Minecraft Reality

By StingSsS17

8.9K 676 522

Hanya karena sebuah seed (benih) menyebabkan seorang gamer yang bernama Bayu terlempar ke dunia minecraft. Ma... More

Permulaan 01 (Revisi)
Dimana ini? 02 (Revisi)
Menambang 03 (Revisi)
Minecraft City!? 04
Team!? 05
Latihan 06
Dojo 07
Latih Tarung 08
Diundur 09
Unexpected Guest 10
Hari Pertandingan 11
Kastil Tua 12
Secret Ravine 13
Pertarungan Kematian 14
Sebuah Kenyataan 1 Tahun Yang Lalu 15
Undangan Resmi 16
Pojok Karakter
Chapter 17: Kemampuan Yang Memperlihatkan Kematian Seseorang
Chapter 18: Persiapan, Pengungkapan, dan Orang Baru.
Chapter 19: Orang Aneh?
Chapter 20: Pesta dan Peringatan
Chapter 21: Enchanted Diamond Sword
Chapter 22: Its a long Journey.
Chapter 24: Luka Pertama di Dunia ini!?.
Chapter 25: Power Transfer?
Chapter 26: Explanation
Chapter 27 : Radioactive desert
Chapter 28 : Hampir Saja!?.
Chapter 29 : Perang Kebangkitan.
Chapter 30 : Come back is real!.
Chapter 31 : Will it Happen?
Chapter 33 : Time Traveler or...
Chapter 34 : End!?

Chapter 32 : Death

107 11 51
By StingSsS17

Situasi perang semakin memburuk, apalagi sekarang kekhawatiran semakin melanda hati Alice, dia mempercepat langkahnya saat dia melihat Entity sedang bertarung dengan Bayu.

Dia terus maju dan terus menebas para monster yang menghalanginya, suara - suara disekelilingnya sudah tidak dihiraukannya lagi, bahkan suara suadara dan teman - temannya tidak dia hiraukan, saat ini dia hanya fokus untuk cepat sampai ke tempat Bayu sedang bertarung.

Eka dan Juniati serta kelompok Robi hanya mengikuti dibelakangnya, mereka tidak mengerti apa yang terjadi padanya, mereka hanya tahu satu hal, yaitu seberapa seriusnya dan khawatirnya wajah Alice saat ini.

"Woy, apa yang terjadi dengan kakakmu itu?." tanya Robi pada Juniati.

"Entahlah, tapi aku tidak pernah melihatnya seperti ini sebelumnya." jawab Juniati sambil menebas monster yang menyerangnya.

"Dia bisa membahayakan dirinya sendiri jika seperti ini terus." ucap Gary pula.

"Yah aku tahu." balas Juniati pula.

Mereka sudah tidak jauh dari tempat pertarungan Entity dengan Bayu.

"Sebentar lagi kita sampai, semoga raja tidak apa - apa."  ucap Sera yang sedari tadi sibuk memanah musuh yang datang dari depan, itung - itung membantu Alice.

Saat mereka sudah dapat melihat keberadaan Entity, mereka juga melihat bahwa Bayu sedang bertarung sengit melawan sosok lain, sosok itu terlihat berwarna hijau. Sementara Notch tampak sedang berada disebuah kurungan segel dimana dia berusaha keluar dari tempat itu dengan meninju dinding kurungan yang tidak terlihat.

Bagaimana dengan Entity?

Dia terduduk memegang perutnya yang terluka, sementara Script juga sudah tersender di tembok sebuah rumah.

Brine juga tidak terlihat dalam kondisi baik karena dia kehilangan tangan kanannya.

"Siapa itu!?. Seru Robi dan yang lainnya.

Alice tidak berkata apa - apa selain semakin mempercepat langkahnya, terlihat wajahnya semakin khawatir.

" kumohon sempatlah." pikir Alice.

Hanya tinggal sedikit lagi dia sampai ketempat mereka bertarung. Tiba - tiba saja sosok berwarna hijau itu berhasil menangkis serangan Bayu dan membuat Enchanted Diamond Swordnya terlepas dari tangannya, tanpa memberikan kesempatan untuk Bayu bereaksi, sosok itu menusuknya dengan pedang hijau miliknya tepat di jantung Bayu.

Robi dan yang lainnya kaget melihat itu, bahkan langkah mereka terhenti.

Alice juga begitu, langkah kakinya melambat sesaat, tetapi dia kembali mempercepat langkahnya dan menangkap pedang Enchanted Diamond yang terlempar tadi.

Dia menerjang kearah Sosok itu.

"AAARRGGHH!!!." Teriak Alice sembari mengayunkan pedang itu kearah sosok itu.

Dengan mudah sosok itu menangkis tebasan itu, walaupun terus - terusan dibombardir dengan tebasan yang tidak berhenti dari Alice, sosok itu tidak terlihat kesulitan, bahkan tampak bahwa yang kesulitan adalah Alice.

Bahkan Alice dipaksa mundur beberapa langkah sebelum akhirnya pedang ditangannya terlepas dengan sendirinya.

"Kemampuan berpedangmu lebih baik dari anak itu." ucap sosok hijau itu.

"Tapi sayangnya pedang itu tidak memilihmu." lanjutnya lagi sambil mengacungkan ujung pedangnya lehernya Alice.

"Dirt manipulation!." suara yang familiar terdengar dari belakang Alice.

Tanah yang dipijak makhluk itu meninggi membuatnya terpaksa melompat menjauh.

"Kakak!, kau tidak apa - apa?." tanya Juniati pula.

Alice mengangguk.

"Kau terlalu gegabah, seperti bukan dirimu saja." ucap Eka yang kini sudah berdiri di samping Alice

"Kakak..." gumam Alice yang memegang telapak tangan kanannya menggunakan tangan kirinya.

"Bagaimana dengan Bayu?." tanya Alice sambil berbalik badan.

Dia melihat Bayu yang sedang terbaring dan sedang dirawat oleh kelompok Robi. Sera yang bertugas sebagai medis darurat menggelengkan kepala. Alice yang melihat itu sedikit mengeluarkan air mata, hanya sedikit.

Emosi tidak bisa dibawa kemedan perang.

Tapi rasanya


sakit sekali.






*                   *                  *                  *






Kemunculan sosok berwarna hijau itu benar - benar menghancurkan segala harapan, notch terkurung di dalam sebuah segel, Herobrine kehilangan tangan kanannya, Script tidak sadarkan diri. Bahkan tokoh utama sudah tewas :v, semua harapan akan benar - benar hilang apabila para prajurit di medan perang mengetahui keadaan ini.

"Sekarang para serangga pada bermunculan ya." ucap sosok itu.

"Green Steve!, kau seharusnya sudah mati dari dulu!." seru Notch sambil meninju dinding kurungan. Tampak tangannya mulai berdarah.

"Green Steve, bukannya dia..." gumam Robi pelan.

"Aku memang sudah mati, tapi berkat anakku aku bangkit kembali." ucapnya sambil berjalan kearah Entity yang sedang memegang luka diperutnya.

"Ayah, apa aku melakukan hal yang bagus?." tanya Entity saat melihat sosok Green Steve berdiri dihadapannya.

"Ya, sekarang kau bisa menemui ibumu." ucapnya sambil mengayunkan pedang emerald miliknya kearah leher Entity.

"Eh!?."

Semua yang melihat itu terkejut, tidak terkecuali Entity.

Sedikit lagi pedang Green Steve mengenai leher Entity, sosok Entity hilang bersama dengan petir yang muncul secara tiba - tiba.

"Kekuatan ini, Brine ya?." gumam Green steve sambil menoleh kesamping, dia melihat Entity berada di pelukan Brine.

Aura kemarahan di mata Brine membuat matanya bersinar lebih terang.

Entity membuka matanya secara perlahan, seolah tidak percaya di melepaskan diri dari pelukan Brine, dia berusaha berdiri.

"Kenapa ayah, apa aku melakukan kesalahan?." tanya Entity.

Green steve tertawa beberapa saat.

"Kau sama seperti ibumu, tatapan mata yang sama seperti saat aku menghabisinya dengan tanganku sendiri."

Semua orang yang ada disitu kaget mendengar itu, Green steve memghabisi istrinya sendiri?.

Entity tidak bisa berkata apa - apa, lututnya goyah, di jatuh terduduk mengetahui kenyataan ini. Saat ia masih kecil ibunya terbunuh, tapi saat itu dia tidak mengetahui siapa pembunuhnya. Yang dia ingat hanyalah saat dia pulang dari bermain bersama Brine dia sudah menemukan ibunya terbaring tidak bergerak, tapi pada saat itu ayahnya tidak ada disana, ibunya mengatakan bahwa ayahnya tidak pernah kembali dari perjalanannya, jadi dia tidak pernah menaruh curiga pada ayahnya sendiri.

"Bohong!."

"Ayah tidak pernah ada disana!." seru Entity.

"Heh, harga sebuah kekuatan itu sangat besar nak." balas Entity.

Entity mulai mengeluarkan air mata mendengar apa yang dikatakan ayahnya itu.

Brine tidak tinggal diam, dia langsung menyerang dengan menggunakan pedang Entity di tangan kirinya."Kau benar - benar monster!."

Green steve menangkis serangannya.

"Aku terkesan kau masih sekuat ini walaupun sudah kehilangan tangan kanan."

"Aku tidak akan dipanggil 'Hero' jika menjadi lemah hanya karena kehilangan satu tangan." balas Brine pula.

Dengan memanfaat kesempatan yang ada, Alice ikut menyerang Green Steve, dia mengambil pedang Enchanted Diamond yang tergeletak ditanah.

Walaupun serangan dadakan itu dilancarkan, tampaknya Green steve mengetahui serangan itu, dia menendang Brine tepat diperut membuatnya terpental, kemudian dia menangkis serangan Alice.

Alice termundur, pedangnya terlepas dari tangannya dari tangannya.

"Ugh!."

"Sakit bukan?." ucap Green Steve melihat Alice kembali menggenggam tangannya sendiri.

"Diam kau!." seru Alice hendak kembali menyerang. Dia mengambil kembali pedang Enchanted Diamond itu.

Saat dia hendak menyerang kembali, dihadapannya sudah berdiri sosok dengan jubah hitam, saat Alice hendak menebas sosok dihadapannya itu, sosok itu menangkap tangannya, menggenggamnya dengan lembut.

Robi dan yang lainnya hendak ikut  menyerang, tapi dihentikan oleh api yang mengelilingi Alice dan sosok itu.

"Sial kita tidak bisa mendekat!."

"Sudah cukup, kali ini biar aku saja." ucap sosok yang ada di hadapan Alice sambil membuka tudung jubahnya.

Awalnya Alice terlihat waspada, tapi saat melihat dia jadi heran, dia seperti pernah melihat wajah orang dihadapannya ini hanya saja terlihat sedikit lebih tua.

"Tidak mungkin..." ucap Sera terheran - heran.

"Dia sudah mati beberapa saat yang lalu."

"Mayatnya pun masih disini!." sambung Gary.

"Bagaimana kabar kalian?."







"Udah 5 tahun ndak ketemu nih..."








*                  *                   *                   *








Maaf ya pendek, soalnya wattpad sekarang kampret bgt ya, tadi nulis secara offline, udh panjang eh ga kesave, sekalinya ganti akun ke akun temen ilang semua progres cerita :'( (salah tekan sih.), kangen dengan wattpad yang dulu.

Continue Reading

You'll Also Like

32.8K 1.5K 57
Novel translate by google translate Author : 怕冷的火焰 Sinopsis : Teman sekelas Zhong Kui tanpa sengaja mendapat produk super-teknologi dari domain asin...
3.2K 323 20
ⵌ「 𝚝𝚒𝚖𝚗𝚊𝚜 𝚏𝚊𝚗𝚏𝚒𝚌𝚝𝚒𝚘𝚗! 」 Hujan asam itu meluruhkan seluruh kehidupan, yang disisakan hanyalah kota mati. Beberapa survivor...
55.7K 7.7K 200
Novel ini karya Jing Wu Hen, Saya hanya menterjemahkan saja, semua kredit untuk pengarang aslinya. Di Provinsi Sembilan Langit, jauh di atas langit...
575K 6.4K 10
Yaoi🔞 21+ THREESOME gangbang