Playboy | Na Jaemin

By rubycinnamons

217K 20.4K 2.6K

[✔️] ❝Kenalin aku Na Jaemin, laki-laki yang suka sama kamu dan cuma aku yang bisa milikin kamu, oke?❞ - Na Ja... More

Pembuka
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 37
Bab 38
Bab 39
Bab 40
Bab 41
Bab 42
Bab 43
Bab 44
Bab 45
Bab 46
Bab 47
Bab 48
Bab 49
Bab 50
Penutup
Behind The Story
criminal

Bab 10

4.2K 460 49
By rubycinnamons

Happy Reading

"Yaudah ayo kita naik," ajak Jaemin dan menggandeng tangan Nara dan mereka naik ke rumah pohon itu

Nara dan Jaemin pun sampai di dalam rumah pohon tersebut dan mereka duduk dan membiarkan kakinya tergantung ke bawah

"Na, pemandangannya bagus banget," ujar Nara terkagum melihat pemandangan dari atas rumah pohon tersebut

"Suka?" tanya Jaemin sambil menatap lekat ke arah perempuan yang ada dihadapannya ini

"Suka Na, kok komplek rumah lu ada rumah pohon begini?" tanya Nara sambil menghirup udara segar kota Bandung tersebut

"Gak tau, tapi dari aku kecil udah suka kesini," jawab Jaemin, ia juga menatap kota Bandung dari kejauhan

Rumah pohon ini bisa melihat pemandangan kota Bandung walaupun tidak terlalu jelas dan rendah tetapi bisa menenangkan hati

Nara memejamkan matanya dan menikmati setiap hembusan angin yang membelai rambut hitamnya, Jaemin juga memejamkan matanya ikut menikmati udara segar itu

"Aku biasanya kalau lagi bosen suka kesini sama Jeno," ucap Jaemin mulai bercerita

Nara mengerutkan keningnya bingung, "Jeno? siapa lagi itu?" tanya Nara bingung, "Gua cuma tau Hyunjin sama lu doang, itu pun karena Hyunjin datengin gua tadi pagi."

"Jeno itu kembaran aku, gak terlalu mirip tapi kamu kalo ketemu temen-temen aku pasti bisa langsung tau yang mana Jeno," jawab Jaemin

"Nah, kalo bosen aku suka kesini sama Jeno, padahal cuma nikmatin angin aja tapi bisa ngilangin rasa bosen," lanjut Jaemin

Nara membuka matanya dan menatap laki-laki tampan disebelahnya, ia menatap setiap inci muka Jaemin yang sangat sempurna, bahkan dari hidung dan bibir semuanya pun tampak sempurna

Jaemin pun membuka matanya dan menatap ke arah Nara sehingga mata mereka bertemu, pandangan mereka terkunci seolah ada kepala mereka tidak bisa bergerak

"Kamu cewek pertama yang aku ajak kesini," ungkap Jaemin sambil tersenyum

Nara tersenyum malu lalu menunduk dan kembali menatap Jaemin, "Masa sih? kok gue gak percaya?" tanya Nara berniat menggoda

Jaemin terkekeh kecil, "Iya Nar, kamu cewek pertama dan mungkin akan menjadi satu-satunya yang kesini sama aku."

Nara mengalihkan pandangannya dan kembali menatap pemandangan yang ada di depan matanya ini

Jaemin mendekat kepada Nara sehingga mengikis jaeak diantara mereka dan ia mencium pelan pipi Nara lalu kembali menjauhkan badannya dari Nara dan hal itu membuat Nara terkejut

"Na, lo apa-apaan?" tanya Nara terkejut lalu memegang pipinya yang sudah dicium itu

"Aku suka sama kamu," ujar Jaemin lalu tersenyum manis, "Aku yakin kota Bandung gak bakal seindah ini kalau kamu gak ada disini."

Nara tersenyum malu, "Gombal!" cibir Nara dan menjulurkan lidahnya mengejek

Jaemin menjadi gemas dan mencubit pelan pipi Nara, "Gemesin banget sih kamu, jadi pengen
cepet-cepet aku milikin."

"Hilih, masa sih kok gue gak percaya?" cibir Nara dan memberi tatapan muka malas kepada Jaemin

"Tunggu bentar lagi ya Nar," ujar Jaemin sambil tersenyum manis

••••

Disisi lain, kini Jeno sedang bereksperimen memasak nasi goreng hasil belajarnya dari youtube kemarin, ia sudah mencatat beberapa bahan yang diperlukan untuk memasak nasi goreng

"Sisa nasi, garam, kecap, merica, MSG terus apalagi ya?" gumam Jeno dan melihat notes yang ia tulis di ponselnya

"Cabe pake gak ya?" gumam Jeno, ia menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal

"Jaemin, bantuin gue!!!" rengek Jeno, ia ingin menyerah saja rasanya, berbeda dengan adik kembarnya yang sangat mahir dalam hal memasak, adiknya itu mahir memasak berbagai macam makanan

"Berapa sendok sih akh! ck!" omel Jeno, kerjaannya hanya mengeluh, mengomel, dan bertanya sendiri

Ia mencoba belajar masak karena kedua orang tuanya sedang pergi beberapa hari ke depan jadi ia harus belajar masak, Jaemin jugakan lagi tahap pendekatan jadi lama kalau nunggu dia pulang

Tiba-tiba ponselnya berbunyi dan Jeno mematikan kompor lalu meraih ponselnya kembali

Bunda is calling you

"Halo bun?"

"Halo Jeno, kamu udah pulang belum?" tanya bundanya diseberang dana

"Udah bun, ada apa?" tanya Jeno balik dan ia kembali menyibukkan dirinya, ia menyalakan kompor dan mengaduk-aduk kembali nasi goreng buatannya itu

"Itu cuma mau bilang, makanan buat hari ini udah bunda siapin dan udah bunda taro di kulkas, suruh bibi angetin aja," ujar bundanya

Jeno terdiam, "Hah? bunda udah masakin buat hari ini?" tanya Jeno memastikan

"Iya Jeno, emang kenapa?" tanya bundanya bingung

"O-oh enggak kok bun, yaudah kalau gitu aku tutup dulu ya bun, aku mau ngerjain tugas dulu," pamit Jeno berbohong

"Oh yaudah, bunda tutup ya," jawab bundanya lalu bundanya mematikan panggilan tersebut sepihak

Jeno kembali meletakkan ponselnya di meja dapur dan memijit pelipisnya, "Kalo gitu ngapain gua masak ya?" keluh Jeno

"Ini nasi mau dikemanain kalau bunda udah masak? haduh, baru ngasih tau sih ah! jadi repotkan sekarang," gerutu Jeno pada diri sendiri

"Jeno mikir, ini nasi mau dikemanain, pikir-pikir!" gumam Jeno sembari memegang ujung kepalanya membentuk gaya berpikir

"Hmmm, kasih kucing aja kali ya? tapi nanti kucingnya mati gak kalo keracunan makanan gua? ah enggak mungkin ah, usus kucing kuat, yaudah gua kasih kucing aja," gumam Jeno tidak tahu

Ia segera mengambil kertas bekas dan menuangkan nasi gorengnya ke kertas tersebut lalu ia keluar rumah mencari kucing yang sering berlalu lalang di depan rumahnya

"Kucing! kucing! main yuk," panggil Jeno sambil menengok ke kiri dan ke kanan, mencari keberadaan kucing oren pembuat onar di kompleknya itu

"Kucing, nah itu si oren," Jeno melihat kucing oren yang sedang duduk santai dan Jeno menghampirinya

"Eh cing! sini dah," panggil Jeno tetapi ia diabaikan kucing tersebut

"Dih sombong pisan, gua panggilin gak jawab, tau kali ya kalau mau gua kasih racun, woy cing! sssttt!" panggil Jeno dan kucing tersebut tersadae akan keberadaan Jeno pun menghampiri Jeno

"Meow!"

"Nih cing! gua masakin nasi goreng gagal siapa tau lo laper, makan yak jangan lupa," ujar Jeno dan membuka memberi kertas yang berisikan nasi goreng buatannya itu

Kucing tersebut mulai memakannya, "Semoga lo gak sakit lambung ya." ujar Jeno lalu ia meninggalkan kucing tersebut dan kembali masuk ke rumahnya

••••

"Eh Na udah sore nih, gue mau pulang entar dicariin lagi sama bunda," ujar Nara

Jaemin menengok ke arah Nara dan tersenyum, "Bisa bilangin bunda kamu dulu gak, aku masih pengen sama anaknya dulu, ngalah dikit kek bunda kamu?!"

"Enak aja kalo ngomong, gua mau pulang pokoknya! ayo anterin," kekeuh Nara dan Jaemin mengangguk

"Yaudah deh kapan-kapan kita kesini lagi," ujar Jaemin

Mereka pun turun dari rumah pohon tersebut dan Jaemin mencari motornya yang ia parkiran tadi

Mungkin kenangannya di rumah pohon bersama Jaemin akan ia ingat, sungguh ia benar-benar melepas penat dan lelah di atas sana

"Ayo Nar naik," ajak Jaemin dan Nara pun naik ke jok belakang motor milik Jaemin

Jaemin melajukan motornya dan mengantar Nara pulang, mereka pun keluar dari komplek perumahan Jaemin

"Padahal aku pengen ajakin kamu ke rumah aku, pengen kenalin ke bunda," ujar Jaemin

"Ih gak mau ah! udah pulang aja ke rumah gue," balas Nara galak

"Iya iya kan itu tadinya, sekarangkan aku nganterin kamu pulang ke rumah," jawab Jaemin sambil terkekeh dan Nara mendengus

"Pegangan Nar, aku mau ngebut," ujar Jaemin
tiba-tiba

"Gak mau, lo gak usah ngebut makanya biar gua gak usah pegangan sama lo," tolak Nara mentah-mentah

"Ayolah Nar," rengek Jaemin lalu menarik tangan Nara meneluk perutnya dan buru-buru Nara lepas

"Gak mau, lu gak usah ngebut makanya," ketus Nara

"Iya deh maaf," jawab Jaemin pelan dan tidak lama kemudian motor Jaemin sudah masuk ke perumahan Nara

Jaemin berhenti di rumah bercat putih, rumahnya terkesan seperti zaman dahulu tetapi versi lebih modern

"Yaudah gue masuk dulu ya," pamit Nara, baru saja ia ingin berjalan masuk ke rumahnya tetapi tangannya ditahan oleh Jaemin

"Apalagi?" tanya Nara bingung dan segera melepaskan genggaman tangan Jaemin tersebut

"Gak ada goodbye kiss gitu?" pinta Jaemin sambil memanyunkan bibirnya, sok imut

Nara langsung menggeplak bibir Jaemin, "Makan tuh goodbye kiss, ada-ada aja! yaudah gue masuk dulu ya," pamit Nara dengan nada ketus

Jaemin tertawa kecil lalu ia melambaikan tangannya kepada Nara dan dibalas oleh Nara, ia melajukan motornya dan kembali pulang ke rumahnya

Nara pun masuk ke rumahnya dan disambut oleh bundanya itu, "Nara, kamu udah pulang? kok lama sih?" tanya bundanya lalu merengkuh tubuh anaknya itu ke dalam pelukannya

"Tadi main dulu aku sama temen, bunda," jawab Nara dan bundanya mengangguk mengerti

"Yaudah abis ini kamu mandi terus siap-siap makan sore ya," suruh bundanya dan Nara mengangguk lalu beranjak ke kamarnya yang berada di lantai dua untuk meletakkan tasnya dan beranjak ke kamar mandi

Setelah setengah jam Nara mandi, ia pun keluar dengan setelan baju tidurnya, ia mengeringkan rambutnya yang basah, ia langsung menggumpalkan handuk itu menutupi seluruh rambutnya lalu ia jepit agar tidak terlepas

Ia turun dan menampakkan bundanya yang sudah duduk di meja makan sambil memainkan ponsel miliknya itu

"Bunda masak apa?" tanya Nara dan berlari kecil menghampiri bundanya itu

"Masak jengkol, kamu sukakan ayo makan," ajak bundanya dan Nara mengangguk

Ia pun duduk di meja makan yang biasa ia tempati dan mengambil piring lalu menyendokkan nasi ke piringnya dan mengambil beberapa lauk sampingan dan menuangkan jengkol di nasinya

"Ngomong-ngomong Bang Lucas udah balik?" tanya Nara dan melahap makanannya melalui sendok yang ia pegang

"Iya tadi siang dia udah pulang, emang kenapa kangen?" ledek Wulan

"Ih amit-amit aku kangen Bang Lucas, tapi aku kangen Bang Mark bun," rengek Nara dan Wulan menggeleng pelan

"Kalo itu sih bunda belum tau kapan abang kamu sama ayah kamu pulang," jawab Wulan

"Aku entar kalau kuliah ke Kanada aja deh nyusul mereka," ujar Nara tiba-tiba

"Pas kamu ke Kanada, mereka udah pulang kali," celetuk bundanya, menatap datar anaknya itu

Ada-ada aja rencana anaknya ini

"Lah bukannya Bang Mark masih 2 sampe 3 tahun lagi di Kanada?" tanya Nara bingung

"Gak jadi, dia katanya gak betah di Kanada jadi abis proyek ayah selesai, dia juga ikutan pulang kesini, kata ayah sih gitu," jelas Wulan

"Emang diterima sama universitas negeri?" tanya Nara dan Wulan menggeleng

"Swasta dong sayang, kalau negeri abang kamu mulai dari awal dong, pake jalur tes lagi," jawab Wulan

"Iya juga ya,"

"Yaudah kamu makan entar keburu dingin," ujar Wulan kepada anaknya dan Nara mengangguk lalu kembali melahap makanannya

Setelah makan Nara meletakkan piring di dapur dan membiarkan asisten rumah tangganya yang mencuci lalu ia langsung beranjak ke kamar

Ia merebahkan dirinya di kasur dan membuka ponselnya, ia menscroll instagram karena ia sangat bosan bahkan tidak tugas dari sekolah untuk sekedar menghabiskan waktu gabutnya itu

Tetapi tiba-tiba ia teringat akan buku yang diberikan teman Jaemin tadi pagi yang tak lain Hyunjin, ia membongkar-bongkar isi tasnya dan menemukan buku yang memiliki ketebalan sekitar 200 halaman itu dan ia mengambilnya

—CARA MEMBIASAKAN DIRI TERHADAP
PRIA YANG MENDEKATIMU—

Nara membuka halaman pertama buku tersebut, beberapa daftar pustaka terpampang di pandangan Nara dan ia membuka halaman selanjutnya

Cara pertama untuk kalian para
perempuan adalah :

1. Jangan risih saat pria yang mendekati kamu melakukan aksinya, hargai perbuatan mereka
dan coba membuat diri kalian nyaman
saat bersama dirinya

Nara sedikit tersenyum saat membacanya, ia menggeleng-geleng heran, "Ada-ada aja si Nana" gumamnya lalu ia membaca pembahasan dari cara pertama tersebut

Laki-laki memiliki caranya sendiri dalam
melakukan pendekatan kepada perempuan
yang mereka cintai, maka dari itu kalian para
perempuan harus mencoba menghargai
segala cara laki-laki yang mendekati kalian

Nara membaca satu-persatu kalimat dengan seksama dan senyum-senyum sendiri tanpa ia sadari


Bersambung



Author : gua nulis apaan sih :v

Sungkem dulu sama yang ngedit, gelo dah!
vibes lokal banget :)

LR.
Playboy, 2020

Continue Reading

You'll Also Like

5.3K 681 6
Dosen Killer Book ll perjuangan keluarga sana yang kini bukan lagi menjadi seorang dosen melainkan jutawan muda karena perusahaan keluarganya meroke...
109K 1.4K 3
[15+] "Trima perjodohan ini atau gua cium". -Renjun Apa jadinya jika seorang park Keyira yang ramah, baik dan mudah bergaul di jodohin sama Renjun ma...
475K 49.9K 41
❝Lo tuh jauh banget dari tipe ideal gue Nay. Lo bego, ceroboh, cengeng, nggak bisa jaga diri, keras kepala, pemarah. Entah gimana awalnya tapi gue ng...
438K 8.2K 13
Shut, diem-diem aja ya. Frontal & 18/21+ area. Homophobic, sensitif harshwords DNI.