hyunjin menghela napas panjang, lalu menatap pergelangan kaki kirinya yang dibalut perban. ya, hari ini ia tidak ikut turnamen basket di sekolahnya.
kemarin saat latihan kaki hyunjin terkilir, itu menyebabkan dirinya tidak bisa bermain dan hanya duduk di bangku cadangan.
"bukan salah lu tim kita kalah, jin," oknum kim yonghee membesarkan. "performa tim kita aja yang emang belum siap, nggak usah nyalahin diri lu sendiri gitu."
dengan gusar hyunjin pergi meninggalkan teman-teman setimnya, lalu menghampiri loker—bermaksud untuk mengambil sepatu dan pulang membolos. ia masih merasa tak terima, kakinya terluka di saat tim membutuhkannya.
﹁
masih ada pertandingan minggu depan, ayo semangat hyunjin!
jangan nyerah, bukan salah kamu
yang nggak main hari ini.
jangan terlalu diforsir,
fokus sama pemulihan kamu ya hehe
﹂
hyunjin tersenyum kala ia mendapat sticky note kuning itu lagi di dalam lokernya. lelaki itu pun mengedarkan pandangan ke sekitar, lalu menemukan seorang gadis yang membalikkan badan dan lari dari sana.
"woi, tunggu! eh lu—anjir jadi cewe kok larinya cepet banget."
hyunjin menyerah pada kakinya yang tidak bisa mengejar, lalu kembali menatap sticky note di tangannya.
entahlah, hyunjin mengira gadis itu adalah pelakunya selama ini.
tapi jika hyunjin tidak tahu nama bahkan wajahnya, hyunjin harus bagaimana?