Baby Boy | ɴᴏᴍɪɴ ✔️

By markeumelonz

1.4M 153K 24.4K

❝From now, You're my Baby Boy❞ ⋘ ──── ∗ ⋅◈⋅ ∗ ──── ⋙ Season 1 ✔️ Start : Jan 3, 2019 End : July 3, 2019 Seas... More

Intro + Prolog
Eins
Zwei
Drei
Vier
Fünf
Sechs
Sieben
Acht
Neun
Zehn
Elf
Zwölf
Dreizehn
Vierzehn
Fünfzehn
Sechzehn
Siebzehn
Achtzehn
Neunzehn
Zwanzig
Einundzwanzig
Heyyy
Zweiundzwanzig
Dreiundzwanzig
Uhuuy
Vierundzwanzig
Kena Tag :v
Fünfundzwanzig
Sechsundzwanzig
Siebenundzwanzig
Kena Tag... Lagi :v
Achtundzwanzig
Achtundzwanzig (Real)
Neunundzwanzig
Dreißig
Einunddreißig
Zweiunddreißig
Ppuing Ppuing
ehe ehe
Dreiunddreißig
Vierunddreißig
Fünfunddreißig
Sechsunddreißig
Siebenunddreißig
Achtunddreißig
Neununddreißig
Vierzig (END)
»Season 2«
Eyodwa »S2«
Ababili »S2«
Abathathu »S2«
Abane »S2«
Ezinhlanu »S2«
Buka Dong :)
Isithupha »S2«
Isikhombisa »S2«
Isishiyagalombili »S2«
Isishiyagalolunye »S2«
Ishumi »S2«
Mọkanla »S2«
Mejila »S2«
Mẹtala »S2«
Mẹrinla »S2«
Meedogun »S2«
Mẹrindilogun »S2«
Mẹtadinlogun »S2«
Mejidilogun »S2«
Oṣu Mẹsan »S2«
About Siyeon

Meji »S2«

14.6K 776 241
By markeumelonz

Two years later...

Semenjak kejadian Jaemin meninggalkan Jeno, Jeno selalu berada di sekitar Jaemin 24 jam. Apakah Jaemin merasa risih ? Tentu saja ! Bahkan jika Jaemin ingin ke toilet saja, Jeno akan selalu mengikutinya.

Sungguh aneh kelakuan suaminya ini. Jaemin jadi sedikit menyesal telah menerima Jeno kembali. Tapi rasa menyesal itu tertutup dengan rasa cinta Jaemin pada Jeno. Biarkan saja ia dibilang bucin, toh ia memang begitu.

Hari ini adalah hari Minggu, mereka hanya berkumpul bersama dengan orang tua mereka di rumah. Markhyuck beserta anak-anak dan orang tuanya juga datang. Rumah mereka sangatlah ramai.

"Hei, Jeno ! Awas saja kau melukai Jaemin lagi, aku tak akan segan untuk membunuhmu." Ancam Johnny pada Jeno dengan tatapan tajam yang mematikan.

"Maafkan aku, Uncle. Tapi, tenang saja aku tidak akan melukai Jaemin lagi." Ujar Jeno bersungguh-sungguh.

"Aku pegang janjimu, Jeno."

"MARKEUUU/NONOOO !!!" Suara teriakan itu megalihkan atensi mereka semua.

"Ada apa, Haechannie ?" Mark yang merasa khawatir langsung beranjak dari duduknya, begitupun dengan Jeno.

"Ada apa, Nana ?"

"Lihatlah anak kita ! Kita harus menjodohkan mereka !" Seru Jaemin.

"Astaga... Setelah mereka lulus SMA nanti, kita harus menikahkan mereka ! Aku tidak mau tau !" Ujar Haechan mutlak.

Jeno dan Mark saling bertatapan. Astaga... Istri mereka memang benar-benar. Hanya karena melihat Soobin, Beomgyu, Yeonjun dan Hueningkai berinteraksi, Jeno dan Mark harus menjodohkan anak-anak mereka begitu ?

"Astaga sayang... Mereka hanya anak kecil, itu hanya sementara dan pasti—"

"Hyung ! Dulu kau juga hanya anak kecil, hanya karena berciuman denganku kau malah ingin mencariku dan menjadikanku istrimu !" Sela Jaemin membuat pipi Jeno merona karena malu.

"Skakmat." Celetuk Mark.

"Makeuuu, pokoknya kita harus menjodohkan mereka ! Aku tidak peduli dengan apapun lagi ! Kau harus setuju atau tidak akan ada jatah selama-lamanya !" Oh tidak, jangan bawa-bawa jatah Haechannie...

Mark meneguk ludahnya kasar. "B-baiklah. Semaumu saja." Mark menyetujui Haechan karena ucapan Haechan tidak main-main. Ia kan tidak bisa hidup tanpa jatah :(

"Skakmat." Jeno membalas celetukkan Mark.

"Mark... Haechan... Ayo, pulang sudah mulai malam. Kasihan, Jeno dan Jaemin ingin beristirahat." Ajak Ten yang tengah bersiap-siap untuk pulang.

"Yahh... Haechannie pulang..." Lirih Jaemin.

"Tak apa, Na. Lain kali kita bisa main lagi." Ujar Haechan.

"Baiklah... Hati-hati."

Haechan mengangguk. "Yeonjun, Hueningkai, ayo pulang !"

"Tapi aku masih mau bermain dengan Beomgyu..." Lirih Hueningkai.

"Hyung juga !" Saut Yeonjun.

"Iya, Mommy tau... Lain kali kita ke sini lagi untuk bermain."

"Baik, Mom. Ogyu Hyung, Soobin Hyung, Kai pulang dulu sama Yeonjun Hyung, sampai jumpa."

"Sampai jumpa, Soobin Hyung." Yeonjun melambaikan salah satu tangannya.

"Hanya Soobin saja, nih ?" Celetuk Mark membuat Yeonjun merona. "M-maksudku, sampai jumpa juga Soobin Hyung."

"Iya, sampai jumpa. Hati-hati !"

"Jeno, Jaemin, Markeu... Ingat kita harus menjodohkan mereka !" Ujar Haechan mengingatkan.

"Iya, Haechan...."

⋘──◈ ∗⋅◈Baby Boy◈⋅∗ ◈──⋙

🔞

Mereka baru saja menidurkan Soobin dan Beimgyu dan sekarang mereka hanya merebahkan dirinya di ranjang sembari berpelukan. Sesekali Jeno mengecup pucuk kepala Jaemin dan mencium aroma shampoo dari kepala Jaemin. Ia sangat menyayangi Jaemin.

"Nana..." Panggil Jeno.

"Ya ?"

"Maafkan aku yang dulu, ya ?"

Jaemin melepas pelukannya dan mengubah posisinya menjadi duduk. "Jeno Hyung, sudah aku bilang berkali-kali, aku memaafkanmu... Jangan meragukan aku."

"Aku tak pernah bisa melupakannya, Na. Setiap aku tidak melihatmu barang sedetik saja, rasa takut diriku pada dirimu yang meninggalkan aku selama empat tahun selalu muncul begitu saja. Aku takut, Na. Aku takut jika aku membuat kesalahan tanpa aku sadari dan tiba-tiba kau meninggalkan aku." Lirih Jeno.

"Tenang, Hyung... Aku tidak akan meninggalkan dirimu lagi. Aku, Soobin, Beomgyu dan Eric akan selalu bersamamu."

Oh, ya ngomong-ngomong Eric, ia sedang menginap di rumah Chenle. Semenjak ia bertemu Hendery dan Yangyang, Eric jadi suka bermain di rumah Chenle.

"Sayang." Panggil Jeno.

"Kenapa lagi, Hyung ?"

"Sepertinya, kita biarkan Eric menginap sehari lagi di rumah Chenle." Ucapan Jeno membuat Jaemin mengernyitkan dahinya.

"Apa maksudmu Hyung ?"

Set !

Tiba-tiba Jeno mengubah posisinya menjadi mengukung Jaemin.

"H-hyung..."

"Aku merindukanmu, Na."

Chu~

Jeno mencium bibir Jaemin, melumat bibir atas dan bawah Jaemin bergantian. Jaemin juga membalas ciuman Jeno walau ciuman Jeno lebih mendominasi, jadi kesannya sedikit berantakan.

Jaemin melingkarkan lengannya di leher Jeno. Lama-lama, satu per satu kancing piyama Jaemin terlepas karena ulah Jeno. Ciuman Jeno turun pada rahang Jaemin. Mengecup rahangnya dan kembali turun pada leher jenjang Jaemin.

"Anghh~ H-hyunghh." Desahnya.

Jeno mencium, menggigit dan menghisap leher Jaemin hingga menimbulkan bercak-bercak kemerahan di lehernya dan itu sangatlah banyak. Sepertinya, bercak-bercak itu tak akan hilang hingga tiga hari ke depan atau mungkin lebih.

Ciuman Jeno turun hingga dada Jaemin. Dadanya sedikit bengkak dan besar, Jeno menatap Jaemin dengan tatapan minta dijelaskan.

"Itu karena Eric." Jawab Jaemin. Jeno menaikkan salah satu alisnya, tanda jika ia sedang bingung.

"Eric menyusu sangat kuat, hingga dadaku bengkak." Jelasnya.

Jeno pun mengangguk lalu melanjutkan kembali kegiatannya yang tertunda. Jeno menghisap kuat puting sebelah kiri milik Jaemin yang berwarna merah muda itu, sesekali ia mengigit gemas puting itu. Tangan kanannya memilin puting kanan Jaemin, mencubit dan menarik puting itu dengan gemas.

"Anghh~ Jenohh..."

Jeno melepas piyama yang menghalangi kegiatannya dan sekarang tampil lah, tubuh putih mulus Jaemin yang menggoda itu. Jeno mencium perut kurus Jaemin dan sesekali melihat bekas luka dibawah perut itu. Bekas luka yang menandakan bahwa ia merupakan seorang ibu yang telah melahirkan buah hati tercintanya. Jeno jadi merasa bersalah, saat Jaemin hamil anak ke-tiganya ia tak ada di samping Jaemin. Tapi pikiran itu ia menyampingkan sementara. Sekarang, ia harus memuaskan Jaemin.

Ciuman Jeno turun pada celana Jaemin yang telah menggembung itu. Dengan segera ia menarik celana itu bersamaan dengan celana dalam Jaemin sekaligus, menampilkan penis mungil yang sudah mengacung dengan lucu itu.

"J-Jeno..."

"Berbaliklah, Na." Jaemin pun menuruti perintah Jeno. Ia pun membalikkan tubuhnya menjadi telungkup.

Jeno mencium punggung Jaemin dan kembali membuat hickey pada punggung Jaemin dan jadilah seperti ini.

"Lihatlah, Na. Karyaku sangat indah. Sebentar, aku mau mengambil ponselku." Jeno mengambil ponselnya lalu, ia pun memotret punggung indah Jaemin yang telah diukir oleh Jeno itu.

Setelah itu Jeno kembali melanjutkan kegiatannya. Ia mengubah posisi Jaemin menjadi menungging. Ia meremas bokong sintal itu dan sesekali memukulnya.

Plak !

"Ahh~ Jeno Hyung... Sakithh~"

"Maafkan aku, Na. Bokongmu sangat menggemaskan."

Jeno mendekatkan wajahnya pada bokong Jaemin menciumnya, memberi tanda pada bokong putih mulus itu dan menjilati holenya itu.

"Anghh ! Jenoooohhh !!!"

Jaemin tak kuat lagi. Ia meremas seprai ranjang. Rasanya ia seperti dibawa terbang oleh Jeno. Jeno benar-benar seorang good player.

Jeno dengan cepat melepas seluruh pakaiannya hingga ia benar-benar naked.  Setelah itu, ia mengambil sebuah lube miliknya yang ia taruh di laci kamarnya. Lalu, ia mengaplikasikan lube itu pada penisnya yang panjang dan besar itu; ia juga memberikannya pada hole Jaemin.

"Anghh, dinginhh."

"Nana, aku akan masuk."

"Jeno, aku ingin melihat wajahmu." Ujar Jaemin lalu, ia berbalik dan melihat wajah Jeno.

"Baiklah. Aku akan masuk sekarang. Cakar aku jika merasa sakit." Jaemin mengangguk

Jeno mulai memasukkan penisnya pada hole Jaemin. Rasanya sungguh sakit. Terakhir ia melakukan ini sekitar enam tahun yang lalu, jadi wajar jika ia merasa sakit.

Jaemin mulai mencakar punggung Jeno. Jeno sedikit meringis, tapi ia tau Jaemin lebih merasa sakit.

"Anghh, Jenooh sakiitt."

"Tahan sebentar, Na. Milikku belum sepenuhnya masuk."

Jeno terus memasukkan miliknya dan...

Jleb !

Milik Jeno pun berhasil memasuki hole sempit Jaemin.

"Anghh ! Sakithh nghh."

Jeno mendiamkan miliknya di dalam hole Jaemin, membuat Jaemin terbiasa dulu. "J-jeno Hyung, bergeraklah." Jeno mengangguk lalu, mulai menggerakkan pinggulnya maju-mundur.

"Anghh, Hyung... Nghh."

"S-sebut namaku, Na.."

"J-Jenoo ! Nghh, cepatlah." Jeno pun mempercepat gerakkannya.

Jleb ! Jleb ! Jleb !

Jeno terus menghentakkan miliknya dengan cepat, membuat Jaemin terus mendesah. Tiba-tiba suara notifikasi dari ponsel Jeno terdengar di telinga keduanya.

"Nghh... Jenohh itu siapahh ?"

"B-biarkan saja, Na..."

Jeno kembali menghentakkan miliknya dengan kuat. Hingga Jaemin merasa bahwa penis suaminya membesar di dalamnya.

"Nghh, milikmu.. ahh membesarhh."

"Aku akan sampai, Na..."

"A-aku juga nghh, ahh cepatlah..."

Gerakan Jeno semakin cepat membuat Jaemin terhentak-hentak.

"Nghh, Jenohh aku ingin keluarhh."

"Bersama, Na..."

Splurt !

Keduanya keluar bersamaan. Bedanya, Jeno mengeluarkan spermanya di dalam.

"Hahh... J-Jeno..."

"Na, satu ronde lagi, ya ?" Jaemin hanya menganggukkan kepalanya, ia sebenarnya sudah sangat lelah.

Baru saja Jeno ingin bersiap ronde keduanya, pintu kamar mereka dibuka oleh seorang lelaki bersuara lumba-lumba.

"JENO HYUNG ! AKU SUDAH MENELEPONMU BERKALI-KALI ! AKU INGIN— AAA ! HENDERY, YANGYANG, ERIC TUTUP MATA KALIAN !"

Maaf, Jeno... Sepertinya ronde keduamu harus dibatalkan atau Chenle akan mengamuk.

Special...

The End

Okay, guys ! Akhirnya Baby Boy season 2 End !

Terima kasih untuk semuanya sudah baca + voment ff ini.

Ini bener-bener End lho, ya. Gak ada season 3. Gila aja kalo gue bikin season 3 apa lagi extra part.

Serius beneran gak ada. Gak bakal kemakan omongan lagi dah serius, ntar gue ganti deh sama ff baru nomin.

Udah, ya c u

-Qii💚

Continue Reading

You'll Also Like

959K 109K 67
[ READY PDF] [ COMPLETED ] [ SUDAH TERBIT ] ❝Na Jaemin, seorang pemuda yang berumur 16 tahun rela menikah di usianya yang masih sangat muda, dan meng...
456K 61.7K 42
[OPEN PO] [Completed] VOTE & COMMENT PLEASE!❤ [BEBERAPA CHAPT ADA YANG DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN] ⁿᵘᵇⁱᵛᵃᵍᵃⁿᵗ; 𝗖𝗮𝘂𝘀𝗲 𝘆𝗼𝘂'𝗿𝗲 𝗮 𝗰...
216K 29.4K 12
[Fantasy] [Romance] Berdiri di dalam kubu berbeda yang seharusnya bermusuhan. Tapi bagaimana jika takdir mengikat keduanya? Werewolf dan Vampire? •...
4.1K 640 46
Dis-ease, satu kata yang memiliki dua arti. Ketika kata itu digabungkan, "disease" memiliki arti sakit, seperti yang diketahui oleh kebanyakan penut...