Who Wants To Be My Husband

By baewendyyy

20.7K 1.9K 168

Memiliki wajah sempurna membuat Irene kesulitan mencari pendamping hidup. Semua namja yang datang padanya dia... More

Episode 1
Episode 2
Episode 3
Episode 4
Episode 5
Episode 6
Episode 7
Episode 8
Epsiode 9
Episode 10
Episode 11
Episode 12
Episode 13
Episode 14
Episode 15
Episode 16
Episode 18
Episode 19
LIFE AFTER

Episode 17

822 92 10
By baewendyyy

[Jika emosi mudah terpancing, silahkan kembali saat jam sudah buka, tapi kalau tetep mau baca, simpan emosinya dan luapkan saat buka puasa. Mari]




Irene tak berhenti menangis sekalipun saat ia melihat Wendy tersenyum, ia benar-benar merindukan namja itu.

" Apa semuanya baik-baik saja, Hyun ? "

Seperti hancur dari dalam, Irene merasakan sakit yang begitu hebat, bagaimana bisa ia mengatakan pada Wendy tentang rencana gila ayahnya dan foto-foto ancaman itu.

" Oh ya, jamkkanman. "

" . . . . "

" Joy-ah. "

Irene melihat yeoja tinggi itu berjalan ke arahnya.

" Wae, Wendy ? "

" Kenalkan, ini Irene. "

" Annyeonghaseyo, Joy ibnida. "

" Annyeonghaseyo, Irene ibnida. Kamsahamnida kau sudah merawat Wendy. "

" Ne, sudah menjadi tugasku. "

Semuanya terasa baik-baik saja antar Irene dan Joy, meski kini Joy tahu yeoja yang ada di hadapannya adalah yeoja yang akan menikah dengan namja yang seharusnya menjadi ayah untuk bayinya.

A Few Hours Later . . .

" Joohyun, kajja kita pulang, jika terlalu lama nanti appamu bisa curiga. ", bisik Mrs Bae.

Irene hanya bisa tertunduk dan ia mengikuti ucapan Mrs Bae.

" Seungwan, aku pulang dulu ya, nanti aku ke sini lagi. "

" Oh, ne. Aku akan selalu menunggumu. "

Irene memeluk Wendy sangat erat karena ia sendiri menyadari entah kapan ia bisa bertemu dengan Wendy lagi.

" Saranghae. "

" Nado, Joohyun-ah. "

Cup

Satu kecupan singkat Irene daratkan di pipi Wendy.

" Hyun. "

" Hmm ? "

" Tunggu sebentar lagi, semuanya akan kembali seperti semula, aku akan datang untuk membawamu. "

" Ne. Aku akan menunggu untuk hal itu. ", Irene mengusap pucuk kepala Wendy.

Irene berjalan ke arah Joy dan ia tersenyum kecil.

" Joy-ssi, bolehkah aku mendapatkan nomor ponselmu ? "

" Uhm, ne. "

Kedua yeoja itu bertukar nomor ponsel dan tentu tujuan Irene untuk menanyakan keadaan Wendy pada Joy.

" Gomawo. "

" Ne, Irene-ssi. "

Ketika Irene dan Mr Bae meninggalkan rumah keluarga Son, seorang namja bertubuh tegap datang ke halaman belakang menghampiri Joy dan Wendy.

" Annyeonghaseyo. "

Wendy tak asing dengan suara itu dan ekspresi wajahnya pun berubah.

" Annyeonghaseyo, apa ada yang bisa kubantu ? "

" Aniya, sebenarnya aku mencari Mr Son, tapi sepertinya tidak ada. Jadi aku kesini sekaligus ingin melihat keadaan Wendy. "

" Oh ne. ", Joy mempersilahkan namja itu duduk di samping Wendy.

" Boleh tinggalkan kami berdua ? "

Joy menganggukan kepalanya dan tersenyum kecil. Ia meninggalkan dua namja itu dan memperhatikannya dari teras halaman belakang.

" Wen. "

" Apa yang kau inginkan ? "

" Aku sudah tahu kau dekat dengan Irene. "

" . . . . "

" Aku dengar dia akan segera menikah dengan namja lain. "

" . . . . "

" Kabar itu ramai dibicarakan di kalangan pengusaha dengan bisnis yang serupa. "

" Apa kau datang untuk membicarakan hal itu ? "

" Buang-buang waktu rasanya jika aku datang hanya untuk membicarakan hal itu. "

" Lalu ? "

" Kau harus bisa mengambil Irene dari namja itu. "

" . . . . "

" Namja itu.... merebut Irene dengan cara yang tidak benar. ", bisik namja yang tidak salah lagi adalah Taeyeon.

" Mworago ? "

" Tenangkan dirimu untuk hal ini. "

" . . . . "

" Aku mengirim seseorang untuk mengikuti namja itu, dia membayar seseorang untuk mengancam keluarganya sendiri dan keluarga Bae dengan foto-foto dirinya bersama Irene di sebuah kamar hotel. "

" M-mworago ?! "

" Tenang dulu, aku juga sudah memastikan foto itu direncanakan dan aku yakin Irene tidak pernah bersentuhan dengan namja itu. "

Air mata Wendy lolos begitu saja.

" Aku rasa Irene sedang berjuang sendirian untuk melawan semua itu. Maka dari itu aku memutuskan untuk memberitahumu. "

" Jamkanman, mengapa kau melakukannya. "

" Try to be honest, mari bicarakan ini dari hati ke hati, tanpa rasa tersinggung. "

" . . . . "

" Aku menaruh hati pada Irene. Tapi setelah aku tahu kau adalah namja terdekat Irene sekarang, aku merasa tidak akan pernah bisa dan pantas untuk bersaing denganmu, terlebih dengan statusku yang sudah pernah menikah. "

" . . . . "

" Kau sangat cocok dengannya, statusmu, kepribadianmu, semua terasa sempurna jika digabungkan dengan sifat Irene. "

" . . . . "

" Dengar ini baik-baik, aku akan membantumu di luar sana, aku akan menghentikan semuanya dan membawa Irene padamu. Aku mohon kau menerima bantuan ini, saat ini aku menganggap Irene adalah dongsaengku sendiri, sedih rasanya jika melihat dia jatuh ke tangan yang salah. "

" Bagaimana aku bisa mempercayaimu ? Melihat saja aku tidak bisa. "

Taeyeon melihat ke arah Joy yang sedari tadi memperhatikan mereka dari kejauhan.

" Perawat pribadimu akan menjadi saksinya, dia merawatmu dengan baik, bukan ? "

" . . . . "

" Percaya padaku. Aku akan membawa Irene kembali padamu. ", Taeyeon menggenggam tangan Wendy dengan yakin.

Meski rasa ragunya lebih besar daripada rasa yakin, saat ini Wendy sadar jika ia juga tidak bisa melakukan banyak hal, dengan keyakinan instingnya, Wendy menerima bantuan Taeyeon.

" Perkenalkan aku Taeyeon. ", namja itu berjalan ke arah Joy selesai ia berbicara dengan Wendy.

" Joy ibnida. "

" Aku membicarakan masalah percintaan Wendy tadi dan aku berniat untuk membantunya. Tidak ada cara lain untuk membawa yeojachingunya selain dengan menghentikan namja pengganggu di luar sana. "

" . . . . "

" Aku ingin kau membantuku dengan mengabari Wendy setiap informasi yang ku dapatkan. "

" . . . . "

" Boleh aku mendapatkan nomor ponselmu ? "

Joy memberikan nomor ponselnya pada Taeyeon, setelah itu keduanya saling menatap satu sama lain. Taeyeon merasa ada sesuatu yang aneh pada Joy dan ia mencoba memperhatikan tubuh Joy.

" Joy-ssi, mianhae, apa kau sudah berkeluarga ? "

" Uhm. ", sadar ucapan itu akan mengarah pada suatu hal, Joy merapikan bajunya mencoba menutupi perutnya.

Seolah menunggu jawaban Joy, Taeyeon tidak beranjak dari tempatnya, namun itu membuat Joy tidak nyaman dan langsung meninggalkan Taeyeon. Seperti terbawa ke masa lalu, Taeyeon teringat saat ia mendapatkan kabar mantan istrinya mengandung untuk pertama kalinya, ia memperhatikan ada kesamaan bentuk tubuh antara mantan istrinya dan Joy.

" Apa dia sedang mengandung ? "

Night Day . . .

Joy keluar dari rumah keluarga Son dan hari ini ia memaksa Wendy untuk tidak meminta driver pribadi mengantarnya. Ia berjalan seorang diri di tepi jalan dan tiba-tiba ada sebuah mobil menepi menghalangi jalannya. Seorang namja dengan pakaian kasual keluar dari mobil dan menghampiri Joy.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

" Taeyeon-ssi ? "

" Masuklah. ", Taeyeon membukakan pintu mobilnya.

" . . . . ", Joy masih terdiam di tempatnya.

" Kajja, aku tidak mau melihatmu berjalan sendirian di tengah malam. ", Taeyeon sedikit mendekat ke arah Joy dan ia membawa Joy masuk ke mobilnya.

Di dalam perjalanan, Joy masih menyimpan suaranya karena ia bingung dengan apa yang dilakukan Taeyeon.

" Mianhae, aku tahu ini tidak sopan, tapi kau boleh membenciku jika aku salah. "

" . . . . "

" Ku sedang mengandung ? "

" . . . . ", Joy hanya menundukan kepalanya.

" . . . . "

" Apa itu terlihat jelas dimatamu ? "

" Mungkin karena aku seorang namja yang sudah pernah menikah dan pernah mendapatkan kabar istri ku mengandung. "

" Uhm. "

" Apa keluarga Son tahu ? "

" Hanya Wendy. "

" Ah, kau memberitahunya. "

Mobil Taeyeon mengarah ke sebuah kedai sup di tepi jalan dan ia langsung bergegas turun.

" Kajja, kita makan. "

" Mwo ? "

" Bayi kecil itu perlu makan yang hangat. ", Taeyeon tersenyum sesaat.

Joy hanya mengerjapkan matanya dan ia benar-benar terkejut dengan perlakuan Taeyeon. Saat di kedai sup, Taeyeon menceritakan apa yang terjadi pada pernikahannya dengan tujuan agar Joy belajar dari kesalahan rumah tangganya. Hingga akhirnya Joy mau terbuka pada Taeyeon dan mengatakan kondisi dirinya.

" Aku sudah tahu jika namja itu tidak baik. ", ucap Taeyeon.

" Seperti membuang-buang waktu rasanya jika mengejar namja itu untuk bertanggung jawab. Aku rasa sekali bajing*n tetap saja bajing*n. "

Ada sesuatu yang mengganggu Taeyeon saat ia memperhatikan Joy untuk waktu yang lama. Ia seperti kagum dengan ketegaran Joy dalam melewati semuanya.

Joy's House . . .

" Gomawo, Taeyeon-ssi, kau sudah mengantarku dan mengajakku makan malam. "

" Ne. Selamat beristirahat, Joy. "

Joy keluar dari mobil Taeyeon dan ia melihat Taeyeon seperti mengisyaratkan agar ia segera masuk ke rumah. Setelah ia masuk ke rumah, ia bisa mendengar mobil Taeyeon baru beranjak. Ia bersandar di pintu rumah dan tersenyum kecil. 

(Asek Joy dideketin om ganteng)

* * * * *

Sudah beberapa hari aku menghubungi Joy untuk menanyakan keadaan Wendy, aku senang sekali bisa melihat wajah Wendy meski hanya sebatas video call. Aku belum bisa bertemu lagi dengan Wendy karena appa sudah berhari-hari tidak ke kantor, eomma bilang itu akan berbahaya jika memaksa keluar rumah saat appa di rumah.

tok .. tok .. tok ...

Aku mengakhiri panggilan ku dengan Joy dan tak lama pintu kamarku terbuka. Aku melihat namja kurang ajar itu ada di depan pintu kamar.

" Joohyun. "

" Jangan berani memanggilku seperti itu. "

" Aku calon suamimu, aku berhak memanggilmu seperti itu. "

" Cih, kau pikir aku mau menikah dengan namja sepertimu ? "

" Jaga ucapanmu. "

" Kau yang seharusnya menjaga kelakuanmu. Kau bangga bisa mendapatkanku dengan cara kotor seperti ini ? Huh ? "

" Setidaknya kau akan mendapatkan namja yang sempurna, tidak perlu susah untuk merawat namja yang buta. "

Aku benar-benar marah dengan ucapan namja ini.

" Sangat disayangkan jika yeoja secantik mu harus berdampingan dengan namja yang tidak bisa melihat. "

" Sebentar lagi kau juga tidak akan melihatnya lagi untuk selamanya. "

" Argh! "

Aku berlari ke arah pintu dan mendorong pintu itu hingga tertutup. Aku tidak peduli seberapa kerasnya bunyi pintu kamarku, kini aku hanya bisa duduk di belakang pintu dengan air mata yang tidak bisa kuhentikan.

Aku membencimu, Kang Seulgi. 

* * * * *

Mendengar suara pintu yang begitu kencang, Mrs Bae langsung berlari ke kamar Irene dan ia mencoba untuk membuka pintu kamar putrinya itu.

" Joohyun, buka sebentar, ini eomma. "

Pintu itu terbuka dan Mrs Bae mendapati Irene sedang menangis.

" Wae ? Apa yang terjadi ? "

" Eomma. ", Irene memeluk Mrs Bae dengan kuat.

" Malhae, apa yang terjadi padamu ? "

" Aku tidak mau menikah dengan namja brengsek itu. "

" Hyun. ", lirih Mrs Bae sambil mengusap rambut Irene.

" Eomma, tolong aku. Bawa aku pergi dari sini. "

" Sabar, Hyun, sabar, kau bisa melewatinya, eomma sedang berusaha. "

" Eomma... ", isak Irene.

Mrs Bae bisa merasakan betapa tersiksanya Irene dalam menuju rencana pernikahannya ini. Ia sangat paham jika putrinya itu tidak dalam keadaan baik-baik saja, tapi disisi lain ia juga tidak bisa melawan Bae Yoon Joon.

" Eomma, aku ingin bertemu dengan Wendy. "

" Hyun, tidak bisa sekarang, appa mu ada di rumah. "

" Tapi aku ... "

" Eomma mengerti kau merindukannya, tapi lebih baik kau simpan dulu semuanya. Eomma khawatir nanti akan berujung buruk dan kau tidak bisa lagi bertemu Wendy. "

Son Family's House

" Wendy-ah! ", Joy berlari dari dalam rumah ke halaman belakang.

" Mwo ? "

" Aku ada kabar bahagia untukmu. "

" Wae ? "

" Pihak rumah sakit bilang mereka sudah menemukan kornea mata yang cocok dengan mu. "

" Jinjja ?! "

" Ne. "

Tanpa menunggu, Wendy langsung memeluk Joy dengan erat dan ia menangis.

" Aku akan melihat lagi, Joy. "

" Ne. ", rasa bahagia itu juga dirasakan oleh Joy.

" Ada apa ini ? ", Mrs Son mendekati keduanya dan Joy langsung melepaskan pelukannya.

" Eomma, Joy bilang pihak rumah sakit sudah menemukan kornea mata yang cocok. "

" Benarkah itu, Joy ? "

" Ne, Mrs Son. "

Reaksi ibu pada umumnya yang mendengar ada perkembangan untuk kesehatan anaknya, Mrs Son menitihkan air mata dan langsung memeluk Wendy. Kebesaran hati Joy untuk merawat Wendy dan menyingkirkan perasaannya, kini berbuah manis, Joy bisa menyaksikan kebahagiaan yang jauh lebih bahagia dari sekedar menyayangi Wendy dalam diam.

" Kapan proses itu bisa dilakukan, Sooyoung ? "

" Mungkin prosesnya bertahap, dimulai dari mata kanan kemudian ke mata kiri. Tapi nanti bila ada kabar, aku akan memberitahu anda. "

" Gomawo, Sooyoung. "

Mrs Son merangkul Joy dan kini memeluk keduanya. Kebahagiaan itu disaksikan oleh Mr Son dari teras, ia merasa ada ketenangan dalam hatinya melihat apa yang ada di depan matanya saat ini.

Yeoja mana yang kau nantikan, Seungwan, hingga kau begitu rela mengejarnya sampai menjadi seperti ini









Keburu gak ya kira-kira proses operasi Wendy sama rencana nikah paksanya Irene ? 

Continue Reading

You'll Also Like

880K 19.5K 39
C O M P L E T E D ✕♛✕♕✕ "What about the promise we made when we were kids, Mari," He smiled. I felt shocked he remembered my nickname. That smile.. A...
20.7K 1.9K 20
Memiliki wajah sempurna membuat Irene kesulitan mencari pendamping hidup. Semua namja yang datang padanya dianggap tidak memiliki standar yang sudah...
48.5K 1K 44
A collection of miniature stories starring your favorite Hazbin Hotel characters! <3
341K 12K 74
𝐛𝐨𝐨𝐤 𝐨𝐧𝐞. gilmore girls universe. 𐙚 | B L U E ˖⁺‧₊˚♡˚₊‧⁺˖ ─── blue eyes like the sea on a cold, rainy day ❝ 𝘉𝘓𝘜𝘌 𝘌𝘠𝘌𝘋 𝘉𝘌𝘈𝘜𝘛�...