Capai ku pada titik lelah
Meraja dalam antah berantah
Yang lepas dalam retak tak tentu arah
Siap ku rapatkan kedua bola mata
Merenggakan jari yang tak pernah lelah
Dalam resah kata merasuk jiwa
Adakah cara menghadang luka?
Yang kian hari kian rasuk dalam dada!
Bagaimana pula aku membalas latah
Yang hanya bisa membawa duka
Bagiamana tega aku lontarkan cerca
Yang hanya tepat merusak lara
Tuhan!
Usik keji ini dalam jiwa
Beri kesempatan untuk mengubah celah
Celah harap yang kian memudar
Untuk di tulis dan di tebalkan
Dengan cinta api kebahagiaan
Andai dunia tahu isi hati
Dari dulu ku tuang dalam selisih rapi
Andai cinta mau menghampiri
Membujuk sepi yang kian menjiwai
Di iringi benci pada kata perih yang keluar dari Peti matinya
Tuhan
Jika engkau mengerti
Dengarkan runtuh ini
Hilangkan letih ini
Sadarkan hingga kembali
Dalam fiksi hidup saat ini
dr.
Ditulis, 1:54
Sabtu 9 Mei 2020