Langit dan bumi tak pernah bisa menyatu,
hanya saling tatap dan tak pernah bersatu.
seperti itu lah kamu, dan aku
♥♥♥♥♥
Langkah Azka mendadak berhenti, seharusnya dia sudah sampai didalam kelas, tetapi datang seorang gadis yang di temuinya dikantin beberapa hari yang lalu sedang menghadang Azka, seketika itu juga Azka mendadak menjadi patung.
"Hayy Azka" sapa seorang gadis dengan senyum manisnya tak lupa menampakkan ke-dua lesung pipinya.
"Siapa ?" tanya Azka sambil menaikan satu alisnya
Gadis cantik itupun berdecak, memberikan tatapan kesal kepada Azka
"Dengerin !! nama Anindya Avariella Mahardika, panggilan Nindy, umur 16 tahun kelas XII ipa 2, masih jomblo, dan poinnya suka sama Azka"
Azka sempat kaget dan tak percaya dengan jawaban gadis dihadapannya ini, dia tidak sedang dikerjaikan ? Atau mungkn ini prank. Mata Azka menjalar keseluruh ruangan, mungkin dia sedang dikerjai dan terdapat kamera tersembunyi.
"Oh iya, aku minta nomor hp-nya dong" ucap Nindy semangat sambil menyodorkan ponselnya kepada Azka, tak lupa diiringi dengan senyum manisnya.
Azka menatap Nindy mencoba memastikan.
"Lo sakit ?"
"Nggak kok aku nggak sakit aku sehat. Makasih Azka udah perhatian sama Nindy" jawab Nindy sambil menebarkan semangatnya
"Lo gila ! nggak waras !!" Decak Azka frustasi sambil melewati Nindy. Azka dibuat merinding sendiri dengan sifat Nindy yang ajaib.
Azka dengan cepat berjalan masuk kedalam kelasnya. Melewati teman-temannya yang sedang baru saja melihat interaksi antara Azka dan Nindy
"Tutup pintunya !!!" Suruh Azka kepada temannya yang berada didekat pintu.
Braaaaaaaakk......
Nindy menghela nafas berat, meratapi nasipnya yang tak beruntug.
"Liat aja pasti gue bisa dapetin nomor lo"
******
Azka mencoba untuk fokus mengerjakan beberapa soal matematika dihadapannya.
Namum teman-teman Azka banyak mulut, dan terus merecoki Azka yang membuatnya tak bisa berkonsentrasi.
"Cewek tadi pacar lo ?"tanya Gavin untuk terakhir kalinya.
Azka menghela nafas berat dan meletakkan bolpoinnya dan menoleh kearah Gavin
"Gue gak punya pacar" sentak Azka tajam
"Tapi Ka, rumor yang menyebar, pacar lo itu Nindy anak kelas XII IPA 2. Wahhh temen gue udah gak jomblohhh nih ?" Goda Rayka
Azka tak ingin menghiraukan ocehan temannya lagi, Ia kembali fokus pada soal-soal dihdapannya.
Ia membiarkan teman-temannya yang mengoceh tidak jelas, Azka tidak suka membahas masalah yang tidak penting baginya.
Braaaaaaaakkk
Suara gebrakan pintu berhasil membuat seisi kelas terlonjak kaget. Mereka menatap pelaku dengan tajam. Bisa dipastikan itu ulah dari Gibran Gunawan, teman Azka yang terkenal gila akan kelakuannya.
"Gue ada kabar baru" ucap Gibran sambil berjalan menuju meja Azka dan bergabung dengan teman-tmannya.
"Apa ?" Tanya Rayka sedikit malas
"Coba lo tebak"
"Siomay mbak mawar naik harga ?" Tebak Gavin
"TETOTTTT... tebak lagi"
"Spongebob nikah sama patrick ?" tanya Rayka
"Bukan pinter.. aelah mana mau spongebob sama patrick ?" Jawab Gibran kesal
"Mbak mawar janda lagi ?"tanya Gavin
"Busett.. itu mah mau lo dodol"
Rayka dan Gavin sedang berfikir keras. Sedangkan Gibran hanya menatap Azka yang hanya diam dengan tenang dan tak lupa memasang wajah tanpa ekspresi.
"Ka.. jawab dong" suruh Gibran kepada Azka.
"Ogah" jawab Azka dingin, tak merasa tertarik dan menurut Azka tidak penting.
"Apaan sih ? cepet kasih tau !" gemas Gavin, Gibran menganggukkan kepalanya
"Lo tau Anindya anak kelas XII IPA 2 ? yang cantik itu lo ? dannn..."
"Dan apaan ?" Tanya Rayka tak sabar
"Dia pacar sobat kita. AZKA EDRA pemirsahhh" heboh Gibran
Azka yang mendengar kaget, entah sudah berapa kali pertanyaan itu menusuk-nusuk di gendang telinganya.
"Serius Ka ? Itu pacar lo ? lo udah lepas setatus jomblo lo ?" tanya Gibran bertubi-tubi
Tetapi Azka tidak menjawab satup pun pertanyaan Gibran
Gavin, Gibran dan Rayka hanya bisa menatap Azka.
Azka memang sedikit susah bila diajak bicara.
Gibran menatap Rayka "Emang bener ?"
"Paan ?" tanya Rayka menaikkan satu alisnya.
"Spongebob nikah sama patrick ?"
******
Bel pulang sekolah sudah berbunyi, Azka menghela nafas berat, mengecek jam tangannya sudah pukul tiga sore. Azka beranjak dari tempat duduknya.
"Gue balik" teriak Azka
"Hati-hati" balas Gavin dan Rayka bersama
"Kalau ketemu dora jangan takut, bilang aja lo temennya Gibran" sahut Gibran tak kalah keras
Azka berjalan keluar kelasnya, tak membedulikan kegilaan Gibran
Saat keluar kelas Azka dikejutkan oleh sosok seorang cewek berambut panjang yang bergelombang yang tiba-tiba sudah dihadapannya.
Azka menatap gadis itu tak suka.
"Mau apa lo ?" tanya Azka dingin
"Minta nomornya dong" tutur Nindy memperlihatkan senyum manisnya
"Gak" tolak Azka
"Kenapa nggak mau ? Tadi dikantin aja banyak yang minta nomor aku. Harusnya kamu mah bersyukur" cerita Nindy dengan bangganya
"Alhamdulillah" ucap Azka datar
"Jadi kamu mau ngasih nomor kamu ke aku ?" tanya Nindy bersemangat
"Nggak" tolak Azka mentah-mentah
"Plisssss..... kaa, sebelas angka aja. Sisanya biar aku cari sendiri"
Azka jengah dengan Nindy. Azka berjalan menabrak kasar bahu Nindy hingga Nindy terjatuh.
Kesekian kalinya Nindy ditolak, dia meringis menahan rasa sakit dibahu dan pantatnya karna mencium lantai. Bukan nindy lebay. Tapi azka menabraknya sangat kencang.
"Aduhhhh... jahat banget sih Azka, tapi gue belum nyerah, selagi gue mampu, Azka bakal gue perjuangin."
Nindy kemudian berdiri dan beranjak pergi untuk pulng kerumah.
_______________________________________
Hay guyssss...
Maaf ya banyak typo.
Kalok ada typo langsung kasih tau aku ya.
Maaf ceritanya absurt:)