em hai !
•
•
Jimin tersadar dari pengsannya. Dia mendapati dirinya diikat di sebuah kerusi dengan sangat ketat hingga dia tidak bisa bernafas dengan benar.
Mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Matanya mengerjap pelan. Dia dimana? apa yang berlaku? mengapa dia diikat?
Jimin mencuba untuk melepaskan diri nya. Berkali kali meronta tetapi hasilnya nihil. Jimin mengeluh.
"apa aku sudah buta? gelap sekali sih di sini."
Iya. sudahlah gelap gelita, diikat pula tu. kasihan Jimin.
"ini mesti angkara Shin shialan itu."
Tiba tiba sebuah television yang berada tidak jauh dari kedudukan Jimin menyala. Jimin sedikit menyipitkan matanya untuk melihat apa yang disiarkan.
Membulatkan matanya kaget ketika ia melihat bahawa si Shin Jaeyeon itu berada di ruangan psycho di dorm mereka.
Dan yang lebih parahnya, ahli bangtan nya berada di sana juga! Oh ini tidak bagus pikir Jimin.
"Bagaimana?- mengapa mereka ke ruangan itu? bagaimana mereka menjumpai ruangan- argh sialan kau Shin!"
Jimin kembali meronta untuk melepaskan dirinya tetapi tetap nihil sehingga-
"apa oppa perlukan bantuan kami?"
•••
"Hyung, apa kau merasakan hawa berbeda di sini ya?"
Jungkook sedikit menarik ujung hoodie Taehyung, membuat sang empunya hoodie meliriknya sebentar lalu menggedikkan bahunya.
"aku juga ga tau Kookie, tapi ya aku juga rasa begitu."
"apa kalian su- WAH SIAPA DI BELAKANG MU HOSEOK?!" Seokjin baru saja mau memanggil ahli lainnya tapi seterusnya terkejut kerana mendapati ada orang asing di belakang Hoseok.
Sontak semua melihat ke arah Hoseok.
"WAH SIAPA SIAPA?!" Hoseok melompat kaget lalu berlari ke belakang Yoongi.
Mereka semua mengundurkan diri masing masing hingga mereka menabrak dinding. Mereka berdiri rapat rapat membuat Yoongi rimas.
Yoongi berdiri di hadapan ahli lainnya dan menatap sosok asing di hadapannya ini dengan tatapan curiga.
"Kau siapa?"
Sosok laki laki asing itu menyunggingkan senyumnya membuat Yoongi sedikit heran.
"Memang apa yang lawak? aku tanya kau siapa." Yoongi geram kerana sosok asing itu tetap tidak mau menjawab.
"berani sungguh ya masuk ke ruangan ku?"
Mereka terkejut dan menggigil. "Loh- aku tanya kau siapa, atau nama mu memang berani sungguh masuk ke ruangan ku ya? mau panggil apa?" Yoongi coba melawak ya anak anak :)
Ahli lain sedikit terkekeh. Tapi lain halnya dengan sosok asing itu. Raut wajahnya yang berkerut tanda marah.
"Aku Shin Jaeyeon."
Jawaban yang sedari tadi mereka tunggu membuat mereka terdiam beberapa saat. Mencerna nama yang seperti baru didengari beberapa jam lepas.
"Oh- oh! Shin Jaeyeon! pemilik buku death no-"
"shhhh! diam bodoh!" Namjoon membekap mulut Taehyung.
"Jadi kalian sudah temui buku death note ku ya? Hahaha."
Oke- ucapan si Shin ini sedikit menakutkan.
"apa maumu dengan Jimin? mengapa kau mahu dia mati? setahu ku Jimin tidak ada masalah apa pun dengan mu." Ucap Yoongi final sambil menaikkan alis sebelah.
"Jadinya kalian tidak tahu ya apa yang terjadi di alam koma nya?"
"dasar bodoh! sudah tentu tidak. kau hantu ya bisa ketahui apa yang Jimin alami?" Oh Yoongi ku sayang, kurasa kau salah bicara sama Shin ini hm.
Jaeyeon tertawa keras membuat mereka mengernyit.
"Aku memang hantu dan Jimin memasuki ke alam ku ketika koma nya. Kurasa kalian yang bodoh ini."
deg!
"a-apa?"
"Jadi Namjoon, oh ya yang mana satu ya Namjoon?"
Ucapan yang terlontar dari bibir merekah milik Jaeyeon sontak membuat mereka membulatkan mata.
"i-ianya benar? b-bukan candaan?" Namjoon ucap terbata bata.
"oh kau ya? sedia untuk bertemu si Park itu?"
Namjoon menggeleng. Ahli lainnya menggerumuni Namjoon- atau kata lainnya mau melindungi Namjoon ketika Jaeyeon melangkah sedikit ke hadapan.
"Pergi sana pria sialan!" Jerit Jungkook kepada Jaeyeon kerana Jaeyeon yang sedari tadi terus melangkah ke depan dengan pelan.
Jaeyeon menatap mereka malas. Baiklah- Jaeyeon terpaksa melakukan cara lain.
"Ck. Kalian membuang waktu ku saja."
Jaeyeon berdecak malas. Lalu dengan hanya satu petikkan jari nya, ahli lain yang sedang melindungi Namjoon tiba tiba terseret ke tepi.
"y-yah! mengapa kita ke tepi?!"
"Namjoon!"
"pegang Namjoon!"
Member lainnya panik ketika Namjoon diheret ke hadapan Jaeyeon. Namjoon sepertinya sudah sangat kaku untuk bergerak.
"Namjoon akan ikut aku hahaha. Ucap selamat tinggal pada Namjoon kalian."
Mereka panik. Mereka masih lagi tidak boleh bergerak akibat sihir Jaeyeon.
"chaw!"
Dan- Jaeyeon menghilang begitu saja bersama Namjoon. Ohoh mereka sudah bisa bergerak cuma nya iya la ga ada Namjoon.
"Kita harus apa sekarang?" Tanya Jungkook seperti putus asa.
Tiba tiba otak kecil Hoseok dapat memikir sesuatu yang pikirnya mungkin berguna.
"kurasa.."
Member lain melihat ke arah Hoseok yang tampak berfikir. Mereka menunggu ucapan Hoseok selepasnya.
"mesti ada buku atau apa apa yang boleh kita lakukan untuk ikuti Namjoon ke alam lain yang disebut Jaeyeon tadi."
Mereka terdiam sesaat lalu mengangguk mengiyakan.
"Waw Hoseok, pertama kalinya kau berfikir waras."
•••
"Rijiin?! Hyuna?!"
Iya- Jimin terkejut, sangat. Bukannya Rijiin dan Hyuna telah kembali ke alam roh sebenar tetapi mengapa mereka bisa berada di sini?
"oppa! apa terjadi padamu?"
"iya. kami kira oppa telah mengalahkan Jaeyeon dan pulang ke alam normal oppa."
Jimin masih diam berkutik. Wohoho Jimin tidak bisa berfikir dengan jernih sekarang ini.
"kenapa kalian bisa berada di sini? bukankah-"
"kami ingin menjenguk oppa jika oppa sudah pergi tetapi toh- dikurung di ruang pribadi Jaeyeon pula." Rijiin berkata sambil matanya mencari cari sosok Shin itu.
"apa Jaeyeon ada mengatakan apa apa sebelum ia pergi? sepertinya aku tidak dapat merasakan hawa Shin itu disini." Hyuna bertanya sambil mencuba membuka ikatan pada tubuh Jimin.
"tidak- Oh ada! dia ke ruangan psycho nya dan ada bangtan di sana."
"mwo?!"
Dengan cepat Rijiin dan Hyuna melepas ikatan tali pada Jimin sebelum Jaeyeon muncul.
"y-yah! mengapa kalian kalut sekali sih?" Tanya Jimin ketika dengan tiba tiba Rijiin dan Hyuna bergegas membuka ikatan padanya.
"oppa bilang jika Jaeyeon ke sana bukan? dia akan kembali ke sini dengan membawa salah satu teman mu-" Hyuna menarik nafas nya dan meneruskan ucapannya.
"-dan saat dia kembali semula ke sini, kau akan dia bunuh dan teman mu yang dia bawa akan menjadi sepertimu saat ini."
Jimin membulatkan matanya kaget. "a-apa? tidak tidak sebentar."
Ucapan yang terlontar dari mulut Jimin sukses membuat dua yeoja tadi menghentikan aksi membuka ikatan tadi.
"apa dia oppa? kita harus lekas ini." Ucap Rijiin sedikit tergesa gesa.
"Apa aku harus menunggu di sini dan melihat siapa temanku yang dia bawa?"
Ctak!
"aww"
Jimin mendapat jitakan keras oleh Hyuna- rupanya Hyuna masih bersifat dingin ya sama Jimin.
"apa apaan?! kau mau mati ya?"
Jimin menggeleng. "tidak kok! sabarlah. aku ada rencana. apa kata kalian menyorok dan memerhatikan ku saja, gimana?"
Rijiin dan Hyuna tampak berfikir. Hyuna hanya menggedikkan bahunya malas.
"baiklah, jika ada sesuatu terjadi akan kami-" ucapan Rijiin terpotong ketika-
"oh ada tamu lagi ya nampaknya."
tbc.
hai hai hai! maaf ya lambat up nya. aku ada masalah dan wattpad juga bermasalah hshshs. teruskan vote dan takecare! ❤️
special tags;