Haii semua!!
Part 43 sudah siap,silahkan dibaca!
Maaf telat up soalnya lagi engga ada ide banget,udah mentok ini pikiran,semoga dipart ini tetap bagus,hehe:'
Jangan lupa vote+komenn 😊👍
Menurut aku ini part katanya banyak tapi waktu di scroll jadi pendek yaa🤣.
Selamat membaca-
Setelah mereka selesai bernyanyi,dilanjut lagi dengan acara pentas seni lainya yang belum sempat menampilkan diri mereka dipanggung.
"Kalian berdua keren banget!!" Ucap Bella sambil memperlihatkan gaya jari 'oke'
"Menghayati banget lagunya.."
"Bener kan kata gue,lo itu cocok buat nyanyi sama Vano!"
Viona hanya terkekeh ketika semua teman temanya memujinya.
Waktu kembali berjalan,akhirnya acara pertama sudah selesai,kita semua lanjut acara yang kedua yaitu,permainan.
Permainan kali ini adalah,setiap kelompok memiliki anggota yang terdiri atas 7 orang dengan jenis kelamin yang sama,mereka semua membentuk baris vertikal dengan jarak yang sedikit menjauh.
Orang pertama akan berhadapan dengan sebuah piring berisi tepung dan koin,setiap pemain harus memindahkan koin tersebut secara estafet menggunakan gigi atau mulut. Sama aja sih.
Permainan di mulai dari kelas sepuluh sampai kelas dua belas berakhir.
Permainan yang cukup seru menurut murid lainya. Meskipun tidak terdapat kalah atau menangnya,hanya untuk happy fun aja.
Setelah semuanya selesai melakukan permainan,akhirnya mereka semua masuk acara ke-tiga yaitu,melepaskan balon secara bersama sama. Apa jadinya jika balon sebanyak itu akan diterbangkan di udara malam hari?
"Ya ampun Viona,wajah lo cemot cemot kena tepung gitu!" Ucap salah satu siswi itu sambil menertawakan Viona sebelum dimulainya acara ke tiga
"Lucu banget!jadi tambah jelek muka lo!" Balas teman satunya,menurut Viona mereka adalah kakak kelasnya.
"Kecentilan banget sih jadi orang!"
"Iya!udah jelek,tambah jelek lagi!sok banget lo mau deketin Vano!!..emang dia-nya mau sama elo!?" keduanya pun tertawa terbahak bahak tanpa memikirkan perasaan Viona sekarang.
"Meskipun wajahnya penuh dnegan tepung,tapi Viona tetap cantik di mata gue.." ucap seorang laki laki dengan tangan yang dimasukan ke kantong celana,menghampiri mereka
"Va-vano," ucap salah satu siswi itu sedikit ketakutan
"Lo pada gak nyadar?meskipun wajah kalian cantik,tapi hati kalian engga secantik fisik lo!inget itu!"
"I-iyaa Van"
"Jangan pernah merendahkan harga diri orang!" Meskipun perkataan Vano hanya singkat,tapi pernyataan itu benar benar sangat pedas ditelinga kedua siswi tersebut,setelah mereka pergi dari hadapan Viona dan Vano,dengan perlahan Vano mengangkat tanganya ke wajah Viona untuk membersihkan tepung tepung yang melekat diwajah cantiknya.
Jantung Viona berdebar sangat kencang,tangan lembut Vano menyentuh kepermukaan wajahnya,benar-benar sangat lembut. Dengan tulus ia membersihkan sisa tepung itu sambil tersenyum.
"Makasih," ucap Viona
"Gak usah dengerin perkataan orang lain yang bikin lo sakit hati," ujar Vano melihat Viona sedikit menunduk karena tubuh Viona yang tidak setara denganya
"Setiap hari gue sakit hati kok,,,karena perkataan orang"
"Siapa yang nyakiti lo?"
"Elo," jawab Viona melihat wajah Vano sekilas
"Kok omongan gue?"
"Iya lah,gue ngomong sama lo itu bisa gila!"
"Gila karena gombalan gue kan??" Tanya Vano mengangkat,turunkan alisnya
"Ihh,udah ah,acara selanjutnya udah mau mulai tuh..!"
"Ihh,tambah cantik ah,kalau keselnya mau mulai.." Vano menirukan gaya bicara Viona sambil menjepit hidung mungil Viona
"Woyy!berduaan terus lo berdua!" Ucap Bella dan Sheli,sedangkan Eric,Mexi dan Nendra yang melihat hal itu,mereka bertiga sama sama menepuk wajahnya dengan telapak tangan mereka masing masing. Mengganggu saja.
"Pacarin dong Van,masak begini terus sih.." pinta Bella
"Apaansih kalian," jawab Viona sambil senyum senyum sendiri
"Liat tu,Viona nya aja seneng"
"Di dalam hati ada bunga yang beterbangan nih.." Viona yang melihat kedua sahabatnya ini hanya menggeleng geleng kepalanya saja.
"Haii semua!!gimana permainanya seru apa gak?!itu hanya untuk menghibur kita saja yaa,jadi kita langsung aja ya,masuk acara ke-tiga,yaitu pelepasan balon secara bersama sama!" Secara satu satu persatu,semua orang yang berada disitu diberikan balon dengan warna merah dan putih,karena warna tersebut adalah warna lambang dari sekolah mereka.
"Sudah siap kalian semua!??" Tanya Bryan memberi persiapan untuk menerbangkan balon secara bersama sama
"Siapp!!" Jawab semuanya dengan semangat
"1....2.....3....!!!!!!" Semuanya pun melepaskan balon itu secara bersama sama,betapa indahnya pemandangan langit malam ini yang dihiasi oleh Beratus ratus balon,mereka semua menyiapkan kamera,ada yang merekam kejadian itu,dan ada yang menangkap foto.
Selang beberapa menit berlalu,mereka semua tengah sibuk berbincang dan bercanda tawa satu sama lain,semuanya memanfaatkan kegiatan itu dengan sebaik baiknya,pasti saat berpisah nanti,mereka semua akan rindu satu sama lain.
Di tengah-tengah keramaian,tiba tiba seseorang membuyarkan keramaian itu dengan sigap. Semuanya menatap sosok laki laki yang berada ditengah lapangan saat ini,mereka semua bingung,apa yang akan dilakukan orang itu sekarang.
"Maaf sebelumnya gue ngganggu kesempatan aktivitas kalian saat ini. Gue disini cuma ingin menyampaikan suatu hal dan mengungkapan semua rasa yang udah gue simpan selama ini pada orang yang telah sangat berjasa ke gue,selain mama gue.
Mungkin kalian semua tengga nyangka kalau gue ngelakuin hal kayak gini,karena sebelumnya,kalian pasti tau,gue adalah orang yang selalu berbuat ketidak baikan disekolah ini,gue juga orang yang terkadang membuat kalian tidak nyaman disekolah ini,tapi dengan adanya seseorang baru yang masuk kedalam hidup gue,itu yang membuat gue berubah menjadi yang lebih baik,kalian tau orang itu siapa?yaa..orang itu adalah,Viona." Jedanya sebentar sambil melihat kearah Viona,dan Viona yang menjadi tontonan banyak orang,ia merasa terkejut,ada apa ini semua?.
"Dia sangat berjasa sama gue,saat pertama kali kita bertemu,Viona itu udah bikin gue jatuh cinta,karena apa?karena dia berbeda dari yang lain,gue disini enggak bermaksud untuk menyinggung kalian semua,tapi ini kenyataan,dari semua manusia yang gue temui,hanya Viona lah yang bisa ngebuat gue jadi seperti ini,dia udah mau berkorban banyak untuk gue. Viona ngajari gue dengan hatinya yang tulus meski semuanya gue balas dengan sedikit tidak enak dihati. Kalian tau siapa yang ngebuat nilai ujian gue sangat baik kemarin?itu juga perbuatan Viona,sampai ia merelakan dirinya masuk kerumah sakit,itu juga karena gue,jadi gue mohon sama kalian semua yang udah mandang buruk Viona,jangan salah,tapi didalam hatinya sangatlah baik dan tulus,kalian tidak tau apa yang dirasakan Viona saat kalian semua mencaci makinya?pasti rasanya sakit,mungkin hanya orang yang tidak tau diri,gimana perasaan orang lain yang tersakiti karena ucapan kalian semua,"perkataan Vano benar benar membuat semuanya tertegun,ada yang menangis mendengar perkataan itu,dan ada juga yang biasa biasa saja.
Perlahan,kaki Vano mendekat kearah Viona,ia menarik tangan kecilnya dan membawanya ke tengah lapangan.
"Jadi gue mau simpulin semuanya. Viona.." jeda Vano sambil memegang kedua tangan Viona, "emang gue itu gak ada romantis romantis nya disini,tapi lo harus tau,kalo gue itu sayang banget sama lo,"
"VIONA,LO MAU GAK JADI PACAR GUE?"
___________________________________________
Yeyyy,gimana di part ini? Seru gak?
Pake acara gantung segala lagi🤣
Insyaallah secepatnya next lagi:)
Kira kira Viona nerima atau enggak tuh permintaan dari Vano??
Maaf kata katanya agak gimana gitu:'
Tunggu di next part yaa!
Typo?beritau yaa..:)
Jangan lupa vote+komenn 😊👍
See you next part!
angelnzz_