Happy Reading
Malam ini Nara sudah bersiap-siap ingin makan seafood bersama Jaemin, ia juga sudah izin dengan kedua orang tuanya
Nara sedang berbaring di kasurnya sambil menunggu Jaemin menjemputnya
"Nar, lo mau kemana sih kok rapih banget dah?" tanya Mark heran yang dari tadi numpang ngadem di kamar Nara
"Mau makan sama Jaemin," jawab Nara singkat
"Udah izin ke bunda sama ayah?" tanya Mark lagi dan Nara mengangguk
"Eh ngomong-ngomong gimana kuliah lo tadi?" tanya Nara yang tiba-tiba menanyakan Mark yang baru saja pindah kuliah disini
"Lancar Nar, napa emang?" tanya Mark balik
"Udah dapet mojang Bandung belum?" tanya Nara sambil menaik turunkan alisnya menggoda kakak kandungnya itu
Mark langsung menggeleng, "Dih apaan dah, gua belom mau nyari dulu Nar, mau fokus belajar." jawab Mark
"Hilih kintil, bacot banget lo mau fokus belajar, mana kuat lo ngejomblo sedangkan di kampus banyak yang cakep-cakep," ledek Nara
"Gak percayaan pisan lu teh, terserah kalo gak percaya," balas Mark tak acuh
"Ih kok ngambek sih, gemesin banget deh abang gua satu ini," goda Nara lalu menguyel-uyel pipi Mark gemas
Mark menepis pelan, "Ih Nara, jangan cubit-cubit ih sakit tau gak." protes Mark
"Lebay banget sih," sindir Nara dan Mark mendelik lalu fokus bermain ponselnya lagi
"NARA! ADA JAEMIN TUH!" teriak bundanya, Wulan dari bawah dan Nara langsung bangkit dari kasurnya lalu mengambil ponsel dan dompetnya lalu turun
"Gua pergi dulu ya bang, bye!" pamit Nara dan keluar dari kamarnya lalu turun ke bawah
Ia sudah melihat Jaemin yang sedang mengobrol ringan dengan ayahnya itu
"Eh Nara nya udah ada tuh, yaudah sana makan, jangan pulang kemaleman ya," ujar ayahnya Nara dan Jaemin mengangguk
"Siap om, Nara gak bakal pulang terlalu malem kok," ujar Nara dan ayahnya Nara mengangguk
"Ayah, Nara pamit dulu ya," pamit Nara dan mencium tangan ayahnya lalu keluar rumah dan naik ke mobil Jaemin
Jaemin melajukan mobilnya
"Nar, besok kamu ada tugas gak? malem ini aku ganggu kamu gak?" tanya Jaemin sedikit khawatir
Nara menggeleng pelan, "Besok tugasnya dikit dan aku udah kerjain semua." jawab Nara dan Jaemin mengangguk mengerti
"Jalanan Bandung malam ini ramai ya," gumam Jaemin dan Nara mengangguk setuju
"Iya tumben, biasanya gak serame ini padahalkan hari ini bukan weekend," jawab Nara
"Mau rame juga tapi kalo gak ada kamu tetep aja aku kesepian," ucap Jaemin yang mulai mengeluarkan jurus gombalannya
"Garing! garing! garing!" ledek Nara merespon gombalan Jaemin, padahal ia sudah melted saat Jaemin menggombal tadi
"Garing tapi muka kamu merah, gengsian pisan sih," goda Jaemin
Nara sontak memegang pipinya dan bodohnya pipinya semakin merah dan membuat Jaemin semakin gemas
"Gemesin banget sih kamu," ujar Jaemin gemas dan mencubit pelan pipi Nara
"Ish sakit tau dicubit-cubit," gerutu Nara dan mengelus pipinya yang habis dicubitin Jaemin tadi
"Salah sendiri ngegemesin kan aku jadi gemes pengen gigit," ujar Jaemin dan ia benar-benar menggigit pipi Nara singkat
Bisa-bisanya ia gigit pipi Nara sambil nyetir
"Ih Na! jangan gigit-gigit, fokus nyetir aja ih!" ambek Nara dan Jaemin terkekeh
"I love you," ujar Jaemin tiba-tiba
"Najis!"
"I love you more!" jawab Jaemin ngelantur dan Nara menggeleng heran
"Sinting!"
"Bikin anak yuk!"
"Bangsat!"
••••
Mereka sudah sampai di salah satu restoran seafood di pusat kota dan mereka mencari meja yang kosong karena hari ini, restoran seafoodnya sedang ramai
"Tuh Nar disana kosong," ajak Jaemin dan menuntun tangan Nara, lalu duduk di bangku dan meja kosong tersebut
"Kamu mau makan apa?" tanya Jaemin yang kini sedang melihat kertas menu yang tersedia di restoran seafood tersebut
"Cumi cabai garem aja deh sama es teh tawar satu," jawab Nara
"Gak mau kerang, aku lagi pengen nih tapi gak bisa makan banyak-banyak," ujar Jaemin
"Pesen aja entar kita makannya bareng, kamu juga bisa makan cumi cabai garem pesanan aku," jawab Nara dan Jaemin mengangguk
"Yaudah aku pesenin dulu ya, kamu pake nasikan?" tanya Jaemin memastikan dan Nara mengangguk
Jaemin pun pergi ke kasir untuk memesan makanan yang dipilih dirinya dan Nara tadi, lalu ia membayarnya
Jaemin kembali ke mejanya dan duduk di seberang Nara, Jaemin mengenggam tangan Nara
Nara mengernyit, "Ngapain Jaem?" tanya Nara
Jaemin kini sedang mengenggam tangan Nara erat dengan kedua tangannya dan menenggelamkan wajahnya di telapak tangan Nara
"Nana ngantuk," ujar Jaemin dan kembali menenggelamkan wajahnya di telapak tangan Nara
Nara tertawa gemas, ia jadi berpikir oh ini toh
bocah yang ciuman sama Keisya tadi di
sekolah—batin Nara
"Yaudah merem bentar pas makanannya dateng baru aku bangunin," ujar Nara dan Jaemin mengangkat wajahnya lalu menggeleng pelan
"Berisik... Nana gak bisa tidur," jawab Jaemin seperti bocah lima tahun
Nara terkekeh, "Yaudah merem aja dulu," ujar Nara dan Jaemin mengangguk pelan lalu menenggelamkan kembali wajahnya di telapak tangan Nara
****
Tidak lama kemudian, makanan pesanan mereka berdua sampai dan Jaemin pun mengangkat wajahnya dari telapak tangan Nara
Mata Nara dan Jaemin seketika berbinar saat melihat surga dunia di hadapannya ini, tapi untung yang tidak suka seafood can't relate
"Selamat makan," ujar Jaemin kaya bocah lalu ia mulai melahap makanannya, ia melahap kerang yang ia pesan tadi
Nara pun menikmati makanan yang ada di hadapannya ini
Entah kenangan dan memori keberapa yang terukir dalam hidup Nara saat bersama Jaemin, yang terpenting ia bahagia saat mengukir kenangan tersebut
••••
Nara sedang enak-enak berjalan-jalan menyusuri salah satu lorong sekolah bersama Somi dan Siyeon karena di kelasnya sedang jamkos
"Kak Nara!" panggil seseorang yang suaranya sangat familiar di telinga Nara
Park Jisung, laki-laki itu berlari kecil mengejar Nara dari belakang
Nara membalikkan badannya dan menatap laki-laki tinggi di hadapannya ini, "Jisung? kenapa?" tanya Nara
"Oh enggak, aku tadi liat dari kelas, kakak bertiga lagi jalan-jalan, jamkos juga?" tanya Jisung
Mereka bertiga mengangguk, "Iya kita jamkos Sung, kenapa?" tanya Somi
"O-Oh enggak, aku mau minta tolong sama Kak Nara," jawab Jisung ragu dan malu-malu
"Minta tolong apa Sung?" tanya Nara sambil mengerutkan keningnya bingung
"Ini aku juga lagi jamkos tapi dikasih tugas fisika, tapi aku gak ngerti," ucap Jisung, "Kakak mau ajarin aku lagi gak?" tanya Jisung
Nara tersenyum, "Mau—kapan?" tanya Nara
Mata Jisung langsung berbinar-binar, "Sekarang bisa gak kak?" tanya Jisung dan Nara mengangguk
"Yaudah ke kantin yuk," ajak Nara dan ia menengok ke arah kedua sahabatnya
"Lo mau ikut atau mau balik?"
"Gua sama Somi balik aja deh," ujar Siyeon dan ingin menarik tangan Somi tetapi di tepis oleh Somi, cewek bule itu menengok ke arah Nara
"Lo gak takut Jaemin marah?" bisik Somi
"Enggak kok, kan ini cuma ngajarin Jisung
doang," jawab Nara kembali berbisik
"Yaudah deh gua sama Siyeon ke kelas dulu ya," Somi pun langsung menarik tangan Siyeon dan kembali masuk ke kelas
Nara menengok ke arah Jisung, "Ayo ke kantin." ajak Nara dan Jisung pun mengangguk
Mereka pun beranjak ke kantin dan duduk di salah satu meja di kantin itu, kantin sedikit ramai mungkin para guru banyak yang absen atau ngapain tadi entah kenapa sekarang banyak kelas yang kosong
"Ayo kamu gak ngerti yang mana Sung?" tanya Nara dan Jisung pun membawa buku yang sedari tadi ia bawa dari kelas
"Yang ini kak, katanya ini yang bakal sering keluar di soal UAS tapi aku gak ngerti," ujar Jisung dan Nara mengangguk mengerti
"Yaudah kakak kasih soal dulu jadi kakak tau kamu gak ngertinya dimana," ujar Nara dan Jisung pun mengangguk
••••
"Jen, ke kantin yuk! bosen gue di kelas," ajak Jaemin yang sedari tadi memukul mejanya berisik, efek gabut
"Bosen di kelas atau bosen ngeliatin cewek di kelas?" ketus Jeno dan Jaemin mendengus kasar
"Negatif thinking wae lo sama gue, cepet gua pengen ke kantin, laper!!" rengek Jaemin sambil menarik-narik tangan Jeno
"Bangsat ganggu aja lo!" umpat Jeno yang mengalah dan memilih untuk menemani adik kembarnya
ke kantin
Mereka pun keluar kelas dan jangan lupa menjemput dua sohib lainnya yang tak lain Hyunjin dan Felix
Mereka mengirim pesan melewati chat agar Hyunjin maupun Felix menyusul ke kantin
Jaemin baru saja sampai di kantin dengan Jeno tetapi atensinya teralihkan saat melihat Nara yang sepertinya sedang mengajari Jisung sesuatu
Cemburu?
Tentu, ia bahkan menahan nafasnya yang sudah memburu, ditambah mengingat Jisung pernah melumat bibir yang sudah menjadi hak milik Jaemin, yakni bibir Nara
"Tuh Jaem, Nara—" ucapan Jeno terpotong saat melihat Jaemin langsung menghampiri Jisung
dan Nara
Tanpa permisi atau izin, Jaemin menarik bangku dan duduk di sebelah Nara, sontak perempuan tersebut menengok ke samping, "Loh Na? lo jamkos juga?"
Jaemin hanya berdeham, ia menatap Jisung yang kini menatapnya bingung, "Lo tuh sekolah yang bener! jangan ngerepotin pacar gue." ketus Jaemin
"Na!! udah—"
"Ngapain lo sekolah kalo ujung-ujungnya bergantung sama orang lain," Jaemin menatap datar Jisung, adik kelasnya itu hanya diam saja
Bukannya takut, ia malas berurusan dengan laki-laki macam Jaemin yang emosinya kadang tidak terkontrol
Disisi lain, Jeno hanya menggelengkan kepalanya heran dan menatap adik kembarnya itu, "Nara dideketin cowok lain marah tapi dia sendiri masih main cewek, huh!"
"Jaemin!" tegur Nara yang kini sudah memanggil pacarnya dengan sebutan 'Jaemin'
Jaemin diam sejenak dan menatap Nara datar, "Aku gak mau kamu diperbudak sama adik kelas gak jelas kaya dia."
Mata Nara membelalak dan melihat kepergian Jaemin yang sangat tidak sopan, Nara menghela nafas kasar
"Sung, jangan dimasukin ke hati ya," ujar Nara meminta maaf mewakili Jaemin
Jisung tersenyum, "Santai kak, aku gak masukin ke hati kok tapi aku masukin ke jantung."
Jayus.
"Bangsat, gua minta maaf malah dibecandain," umpat Nara pelan dan Jisung terkekeh kecil
"Yaudah lanjut yuk," ujar Jisung dan Nara menganggk
Disisi lain, Jaemin menghampiri teman-temannya sekaligus saudaranya yang sudah mengambil tempat biasa saat mereka di kantin
"Lah kok balik? gak ngebucin sama Nara?" tanya Hyunjin bingung
"Gak."
"Lah tumben? perdebatan rumah tangga kah?" tanya Felix setengah mengejek, Jaemin menatap datar laki-laki berdarah Australia tersebut
"Gak, liat noh si Nara lagi sama siapa," ujar Jeno sambil menunjuk dimana Nara berada
Hyunjin dan Felix menengok lalu melihat Nara yang sedang mengajarkan Jisung dengan serius, "Oh jadi lo cemburu Nara ngajarin Jisung?" tanya Felix
"Yaudah kalo gitu mah mending lo pura-pura goblok aja biar diajarin Nara," usul Hyunjin dan langsung dihadiahkan geplakan dari Jeno
"Beda jurusan goblok!"
"Ya mau gimana lagi? kan dengan lo diajar Nara pasti Jisung gak berani ganggu pacar lo lagi, lagian kenapa gak usir dia aja sih?" tanya Hyunjin
"Gak tau ah, Nara malah belain Jisung," ujar
Jaemin seadanya
"Yang sabar ya, emang derita punya pacar cantik gini, lagiankan simpenan lo banyak, kenapa—"
"Lo ngusulin yang enggak-enggak lagi, gua hajar lo," ancam Jeno kepada Felix dan laki-laki itu
langsung kicep
Tiba-tiba ponsel milik Jaemin berbunyi, ada yang menelponnya
Hina is calling you
"Hina?—lo masih sering nelponin lo?" tanya Jeno datar
Bersambung
•
•
•
Author : udah tau kembaran lo
galak Jaem
Choose your shipper!
Nara-Jaemin atau Nara-Jeno
LR.
Playboy, 2020