "
Yup aerum menganguk lalu beranjak turun dari mobil jaemin melabai labaikan tangan nya sebelum berlari masuk kedalam kampus.
Hal pertama yg aerum lihat ketika menampakan kakinya di koridor kampus adalah banyak nya mahasiswa yg menatap dirinya tak suka seperti *Kenapa dia masih datang kemari tak tau malu* itulah yg aerum tangkap dari mimik muka mereka
" Minggir deh girls ada sampah " Cibir salah satu senior nya
Aerum tak pernah ingat ada masalah dengan senior jurusan sastra itu entah apa yg pernah aerum perbuat ia rasa menyentuh seujung helai rambutnya pun tak pernah.
Disinilah aerum sekarang didalam kelas memperhatikan Mrs.marie yg mulai menjelaskan materi terhitung sekitar 20 menit lagi kelasnya sudah selesai
" Han aerum wajahmu terlihat pucat " Ujar mrs.marie tiba tiba
Aerum mengeleng apa terlihat seperti itu? ia rasa tubuhnya baik baik saja hanya suasana hati nya yg tidak baik
" Kamu boleh pulang dulu aerum jangan masuk ke kelasku kalo sakit, istrahatlah dengan baik di rumah "
Kalo sudah begini bagaimana bisa menolak bahkan mrs marie sudah datang kearahnya sambil mengulurkan tangan.
Han Aerum
| Nana...
| Aku sudah pulang..
Tak ada jawaban dari jaemin jadi gadis itu putuskan untuk berjalan kedepan menunggunya di halte dekat kampus
" Mauu kemana? Menemui jaemin? "
Seseorang mendorong tubuhnya hingga limblung kebelakang handphone nya terpental dan jatuh kelantai
" Kurasa tebak an ku benar...Nana? "
" Ada panggilan spesial juga ya? "
.
.
Hari ini bikin panjang hehe.
Kerasa gak sih atau kalo panjang ngebosenin tau ah sisa beberapa episode lagi.
Makasih yg sudah baca sejauh ini :)