You Don't Understand My Heart

By paracetamol31

34.5K 3.3K 661

As long as I'm right by your side I don't have to miss you the time only use for reminiscing I want to be by... More

零 ( 0 )
一 ( 1 )
二 ( 2 )
三 ( 3 )
四 ( 4 )
五 ( 5 )
六 ( 6 )
七 ( 7 )
八 ( 8 )
九 ( 9 )
十 ( 10 )
十一 ( 11 )
十二 ( 12 )
十三 ( 13 )
十四 ( 14 )
十五 ( 15 )
十六 (16)

十七 ( 17 )

2.3K 218 82
By paracetamol31

WARNING!!!

- Typo!
- KookV / VKook ( Vottom ) Slight KookMin
DLDR!

Disclaimer  : Hanya sebuah cerita fiktif.

- Jeon Jungkook = Silla
- Kim Taehyung = Silla ( Baekje )
- Wang Yibo = Tiongkok
- Park Jimin = Silla ( Goguryeo )
- Park Bogum = Balhae ( Goguryeo )

=============================

十七

.

.


.

"Younghoon sudah tidur?" tanya Yibo ketika tidak mendapati Younghoon bersama Taehyung yang saat ini sedang memarut jahe untuk nantinya diproses menjadi minuman hangat dan dijual dipasar.

"D-dia sedang bermain dengan A-ling di halaman belakang," jawab Taehyung tanpa mengalihkan perhatian dari kegiatannya saat ini. Bukan karena ingin fokus, tetapi terlalu canggung untuk bersitatap dengan Pangeran Yibo setelah kejadian di pemandian tadi.

Yibo tidak berniat pergi begitu saja, ia duduk tak jauh dari tempat Taehyung duduk, memandang wajah Pemuda itu seleluasa mungkin. "A-ling?" tanyanya.

"K-kucing yang bersama kalian," jawab Taehyung.

Kecanggungan semakin menjadi-jadi sebab Yibo enggan mengalihkan tatapan matanya, Taehyung merasa gusar ditempatnya, tangannya membuat gerakan yang salah sehingga tanpa bisa ia kendalikan salah satu tangannya harus terluka karena tajamnya mata parut itu.

"Aw—"

Yibo yang mendengar ringisan Taehyung itupun segera mengambil tindakan dengan menarik tangan Taehyung yang terluka tadi. "Ceroboh!" tuduhnya saking khawatinya ia.

Taehyung dibuat bingung akan perlakuan si Pangeran Tiongkok ini kepadanya.

Yibo meniupi luka itu dan Taehyung bisa merasakan wajahnya memanas karenanya.




.


"Kesalahan apa yang membuat kalian berada di tempat seperti ini? Ku pikir kalian sudah bahagian di Silla, menjalani kehidupan yang penuh dengan kemegahan, bukan ditempat tak terduga seperti sekarang ini." kata Yibo dengan tatapan mata yang tertuju pada wajah indah di hadapannya.

Taehyung mengangkat kepalanya,kedua pasang mata saling bertemu.

"Ini hanya masalah takdir," mula Taehyung sebelum menceritakan keseluruhan kisahnya bersama sang Putra selama ini.

.

.

.

Yibo mengepalkan kedua tangannya setelah Taehyung selesai menjelaskan semuanya. Sungguh ia tak menyangka hal seperti ini bisa terjadi, kemana perginya para tetua Silla? Mengapa mereka membiarkan semua ini terjadi?

Yibo meraih tangan Taehyung dan menggenggamnya dengan erat, keterkejutan Taehyung tak terelakkan.
"Kalau saja aku lebih dulu menemukanmu, sudah pasti aku akan menjadikanmu ratuku." ucapnya tiba-tiba.

Taehyung menarik tangannya secara paksa, melangkah mundur satu kali dengan menatap Yibo menggunakan tatapan 'apa kau sedang bercanda?'

Yibo yang baru tersadar atas ke-spontanitas jawabannya itu langsung memutar otaknya untuk mencari kalimat yang tepat untuk membuat Taehyung tidak berpikir yang tidak-tidak tentang dirinya.

"Ahahaha, aku memang jarang bercanda, tapi setidaknya tertawalah sendikit saja. Ini menyakiti perasaanku, Pangeran." keluhnya main-main.

"Ahh, saya sudah yakin kalau anda sedang bercanda tadi. Tapi mungkin karena ekspresi anda yang tidak punya kesan main-main itu membuat saya hampir berpikir yang—"

"Ahahaha, wajahku memang tidak bisa berekspresi. Lihat! Senyumku bahkan tidak mengenakkan sama sekali, masam." sela Yibo sambil menunjukkan senyum datar andalannya yang mana justru membuat Taehyung menahan senyum sebab muka Yibo terkesan lucu dengan senyum yang terkesan dipaksa itu.

"Anda harus sering-sering tersenyum, Pangeran," kata Taehyung.

"Aku akan tersenyum kalau kau bisa tersenyum."

"Aku akan coba,"

"Tetapi jangan senyum yang seperti tadi...seperti ini!" Taehyung menunjukkan senyum indahnya dihadapan Yibo, sayang indah hingga Yibo lupa cara untuk berkedip.

"Aku ingin tersenyum seperti itu, tapi harus bersamamu terlebih dahulu untuk aku bisa tersenyum sebaik itu."

"Cobalah tersenyum seperti itu!"

"Kalau begitu ajari aku untuk tersenyum seperti yang kau minta, terus ... terus ajari aku!"


●●●

Keesokan harinya di Silla.

"Yang Mulia, apakah yang mulia tidak ingat bahwa Jihoon adalah darah daging seperti ini?! Jihoon masih terlalu kecil untuk tinggal dipengasingan!" bentak Jimin yang tiba -tiba saja menerobos masuk kedalam kamar Jungkook yang padahal pemiliknya baru selesai mandi dengan tubuh bagian atas yang masih telanjang.

Jungkook terlihat tak memperdulikan komplain yang dilontarkan Jimin, ia justru menyibukkan diri dengan memakai baju kebesarannya untuk persiapan melakukan pertemuan membahas beberapa urusan Kerajaan.





"Yang Mulia—"

"Bahkan Younghoon tinggal dipengasingan sejak ia baru lahir, Pangeran Jimin. Jangan mendramatisir keadaan!" sela Jungkook.

"Ini berbeda! Younghoon dijaga oleh Ta- Pangeran Taehyung, sedangkan Jihoon? Dia akan sendirian di Pengasingan! Younghoon di asingkan karena apa? Karena dia berbeda dari yang lainnya! Dia dianggap   kutukan karena dia tidak bisa seperti yang lainnya! Sedangkan Jihoon? Putraku sempurna! Hanya karena ia mengerjai anak seorang pelayan, apakah ia harus dijatuhi hukuman layaknya seorang pembunuh atau seorang yang telah dikutuk seperti Younghoon?!"

Tangan Jungkook berhenti bergerak setelah mendengarkan seluruh ucapan Jimin. Entah kenapa hatinya merasa sakit, ia tidak suka perkataan tak mengenakkan itu ditujukan kepada Younghoon, sang Putra.

"Jihoon ku akan sendirian di pengasingan—"

"Pangeran Park Jimin. Aku ingin mengingatkanmu beberapa hal, dengarkan perkataanku dan jangan kau berani memotongnya!" sela Jungkook dengan suara dominannya yang mana itu membuat Jimin diam seketika dengan perubahan intonasi suara Jungkook kali ini.
"Pertama, kutukan yang kau sebut tadi adalah Putraku. Putraku. Kedua, Jihoon bukan hanya mengerjai, tetapi kesalahan yang dilakukan Putramu sudah ada pada tahap memanipulasi keadaan! Kau bahkan tidak menyadari ada sifat iri sampai pada tahap seperti itu pada Putramu diusia sekecil itu. Jika kau tak mampu mendidiknya cara menjadi bangsawan yang sebenarnya, maka aku yang akan mengambil alih tugasmu. Lagipula aku ayahnya yang lain bukan? Dia anakku, aku berhak mendidiknya seperti cara Kerajaan Silla."

"T-tapi, Yang Mulia —"

"Atau kau punya cara lain untuk mendidiknya sendiri itu juga tidak masalah, kau bisa ikut bersamanya, mendidiknya di pengasingan sampai ia benar -benar sudah layak kembali ke Silla. Dengan begitu dia tidak akan sendirian seperti yang kau bilang tadi. Jadi adil, Younghoon ditemani Taehyung sedangkan Jihoon ditemani oleh dirimu. Bagaimana?"

Jimin tentu tidak akan mau, mengingat jika ia berada dipengasingan sama halnya menjauhkan dirinya dari rencananya menghancurkan Silla. Lagipun hidup di pengasingan bukanlah tujuan hidupnya saat ia dilahirkan sebagai Pangeran Goguryeo.

"A-aku tidak ingin berada jauh darimu, Yang Mulia," lirih Jimin mencoba terdengar tulus ditelinga Jungkook.

Jungkook membalik tubuhnya lalu berjalan kearah Jimin yang kali ini menundukkan kepalanya menatap lantai kayu kamar Jungkook. Jungkook yang luluh ketika mendengar ucapan Jimin berakhir memeluk Jimin dan mengusap lembut surai Jimin.

"Maka biarkan aku mendidik Putra kita dengan caraku sendiri. Ini demi kebaikannya juga, Pangeran Jimin. Ada beberapa pelayan dan prajurit yang akan mendampinginya, kau tidak perlu khawatir."

Jimin membalas pelukan yang diberikan Jungkook kepadanya. "Baiklah, Yang Mulia. Aku percayakan semuanya kepadamu," katanya sambil menahan kekesalannya.

"Jihoon, bertahanlah, Nak. Aku tidak akan pernah melupakan semua ini seumur hidupku."




●●●





Jungkook, Jimin dan beberapa jajaran menteri ikut melepas keberangkatan Jihoon menuju Pengasingan, anak itu tak henti-hentinya menangis dan meminta supaya Jungkook membatalkan hukuman ini, tetapi Jungkook adalah Kaisar yang teguh dengan ucapannya, maka hukuman harus tetap dilakukan. Hal itu membuat Jimin mengepalkan kedua tangannya menahan segala kekecewaannya terhadap Jungkook.

Jungkook dan jajaran menteri tadi langsung bergegas masuk keruang pertemuan setelah rombongan Jihoon benar-benar pergi, sedangkan Jimin masih betah berada disana, matanya menatap lurus penuh amarah kearah diaman rombongan putranya pergi.
Tat kala ia akan angkat kaki dari tempatnya, seorang prajurit berkuda yang memasuki area Kerajaan menyita perhatiannya.

"Bukankah dia anak buah dari Mingyu? Aku pernah mendengar kalau Jungkook mengirimkan Mingyu beserta beberapa prajurit kepercayaan Mingyu untuk mengawasi Taehyung. Apa kedatangannya berhubungan dengan Taehyung?" gumamnya, ia sempat berpikir sejenak sebelum akhirnya memantapkan diri untuk menghampiri Prajurit itu.

●●●

Jimin melihat Prajurit tadi hendak menuju ruang pertemuan, dengan cepat Jimin menghadangi langkahnya.

"Pangeran Park Jimin ..." Prajurit itu memberi hormat pada Jimin.

"Apa ada sesuatu yang ingin kau kabarkan?" tanya Jimin tanpa basa basi.

"Maaf, Pangeran. Hamba hanya membawakan surat dari atasan hamba untuk Yang Mulia Jeon Jungkook. Hamba tidak  tahu pasti mengenai apa yang atasan hamba tulis dalam surat tersebut."

"Yang Mulia sedang ada pertemuan, kemarikan saja suratnya. Aku akan berikan kepada Yang Mulia setelah beliau selesai dengan rapatnya." kata Jimin.

Prajurit itu nampak berpikir dan itu membuat Jimin kesal.

"Hei, aku ini selir kesayangan Yang Mulia. Apa kau tidak percaya padaku? Sama saja kau tidak menghargaiku kalau begitu."

"T-tidak, bukan seperti itu, Pangeran. I-ini suratnya," dengan tangan bergetar Prajurit itupun menyerahkan Surat yang ia bawa kepada Jimin lantas bergegas pergi setelah Jimin mengisyaratkan dirinya untuk pergi.

●●●

'Yang Mulia Jeon Jungkook Petang tadi Pangeran Taehyung kembali dari Hutan Perbatasan bersama beberapa orang lainnya, salah satu diantara mereka adalah Pangeran Tiongkok, Wang Yibo.

Nampaknya ia beserta pasukannya akan bermalam di Pondok Pangeran Taehyung, hamba sempat mencuri dengar bahwa Pengawal yang sejumlah lima orang tersebut akan berjaga di luar Pondok sedangkan Pangeran Wang Yibo akan bermalam didalam Pondok bersama Pangeran Kim Taehyung serta Pangeran Younghoon. Hamba harap anda tidak salah memahami situasi tersebut, Yang Mulia. Pangeran Taehyung hanya tidak ingin Pangeran Wang Yibi harus tidur diluar, ini seperti bentuk kesungkanannya terhadap tamu sepenting Pangeran Wang Yibo. Hamba masih terus memantau mereka , seperti yang hamba katakan tadi, hamba mohon supaya anda tidak salah mengartikan situasi saat ini.

Hormat hamba,
Kim Mingyu'





Jimin menyeringai setelah membaca seluruh isi surat tersebut. "Wah, Jeon Taehyung...harusnya sebagai seorang Pangeran yang telah bersuami, kau tidak bisa memasukkan orang lain kedalam rumahmu. Apalagi...saat suamimu berada jauh darimu. Ini bisa menimbulkan asumsi yang kurang baik, aish." Jimin menyimpan surat tersebut kedalam laci pribadinya, ia menatap pantulan dirinya yang ada di cermin, rasanya ada banyak skenario yang terbayang di pikirannya setelah ia membaca isi surat tersebut. "Tapi aku suka. Dengan begitu aku memiliki kesempatan untuk merusak hubunganmu dengan suamimu. Ah, tidak, itu terdengar jahat sekali. Aku tidak merusak, aku justru membantu Yang Mulia untuk menyadari bagaimana suaminya itu yang sebenarnya. Itu artinya aku...cerdik." ucapnya sambil tertawa kecil setelahnya.




●●●





Younghoon terbangun ditengah malam, kepalan mungilnya ia gunakan untuk mengucek kedua kelopak matanya yang sebenarnya masih enggan untuk terbuka, tetapi mengingat ia butuh buang air kecil, mau tak mau ia harus bangun. Taehyung masih tidur pulas di sampingnya. Ia bukan penakut, maka dari itu ia memilih beranjak dari futon tempatnya tidur dan bergegas keluar pondok untuk segera buang air kecil.

Selepas ia buang air kecil, harusnya ia segera kembali, tetapi tidak. Sebuah pedang mainan yang ia ketahui adalah milik Jihoon yang merengek ingin dibuatkan Jungkook pedang mainan kala mereka masih menginap disini. Younghoon mengambilnya, telapak tangannya mengusap permukaan pedang mainan dari kayu itu dengan penuh perhatian.





"Apa Abeoji akan membuatkan yang seperti ini kalau Younghoon memintanya?"





Younghoon kecil menangis, tetapi tak ada seorang pun yang dapat mendengarnya. Ia ingin bertemu Jungkook. Ia sangat merindukan Abeoji -nya, tetapi ia tak ingin mengingat fakta bahwa dirinya tidak diinginkan oleh sang Abeoji.

Younghoon kecil membawa Pedang kayu itu masuk kedalam pondoknya. Memeluk benda itu dengan erat bahkan ketika ia kembali merebahkan dirinya untuk tidur lagi, seolah-olah benda sederhana itu adalah benda paling berharga.

"Abeoji...Younghoon ingin bertemu lagi..." batinnya sebelum kantuk kembali membawanya untuk menjemput mimpi.






















Taehyung sebenarnya sudah terbangun sejak Younghoon keluar dari kamar untuk buang air kecil, ia memilih membiarkan sang Putra untuk melatih kemandiriannya. Ketika sang Putra kembali dengan sebilah pedang mainan dipelukannya sambil menitikkan air mata, Taehyung ingin mendekap sang Putra. Ia tahu pasti itu pedang milik siapa dan dari siapa. Saat Younghoon terlihat sudah terlelap, Taehyung benar-benar mendekapnya, menciumi surai sang Putra sambil berusaha menahan tangisnya walau perasaannya sudah sangat sesak.









"Yang Mulia, kau harus bertanggung jawab atas semua kesedihan yang dialami Younghoon. Rasa kecewaku terhadapmu semakin bertambah seiring banyaknya waktu yang telah berlalu, sampai-sampai aku tidak bisa mengukur lagi lebih banyak manakah antara rasa kecewaku kepadamu atau rasa cintaku kepadamu. Rasanya semua abu-abu."









●» tbc


membosankan. i know, but like it.

Watanabe Haruto, gantengnya gak manusiawi. Visual anak YG entertainment yang pernah menggemparkan fans treasure gegara dia ketahuan pasang foto Kim Taehyung buat jadi Wallpaper ponsel dia. UwU~ line 2004 tapi tingginya 181 cm.

Btw, muka dia rada mirip Lee Min Ho, ada mirip-miripnya juga sih sama JK.
Eum, sepertinya yang nge-fans sama Tae kebanyakan rada mirip sama JK , Younghoon dan Haruto contohnya. Sama-sama gigi kelinci.


Continue Reading

You'll Also Like

67.7K 14K 156
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
119K 1K 6
isinya jimin dan kelakuan gilanya
433K 44.3K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
35.5K 3K 66
#taekook #GS #enkook "Huwaaaa,,,Sean ingin daddy mommy. Kenapa Sean tidak punya daddy??" Hampir setiap hari Jeon dibuat pusing oleh sang putra yang...