Hampir separuh penghuni langit panik, mendengar sirine itu. Haikuan Dewa kebijakan dan Maan Dewa hati manusia memanggil Suho tiba-tiba. Suho harus meninggalkan tugasnya untuk menemui mereka.
Ia sampai di istana peristirahatan dewa kebijaksanaan, yang berdampingan dengan istana dewa Maan.
Kedua tempat itu sangat bertolak belakang. Istana Dewa Maan dipenuhi bunga dan hiasan warna warni, puluhan pelayan wanita yang cantik jelita. Setiap dindingnya diukir dalam bentuk aksara langit berisi puisi cinta. Tirainya berwarna merah muda, perabotannya berwarna coklat lembut dengan ukiran emas.
Sedangkan istana dewa kebijakan, Liu Haikuan terlihat ramai di luar, tapi tenang di dalam. Banyak penjaga yang berdiri di pintu masuk.
Pintu dan jendela diukir dengan gagahnya. Simbol naga di atas awan, didominasi warna putih dan perak yang bercahaya. Tirai dan perabotnya juga dipenuhi warna putih dengan kombinasi biru. Di dalam ruangan tak ada hiasan atau pelayan wanita. Hanya ribuan buku dan gulungan kertas serta ratusan simbol para Dewa.
Suho duduk di kursi yang tersedia, hanya ada mereka bertiga.
Haikuan dan Maan saling pandang, saling berbicara lewat mata, siapa yang akan mulai berbicara.
"Suho, kau tahu jika Zhan dikirim ke bumi untuk sebuah misi?" Maan bertanya pertama kali.
Suho mengangguk.
"Apa kau juga mendengar sirine peringatan barusan?"
Suho mengangguk lagi.
"Aku menangkap sinyal itu berasal dari tubuh Zhan," ucap Haikuan akhirnya.
Suho terkejut tak percaya. Apa yang dilakukan temannya itu?sampai menimbulkan keresahan dari dua dewa utama?
Haikuan dan Maan lagi-lagi saling pandang.
"Kami telah mematikan sambungan telephaty Zhan dengan langit, supaya tidak ada dewa lain yang curiga," ujar Haikuan.
"Tapi aku butuh bantuanmu untuk memeriksanya. Kau malaikat yang paling dekat dengannya ...!" ucap Maan.
Suho merasa ini semakin serius saja, tidak mungkin ia diminta turun ke bumi untuk memeriksa jika itu bukan hal yang sifatnya berbahaya.
"Begini Suho, aku rasa temanmu Zhan telah bercinta dengan manusia ...."
"Apa?" Suho tak bisa menutup mulutnya. Ia menggeleng keras, segila itukah temannya itu. Sampai lupa jika dirinya malaikat?siapa pula manusia yang bisa membuat seorang malaikat seperti Zhan berbuat laknat?
"Kami menghawatirkannya, jika ia benar-benar melakukan itu," ucap Haikuan, "maka, kekuatannya sebagai malaikat akan dicabut, dia tidak bisa kembali ke langit."
Suho menggeram dalam diam, apa yang membuat Zhan begitu bodohnya kali ini. Dulu Yifan, sekarang siapa lagi?
Maan memberikan sebuah peta khusus menuju bumi. Juga sebuah kunci yang terbuat dari gading gajah dilapisi emas murni.
Itu adalah kunci menuju surga. Jika Zhan benar membuat kesalahan, lalu kekuatannya sebagai malaikat dicabut. Ia masih bisa masuk ke surga dengan kunci itu. Tapi bukan sebagai penghuni di dalamnya, melainkan sebagai pelayannya.
Suho mengangguk.
"Aku akan berusaha mencari tahu, dan membawa Zhan kembali ..."
.
Zhan tidur bersama Yibo di atas pembaringan dengan sprei yang sudah kusam. Kepala Zhan bersandar di dada Yibo.
Keringat menghiasi tubuh mereka, akibat perang dahsyat yang terjadi setengah jam yang lalu.
"Kau belum mengatakan, kenapa dirimu harus memakai topeng pria culun di sekolah ...." Zhan memainkan jemari Yibo di genggamannya.
Sejak pergulatan tadi, membuat kedekatan antara dua hati yang semula saling mencurigai.
"Aku akan jujur padamu, karena kau telah mengatakan segalanya tentang dirimu padaku ...." Yibo mengambil nafas, kemudian melanjutkan.
"Aku adalah SAM ...."
"SAM?" Zhan mengulangi pernyataan Yibo tentang nama yang ia sebutkan barusan. Zhan benar-benar baru mendengar nama itu.
"Jadi namamu bukan Yibo, tapi SAM?" Zhan menjadi semakin bimbang, Yibo atau Sam sebenarnya tidak masalah. Tapi Zhan sudah terlanjur menerima sosok Yibo ini, bukan Sam.
Yibo menepuk jidatnya sendiri.
"Aku lupa kalau kau salah satu malaikat paling tolol yang pernah aku kenal ...." ujar Yibo menggoda.
Membuat Zhan berang, kemudian memukul dadanya berulang kali.
"Oke, oke aku jelaskan ...." Yibo mengangkat tangannya menyerah, tingkah laku Zhan membuatnya mempertanyakan, apakah semua malaikat sama menggemaskannya sepertia dia ini?
"SAM itu kepanjangan dari Secret Agent Man, berbeda dengan detective pemerintah seperti CIA dan FBI."
"Kita dipilih bukan berdasarkan ijazah atau prestasi yang membanggakan, kami dipilih dari berbagai kalangan yang memiliki keunikan tersendiri namun satu tujuan. Yaitu untuk kedamaian negeri."
Zhan masih terlihat bingung oleh penjelasan Yibo.
"Kau pernah nonton film hollywood?" tanya Yibo.
"Iya, Iching sering mengajakku ke bioskop," jawab Zhan.
"Jika kau pernah nonton triple X the return of Xander Cage. Seperti itulah kami ...."
Zhan manggut-manggut bukan karena mengerti, tapi berusaha menyalin informasi supaya ia bisa mencari tahu tentang judul film yang Yibo sebutkan.
"Lalu kenapa kau harus bersikap jadi siswa yang mudah dibully?" sekali lagi pertanyaan yang sama ia lontarkan.
"Itu cara yang paling mudah untuk mengelabui musuh, mereka tidak akan berpikir jika aku ini adalah ancaman bagi mereka. Sedikit berakting juga perlu, agar musuh percaya ...."
"Lalu kenapa di pesta dansa kau datang sebagai dirimu yang asli?apa kau tidak takut jika musuhmu mengetahui?"
Yibo tertawa pelan,
"Kami sudah mendapat informasi, berkat salah satu patnerku yang ada di sana, dia sudah menyamar hampir dua tahun."
"What?" mata Zhan membulat, mulutnya menganga. Ternyata tugasnya sebagai malaikat tidak seberapa, daripada manusia. Untuk kebaikan orang banyak mereka rela menjadi orang lain dalam kurun waktu yang lama.
"Kau tidak perlu tahu namanya, jika tiba saatnya kau akan mengenalnya juga."
"Lantas kenapa kau malah menangkapku, dan menginterogasiku?"
"Oh itu ...." Yibo berbalik, lalu mencubit hidung Zhan gemas.
"Tingkahmu mencurigakan, aku kira kau adalah mata-mata musuh. Kau membuntutiku di Mall, berbicara sendiri di kelas, seolah kau sedang terhubung dengan patnermu melalui alat penyadap, dan kau juga jago bela diri, aneh sekali melihat semua itu dalam dirimu ...."
Zhan kini mengerti.
"Berarti misi kita sama?"
Zhan bertanya dengan wajah gembira.
"Apa misimu?" Yibo balik bertanya.
"Membongkar aliran sesat atau sekte iblis di sekolah, kau juga kan?"
Yibo tertawa mendengar jawaban Zhan. Ia tak berhenti, sampai Zhan memukul perutnya.
"Apa yang kau tertawakan?"
"Itu bukan aliran sesat, gedung tak terpakai di belakang sekolah itu memang sengaja dibuat seseram itu agar tak ada yang berani mendekat sebenarnya di sana ...."
Belum selesai Yibo berbicara, sosok bersayap putih tiba-tiba masuk menembus tembok beton di depan mereka.
"Suho ...."
Suho menatap tubuh telanjang mereka yang sedang berpelukan. Ia melotot ke arah Zhan, mengirim kata-kata melalui matanya, mulutnya mencebik kesal.
"Bagaimana bisa malaikat sepertimu melakukan hal bejat seperti ini?" -Suho.
"Aku mengalami halusinasi setelah meminum sesuatu di pesta, ditambah pil yang diberikan teman pria ini." -Zhan.
"Kau memiliki kekuatan, kenapa tidak menggunakan itu untuk melawan?" -Suho.
"Apa yang dewa katakan sebelumnya, untuk tidak menggunakan kekuatan kita sembarangan?" -Zhan.
"Kau ini bodoh atau apa, jika situasinya genting kau boleh menggunakan kekuatanmu!" -
Suho mulai kesal, terlihat dari raut wajahnya yang mengkerut.
Yibo menatap mereka bergantian, keduanya tidak mengeluarkan suara. Tapi terlihat sedang becakap-cakap.
Tbc
Maaf untuk semua yang udah komen di ffku. Akhir-akhir ini rada sibuk di dunia real. Setelah up langsung ngacir.
Jadi aku kadang gak sempat balesin satu-satu tapi aku seneng baca komen kalian.
Terimakasih ya, jangan bosen untuk vote dan komen di lapakku