Happy Reading
Hubungan Jaemin dan Nara tidak terasa sudah berjalan selama 2 bulan lebih, bahkan sekarang pun sudah mendekati masa-masa UAS
Nara menjadi lebih mengetahui seluk beluk Jaemin, ia baru saja menghapus semua kontak cewek yang ada di ponsel Jaemin
Jaemin memiliki simpanan sangat banyak, bahkan tak jarang mereka mengajak Jaemin tidur, Nara pun sedikit terbiasa dengan sikap playboy Jaemin
Nara pun sesekali memergoki Jaemin sedang jalan di mall dan tertawa mesra bersama perempuan lain, tetapi Jaemin selalu saja meminta maaf dan meyakinkannya kalau dirinya hanya mencintai Nara
Nara kini sudah bersiap-siap untuk pulang tetapi ia baru saja meminjam gitar sekolah yang ia ambil dari ruang musik karena tadi baru saja pelajaran seni budaya yang materinya adalah mempelajari musik
Nara pun membawa gitar tersebut ke ruang musik, ia pun berjalan sambil memainkannya sesekali, karena Nara lumayan mahir memainkan gitar karena Mark dulu sering mengajarkannya
Nara pun masuk ke ruang musik
Betapa terkejutnya Nara, ia melihat Jaemin yang kini sedang melakukan adegan panas dengan adik kelasnya yang tidak salah bernama, Ella
Bahkan seragam Ella sudah terbuka beberapa kancing dan seragam Jaemin juga sudah sedikit berantakan
Ia menjatuhkan gitarnya dan sontak membuat Jaemin dan Ella memberhentikan aktivitas mereka dan menatap ke arah pintu
Mata Nara sudah berkaca-kaca dan menatap kecewa ke arah Jaemin, "J-Jaemin?"
"Nara?" Jaemin benar-benar terkejut dengan kehadiran Nara sekarang
Nara menitikkan air matanya, "Gila lo Jaem!" ujarnya dengan nada tertahan, ia kecewa dengan Jaemin
Nara pun langsung meninggalkan Jaemin dan mainannya di ruang musik dan lari entah kemana
Jaemin pun terlihat panik, ia pun merapihkan bajunya dan meninggalkan Ella yang masih terduduk di sofa ruang musik dengan keadaan kancing terbuka beberapa dan dalamannya
menjadi terlihat
Jaemin mengejar kemana Nara pergi, ia panik dan takut, ia takut kalau Nara akan memutuskannya
Jaemin gak mau, ia sadar bahwa ia telah egois tetapi ia tidak ingin melepaskan Nara, walaupun ia sudah melukai hati wanita tersebut beberapa kali
Ia mencari Nara kemana-mana dan ia pun lanjut ke seluruh ruangan di sekolah
Ia bertemu dengan Somi dan Siyeon dan ia langsung mencegat mereka berdua, "Som! Yeon! lo berdua liat Nara gak?" tanya Jaemin dengan nada khawatir
Siyeon maupun Somi pun mengernyitkan keningnya bingung
"Lah bukannya tadi Nara ke ruang musik?" tanya Siyeon balik dan Jaemin memijit pelipisnya
"Emang kenapa Jaem?" tanya Somi penasaran karena ia mengamati raut muka Jaemin yang terlihat panik dan khawatir, tersirat rasa
bersalah juga
Jaemin pun tidak menjawab pertanyaan Somi dan ia langsung melewati mereka berdua dan lanjut mencari dimana keberadaan Nara
••••
Nara sedang menangis di atap sekolah, ia meringkuk dan wajahnya ia tenggelamkan di lututnya
Nara terisak dan tangisannya sangat terdengar jelas bila ada seseorang yang ada di atap itu, Nara merutuki dirinya yang bodoh
Kenapa ia bisa jatuh ke dalam pesona Jaemin? padahal ia tau bahwa Jaemin terkenal playboy dan suka bergonta-ganti cewek
Bahkan bermain dengan cewek-cewek murah itu, entah godaan para cewek itu atau paksaan Jaemin, Nara tidak pernah tau dan takkan pernah ingin tahu
"J-Jaemin lo jahat!" gumam Nara diiringi isak tangisnya
Tapi disisi lain, Nara berat jika ia harus melepaskan Jaemin karena ia sudah sangat mencintai laki-laki itu, Nara bodoh! benar-benar bodoh
Tiba-tiba ada yang memberikannya tissue dan sontak Nara mengangkat wajahnya dan mendongak ke atas, ia melihat Jeno yang sedang menyodorkannya tissue
"Jeno?" gumam Nara dan ia pun langsung menghapus air matanya dan berdiri
"Lo kenapa dat—??"
"Ini buat lo, hapus air mata lo, sia-sia air mata lo terbuang cuma gara-gara Jaemin," ujar Jeno lembut dan Nara pun menerima tissue dari Jeno
Ia pun menghapus air matanya dan Jeno tersenyum tipis melihat perempuan di hadapannya ini, Jaemin tidak mendengarkan peringatannya dulu
"Need some warm hug?" tanya Jeno dan Nara pun diam saja
Jeno tersenyum lalu menarik Nara ke dalam pelukannya, "Salurin semua kekecewaan di pelukan ini, biar gua bisa ngerasain juga, biar lo gak menghadapi beban ini sendirian."
Nara pun terdiam, ia speechless mendengar kata-kata Jeno, bahkan Nara baru sadar ia telah melihat perbedaan jauh antara Jeno dengan Jaemin
Nara pun kembali terisak dan Jeno mulai mengeratkan pelukannya, "Jangan nangis, air mata lo terlalu berharga buat cowok brengsek kaya Jaemin."
Disisi lain, Jaemin baru saja naik ke atap, ia berpikir bahwa Nara menenangkan dirinya di tempat itu dan Jaemin membuka pintu atap
Ia naik dan saat sampai di atap, langkah ia terhenti, ia melihat adegan pelukan antara Jeno dengan pacarnya Nara
Kecewa? jelas Jaemin sangat kecewa tetapi ia harus sadar bahwa semua ini memang salahnya
Jaemin menatap kecewa ke arah Jeno maupun Nara, ia berusaha menahan emosinya yang sudah meluap sekarang
"Lee Nara!" panggil Jaemin lirih dan sontak pelukan Jeno dan Nara pun terlepas
Jeno menatap ke arah kembarannya sinis, "Kenapa lo kesini? nyesel?" tanya Jeno dingin dan Jaemin mendecih menatap Jeno
"Diem lo, Lee Jeno!" jawab Jaemin tegas, "Sekarang lo pergi dari sini, ini urusan gua sama Nara." usir Jaemin tajam
Jeno tertawa sinis, "Setelah lo nyakitin Nara dan sekarang lo—"
"Jeno!" potong Jaemin, nafasnya kini sudah memburu
Jeno dapat merasakan perubahan raut wajah Jaemin dan ia juga dapat merasakan bahwa kembarannya itu menahan emosinya sekuat tenaga
"Gua disini jadi obat buat Nara bukan jadi orang yang melukai Nara, lo harus inget itu!" jawab Jeno tajam dan rahang Jaemin semakin mengeras
"Gue bilang pergi Lee Jeno!" usir Jaemin yang nada bicaranya mulai meninggi
Jeno menghampiri kembarannya itu, ia memasukkan tangannya ke kantong celana dan menatap Jaemin sinis dari dekat
"Gua ingetin sama lo Na Jaemin, lo gak pantes ngobrol dengan Nara bahkan berhubungan dengan Nara karena dia terlalu berharga buat lo," ujar Jeno tajam
Jaemin langsung menarik kerah seragam Jeno kencang, "Jaga ucapan lo!"
"Jaemin!" Nara berteriak dan Jaemin langsung memgalihkan atensinya menatap ke arah Nara
Nara menggeleng kode agar Jaemin tidak tersulut emosi lagi dengan Jeno dan Jaemin pun melonggarkan cengkramannya dan melepas cengkramannya dari seragam Jeno
"Jeno, biarin gua ngomong sama Jaemin berdua," ujar Nara dengan nada rendah
Jeno membalikkan badannya dan menatap Nara tidak percaya, "Nar, lo—??"
"Biarin Jaemin ngomong sama gue Jen, kasih kesempatan dia buat jelasin semuanya," ujar Nara dan membuat Jeno menatapnya tidak percaya
"Dia udah jelas-jelas selingkuh dibelakang lo
dan dia—!?"
"Jeno! lu dengerkan permintaan gua tadi?" tanya Nara sambil menghela nafas dan ia pun mendengus kasar dan meninggalkan Jaemin dan Nara di atap
Setelah Jeno mulai menghilang dari pandangan Jaemin maupun Nara
Jaemin kembali menatap ke arah Nara dan perempuan tersebut tampak membuang muka tidak ingin menatap Jaemin
Jaemin maju beberapa langkah dan mendekatkan dirinya dengan Nara
"M-Maaf," ujar Jaemin dengan nada bergetar, "Aku minta maaf Nar."
Nara menghela nafas kasar, "Ini udah kedua kalinya liat lo ciuman sama cewek lain dan gue udah kesekian kalinya mergokin lo sama cewek lain, gua capek Jaem!"
"Gua udah sering denger kata maaf dari lo, tapi apa buktinya? lo gak pernah berubah," Nara kini sudah mengeluarkan unek-uneknya
"Lo anggep gua apa sih Jaem?" tanya Nara dan menatap Jaemin heran
Jaemin pun masih tidak berani membuka suaranya, ia sudah kalah telak, yang ia bisa lakukan hanyalah meminta maaf dengan Nara
"Ini udah permintaan maaf ke berapa kalo yang gue denger dari mulut lo! dan lo gak pernah berubah, jujur gua kecewa Jaemin," lirih Nara dan kembali menitikkan air matanya
"Lo kapan berubah??"
Jaemin menatap Nara sendu, ia meraih tangan Nara dan langsung ditepis oleh perempuan itu
"Aku minta maaf Nar, maaf aku udah brengsek selama ini, kasih aku kesempatan Nar, aku ngaku salah," ujar Jaemin memohon
Nara pun menatap Jaemin sendu, "Apakah dengan permintaan maaf lo kali ini, lo akan beneran berubah?" tanya Nara
Jaemin pun mengangguk cepat, "Aku janji Nar, aku gak bakal ngecewain kamu lagi."
"Stop main cewek Na, fokus sama pendidikan lo bahkan sekarang aja udah mau UAS dan lo masih ngelakuin hal-hal bodoh itu?"
Jaemin pun terdiam dan menatap Nara dengan penuh penyesalan
"Aku janji Nar, untuk kali ini aku akan bener-bener berubah, maaf kalau aku udah ngecewain kamu," lirih Jaemin
Nara menghela nafas kasar, "Oke aku kasih kamu satu kesempatan lagi,"
"Tapi inget, kalo kamu jalan lagi sama cewek lain atau bahkan ciuman sama cewek lain, aku pastiin kita putus," ujar Nara tegas
Jaemin mengangguk, "Aku janji! maafin aku Nar dan makasih." Jaemin pun langsung menarik perempuan itu ke dalam pelukannya
Ia memeluknya erat dan ia berterima kasih kepada Tuhan karena telah memberikan sosok perempuan yang sabar dan pemaaf
"Na, aku juga punya satu permintaan sama kamu," ujar Nara dan membuat Jaemin mengangkat alisnya bingung
"Apa?"
"Aku tau nanti setelah ini kamu sama Jeno bakal perang dingin tapi aku pengen kalian baikan dan gak perang dingin lagi, oke?" ujar Nara dan Jaemin mengangguk
"Entar aku ngobrol sama Jeno dan minta maaf sama dia," jawab Jaemin dan Nara tersenyum
"Yaudah kita pulang yuk," ajak Jaemin dan Nara mengangguk
••••
Jaemin menginjakkan kakinya di depan rumah, ia tidak melihat keberadaan mobil kedua orang tuanya, mungkin pergi ke luar kota
Jaemin membuka pintu utama rumah keluarganya dan ia masuk dan naik ke lantai dua untuk masuk ke kamarnya dan Jeno
Ia membuka kamarnya dan masuk ke dalam, ia menatap Jeno yang sedang berada di meja belajarnya dan berkutat dengan laptopnya
Jaemin meletakkan tasnya di meja belajarnya dan menghampiri kakak kembarnya, "Bang Jen!" panggil Jaemin
Bang Jen adalah panggilan dari Jaemin untuk Jeno saat kecil karena Jeno kan kakak kembarnya jadi dulu ia memanggilnya dengan panggilan itu
Jeno tersentak saat Jaemin memanggilnya dengan panggilan tersebut, ia pun menatap Jaemin datar dan kembali menyibukkan dirinya dengan laptopnya
"G-Gue mau ngomong sama lo," ujar Jaemin dan Jeno langsung memberhentikan aktivitasnya dan memiringkan posisi duduknya menghadap ke arah Jaemin
Jeno mengangkat alisnya, "Napa?" tanya Jeno tak acuh
Jaemin pun beranjak ke kasurnya dan duduk di pinggir kasur miliknya begitu pun Jeno, ia pun duduk di kasurnya dan duduk menghadap ke arah adik kembarnya
"G-Gua minta maaf," ucap Jaemin sambil menunduk dan kening Jeno pun langsung mengernyit
"Gua udah sia-siain cewek sebaik Nara dan g-gue tau lo juga cinta sama Nara," lanjut Jaemin
Jeno bungkam, Jaemin ternyata sudah mengetahuinya, "Gua mau minta maaf kalau tadi gua gak sopan sama lo."
"Gua juga minta maaf kalau udah nyia-nyiain cewek yang lo sayang,"
Jaemin menghela nafasnya, "Gua janji bakal jagain Nara semampu gua, maafin gua Jen." lirihnya sambil menunduk
Jeno menjadi kasihan dengan kembarannya, walaupun Jaemin ya seperti brengsek, playboy, dan banyak kata-kata negatif lainnya yang bisa mendeskripsikan Jaemin
"Maafin gue Jen," setitik air mata Jaemin lolos dan Jeno tersentak melihat hal itu
"Jaem, udah jangan kaya gini, gua udah maafin kok," jawab Jeno dan mengusap bahu Jaemin, ia menenangkan adiknya itu
"Tapi lo juga harus janji, bakal jagain Nara bener-bener kalo enggak lo inget kata-kata gue dulu," ujar Jeno dan Jaemin mengangguk
Jeno tersenyum, "Jangan lemes lagi dong, tadi gimana sama Nara? udah baikan?" tanya Jeno
Jangan tanya apa yang Jeno rasakan sekarang, ia masih kesal dengan Jaemin tetapi disisi lain ia sadar bahwa ia tidak berhak marah dengan Jaemin, toh dirinya bukan siapa-siapa Nara
Alasan lain karena Jeno tidak tega melihat Jaemin yang mungkin dalam dirinya penuh dengan rasa penyesalan
"Udah Jen, dia kasih kesempatan ke gue sekali lagi," ujar Jaemin dan Jeno mengangguk
"Inget Jaem, kesempatan terakhir dari Nara dan itu gak main-main buat playboy kaya lo," ujar Jeno sedikit sarkas tapi Jaemin sadar bahwa itu adalah rasa peduli Jeno terhadpa dirinya
"Jen, gue boleh ngomong sesuatu gak?" tanya Jaemin dan Jeno mendongak menatap Jaemin dan mengernyitkan dahinya
"Apa?"
"Coba buka hati lo ke cewek lain, ada yang diem-diem tulus cinta sama lo Jen, gua gak mau lo sakit hati karena Nara, bisa?" pinta Jaemin
"Maksud lo?"
Bersambung
•
•
•
Jeno dan Jaemin inilah dia, kembar
seiras itu biasa, Jeno dan Jaemin
ragam aksinya, kau disenangi siapa
jua, Jeno dan Jaemin selamanya
*maap kalo salah lirik :)
Ini foto Jeno sama Jaemin tanding
panahan sama Upin & Ipin dkk di
kampung Durian Ambruk, eh Runtuh
Jayus.
LR.
Playboy, 2020