[✔] mr. cold-popular | nomin

נכתב על ידי candrathemoon

10.5K 1.1K 76

"Maaf, aku tidak mau" -njm Begitulah yang keluar dari mulut Na Jaemin setiap ada yang confess padanya. Entah... עוד

凛. intro
凛. one
凛. two
凛. three

凛. four

1.8K 222 16
נכתב על ידי candrathemoon

"Hwang Jaemin, tolong jadilah milikku" ujar Hyunjin sambil memberi buket bunga.

Sebuah confess lagi untuk seorang Na Jaemin. Maaf Hyunjin, bukan 'Hwang' Jaemin ya. Jaemin lelah akan semua hal ini. Ingin sekali Jaemin berteriak pada dunia untuk membuatnya tak terlihat. Namun seperti kata Jeno, dunia tak akan pernah mengijinkannya.

Di belakang Hyunjin, ada Changbin dan Dino yang menemaninya. Changbin sebagai pacarnya Felix yang notabene salah satu teman dekatnya Jaemin berbisik pada Dino "Hyunjin bodoh. Sudah tau jawabannya akan 'Maaf, aku tidak menyuka—'"







"Maaf, aku sudah menyukai orang lain" jawab Jaemin pada Hyunjin.

"WHAT?!?!!" Changbin membelalak tak percaya. Sedangkan Dino terbahak-bahak.

"Makanya jangan terlalu kepedean kau Seo Changbin" ejek Dino.

Bukan hanya Changbin dan Hyunjin yang kaget, melainkan anak-anak yang ikut melihat confession itu juga. Mereka mulai bertanya-tanya, sejak kapan seorang Na Jaemin mempunyai doi?

Tak jauh dari tempat Jaemin berdiri dan dikerumuni banyak orang, terlihat Jeno yang baru saja selesai mengambil buku di lokernya. "Oh, syukurlah kau tepat waktu" batin Jaemin.

"Kalau begitu, permisi Hyunjin. Aku mau lewat" ucap Jaemin lalu berjalan meninggalkan Hyunjin dan kerumunan itu.

"Jeno-ya" seru Jaemin sedikit kecil namun dapat terdengar oleh Jeno.

Ia pun berbalik melihat Jaemin yang berjalan ke arahnya sambil mengirimkan 'kode'. Jeno mengernyit kebingungan. Karena Jeno tak kunjung paham, ia mendekati Jeno dan merangkul tangannya sambil berbicara bisik-bisik.

"Aish, dasar tak peka" Jaemin mencubit lengannya kesal.

"Akh! Yak, sakit Na!" pekik Jeno. Namun sekali lagi Jaemin menyuruhnya memelankan suaranya.

"Berpura-puralah menjadi temanku" bisik Jaemin sekali lagi pada Jeno.

"Jadi selama ini aku bukan temanmu begitu?"

"Kita baru saja kenal dua hari yang lalu kau tahu"

"Tapi aku sudah mengenalmu sebelum itu"

"Tapi aku baru mengenalmu dua hari lalu"

"Itu salahmu"

"Kenapa itu jadi salahku?" jawab Jaemin tak paham. Tanpa memikirkan Jaemin, Jeno lalu berjalan mendahuluinya lebih cepat.

Jaemin berusaha mengejar Jeno. "Heol, jadi aku yang salah begitu?" keluh Jaemin. Ia lalu menabrak dada Jeno karena Jeno yang tiba-tiba berhenti dan berbalik. Jarak mereka hanya tersisa beberapa senti sekarang.

"M-maaf, kau tiba-tiba berhenti jadi aku tak sengaja" Jaemin mundur selangkah untuk memberikan jarak.

Namun, Jeno malah menarik pinggangnya mendekat, hal tersebut sontak mengejutkan Jaemin hingga membuatnya hampir jatuh hingga ia harus memegang tangan Jeno balik. Orang-orang yang melihat hal tersebut mulai membicarakannya dan bahkan tak malu-malu mengarahkan kamera ponselnya pada mereka berdua.

Jeno dan Jaemin yang mulai sadar akan kerumunan kecil yang mereka lihat, lalu melepaskan tangan mereka satu sama lain dan bertingkah seperti dua anak yang canggung. Karena merasa risi, Jeno akhirnya mengambil keputusan untuk menarik Jaemin pergi dari tempat itu.

Melihat lorong yang mereka lalui, Jaemin merasa familiar dengan bayangan tempat yang akan mereka tuju. Yup, kamar mandi dekat ruang janitor.

"Yak, kau gila apa membawaku ke kamar mandi pagi-pagi begini?!?!!" seru Jaemin pada Jeno sambil menghentikan langkahnya di depan kamar mandi.

"Ish kau ini, negatif thinking saja. Aku juga punya harga diri tahu. Aku membawamu kesini untuk melindungimu dari kerumunan itu. Seharusnya kau berterima kasih padaku" jelas Jeno sambil membukakan pintu kamar mandi.

"Oh... Baiklah, terima kasih Jeno-ya. Maaf, sudah merepotkanmu begini" balas Jaemin menurut sambil memasuki kamar mandi.

"Omong-omong, bagaimana kau tahu letak kamar mandi ini?" tanya Jaemin penasaran sambil duduk di samping kiri wastafel.

"Aku sering menghabiskan waktu di taman belakang bagian utara. Dan akses tercepatnya lewat sini" ujar Jeno. Sedangkan Jaemin hanya membalas dengan tanda "Oh" saja.

"Sebaiknya kau kembali ke kelas saat bel masuk saja deh, daripada semakin banyak orang yang menanya-nanyaimu" Jeno menimpali sambil memberikan saran.

Jaemin sekali lagi hanya mengangguk paham. Ia lalu mengeluarkan buku catatannya lalu membacanya dengan tenang. Sedangkan Jeno pun ikut-ikutan duduk di samping kanan wastafel dan mengeluarkan jurnalnya.

💚💚💚

Seperti kata Jeno, Jaemin kembali ke kelas saat bel masuk berbunyi. Hal itu pun menuai banyak pertanyaan dari murid-murid lain namun mereka jelas-jelas tak sempat menanyakan hal itu karena guru mapel jam pertama telah memasuki kelas.

Jam istirahat pula Jaemin langsung pergi ke perpustakaan tanpa sepatah kata apapun saat bel istirahat berbunyi.

Kririring!

"Bukannya kau sudah kuberikan buku ensiklopedia?" tanya Namjoon pada Jaemin yang sedang memasuki perpustakaan.

"Aku mampir untuk membaca"

Namjoon ber-'oh' ria mendengar jawaban tersebut. "Fine then, happy reading" setelah mengucapkan hal tersebut, Jaemin lalu berjalan menuju bagian belakang perpustakaan.

Jaemin mempunyai tempat sendiri untuk membaca, yaitu di reading corner paling belakang dengan bangku tepat di tengah yang membelakangi jendela besar perpustakaan dibalik rak buku Bahasa Jerman. Entah kenapa saja bangku dengan posisi tersebut dapat menenangkannya.

"Pssttt...Jaemin-ah..." bisik seseorang pada Jaemin saat ia hendak berjalan menuju tempat membacanya.

Jaemin menoleh ke kiri-kanannya namun tak mendapatkan seseorang pun.

 "Pssttt... Ya, Na Jaemin! Lihatlah ke belakang..." bisik orang itu lagi. Jaemin pun menoleh ke belakang dan menemukan Jeno. Ia mengernyit keheranan karena melihat tingkah laku Jeno.

Yah, walau ini perpustakaan juga tidak perlu se-dramatik itu bukan sampai harus bisik-bisik juga?

"Kesini..." ujar Jeno sambil mengodenya menggunakan tangan. Dengan patuh Jaemin mengikutinya walau tak tahu apa yang sedang Jeno lakukan.

"Kau kenapa sih?" tanya Jaemin.

"Kau suka ensiklopedia kan?"

"Iya. Kenapa?"

"Kau sudah membaca semua ensiklopedia di perpustakaan ini?"

"Kurasa sudah, bila mengecualikan yang masih ada di ruang penyimpanan" ujar Jaemin.

"Kau salah besar"

"Hah?"

"Check this out" Jeno lalu menarik tangan Jaemin menuju salah satu corner perpustakaan dengan lemari kaca dengan sekumpulan buku berwarna punggung sama.

Jaemin dengan ragu-ragu mengambil salah satunya lalu membukanya. "Heol, ini—" ia membelalak tak percaya pada Jeno. Karena Jeno telah menemukan salah satu seri ensiklopedia yang sangat ia incar dari dulu.

"Bukannya buku ini sudah jarang ditemukan? Bagaimana kau—"

"Semua buku ini telah berada disini dari lama. Kau saja yang tidak tahu letaknya" balas Jeno percaya diri. Iya sih, memang benar. Karena Namjoon hanya memberi tahukan Jaemin letak buku ensiklopedia dari yang baru sampai yang lama, semua berada di bagian depan saja.

"Kau menyukainya?" tanya Jeno sekali lagi pada Jaemin, karena ia sedari tadi diam terus saking senangnya.

Jaemin pun menoleh dan memeluk Jeno. Tiba-tiba saja—

Chup.

Jeno membeku di tempat karena kaget akan hal yang barusan saja terjadi. Melihat wajah Jeno yang kaget, Jaemin pun ikutan kaget dan sadar diri lalu menjauhkan wajahnya. "Maaf, aku terlalu senang karena buku—"









Chup.

Jeno balik meraih pipi Jaemin menggunakan tangan kirinya dan meraih pinggang Jaemin menggunakan tangan kanannya. Sedangkan si pemuda Na mengalungkan tangannya di leher Jeno sambil menekan tengkuknya sedikit.

Berawal dari Jeno yang hanya melumat bibir bawah Jaemin, sekarang lidahnya masuk dan menyapa mulut Jaemin atas ijin pemiliknya. Jaemin lalu memiringkan wajahnya untuk gantian menyapa mulut Jeno.

Jeno pun tak ingin kalah. Ia memainkan tangannya di balik seragam musim panas Jaemin, mengusap punggungnya sensual. Terkadang ia juga menghisap lidah Jaemin untuk memberikan sedikit sensasi.

Namun pautan itu tak berlangsung begitu lama karena Jaemin yang hampir kehabisan napas.

"Kau tak apa-apa?" tanya Jeno lembut sambil mengusap bibir Jaemin menggunakan jarinya. Jaemin menarik nafas sebentar lalu mengangguk-angguk sambil tersenyum pada Jeno.

"Mengapa kau tak menolakku?" tanya Jeno lagi. Jaemin menaikkan alisnya heran. "Kau sudah tahu aku hanya berusaha mendekatimu seperti laki-laki dan perempuan yang lain dari dua hari yang lalu. Mengapa kau tak menolakku?"

Bukannya ia menjawab pertanyaan Jeno dulu, Jaemin malah mengecup bibir Jeno sekali lagi. "Bukankah sudah jelas, Lee Jeno-ssi?" ujar pemuda Na itu pelan.

Jeno pun menarik Jaemin lebih dekat lagi dan menatapnya sendu, "Jadi, maukah kau—"

"Apa-apaan pertanyaan macam itu Jeno-ya? I'm yours now" sela Jaemin sambil tersenyum lalu melanjutkan ciuman yang sempat terputus tadi.











Tak sadar saja, Namjoon mendengarkan hal itu dengan rasa malu, merinding dan sedikit bangga pada mereka berdua.













aldhskhdj YEY UD SLSAI!!

any request kapal? klo bs nct/skz/trejo muehehe

makasi ud baca semuaa!

©candrathemoon

המשך קריאה

You'll Also Like

1.4M 81.6K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...
1.9K 157 13
[Selesai!] Hasil dari kegabudan author yang receh+gaje Baca aja dulu... Siapa tau sukaa hanya cerita kegajean, kebobrokan, keanehan, kegabudan,kerec...
3M 133K 40
Nomin Mature Content Dosa ditanggung pembaca! Cover by doyochi_