Babysitter, I Love You | [Hwa...

By 99noranhee

178K 23.1K 5.2K

ayah Minhee memiliki banyak hutang pada perusahaan Hwang Group. Saat hutang tersebut jatuh tempo ayah Minhee... More

Prologue
šŸ‡1
šŸ‡2
šŸ‡3
šŸ‡4
šŸ‡ 5
šŸ‡ 6
šŸ‡7
šŸ‡8
šŸ‡9
šŸ‡10
šŸ‡11
šŸ‡12
šŸ‡ 13
šŸ‘„ Da Deul Bla Bla šŸ‘„
šŸ‡14
šŸ‡15
šŸ‡16šŸ‡
šŸ‡17
šŸ‡18
šŸ‡19
šŸ‡20
šŸ‡21
šŸ‡22
šŸ‡ 23
šŸ‡24
šŸ‡25
šŸ‡26
šŸ‡27
šŸ‡28
šŸ‡29
šŸ‡30
šŸ‡31
šŸ‡32
šŸ‡33
šŸ‡34
šŸ‡35
šŸ‡36
šŸ‡37
šŸ‡38
šŸ‡39
KISSING YOU
šŸ‡40
šŸ‡42
šŸ‡43
šŸ‡44
šŸ‡45
šŸ‡46
šŸ‡47
šŸ‡48
šŸ‡49
šŸ‡50
šŸ‡51
šŸ‡52

šŸ‡41

2.5K 361 300
By 99noranhee

Diharapkan memberi 👉🌟 sebelum membaca, terimakasih 😊


Happy Reading All













Dimalam hari Minhee duduk dibangku taman Rumah Seungyoun dengan membawa secangkir cokelat panas dan membiarkan angin malam yang dingin menghembus tubuhnya.

Pernikahan Yunseong akan diadakan 2 hari lagi. Tapi mengapa Minhee terus berharap bahwa waktu berputar mundur agar pernikahan itu tidak pernah terjadi? Yunseong sudah berjanji padanya bahwa semua penderitaannya akan segera berakhir, namun Yunseong tidak menepatinya. Yunseong yang tidak percaya padanya, yang membuatnya menderita dan terus menerus memikirkannya. Minhee tidak percaya hanya karena seseorang akan membuatnya seperti ini. Apakah benar dirinya mulai mencintai Yunseong?

"Minhee"

Minhee tersentak saat mendengar seseorang memanggilnya lalu menoleh dan melihat Seungyoun telah berdiri dibelakang bangku.

"Oh, ibu Seungyoun"

"Sedang apa kamu disini tidak memakai pakaian hangat?"

Minhee tersenyum, "Minhee bawa cokelat panas kok, jadi tidak merasa kedinginan"

"Ngomong-ngomong, ayah sedang apa?"

"Ayahmu sibuk dengan pekerjaannya diruang tamu", Minhee mengangguk lalu meminum cokelat panasnya lagi.

"Sedang apa kamu disini sendirian? Apa ada masalah?", Seungyoun mengusap pundak Minhee.

Minhee menggeleng, "tidak ada masalah apapun, Minhee baik-baik saja"

"Jangan berbohong kamu seperti ini karena Yunseong, kan?", Minhee terdiam mendengar pertanyaan Seungyoun

"Kamu mulai menyukainya, kan?"

"Tidak, Minhee hanya memikirkan cara agar hutang ayah cepat lunas itu saja"

"Benarkah begitu? Kamu tidak pandai berbohong ya, Minhee", Seungyoun tersenyum membuat Minhee tertohok karena yang dikatakan Seungyoun sangatlah benar.

"Tidak, untuk apa Minhee menyukai Yunseong"

"Jika kamu tidak menyukainya kamu tidak akan murung dan termenung sepanjang waktu, Minhee"

Minhee menyandarkan punggungnya lalu menghela nafas, "Minhee hanya merasa tidak tenang jika Yunseong belum percaya bahwa bukan Minhee yang membuat alergi Danhee kambuh"

"Lagipula untuk apa Minhee murung sepanjang waktu hanya karena Yunseong dan pernikahannya?"

Seungyoun tahu Minhee hanya beralasan dan anak itu selalu murung karena memikirkan pernikahan Yunseong yang akan dilaksanakan 2 hari lagi.

Seungyoun mengusap kepala Minhee, "kalau begitu kamu harus membuatnya percaya padamu lagi"

"Tapi pernikahan Yunseong akan dilaksanakan 2 hari lagi dan itu akan terasa sia-sia"

"Kamu bisa memberitahu Yunseong yang sebenarnya saat pernikahannya selesai atau saat Yunseong memiliki waktu luang"

Minhee menunduk, yang dikatakan Seungyoun benar tetapi Minhee ingin Yunseong percaya padanya sebelum pernikahan itu terjadi. Namun ia tahu bahwa itu akan berakhir dengan sia-sia.

"Lebih baik kamu masuk, udaranya semakin dingin nanti kamu masuk angin jika lama-lama diluar"

Minhee mengangguk lalu mereka masuk ke rumah kembali untuk beristirahat.

*****

Keesokan harinya rumah Yunseong telah didekorasi menjadi ruangan pernikahan yang cantik dengan nuansa serba putih.

Donghyun dikamar sedang memakai jas pengantin kemudian menatap bayangannya dicermin. Senyum pun tidak lepas dari wajah manisnya. Donghyun sudah berhasil mengusir Minhee dan mengembali Yunseong ke dalam hidupannya.

"Akhirnya gue berhasil memiliki Yunseong dan anak-anak lagi. Tinggal coba celakain Danhee Hyunjin lagi maka semua akan beres"

"Apa gue celekain Yunseong sekalian ya? Tapi Yunseong ganteng sih sayang banget kalok mati sia-sia"

"Tapi kalok nggak dibunuh, gue nggak bisa memiliki harta warisannya sepenuhnya dong?"

"Dengan berat hati gue juga harus celakain Yunseong sih. Ah bener juga, gue akan berbagi harta warisan sama Dongpyo karena dia yang selalu bantuin gue sampai sejauh ini"

Yunseong sekilas melihat Donghyun yang sedang duduk dimeja rias sambil bermonolog sendiri saat keluar dari kamar nandi.

Yunseong tersenyum kecil menatap Donghyun yang menggemaskan walau tidak menggemaskan seperti Minhee. Yunseong menggeleng saat mengingat Minhee lagi lalu jalan mendekati Donghyun.

"Kamu sedang apa?"

Donghyun tersentak saat tiba-tiba lengan Yunseong memeluk pundaknya dari belakang. Donghyun lalu membalas senyum Yunseong.

"Aku merasa gugup jadi aku berlatih agar tidak salah pengucapan"

"Kau hanya mengucapkan satu kata saja"

"Tetap saja aku merasa gugup, aku yakin lidahku akan terasa kaku untuk mengucapkan satu kata itu saking gugupnya."

Yunseong terkekeh lalu mencubit hidung Donghyun gemas, "sakit, Yunseong"

Donghyun mengerucutkan bibirnya membuat Yunseong tidak tahan untuk mengecup bibir merah muda itu.

"Yunseong nakal", Donghyun menyembunyikan semburat merah diwajahnya saat Yunseong mengecup bibirnya membuat Yunseong terkekeh gemas.

"Yunseong"

"Ya?"

"Apa kamu bahagia menikahiku kembali?"

"Tentu saja"

"Apa kamu tidak menyesal?"

Yunseong mengecup pipi Donghyun lalu mengeratkan pelukannya, "aku tidak menyesal–"

'Mungkin~'

Donghyun tersenyum bahagia mendengar perkataan Yunseong lalu berdiri untuk memeluk Yunseong lebih erat. Yunseong pun membalas pelukan Donghyun.

"Aku bahagia menikah denganmu lagi, Yunseong. Sangat bahagia"

"Ya, aku juga bahagia"

Yunseong mengendus rambut Donghyun yang beraroma melon kiwi membuat Yunseong merindukan aroma peach blossom dari tubuh Minhee. Yunseong menggeleng saat sosok Minhee lagi-lagi masuk ke dalam pikirannya.

"Ada apa Yunseong?"

"Tidak apa, aku hanya menyukai aromamu yang manis seperti orangnya"

Donghyun menyembunyikan wajahnya yang memerah  didada bidang Yunseong membuat si empu terkekeh lagi melihat tingkah malu-malu Donghyun. Yunseong berharap acara pernikahannya nanti tidak ada suatu kendala apapun.

*****

2 hari kemudian di malam itu Seungwoo dan Seungyoun sedang bersiap-siap pergi menuju tempat pernikahan Yunseong. Karena Minhee memutuskan untuk tidak datang jadi ia tetap berada dirumah.

"Kamu benar tidak akan ikut, Minhee?"

"Tidak, Minhee dirumah saja takutnya kalau ada maling"

Seungwoo mengusap rambut anaknya, "kalau bosan kamu bisa undang teman-temanmu untuk mampir, Minhee"

Seungyoun masuk ke kamar Minhee sambil memasang kancing jasnya, "jika ada maling kamu bisa melawannya bersama teman-temanmu"

Minhee terkekeh lalu mengangguk, "iya Minhee akan undang teman-teman untuk mampir selagi kalian berkencan, eh!"

Minhee segera menutup mulutnya saat salah berucap membuat sang ayah terkejut mendengar ucapannya.

"Maksud Minhee pergi ke pernikahan Yunseong"

Minhee terkekeh melihat Seungyoun langsung salah tingkah dan sang ayah yang menatap dirinya tajam. Minhee memberi cengiran lucu agar ayahnya tidak marah padanya. Seungwoo menghela nafas melihat sang anak mengeluarkan jurus yang persis seperti mendiang istrinya.

"Kalau begitu kami berangkat, Minhee"

"Iya, hati-hati dijalan"

Seungwoo dan Seungyoun keluar dari kamar Minhee lalu jalan menuju mobil untuk berangkat ke rumah Yunseong. Minhee melambaikan tangannya dari jendela kamar hingga mobil Seungyoun pergi semakin jauh.

Minhee menurunkan tangan lalu melirik undangan dimeja nakasnya. Acara pernikahan Yunseong tinggal beberapa jam lagi.

"Semua sudah terlambat, gue nggak bisa buat Yunseong percaya sama gue lagi"

"Mau sekeras apapun gue berusaha pasti Yunseong nggak akan mempercayainya lagi. Kalok gue menghampiri Yunseong untuk menjelaskan semuanya mungkin belum juga ketemu gue udah langsung diusir gitu aja"

Minhee menyangga tubuhnya dengan tangan dipagar pembatas kemudian menatap beberapa bintang yang muncul di langit malam.

"Gue ngaku, Seong"

"Gue ngaku kalok gue suka sama lo"

Minhee menghela nafas lalu menunduk, "gue harap lo bahagia saat ini"

"Gue harap lo nggak menyesal pernah kenal sama gue"

"Gue harap lo hidup bahagia bersama Donghyun dan Hyunjin Danhee untuk selamanya"

*****

Jam menunjukan pukul 18.30 malam sebentar lagi pernikahan Yunseong dan Donghyun segera dimulai. Para tamu undangan telah berdatangan satu persatu. Dilain sisi Dohyon sibuk dengan laptopnya sedangkan Yohan sibuk menghubungkan laptop tersebut dengan kabel LCD proyektor.

"Udah beres, Doy?"

"Udah, kakak tinggal nyalain LCDnya pakek remot nanti gue putar videonya pakek laptop"

"Lo udah hubungi polisi?"

"Udah, polisi akan datang setelah penayangan videonya"

"Oke, semoga dengan video ini bisa membersihkan nama Minhee"

"Gue harap begitu"

"Nah sekarang lo duduk dibangku yang udah gue siapin tuh."

"Oke"

Dohyon jalan ke bangku mejanya sedangkan Yohan menghampiri Yunseong yang tengah menyambut para tamu pernikahan untuk memulai acaranya.

>•<

"Seong, acaranya sebenar lagi mau mulai. Lo susul Donghyun sana gue mau buka acaranya"

"Oke"

Yunseong pergi ke kamar untuk menyusul Donghyun lalu Yohan jalan ke atas panggung untuk membuka acaranya.

Setelah tamu undangan hadir dan duduk di bangku meja masing-masing, iringan musik pernikahan berbunyi memenuhi ruangan. Pintu utama terbuka memperlihatkan sepasang pengantin yang jalan perlahan menuju bangku pelaminan. Para tamu saling berdecak kagum menatap sepasang pengantin yang tengah jalan beriringan tersebut namun ada yang menatapanya heran seperti ada yang salah menurut mereka.

Yohan mengetuk micnya setelah pasangan pengantin tersebut duduk lalu menyapa para tamu undangan sebagai sambutan lalu persilahkan Hangyul untuk mengucapkan sepatah dua patah kata sebagai pembuka acara pernikahan walau ia sendiri terpaksa harus melakukannya. Hingga acara yang di tunggu-tunggu telah tiba, dua pengantin tersebut berdiri lalu berhadapan dengan sang pendeta untuk mengikat janji suci.

"Ya, saya bersedia..."

Donghyun menatap Yunseong yang dibalas senyuman oleh si empu. Dongpyo tersenyum kecil melihat Donghyun mulai berbahagia kembali dengan Yunseong.

Yohan melirik adiknya saat pendeta mulai mengucapkan janji suci untuk Yunseong. Dohyon yang melihat itu hanya memasang gestur sabar dan mengarahkan jarinya pada tombol enter dilaptop. Yohan sudah siap menyalakan LCD proyektor dengan remot.

"Sa–"

Klik!

SEBELUMNYA IZINKAN KAMI UNTUK MEMBERIKAN HADIAH BAGI KEDUA PARA MEMPELAI

SILAHKAN MENIKMATI HADIAH YANG KAMI BERIKAN

Saat Yunseong akan berucap layar proyeksi tiba-tiba saja menyala menampilkan video berupa kalimat yang tertera dibelakang pendeta. Video itu lalu menampilkan gerak-gerik bibi Shin saat akan memasukan salah satu kue didalam tas plastik hitam dan membuangnya ke tempat sampah.

"Apa maksud dari video itu?"

Yunseong mengernyit saat video kedua terputar yang memperlihatkan layar yang hitam, namun terdapat teks untuk memperjelas ucapkan dari rekaman tersebut. Tamu undangan mulai berbisik membuat Donghyun sangat terkejut. Sangat jelas bahwa itu adalah suaranya, Dongpyo juga sama terkejutnya dengan Donghyun.

Semua orang masih saling berbisik mendengar rekam didalam video tersebut. Ibu mana yang tega membuat alergi anaknya sendiri kambuh hanya demi perhatian sang suami dan memiliki harta warisannya sepenuhnya? Sangat kejam dan jahat!

Video itu lalu berhenti dengan wajah Donghyun yang terlihat jelas dilayar proyeksi. Hangyul dan Sihoon sudah menduga cepat atau lambat semua akan terungkap. Mereka merasa sangat puas dengan bukti itu lalu membawa Danhee Hyunjin keluar dari rumah karena akan ada pertengkaran setelah ini dan tidak ingin cucu mereka melihatnya.

"Aku tidak percaya dengan apa yang aku lihat ini"

"Yunseong, aku bisa jelaskan..."

"Kau membohongiku!"

"Tidak Yunseong, aku tidak membohongimu itu semua tidak benar!"

"Suaramu terdengar jelas disana dan wajahmu juga terlihat jelas! Kenapa kamu masih mengelak jika itu tidak benar?!"

Yunseong mencengkram pundak Donghyun erat, "apa maksudmu dengan sengaja membuat alergi Danhee kambuh dan menuduh bahwa Minhee yang melakukannya?!"

Donghyun menangis lalu menggeleng lemah, Yohan hanya diam sambil menyaksikan drama picisan secara langsung dihadapannya. Harusnya Yohan membawa popcorn untuk menemaninya menonton drama picisan ini sih.

"Udahlah Seong, lepasin cengkraman lo kasihan Donghyun kesakitan"

"Diam lo!", Yunseong menuding Yohan membuat Yohan kicep.

"Kamu tega melakukan itu hanya karena kamu tidak suka aku, Hyunjin dan Danhee dekat dengan Minhee?"

"Aku pikir kamu ingin kembali karena merasa sangat menyesal hampir mencelakai anak-anak dan ingin memulai semua dari awal. Tapi ternyata kamu melakukan itu semata-mata hanya untuk menginginkan hartaku saja?!"

"Maaf apakah pernikahan ini akan tetap dilaksanakan? Karena saya harus menghadiri acara pernikahan lain"

Suara pendeta itu mengintrupsi perhatian Yunseong, "tidak!"

"Pernikahan ini telah berakhir! Anda bisa pergi sekarang pak pendeta"

Pendeta itu menghela nafas lalu mengemasi barang-barangnya untuk segera pergi ketempat pernikahan lain.

"Tapi Yunseong pernikahan kita..."

"Pernikahan kita tidak akan pernah terjadi! Jika bukan karena video itu mungkin aku telah menikahi orang yang sangat menjijikan seperti dirimu!"

"Aku tidak mempercayai Minhee dan lebih percaya padamu, aku telah mengusirnya seperti yang kamu minta!"

"Tapi kamu telah membohongiku, dengan sengaja membuat alergi Danhee kambuh dan menuduh bahwa Minhee yang melakukannya!"

"Yunseong aku melakukan ini demi kita bisa bersama kembali dan demi anak-anak kita"

"Jika kamu ingin kita bisa bersama kembali bukan begini caranya, Donghyun! Bukan dengan mengorbankan anakmu sendiri!"

"Kamu pernah mencelakai mereka dan membuat Danhee hampir kehilangan nyawanya! Apa kamu sadar dengan apa yang telah kamu lakukan selama ini, Donghyun?!!"

Brak!

"Ada polisi! Ayo kita pergi dari sini!"

Yunseong, Donghyun, Dongpyo dan Yohan menoleh saat pintu rumah Yunseong terbuka memperlihatkan Dohyon dengan bibi shin dan 3 pelaku yang membakar rumah Minhee telah ditangkap oleh polisi. Semua tamu keluar dari rumah Yunseong karena tidak ingin ikut campur dengan urusan mereka tidak terkecuali Seungyoun menarik tangan Seungwoo yang masih tertegun dengan semua kejadian ini untuk keluar juga.

"Mereka dalang dari semua yang ada dalam video tersebut pak, tolong tangkap mereka"

Polisi langsung jalan ke arah Dongpyo dan Donghyun untuk memborgol kedua tangan mereka.

"Saudara Son Dongpyo dan saudara Keum Donghyun anda kami tahan atas laporan dari saudara Kim Dohyon perihal video tersebut"

"Semua sudah bibi Shin jelasin, Son Dongpyo. Semuanya"

"Ibu dari bibi Shin juga sudah menjelaskan semuanya tentang penculikan dan ancaman lo pada beliau"

"3 orang ini juga sudah menceritakan semua kalok elo yang suruh mereka untuk bakar rumah om Seungwoo. Beruntung warga yang satu kompleks dengan rumah om Seungwoo tahu salah satu wajah mereka dicctv dan bisa cepat-cepat tangkap mereka"

"Jadi lo nggak bisa ngelak dan membela diri lagi!"

"Dongpyo lo juga dalang dari semua ini?"

Yunseong menatap Dongpyo tidak percaya, Dongpyo diam menatap Yunseong tanpa ada rasa takut lalu memberontak untuk dilepaskan.

"Jawab Son Dongpyo lo juga dalang dari semua ini?!

"Iya gue juga ikut andil dalam semua itu!!"

"Kenapa lo ngelakuin ini ke gue?!"

"KARENA GUE SUKA SAMA DONGHYUN!!!"

Donghyun, Yunseong dan Yohan terkejut mendengar perkataan Dongpyo.

"GUE SUKA SAMA DONGHYUN LO HWANG YUNSEONG!!"

"Gue udah lama suka sama dia sejak kita masuk bangku SMA. Gue pikir Donghyun akan balas perasaan gue setelah gue akan menyatakan cinta ke dia."

"Tapi Donghyun nggak akan pernah membalas perasaan gue. Gue selalu liat semua gelagat Donghyun saat bersama lo, Yunseong. Dan itu buat gue semakin sadar kalok Donghyun cuma cinta sama lo"

"DONGHYUN CUMA CINTA SAMA LO, YUNSEONG!!"

"Jadi gue akan melakukan segala cara agar Donghyun selalu ada sama lo dan buat dia tetap bahagia"

"Dongpyo..."

"Gue akan melakukan apapun agar Donghyun bisa selalu tersenyum seperti dulu, sekalipun harus buat anak lo menderita ataupun buat lo mati!"

Yohan menahan Yunseong saat akan menghajar Dongpyo, salah satu polisi menahannya untuk menghindari Dongpyo dari amukan Yunseong.

"Tahan emosi lo, Seong"

"Lo nggak waras Dongpyo!"

"Cinta lo ke Donghyun udah buat mata hati lo buta! Dan karena itu, lo merugikan orang lain dan merugikan diri lo sendiri!"

"GUE NGGAK PEDULI!!!"

"Lo benar-benar sakit! Mulai sekarang lo gue pecat dan jangan pernah anggap kita bersahabat karena sahabat gue cuma Yohan doang, ngerti!"

"Dan untukmu Donghyun, jangan pernah menampakan wajahmu lagi dihadapanku dan juga anak-anak. Mulai sekarang hak asuh Hyunjin Danhee sepenuhnya ada padaku dan aku tidak akan mengizinkanmu untuk menemui mereka seumur hidupmu"

"Bawa mereka pak!"

Donghyun menggeleng saat mendengar perkataan Yunseong, "tidak Yunseong, aku mohon jangan jauhkan aku dari anak-anak"

"Aku mohon Yunseong tolong dengarkan aku"

"Yunseong semua itu tidak benar!!"

"Yunseong aku mohon dengarkan aku!"

"HWANG YUNSEONG!!!"

Polisipun membawa Dongpyo, Donghyun dan bibi Shin keluar dari rumah Yunseong ke kantor polisi.






















*****************TBC****************

Chapter 41 update!

Hehehehehe...
Hehehe hehehehehehe..... 😂😂😂

Yang minta buktinya udah ketahuan sama yunseong mana suaranya!!!!! 😂😂😂

Mampus noh yunse, nyesel nggak lo? Nyesel nggak? Sekarang mau nyari Minhee kemana buat minta maaf? 😡😠

Gimana? Udah puas belom?
Mau kasih karma apa lagi neh? 😂😂😂

Udeh daripada mampus-mampusin yunse, author mau tebar foto Minhee aja


Inilah yang disebut manusia blesteran surga 😍😍😍
Minhee itu cocok banget kalok pakek outfit warna putih, kontras banget sama kulitnya. Dan itu buat dia tambah manis + kek ada aura soft, kalem gitu (padahal mah aslinya...) 😂😂😂

Ngegombal time!!!!!

Yunseong: eak eak eak ickiwir awek awek jozzz 😎😎😎

Author: sa ae lo kutu mail 😂😂

Udeh udeh nggak usah pada ngefly gituh, nanti jatoh kan sakit 😂😂😂

Asyudahlah,

Jangan lupa voment gaess!! 👉🌟💬

Thankyou! 🙏

See you next chapter! 🙋

Continue Reading

You'll Also Like

1.5M 45.1K 31
"Setiap pertemuan pasti ada perpisahan." Tapi apa setelah perpisahan akan ada pertemuan kembali? ***** Ini cerita cinta. Namun bukan cerita yang bera...
139K 16.1K 64
Ini Hanya karya imajinasi author sendiri, ini adalah cerita tentang bagaimana kerandoman keluarga TNF saat sedang gabut atau saat sedang serius, and...
176K 13.3K 44
Anna pernah berfikir untuk menghidupi dirinya sendiri, apalagi ditengah-tengah zaman yang semakin menunjukkan tingkah bejat Laki-laki dan itu membuat...
321K 23K 19
Seorang remaja bernama Arshaka Jocasta yang menjadi pusat obsessi para sahabatnya. Arshaka mengidap penyakit langka. Sindrom Kleine-Levin. Di mana s...