TV Show Reviews

By hippiesta

26.7K 1.2K 582

Buku ini berisi ulasan-ulasan saya mengenai serial televisi yang sudah pernah saya tonton sebelumnya. Seluruh... More

W E L C O M E
Show 1: The Walking Dead
Show 2: Teen Wolf
Show 3: Game of Thrones
Show 4: American Horror Story
Show 5: The Flash
Show 6: 13 Reasons Why
Show 7: Stranger Things
Show 8: Riverdale
Show 9: Bates Motel
Show 10: The End of the F***ing World
Show 11: Pretty Little Liars
Show 12: Friends
Show 13: Black Mirror

Show 14: Never Have I Ever

746 28 31
By hippiesta

Never Have I Ever adalah serial keluaran Netflix bergenre Comedy/Coming-of-Age yang diciptakan oleh Mindy Kaling dan Lang Fisher dan dirilis pada tahun 2020. Menceritakan tentang remaja perempuan Devi Vishwakumar yang berumur 15 tahun dan bersekolah di Sherman Oaks, setelah melewati masa-masa yang sulit ketika duduk di bangku SMP, Devi ingin mengubah hidupnya namun dengan kenangan buruk masa lalu, orang-tua, dan lingkungan pertemanan yang ia miliki membuat hal tersebut menjadi sebuah rintangan baginya.

Seri ini menjadi salah satu seri Netflix yang terlihat seperti serial-serial pada umumnya yang berputaran pada karakter remaja dengan masalah-masalah percintaan. Namun, gua memutuskan untuk mencoba menonton seri yang satu ini karena cukup mendengar review positif dari beberapa orang. NHIE masuk kedalam kategori serial yang sangat cocok ditonton apabila kalian mencari sesuatu yang segar dan ringan, karena memang plot yang dihadirkan sangat sederhana dan terasa sangat realis kedalam kehidupan sehari-hari. Serial ini tidak berusaha untuk memaksakan untuk memasukkan elemen unik atau 'berbeda' dari yang lainnya, melainkan NHIE tahu bahwa dengan subject matter yang diangkat, kunci utama untuk menjadikan serial ini menjadi sebuah tayangan yang konsisten adalah dengan 'stick to the story' dan membiarkan ceritanya mengalir sesuai dengan plot yang dihadirkan. Yang unggul dari serial ini adalah bagaimana ceritanya selalu bergerak konsisten namun secara bertahap, umumnya kesalahan yang dilakukan oleh serial lainnya adalah mereka terlalu memaksakan untuk memasukkan elemen atau aspek-aspek yang terkesan 'menarik' namun seringkali gagal untuk tersampaikan: ini terjadi karena mereka fokus untuk terus membuat ceritanya terasa sangat menarik atau 'gripping' padahal sebetulnya hal-hal ini akan menjadi sebuah rintangan besar dan mungkin membawa banyak resiko apabila tidak dapat terus dikemas secara baik hingga akhir Season. NHIE cukup menyajikan ceritanya secara stabil, yang memang ingin ditampilkan tetap dihadirkan dan yang menurutnya tidak perlu atau terkesan tidak penting serta tidak berpengaruh/memiliki dampak untuk upcoming episodes tidak akan dihadirkan.

Serial ini menjadi sebuah tayangan yang menceritakan storyline-nya dengan menggabungkan kedua metode, yaitu: plot-driven dan character-driven, bisa dikatakan bahwa umumnya untuk tayangan bergenre Coming-of-Age berfokus pada character-driven namun untuk serial ini fokusnya cenderung terhadap plot-driven. Alasannya adalah karena dalam setiap episode ditandai dengan sub-topic yang berbeda, jika pada episode 1 menceritakan tentang pengenalan karakter utama kepada penonton, maka episode 2 akan menghadirkan aspek lainnya. Ini yang membuat serialnya cukup menarik untuk ditonton dan terasa sangat ringan karena sifatnya yang 'easy-to-watch', dapat dipastikan durasi menonton untuk keseluruhan Season 1 akan terasa sebentar karena memang penonton tidak dipaksakan untuk menyaksikan alur cerita yang kompleks atau pergantian karakter yang rumit namun semuanya terasa seolah-olah kita hanya mengikuti pengalaman Devi sebagai tokoh utama sebagai seorang remaja SMA. Meskipun sifat tayangan ini plot-driven, namun serial ini tetap selalu berusaha memasukkan perkembangan karakter yang terjadi pada tokoh utama Devi. Yang menjadi highlight dalam serial ini adalah penggambaran tokoh Indian-American dan latar belakang yang sangat akurat. Sebagai seseorang yang familiar dengan budaya India terlebih untuk mereka yang tinggal dan sudah menjadi warga negara di negara lainnya (kalau disini Amerika), dapat dikatakan bahwa penggambaran budaya India yang disajikan sangat akurat. Banyak sekali unsur budaya yang super realistis dan benar-benar seperti menyaksikan cultural background/differences mengenai bagaimana orang-orang India yang menetap di negara lain akan berpakaian, cara mereka merayakan hari raya, atau merasakan perbedaan budaya: ini dapat terlihat di beberapa adegan di sepanjang Season 1 dan beberapa contohnya adalah ketika acara makan keluarga; mereka menyantap makanan menggunakan tangan ketimbang alat-alat makan, lalu bagaimana budaya India sangat mementingkan 'nama baik keluarga' dan kebanggaan tersendiri, dan yang paling akurat adalah orang-tua India memiliki cara mendidik anak yang sangat ketat. Gua cukup yakin bahwa untuk orang-orang India yang menetap di negara lain atau sudah bekewarganegaraan yang beda pasti akan dapat sangat relate dengan situasi dan beberapa konteks yang dihadirkan di tayangan ini karena memang itu juga terjadi di kehidupan nyata. Hal ini juga berlaku tidak hanya pada Indian-American namun mungkin sebagian besar India lainnya termasuk Indian-Indonesian.



Ada tiga karakter yang menjadi fokus utama dalam tayangan NHIE, yaitu: Devi, Eleanor, dan Fabiola. Yang menjadi perhatian utama yaitu Devi, karena memang dia bintang dari tayangan ini dan sepanjang storyline hanya mengusung tentang bagaimana tokoh Devi menjalani kehidupannya sehari-hari. Yang gua suka dari tokoh Devi adalah bagaimana karakter dia tidak dibuat untuk sengaja menarik simpatik dari penonton namun pada akhirnya kita tetap dapat ikut merasakan apa yang dia rasakan, meskipun begitu, tetap saja Devi merupakan salah satu penggambaran tokoh yang tidak dibuat cringy. Gua suka caranya menghadapi masalah, ketimbang lama berlarut-larut dalam masalah, Devi seringkali lebih memilih untuk bersikap dewasa dan kerap kali menyadari bahwa segala sesuatu tidak harus berjalan dengan sempurna. Tentu saja, karena ia masih remaja perempuan umur 15 tahun, ada momen dimana ia mengulang kesalahannya dan bersikap menyebalkan terlebih menuju akhir Season 1 namun ini semua masih dalam batasan normal karena karakter Devi adalah tokoh yang tahu dengan jelas apa yang ia mau dan selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik. Sehingga meskipun ia terkesan selalu melakukan kesalahan, hal ini tak akan menimbulkan rasa kebencian dari diri penonton. Untuk kedua karakter utama pendukung seperti Fabiola dan Eleanor teman Devi, gua tidak memiliki komplain terhadap mereka dan merasa bahwa mereka menjadi tokoh teman yang tidak bodoh dan tahu apa yang harus dilakukan dan sebaliknya. Mereka tahu kapan harus bersikap dewasa dan kapan harus memberikan Devi pelajaran atas masalah yang ia ciptakan sendiri. Tentunya kedua karakter ini juga memiliki masalah personal: Eleanor dengan situasi/hubungan yang renggang dengan Ibunya dan Fabiola yang berkutat dengan masalah pribadinya mengenai seksual orientasi yang ia miliki. Namun, lagi-lagi yang gua sukai dari penggambaran karakter-karakter ini adalah bagaimana mereka ngga bersikap dramatis/berlebihan dan mengerti bahwa perasaan yang dirasakan itu valid namun sebisa mungkin berusaha untuk selalu mengatasinya dengan layak. Untuk penggambaran karakter lainnya menurut gua juga cukup pas dan sesuai porsi, tidak ada yang terkesan 'out-of-place' atau 'miscast'.



NHIE memiliki format storytelling yang cukup interesting karena dibuka dengan narasi yang dilakukan oleh sudut pandang ketiga dan terus dilanjutkan hingga akhir episode. Satu hal yang gua sadari ketika selesai menonton keseluruhan Season 1 adalah bagaimana gua tidak mendapatkan rasa cringe/corny/cheesy yang biasanya gua dapatkan dari show-show bergenre ini pada umumnya. Dan, ini sangat jarang untuk ditemukan karena biasanya pasti akan ada satu unsur yang cringy entah dari narasi, screenwriting atau decision-making para karakter. Unsur komedi dan drama yang disajikan oleh NHIE cukup sukses karena perbandingan antara porsi drama dan komedi tidak berlebihan serta cukup seimbang sehingga saling melengkapi satu dan yang lainnya. Writing yang dihadirkan juga cukup baik, sesuai porsi dan 'stay-true-to-character'. Porsi dalam setiap episode pun cukup adil, terkadang kesalahan yang terjadi di tayangan lain adalah storyline-nya akan baru terasa seru ketika sudah menuju pertengahan atau hanya seru di awal namun untuk NHIE, mereka sangat konsisten dalam setiap episode. Bagaimanapun juga, tentu saja tayangan ini tidak luput dari formula-formula basic yang sudah selalu dihadirkan di tayangan lainnya, banyak juga aspek dan elemen yang terlalu overused dan adegan-adegan yang predictable. Di beberapa episode, penonton akan menemukan adegan-adegan yang cukup ketebak dan formula yang seringkali dipakai serta ada pula beberapa hal terjadi yang datang dari karakter yang patut untuk ditanyakan karena tidak begitu memiliki faktor dan latar belakang atas pemilihan yang dibuat oleh mereka. Overall, gua merasa NHIE menjadi sebuah tayangan yang sangat easy-to-watch, ringan dan cukup segar untuk ditonton, meskipun tidak memorable atau membuat gua sangat hooked terhadap ceritanya namun ini menjadi tayangan yang sangat pas untuk mengisi waktu luang karena perasaan yang muncul ketika selesai menonton yaitu gua tidak merasa bahwa serial ini membuang-buang waktu melainkan mendapatkan insight baru yang berbeda.





•••

Rate:
6/10

•••

Halo, maaf banget baru sempet update di buku yang ini. Jujur, aku belum balik nontonin seri-seri apapun itu meskipun sudah banyak sekali sekarang TV Shows yang baru keluar apalagi di Netflix.

Alasannya sebetulnya karena untuk menyelesaikan satu TV Show cukup memakan waktu lama (apalagi untuk yang sudah banyak Season), tidak seperti film yang sekalinya selesai nonton bisa langsung aku buatkan review.

Aku tau banget pasti kalian akan request "Money Heist", tapi sebetulnya aku udah nonton ini sebelum show-nya booming dan hype dan sempat beberapa kali coba namun belum menemukan point dimana aku bisa 'hooked' kedalam show-nya, jadi mungkin nanti akan aku coba lagi.

Next, aku akan review "You", "Victorious", dan "That 70's Show".

Ada yang mau request lagi?

Continue Reading

You'll Also Like

501K 32.9K 80
Setelah 40 hari kematian Bapak, rumah
55.7K 5K 22
Jake membesarkan Riki seorang diri tanpa suami. Prinsip hidupnya jika dunia keras maka dia lebih keras.
2.3M 247K 41
just Brothership, Not BL / Homo Alvian namanya, bocah 15 tahun yang tiba-tiba terbangun di tubuh bocah 10 tahun, si kecil dengan mulut pedas nya yang...
356K 21.4K 34
"mungkin ini takdir, hidup bersama malvin" -Haikal Samudra "menjadikanmu sebagai pendamping hidup adalah keputusan yang tepat" -Malvin Abriandra kisa...