PANGERAN UNTUK KALILA (OPEN P...

By wgulla_

910K 69.6K 6.1K

Hati-hati jadi Sarjana Bucin [Follow dulu sebelum baca] *** Kisah tentang Kalila seorang gadis penderita peny... More

Prolog
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
BAB 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
BAB 31
Bab 33
Bab 34
BAB 35
OPEN PRE ORDER 2
Extra Part

Bab 32

13.8K 1.7K 165
By wgulla_

Author imut yang ngalahin Dea imut datang lagi menghibur kalian...

Berapa lama kira-kira author belum update 😭😭

Kuota habis ngk bisa upload harus tetring dulu

Ada yang kangen author?😭😭😭

Love dulu buat part ini ♥️

*****

Kalila melangkah dengan cepat ke ruang UKS. Ia akan menghubungi Pangeran disana. Saking terburu-buru nya ia bahkan tidak sadar menabrak sesuatu hingga jatuh.

"Maafkan saya," ucap Kalila lirih. Gadis itu terjatuh di lantai.

"Kamu tidak apa-apa nak." Seseorang menolongnya. Kalila mendongak, ia terpaku melihat seorang wanita cantik berusia sekitar 40 tahun yang begitu anggun dengan gamis syar'i yang menyelimuti tubuhnya. Wanita itu bagaikan bidadari yang diturunkan untuk menolongnya.

"Eh iya Bu,"

"Mari saya bantu." Kemudian Sheila membantu Kalila berdiri. Gadis itu nampak salah tingkah dengan kehadiran Sheila. Karena penampilan Sheila yang begitu menyejukkan.

"Kamu baik-baik saja kan."

"Iya Bu, saya tidak apa-apa. Terimakasih sebelumnya Bu.."

"Alhamdulillah."

"Nama kamu Kalila?" Tanya Sheila melihat name tag di dada gadis itu. Ia merasa tak asing dengan nama itu. Karena Pangeran pernah memberitahunya. Jangan-jangan dia gadis yang telah memporak-porandakan anaknya. Cantik walaupun tidak berkerudung sepertinya tapi tidak masalah. Itu bisa menjadi nilai lebih buat Pangeran agar bisa lebih dewasa menjadi seorang pemimpin di keluarganya. Sheila terkekeh membayangkan anaknya yang nakal itu menikah.

"Iya Bu. Maaf sebelumnya ibu ada perlu apa ke sekolah ini. Siapa tahu saya bisa bantu sebagai tanda terimakasih saya." Sheila tersenyum mendengar itu.

"Saya mau ke ruang Bimbingan Konseling."

"Mari Bu saya antar."

"Tidak usah nanti merepotkan kamu."

"Tidak apa-apa Bu. Saya tidak repot kok Bu."

"Nama saya Sheila, panggil saja bunda." Ucap Sheila sambil tersenyum manis. Hal itu membuat Kalila lagi-lagi salah tingkah. Ia merasa seperti butiran pasir berada di dekat ibu ini.

"Iya Bu-bunn."

"Jangan malu-malu biasakan aja biar nanti nggak canggung."

"Eh iya bunda--"

"Anak saya itu nakal sekali suka berkelahi sejak kecil. Dulu dia juga ikut beladiri mungkin karena itu, ya walau alasan dia berkelahi untuk membela temannya bukan pamer. Tapi saya suka khawatir takut dia kebablasan," Sheila bercerita tentang anaknya pada gadis itu sambil berjalan. Kalila diam mendengarkan walau ia tidak tahu niat ibu itu mengatakan seperti itu untuk apa.

"Bunda boleh minta tolong sama kamu tidak?"

"Tentu saja boleh Bun. Kalau Kalila bisa bantu pasti Kalila lakukan."

"Tolong awasi Pangeran kamu larang dia jangan sampai dia berkelahi lagi di sekolah." Kalila mengerjapkan mata seakan sedang berpikir. Ia bahkan terpaku berdiri di depan pintu ruangan bimbingan konseling. Jadi maksudnya ibu tadi?

"Bunda pamit dulu ya nak. Semoga bisa ketemu lagi. Terimakasih sudah mengantar bunda." Setelah mengatakan itu Kalila tersadar jika orang yang bersamanya tadi adalah ibunda Pangeran.

Astaga!

Padahal Kalila belum sempat membalas tapi Sheila sudah lebih dahulu masuk ke dalam ruangan. Habislah riwayatnya! Kesan pertamanya bertemu ibu Pangeran, ia malah terlihat seperti orang bodoh.

Pantas saja ia begitu gugup di dekat ibu itu. Ia jadi takut ibunda Pangeran berpikiran yang tidak-tidak tentangnya lalu melarangnya berdekatan dengan Pangeran. Tapi bukannya wanita tadi menyuruhnya menjaga Pangeran. Kalila menepuk keningnya bingung, lalu pergi ke UKS untuk menghubungi Pangeran. Sepertinya memang benar Pangeran di skor karena membelanya.

***

Suara ponsel Pangeran berdering. Melihat nama Kalila disana Pangeran langsung mengangkatnya. Pagi ini ia berada di rumah menjalani hari pertama masa hukumannya.

"Assalamu'alaikum Pangeran." Terdengar suara gadis yang dia rindukan. Padahal baru sehari mereka tak bertemu. Pangeran sudah rindu sekali.

"Waalaikumsalam, Princess Koala."

"Apaan sih manggil-manggil Princess Koala. Aku bukan Koala ya... Aku panggil Pangeran Koala balik emang mau." Pangeran tertawa mendengar itu. Ia jadi membayangkan raut wajah Kalila yang salah tingkah.

"Maulah asal yang jadi Princess Koalanya kamu."

"Kamu kenapa nggak masuk sekolah?"

"Males." Jawabnya singkat. Ia tidak ingin Kalila tahu alasan sebenarnya.

"Kamu di skorkan?"

"..." jujur Pangeran tidak ingin menjawab pertanyaan ini.

"Jawab jujur Pangeran, kalau nggak jawab. Aku nggak mau ketemu kamu selama-lamanya." Ancaman Kalila membuat Pangeran gusar.

"Lagipula Heru udah cerita semua!"
Lalu Pangeran mengumpati Heru.

"Maaf..."

"Aku di skor satu Minggu."

"Seharusnya aku yang minta maaf. Gara-gara aku kamu di hukum." Kalila mengatakan itu dengan sedih. Pangeran paling tidak bisa mendengar suara itu.

"Kamu tidak salah, jangan menyalahkan dirimu sendiri. Aku tidak masalah di hukum seperti ini. Aku harus bertanggung jawab dengan apa yang aku pilih bukan."

"Tapi hiks..hiks.. andai saja kamu tidak membela aku. Pasti kamu tidak perlu bertengkar dengan Riio. Gara-gara aku kamu harus seperti ini."

"Jangan menangis Kalila, aku baik-baik saja. Aku tidak pernah menyesal membela kamu."

"Pangeran bisakah kamu berjanji padaku untuk tidak berkelahi lagi demi aku."

"Aku tidak bisa menjanjikan itu Kalila." Lalu Pangeran menutup panggilannya.

'Karena aku telah berjanji pada diriku sendiri, selama kamu berada di pandanganku, maka aku akan selalu melindungimu. Apapun resikonya,' batin Pangeran.

***

Laskar WhatsApp Grup

Pangeran

Gua dapet tantangan balap motor nanti malem sama dilan.

Heru

Dimana?

Dilan nggak ada kapoknya ya..

Adam

Udah sikat aja sampai ngk berkutik

Samudra

Butuh personil berapa buat jaga-jaga kalau nanti mereka nyerang dadakan?

Pangeran

Dijalan biasa nanti jam 8 malam.

Nggak Dateng bukan temen gua

Jangan bilang ke anak-anak yang lain. Gua males kalau ujung-ujungnya ribet. Nanti masa hukuman gua bertambah lagi. Tim inti aja yang kesana.

Sammy lu jangan sampe bocor ke Yuli. Gua takut Kalila tahu masalah ini. Gua tahu lu lagi dekat Ama tu bocah kan

Tadi aja dia marah sama gua dan ngelarang gua berantem lagi.

Dan lu Heru bocor lagi gua tendang ke laut!

Heru

Gua ngk bocor cuma keceplosan yang mulia

Samudra

Tai lu yang bocorin rahasia gua

Adam

Wah ada couple baru. Njir gua jomblo

Alvian

Berisik!!

Dilarang ngomongin pasangan disini

Banyak yang jomblo

No ribut berarti disana. Tadi gua padahal mau bawa tongkat golf

Pangeran

Gua juga jomblo, masih digantung

Jangan bawa-bawa senjata

Cuma balapan aja! Tapi kalau ada yang senggol bacok aja hahaha

Faris

Hati-hati polisi jangan lupa bawa SIM dan STNK

Pesan dari Faris membuat suasana hening seketika. Group jadi sepi tidak ada yang membalas lagi.

Heru

Njir lu ris sekali ngomong isinya ceramah

Faris

Hm

Pangeran

Paling kalau ada polisi yang nangkep om gua

Adam

Kalau om lu yang nangkep aman ngak

Pangeran

Aman kayaknya

Pangeran saat ini berada di rumah omnya -Arsena bersama saudara kembarnya Putri. Setelah makan siang terjadi perdebatan yang panas mengenai dirinya yang di skor karena membela Kalila yang di bully Rio berujung Afiqah yang ngidam ketemu mantan. Gara-gara itu Arsena marah padanya bahkan enggan menatapnya. Padahal Pangeran hanya bercanda menanyakan keberadaan Andreas. Eh istrinya Arsena malah jadi teringat kenangan bersama mantan.

Pangeran menghela napas kemudian bersiap-siap mengecek motornya di bengkel. Ia tidak ingin kalah dari Dilan. Jadi ia harus memastikan jika tidak ada satupun yang lecet dari motornya.

****
Tempat yang dijadikan balapan mereka adalah jalan sepi yang di kelilingi pepohonan. Dilan memilih tempat yang jauh dari kota. Agar tidak menganggu pengguna jalan lainnya. Pangeran sudah standby di atas motornya begitu juga Dilan. Jika Pangeran hanya membawa lima orang beda dengan Dilan. Pria itu membawa hampir dua puluh orang.

"Lu mau balapan apa tawuran kok keroyokan." Ujar Pangeran sambil memakai masker yang di berikan Kalila kemarin lalu menutupi kepalanya dengan helm.

"Berisik! Bilang aja takut."

"Kalau mau pulang bilang aja! Otomatis gua yang menang."

"Gua nggak pernah takut sama geng tempur lu. Gua cuma kasian aja sama mereka harus melihat kekalahan lu nanti."

"Bacot!!"

Pangeran hanya tersenyum tanpa berniat membalas. Lalu suara aba-aba pemandu jalannya pertandingan terdengar. Sekarang yang menjadi fokus mereka adalah siapa yang tercepat akan menang.

Satu

Dua

Tiga

Setelah hitungan itu kedua motor sport saling melaju saling beradu kecepatan. Pangeran tidak peduli lagi berapa besar km/jam mengendarai motornya, yang terpenting adalah dia harus menang melawan Dilan. Agar Kalila tidak di ganggu lagi. Cukup Rio saja jangan ada laki-laki lainya.

Dari sekian putaran Pangeran masih memimpin. Sedangkan Dilan berada tak jauh di belakangnya berusaha menyalip namun Pangeran tidak membiarkan itu. Ia menghadang setiap cela yang berusaha Dilan ambil untuk mendahuluinya.

Akhirnya Pangeran berhasil mencapai garis finish lebih dahulu. Sayangnya Dilan tidak terima. Pria itu langsung memberikan bogeman mentah ke perut Pangeran. Terjadilah keributan dan kericuhan. Mereka saling memukul satu sama lain.

"Sialan! Mau lu apa sih Lan," ucap Pangeran tak terima. Ia membalas pukulan Dilan.

"Kita tuh balapan bukan tawuran Setan!"

"Iblis lu memang!"

"Gua benci kalah dari lu." Balas Dilan menyerang Pangeran.

Pangeran tidak tinggal diam ia benci di khianati seperti ini. Ia mengamuk, ia menatap khawatir kearah teman-temannya yang jumlahnya tidak seberapa, semoga mereka bisa mengatasi ini. Pangeran menyerang siapapun yang mendekatinya. Tapi fokusnya hanya ke Dilan. Rasanya ia ingin menghabisi pria itu saat ini juga.

Suara sirene terdengar membuat mereka kalap. Namun sebelum sempat kabur polisi lebih dahulu menangkap mereka semua. Tidak ada yang berhasil kabur dari insiden ini. Polisi dengan cepat menangani keonaran yang mereka buat.

"Pangeran?"

"Om Arsen?"

Arsena menatap keponakannya tak percaya. Bisa-bisanya berkelahi dan balapan liar seperti ini. Padahal anak itu baru saja di skor karena memukuli anak orang sampai masuk rumah sakit. Arsena seperti melihat sosok mudanya dulu pada anak ini. Kemudian Arsena memasang borgol di pergelangan tangan Pangeran. Entahlah apa yang akan Ahwan katakan melihat anaknya berada di jeruji.

"Walau kamu keponakan saya. Saya tidak akan memberikan keringanan apapun itu. Kamu harus mempertanggung jawabkan apa yang telah kamu buat Pangeran."

****

Gimana kurang apa sama part ini 😭😭

Suka ngak?

Semoga suka...

Yuk jangan lupa vote and Coment...

Ramaikan lapak ini 😭😭

Kalian jago SPAM Kan 😭😭....

Yuk spam NEXT DISINI BIAR CEPET UPDATEEEE 🍁

Ayo buktikan

Follow Instagram @wgulla_ @pangerankalila

Roleplay Instagram
@pangeran.klvn
@kalila.lily

Setelah ini Dilan akan ketemu Putri. 😂😂 Saat-saat pertama Dilan jatuh cinta pada pandangan pertama sama kembarannya Pangeran...

Continue Reading

You'll Also Like

3.7K 520 57
Menjadi bagian dari organisasi sekolah seolah sudah tertanam dalam diriku. Meski begitu, dua pilihan besarku tak ada yang sesuai dengan harapan. Samp...
3.4K 404 50
*cerita masih lengkap* Dia adalah laki-laki yang hidup dalam ketidakharmonisan keluarga. Diputuskan pacar serta di jauhi teman. Semuanya karena masal...
281K 13K 53
Yang Ratu tau Raja adalah orang yang paling Ratu sayang di dunia ini Dan yang Ratu baru tau adalah Raja orang pertama yang pernah membuat Ratu menang...
28.3K 1.2K 27
Sahabat adalah sebuah kata yang menjalin hubungan keduanya. Kenan dan Keyra. Dua remaja yang sudah saling mengenal sejak mereka duduk di bangku sekol...