Jangan lupa follow ig author @ristapp_
Pastinya nanti akan aku follback kok
Typo dimana mana
Lio dan syifa akan melangsungkan pernikahan mereka minggu depan, setelah acara lamaran yang dibilang romantis kemarin mereka sepakar tidak akan menunda untuk menikah
Hari ini mereka berdua akan melihat gaun dan jas yang telah mereka pesan
" oh kalian sudah datang " ucap pemilik butik yang tak lain adalah tante syifa tari
"Iya tante apa kabar ? " tanya syifa setelah cipika cipiki, tari tersenyum
" baik, langsung mau coba atau mau minum teh dulu ?"
" langsung coba aja tante soalnya Lio harus buru buru ke kantor "
Memang Lio saat ini sudah bekerja di kantor milik Andrean bulan sebagai CEO tetapi masih menjadi direktur, karena Andrean masih belum bisa memberikan jabatannya karena kurang pengalaman Lio dalam dunia bisnis untuk sementara waktu sebelum ia melanjutkan kuliah nya beberapa bulan lagi
Syifa mencoba gaunnya terlebih dahulu, ia segera menuju ruang fitting bersama dengan pegawai tantenya yang akan membantunya mencoba gaun
Lio memainkan ponselnya mengecek apakah ada email dari perusahaan selagi menunggu syifa mencoba gaunnya, tak lama kemudian syifa keluar menggunakan gaun yang dia coba tadi
Lio terpana beberapa detik ketika melihat syifa memakai gaun itu, cantik bahkan sangat cantik, memakai gaunnya saja cantik apalagi nanti di tambah dengan polesan make up di wajahnya pastinya akan terlihat berkali kali lipat cantik nya, Lio menjadi tidak sabar menunggu hari itu
" Lio kok bengong jelek ya gaunnya ? " tanya syifa hati hati, Lio menggeleng masih menatap syifa dengan kagum " cantik "
Mendengar itu syifa merona padahal sudah beberapa kali Lio mengatakan jika dirinya cantik tetapi entah kenapa dia masih saja malu jika Lio mengatakan dirinya cantik
Setelah itu giliran Lio yang mencoba tuxedo miliknya yang berwana sama dengan gaun Mili syifa yaitu putih
Setelah mencoba gaun dan tuxedo mereka memutuskan untuk kembali kerumah, Lio mengantarkan syifa ke rumahnya setelah itu ia kembali kekantor karena ia masih memiliki pekerjaan
****
Sudah 3 hari syifa dan Lio tidak bertemu, mereka tidak boleh bertemu dengan mamah mereka katanya harus dipingit sebelum menikah
Dan hari ini adalah hari yang di tunggu tunggu oleh mereka berdua hari dimana mereka akan menjadi sepasang suami istri beberapa jam lagi, mereka akan melakukan akad nikah di hotel milik Andrean
Masih jan 3 pagi tetapi Lio sudah terbangun dari tidurnya padahal lio baru saja tidur pukul 1 malam karena tak bisa tidur, sedari tadi lio mondar mandir sambil mulutnya berkomat kamit menghafalkan kalimat ijab qabul
Lio ingin sekali menghampiri syifa tetapi karena syifa saat ini masih dirumah nya dan akan di dandani disana, entah karena apa tetapi orang tua syifa meminta anaknya untuk di rias di rumah mereka dan Lio tak Mempermasalahkan itu
Pukul 7 pagi Lio telah siap dengan tuxedo berwarna putih jam 8 nanti ia akan melakukan ijab qabul, jantungnya kini berdetak dengan cepat, ia gugup ? Jelas saja lelaki mana yang tak gugup jika menyangkut hal seperti ini
keluarga besar Lio dan syifa sudah mulai berdatangan, ijab qabul hanya akam di hadiri oleh keluarga besar keduanya saja baru acara resepsi mereka akan mengundang teman teman dan kolega bisnis kedua orang tua mereka
Pukul 07.30 syifa dan kedua orang tuanya belum juga datang ke hotel padahal jarak dari rumah syifa menuju hotel tidak jauh,
Lio mencoba menghubungi syifa tetapi nomor ponsel gadis itu tidak aktif sedari tadi,Lio mulai panik perasaan ya sangat tidak enak ia takut terjadi apa apa dengan gadis itu
" Lio kamu tenang dulu mungkin syifa masih didandani " ucap Agatha mencoba menenangkan anaknya itu yang terlihat gelisah, Lio sedari tadi juga ingin berfikir begitu tetapi hati nya tak tenang sama sekali
Pukul 08.00 syifa dan keluarganya juga belum datang, penghulu telah datang, Lio mencoba menelepon syifa tetapi masih sama seperti sebelumnya tidak aktif
Ponselnya berbunyi menandakan panggilan masuk, nama Lia terpampang di layar ponselnya, memang tadi ia meminta Lia dan krisna untuk mencoba pergi ke rumah syifa
Lio langsung menggeser tombol berwarna hijau, hal pertama yang ia dengar adalah suara tangisan Lia
" halo Lia "
" kak.....hiks kak....hiks kak ...." Lio dibuat bingung oleh Lia pasalnya Lia terus saja mengucapkan kata kak dan menangis, ia semakin dibuat khawatir oleh Lia
" Lia lo kenapa sih ngomong coba ada apa haa ?? NGOMONG LIA " bentak Lio di akhir kalimatnya perasaan nya kini kalang kabut ia sudah memikirkan hal yang macam macam
" hiks...kak....syifa hiks syifa...hiks " Lio memutuskan panggilan secara sepihak ia langsung merampas kunci mobil yang berada di meja, Agatha menatap cemas anaknya itu, ia segera meminta Andrean untuk mengikuti Lio takut terjadi apa apa dengan anaknya
Paman Lio mencoba berbicara kepada semua keluarga yang tengah menatap mereka bingung
Lio mengendarai mobilnya dengan kecepatan di atas rata rata ia tak peduli dengan klakson yanh terus berbunyi dan umpatan umpatan dari pengendara lainnya yang ditujukan kepadanya
Ia segera berlari kedalam rumah mencari keberadaan Lia dan krisna, sampai ia mendengar suara tangisan Lia dari dalam kamar syifa, ia membuka pintu kamar itu dengan keras
Hal yang pertama ia lihat adalah ....
Mayat perempuan yang sudah hangus terbakar, ia menggelengkan kepalanya ia tak percaya, ia berjalan gontai menuju mayat itu ia sudah memikirkan hal hal aneh tetapi ia mencoba menepis pikiran itu
Ditatapnya mayat itu beberapa detik setelah itu ia lemas ia tak kuat menyangga tubuhnya sendiri hingga ia terduduk dengan lutut di tekuk ( ngerti gak sih kayak orang berlutut begitu ) matanya masih terus menatap mayat di depannya itu, tanpa memperdulikan betapa seramnya mayat itu karena terbakar
Tangisnya pecah , wajahnya memang tak dapat di kenali karena sudah terbakar tetapi mayat itu menggunakan kalung yang sama persis dengan kalung yang di pakai syifa, dan di jari tangan itu juga memakai cincin pemberian nya dulu waktu melamar gadis itu
Ia mundukan kepalanya tangisan nya semakin keras, ia sungguh tak percaya jika mayat di depannya ini adalah syifa ia sungguh tak percaya tetapi semuanya menunjukan bahwa dia adalah syifa
" gak ....hiks gak....gak....INI GAK MUNGKIN"
Pandangannya beralih ke arah Lia dan krisna yang berada di belakangnya, Lia juga menangis seperti dirinya dalam pelukan krisna
" kenapa ini bisa terjadi hiks " tanya Lio
" gua juga gak tau tadi pas gua sampai disini sama Lia, mayat syifa udah ada disini "
" GAK LO PASTI BOHONG KAN, BILANG KE GUA KALAU INI BUKAN SYIFA ..INI GAK MUNGKIN HIKS ,,GAK MUNGKIN HIKS " Lio menjambak rambutnya frustasi ia sungguh tak percaya jika syifa akan berakhir seperti ini
Lio menggenggam tangan syifa yang menghitam akibat terbakar itu " syifa...hiks kenapa kamu ninggalin aku kayak gini...siapa yang tega ngelakuin ini sama kamu hiks SYIFA JANGAN TINGGALIN AKU HIKS "
Andrean dan Agatha yang baru saja datang langsung terkejud melihat pemandangan di depannya itu, Andrean langsung menghubungi polisi
Agatha mencoba mengahmapiri Lio yang menangis di samping mayat syifa itu, di rangkulnya Lio kedalam pelukannya, tangisan Lio semakin pecah saat berada di dalam dekapan Agatha, Agatha pun juga tak kuat melihat semua ini
" mah syifa mah hiks ini bukan syifa mah hiks syifa harusnya sama aku mah ini bukan syifa mah hiks bilang sama aku kalau ini bukan Syifa,,BILANG SAMA AKU MAH KALAU INI BUKAN SYIFA BILANG MAH BILANG,,HIKS "
" tenang nak kamu harus tenang, kita harus lakukan pemeriksaan untuk membuktikan ini syifa apa bukan,, tenang ya " Agatha mengelus punggung Lio yang bergetar akibat menangis
" GAK INI BUKAN SYIFA INI BUKAN SYIFA,, KITA HARUS KEMBALI KE HOTEL SIAPA TAU SYIFA UDAH DI SANA, ini bukan syifa hiks " ucap lirih Lio di akhir kalimatnya setelah itu ia pingsan
Andrean mencoba bertanya kepada krisna setelah mengangkat Lio menuju mobil mereka dimana kedua orang tua syifa karena sedari tadi ia sama sekali tak melihat keberadaan gibran dan sukma, ini sangat aneh
" krisna orang tua syifa dimana ? Kok sedari tadi saya tidak melihat mereka ? "
Krisna menengok " saya juga gak tau om, tadi saya sampai disini saya juga gak melihat mereka berdua sama sekali om, saya coba cari keberadaan mereka berdua tetapi nihil mereka gak ada sama sekali, rumahnya kosong pintunya tadi juga gak di kunci "
" kemana mereka ? "
****
Lio menatap kosong ke arah batu nisan bertulisankan ' KANAYA SYIFA PRATAMA' ya hasil pemeriksaan tadi memang terbukti jika itu memang Syifa
seharusnya ini menjadi hari yang paling bahagia untuk mereka berdua, tetapi takdir justru berkata lain
Seharusnya sekarang ia tertawa bahagia bersama syifa, seharusnya hari ini ia dapat melihat syifa memakai gaun itu dengan polesan make up di wajahnya, seharusnya hari ini mereka saling mengingat janji mereka berdua, tetapi mau bagaimana lagi mungkin tuhan tak ingin mereka bersama
Lio menundukkan kepalanya menyembunyikan wajahnya di sela sela tangannya yang merangkul tanah kubur milik syifa air matanya kembali menetes
Ini yang ia takutkan kehilangan seseorang yang sangat berharga, rasanya ia ingin sekali ini hanya sebuah mimpi buruk dan ia ingin segera terbangun dari tidurnya tetapi ini nyata bukan mimpi
Ia sudah kelihangan syifa untuk selamanya, kehilangan wanita yang sangat ia cintai selamanya
Tak akan ada lagi syifa yang sering mengomeli nya, tak ada lagi syifa yang akan menemaninya saat di kantor, tak ada lagi syifa yang akan membuatkan makanan untuknya, tak ada lagi syifa yang senyumannya menenangkan hatinya, tak ada lagi syifa yang pipinya merona akibat gombalannya, ia sudah tak dapat menikmati itu semuanya
" Syifa hiks aku mencintaimu hiks"
END
Maaf kalau feel Ya gak dapet sama sekali 😢 dan maaf kalau part ini gaje gak nyambung atau apalah 😢
Kasih pendapat kalian di part ini di kolom komentar oke
aku ucapkan terimakasih untuk semuanya ❤
Sampai jumpa 👋🏻
Salam manis
Author ❤