ᴍᴀꜱ ꜱᴇᴜɴɢᴡᴏᴏ✓

By drahanti

30.6K 3.2K 306

❝Kehidupan Mas Seungwoo yang kaku kayak kanebo kering❞ 𝚂𝚝𝚊𝚛𝚝 : 25 Januari 2020 𝙴𝚗𝚍 : 15 Maret 2021 More

O1
O2
O3
O4
O5
Undangan Khusus
O6
O7
O8
O9
1O
12
13
14
15
16
17
18
19
2O. "Hujan"
21
22
extra part

11

1.3K 148 11
By drahanti

16.53wib


































Happy reading guys...
Jan lupa vote nya...












































Seungwoo gelisah, dia gak tau gimana cara bilang ke Ranti tentang hal yang buat dia bimbang. Seungwoo mana bisa ninggalin Ranti sendiri, dia gak mau biarin Ranti kerepotan karena harus ngurus anak-anaknya sendirian.

Ya walaupun bisa minta tolong ke orangtuanya sih, tapi kan gak enak kalo harus nitipin terus-terusan. Seungwoo tau sekarang Ranti lagi sibuk-sibuknya, istrinya itu udah ada di semester akhir dan lagi nyusun skripsi.

Gak terasa memang umur pernikahan mereka udah hampir setahun, dan sekarang istrinya udah mau lulus kuliah aja, ini waktu yang Seungwoo tunggu-tunggu sebenernya.

Ranti lulus dan mulai fokus ke keluarga kecil mereka, gak perlu merasa kerepotan karena harus ngurus ini itu.

Seungwoo biasanya gak pernah se bimbang ini kalo ada urusan di luar kota, dulu kan dia duda kalopun harus pergi dia bisa nitipin anak-anak ke orangtuanya tanpa ngerasa gak enak. Kalo sekarang kan dia punya istri jadi kalo nitipin anak-anak ke orangtuanya agak aneh aja sih menurut Seungwoo.

Tadi atasannya manggil dia buat keruangan nya, ya itu buat ngasih tau kalo ada penulis yang harus ditemuinya di luar kota. Penulis itu pengen ketemu langsung katanya, ada beberapa hal yang harus di omongin juga.

Biasanya para penulis yang mau nyetak buku hasil karyanya pasti bakal dateng langsung ke kantor editor tempat Seungwoo kerja, tapi gak tau kenapa penulis ini yang malah minta di samperin.

Buat Seungwoo repot aja. Dulu kalo Seungwoo harus keluar kota pun urusannya bukan sama penulis, paling cuman dateng ke acara-acara launching buku yang baru diterbitkan.

=====

Ranti ngacak rambutnya asal sambil mandang laptopnya, Ranti kesel sama dosen pembimbing nya. Ini udah ketiga kalinya dia nyerahin hasil karya ilmiahnya tapi selalu ditolak dan dicoret.

Pengen nangis aja rasanya, Ranti bener-bener serius pengen lulus, jadi sekesel-keselnya Ranti dia pun bakal tetep ngerjain ini skripsi. Semoga aja hasil yang keempat ini diterima dan dia bisa wisuda.

"Kok belum tidur?" Tanya Seungwoo yang baru pulang dan liat Ranti uang duduk diatas ranjang sambil mangku laptopnya.

"Ngerjain skripsi Mas, aku tuh pengen cepet-cepet wisuda."

"Mas udah makan?" Tanya Ranti.

"Udah kok, jangan dipaksain dek kalo emang udah capek, ntar kamu sakit." Kata Seungwoo yang siap-siap untuk mandi.

"Iya Mas bentar lagi."

"Mas mau ngomong, nanti selesai Mas mandi."

"Ngomong apa?" Tanya Ranti sambil ngasih fokusnya ke Seungwoo.

"Nanti aja selesai mandi." Jawab Seungwoo.

Seungwoo pun masuk kamar mandi dan Ranti juga mulai fokusin perhatiannya ke laptopnya lagi.




































































"Dek kaos Mas yang warna item mana?" Tanya Seungwoo begitu udah selesai mandi dan berdiri didepan lemari pakaiannya sambil nyariin mana kaos yang dia cari.

"Kaos Mas yang warna item kan banyak." Jawab Ranti masih fokus ke laptopnya.

"Yang biasa Mas pake pas tidur, kok gak ada sih dek?"

"Oohh ada kok Mas, tadi baru aja aku letakin di lemari." Jawab Ranti.

"Gak ada dek." Kata Seungwoo ngeyel.

"Kalo aku cari ada awas aja." Ranti pun letakin laptopnya dan ngeliat kearah Seungwoo.

Ranti kaget, pemandangan yang bener-bener buat Ranti gugup, udah sering liat tapi tetep aja deg-degan.







"Minggir Mas biar aku aja yang nyari." Kata Ranti setelah normalin detak jantungnya.

"Kamu gugup ya? Kayak gak biasa aja liatnya." Kata Seungwoo sambil meluk Ranti dari belakang.

"Mas lepas ih." Kata Ranti makin gugup.

"Gak mau."

"Aku mau nyari kaos Mas loh."

"Kan bisa sambil Mas peluk."

Ranti ngehela nafas pelan, maunya sih pelan tapi tiba-tiba nafas Ranti malah memburu.

Nafas Seungwoo bener-bener terasa dilehernya, Ranti ngerasa kegelian.

Ranti cepet-cepet nyari baju yang mau Seungwoo pake.

"Ini Mas kaosnya." Ranti langsung balik badan dan lari ketempat tidur.

Ranti beresin buku-buku beserta laptopnya terus mulai tidur dan nutup seluruh badannya pake selimut.

Seungwoo terkekeh geli liat sikap Ranti barusan, masih malu-malu aja padahal udah sering liat.

Setelah make kaosnya, Seungwoo langsung nyusul Ranti di tempat tidur, dia masuk kedalam selimut dan meluk Ranti dari belakang.

"Dek tadi kan Mas mau ngomong selesai mandi." Kata Seungwoo sambil nyium rambut Ranti.

"Ngomong apa..." Nada suara Ranti pun gak kedengeran kayak pertanyaan sangking gugupnya.

"Mas ada kerjaan diluar kota." Kata Seungwoo setelah menghela nafasnya cukup panjang.

Ranti yang denger itu langsung narik selimutnya nampakin kepalanya dan balik ke arah Seungwoo.

Seungwoo pun benerin posisinya, lengannya ia taruh di bawah kepala Ranti dan mereka pun tiduran saling berhadapan.

"Berapa lama?" Tanya Ranti.

"Sekitar 3 sampe 5 hari gitu." Jawab Seungwoo.

"Kok lama?"

"Gak tau dek, Mas ikutin arahan atasan aja."

"Nanti yang bantu aku jaga anak-anak siapa?"

"Makanya itu, Mas bingung. Mas khawatir kamu kerepotan harus ngurus ini itu sendirian." Kata Seungwoo.

"Memang harus Mas yang pergi banget nih? Gak ada gitu rekan sesama editor Mas yang lain?" Tanya Ranti.

"Mas juga gak tau dek, tapi kata atasan Mas si penulis itu mau Mas yang edit bukunya." Jawab Seungwoo.

"Yaudah gapapa kalo Mas emang mau pergi, kapan berangkatnya?" Tanya Ranti akhirnya.

Ranti pun tau kalor ia tuh gak boleh egois, suaminya kan kerja juga buat dirinya dan anak-anaknya.

"Lusa. Kamu gapapa Mas tinggal sendiri?"

"Sendiri apanya sih Mas, orang ada anak-anak juga." Jawab Ranti sambil terkekeh.

"Ya kan kamu sibuk, yakin gapapa?"

"Gapapa Mas, lagian sibuknya aku tuh apa coba, paling nanti nganterin Pyo-Esa sekolah terus lanjut bimbingan ke kampus, bentar doang palingan, masih bisa kok jemput anak-anak." Jelas Ranti sambil mainin jari-jarinya di dada bidang suaminya, buat pola abstrak.

Seungwoo megang jari Ranti yang main di dadanya.

"Jangan goda Mas kalo kamu masih mau bisa jalan besok." Kata Seungwoo sambil liatin Ranti intens.

Ranti bales tatapan mata Seungwoo.

"Kalo pelan-pelan apa aku masih tetep gak bisa jalan besok?" Tanya Ranti.

"Dek..."

"Mas mau?"

"Mau apa hm?"

Ranti deketin bibirnya ke bibir Seungwoo.

"Will you making love with me tonight?"

Setelah ngucapin kalimat itu Ranti kecup bibir Seungwoo.

"Kamu bercanda kan? Bercanda kamu tuh jelek tau dek." Tanya Seungwoo gak percaya.

"Ngapain aku bercanda coba? Aku cuman gak mau berdosa karena gak ngasih hak suami selama kita nikah." Jawab Ranti.

"Kan Mas nunggu kamu siap."

Ranti anggukin kepalanya.

"Sekarang aku udah siap Mas."

Seungwoo langsung lumat bibir Ranti, Seungwoo udah bener-bener tergoda waktu Ranti mainin jari di dadanya.

"Mas cinta kamu dek." Kata Seungwoo lalu ngelanjutin kegiatannya.

Seungwoo nyiumin leher jenjang Ranti, Seungwoo buat tanda keunguan di sekitar leher Ranti.

Ranti gak bisa jawab kata-kata cinta Seungwoo, mulutnya bener-bener kaku cuman buat jawab 'aku juga'


























































TBC...
[Apr 18, 2020]

Continue Reading

You'll Also Like

31.6K 1.9K 23
[COMPLETED] Jeonghan juga ikut berdiri di belakang Eun Ha. "Kita kedokter" ajak Jeonghan "Buat apa kak? Biar tau kalau aku hamil apa engga?" Mau t...
50.7K 4.5K 13
[COMPLETED] Pertemuan antara si bilioner muda dengan pemilik cafe hits gyeonggi-do. Penasaran? Selamat membaca^^ Tolong berikan banyak cinta untuk c...
1M 84.6K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
1.4M 81.3K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...