Gadis Misterius (PROSES REVIS...

By Ishikawa_Azari

3.1K 266 49

Kematian adalah akhir. Jika kematian telah menyapa, maka berakhirlah kehidupan. Namun, beberapa dari mereka y... More

Akhir
Sirna
Dia yang sekarang telah tiada
Arwah
villa
ditaksir Kuntilanak
Teror penelepon jam 00.00
Mimpi
Murid Baru
Patung
Misteri kematian murid kelas sebelah
Ganjil
Misi B
Hukuman
Rumah Bekas Pembantaian
Robot Tikus
Rumah No 13
Siapa gadis itu?
Keluarga Palsu
Ada Lili di belakangmu!
Kuntilanak Bertindak, Cinta Ditolak
Hari Terburuk
Kuntilanak Menangis
Bumi Perkemahan
Rencana Dimulai
Naura Bukanlah Manusia
Sharla
Flashback Aliando
Flashback Gian
Zombie?
Buku Naura
Mencari Adik Naura
Teror
Lala Syaharanny
Semua demi teman
Semua telah berakhir
Penyesalan yang Telah Terpenuhi

Truck Tak Bersopir

49 3 0
By Ishikawa_Azari

Beberapa hari kemudian

Di malam minggu itu, suasana hati Andi sedang bahagia. Ia merasa tak sabar lagi untuk menjumpai seseorang di tempat perjanjian dirinya dengan orang itu. Berpakaian rapi, memastikan rambutnya telah rapi dan tentunya tubuhnya telah terasa wangi. Entah berapa banyak parfum yang ia pakai.

"Lo mau ke mana, An?" tanya Nandra saat melihat penampilan Andi yang begitu rapi.

"Gue mau jumpaan sama Tasya lah. Siapa lagi? Gak seperti kalian kaum jomlo yang ketika malam minggu, menetap di rumah. Nasib-nasib," ejek Andi.

"Emang kau gak jomlo?" tanya Angel.

"Cowok setampan ini jomlo? Apa kata dunia?" tanya Andi sambil terus menyisir rambutnya yang sudah rapi itu.

"Mimpi!" kata Angel setengah berteriak.

"Iya-iya. Dia ganteng di antara para zombie," sambung Aliando tanpa mengalihkan pandangannya dari layar televisi yang sedang menyala.

"Hahah ... benar banget itu, Al." Angel tertawa pecah. Sementara Andi hanya membungkam kesal sembari pergi. "Hati-hati di jalan zombie tampan. Awas, calon istri kau nanti cemburu lo. Ntar, jadi berantakan deh kisah romansa kalian," ledek Angel. Tawanya semakin pecah.

"Lihat aja lo kalau gue udah pulang!" ancam Andi tatkala ia sudah berada di luar. Ia menggerutu saat hendak masuk ke mobil.

"Mobilnya lagi rusak!" seru Nandra seakan ia tahu kendaraan apa yang hendak Andi gunakan.

Andi mendengar seruan Nandra pun tidak percaya. Ia berpikir seolah Nandra sedang berusaha menipunya agar ia pergi menggunakan kendaraan umum. Mengeluarkan uangnya yang pas-pasan itu.

"Masa ia sih mobil ini lagi rusak? Kalau pun rusak, kenapa mereka gak membawanya ke bengkel?" tanya bertubi-tubi Andi. Ia pun mencoba menghidupkan mobil tersebut.

Satu sampai dua kali mencoba, mobil itu tidak mau hidup. Namun, Andi masih tetap berusaha. Ia pun mencobanya sekali lagi dengan diiringi doa di awal pencobaannya yang ketiga kalinya itu.

Andi tersenyum penuh kemenangan tatkala mobil itu berhasil dinyalakan. Suara mobil tersebut terdengar hingga ke tempat Nandra, Aliando dan Angel berada. Mereka hanya membisu. Membiarkan si keras kepala itu melakukan apa yang ia mau. Alhasil, nantinya juga Andi pasti akan menyadarinya sendiri setelah sesuatu terjadi padanya.

"Mereka bohong sama gue, tapi gue ini pintar dan gak bisa dibohongi begini," gumam Andi. Ia pun melajukan mobil pribadi tersebut.

Setengah perjalanan ia lalui. Awalnya semua berjalan baik-baik saja. Namun, setelah itu Andi merasa panik tatkala mengetahui kendaraan yang sedang ia kemudi sedang tidak baik-baik saja. Andi tak tahu apa yang sedang terjadi pada mobil tersebut hingga ia ingat akan ucapan Nandra.

Lantas, kepanikan Andi menggunung saat itu juga hingga akhirnya mobil tersebut mati dan berhenti.

Sepi. Jalanan itu sangat sepi dan hawanya begitu mencekam. Sudah banyak korban jiwa akibat kecelakaan yang terjadi di jalanan yang cukup angker itu.

"Ini mobil kok pakek mogok segala sih?" kesal Andi. Ia keluar dari mobil untuk memeriksa keadaan mesin mobil tersebut.

Memeriksa apa yang sedang terjadi pada mobil tersebut meskipun ia tidak tahu apa-apa tentang mesin. Pikirnya, mungkin, hanya dengan melihat-lihat mobil itu bisa bagus dengan sendirinya.

"Apanya yang rusak, ya?" tanya Andi. Semilir angin malam yang mencekam itu membuat Andi berdigik ngeri. Hanya cahaya mobilnya yang menerangi jalanan sepi nan gelap itu.

Sangking dinginnya, Andi pun kembali masuk ke mobil dan memilih tuk menunggu seseorang yang lewat. Ia berharap agar ada seseorang yang membantunya.

Pukul sepuluh malam. Namun, tiada satu pun orang yang melintasi jalanan itu hingga membuat Andi merasa muak. Ingin rasanya ia mendorong mobil itu ke bagasi. Namun, ia malas dan juga takut. Bagaimana tidak? Sendiri di tempat sepi yang telah memakan banyak korban jiwa. Mungkin saja makhluk tak kasat mata menerkamnya saat itu juga.

"Ada cahaya!" seru Andi senang ketika ia melihat cahaya lampu kendaraan roda empat. Sontak, Andi pun lansung segera keluar dari mobil.

Andi berseru memanggil truk yang semakin mendekat itu sambil melambai-lambaikan kedua tangannya ke atas. Ia melompat-lombat kecil hingga akhirnya truk itu berhenti beberapa meter dari Andi. Lantas, Andi pun langsung mengetuk-ketuk kaca jendela truk itu.

Kaca jendela truk itu terbuka secara perlahan. Namun, tiada suara terdengar dari sopir truk itu hingga akhirnya kaca jendela itu terbuka secara utuh.

"Aaaaa ...! Hantu!" jerit Andi tatkala ia tidak melihat sopir di dalam truk tersebut. Ia pun langsung  menjongkok sambil menunduk. Kedua tangannya ia letakkan di kepalanya.

"Woy! Kau kenapa?!" tanya seseorang.

"Aaaa ...! Pergi lo hantu brengsek!" jerit Andi lagi. Ia beringsut berdiri sambil mengayun-ayunkan kedua tangannya sambil memalingkan kedua matanya ke samping. Andi tidak ingin melihat rupa hantu yang berbicara kepadanya itu. Ia juga tidak perduli hantu apa itu. Yang terpenting bagi Andi adalah berharap siapa pun itu agar cepat-cepat pergi dan menghilang. Membiarkan Andi sendiri di jalanan angker itu.

"Woy, ini aku Angel. A-n-g-e-l!" seru Angel sambil mengeja namanya sendiri. Kesal.

"Angel?" Tingkah Andi mulai tenang. Kemudian, ia memberanikan diri untuk melihat ke depan. Perlahan, tetapi pasti. "Mobil truknya hilang!" jerit Andi. Ia terkejut saat melihat tiada lagi truk tak bersopir itu. Ia memang melihat Angel. Namun, keberadaan Angel ia acuhkan.

"Truk apaan? Di sini mana ada truk atau semacamnya. Hanya kau aja yang dari tadi kuperhatikan jerit-jerit sendiri kayak orang gila," ketus Angel sambil berkacak pinggang kesal.

"Masa sih? Udah jelas-jelas tadi ada truk berhenti di sini." Andi memastikan ucapannya itu benar-benar nyata. Bukan hanya sebatas ekspetasi.

"Udah-udah. Jangan ngehalu di sini. Bay the way, kau ngapain di sini sendirian? Bukannya kau mau jumpaan sama Tasya? Oh ... atau jangan-jangan mobilnya rusak, ya?" Angel tersenyum kecil. Namun, hati kecilnya tertawa pecah karena Andi mendapatkan imbas akibat dari kekeras kepalaannya.

"Eh, enggak kok. Gue-gue hanya berhenti sebentar. Tadi-tadi itu ada barang gue yang jatuh. Jadi, gue berhenti untuk mengambilnya. Lah elo, ngapain lo ada di sini?" tanya balik Andi.

"Aku mau ngawasi Tasya."

"Untuk apa?"

"Huh." Angel memutar kedua bola matanya. "Hey, lo pasti tau, 'kan kalau belakangan ini si Naura sama si Tasya itu deket banget?"

"Tau. Lalu, apa masalahnya?"

"Cih, dasar manusia bodoh," gumam Angel. Netranya menatap ke arah yang lain. "Oke. Sekarang ke intinya aja. Naura itu sudah terbukti bukan manusia. Jadi, tugasku mengawasi Tasya ialah bertujuan untuk memastikan bahwa gadis berkaca mata itu baik-baik aja. Bisa saja tujuan si Naura yang tiba-tiba mau bergaul sama si Tasya bertujuan untuk membunuhnya. Lalu, dia akan menyuci otak orang-orang yang mengenal Tasya itu berpikiran kalau kematian Tasya dikarenakan sebuah kecelakaan, sebuah penyakit, atau apa pun itu. Hantu licik itu bisa saja melakukan apa pun demi kesenangannya sendiri," jelas Angel panjang lebar.

"Zzzzz ...." Bukannya mendengar penjelasan Angel, justru Andi malah tertidur.

"Woy, bangun!" jerit Angel ke telinga Andi. Sontak, Andi pun langsung bangun seketika. "Aku sudah capek-capek menjelaskan, eh ... kaunya malah tidur. Udah jam berapa ini? Kau gak jadi jumpaan sama si Tasya?" tanya Angel kesal.

"Oh iya, gue lupa soal itu. Mati!" panik Andi.

"Yaudah, langsung pergi sono."

"Eee ... lo aja yang duluan."

"Kenapa? Aku ini hantu. Jadi, aku bisa ke sana dalam waktu beberapa detik," jelas Angel.

"Iya, tapi gue masih ada urusan di sini."

Angel tersenyum kecil sambil menyipitkan kedua matanya. "Sudah kuduga. Mobilnya rusak, 'kan?"

"Enggak kok. Em ... sebaiknya lo cepat pergi sebelum dia datang. Ntar, gue disangka gila ngomong sendiri."

"Siapa yang lo tunggu?" tanya Angel sambil menatap kuntilanak yang ada di villa itu. Entah sejak kapan kuntilanak itu ada di belakang Andi.

"Adalah. Yaudah, lo pergi aja sono."

"Baiklah. Semoga bahagia menjalani malam romansa-nya bersama kuntilanak itu." Angel langsung pergi dengan cara menghilang. Sebelum ia pergi, sebingkai senyuman ia bingkaikan di wajahnya itu.

"Apa? Kuntilanak? Apa jangan-jangan ...." Perlahan, Andi menoleh ke belakang.

Continue Reading

You'll Also Like

30.9M 1.8M 67
DIJADIKAN SERIES DI APLIKASI VIDIO ! My Nerd Girl Season 3 SUDAH TAYANG di VIDIO! https://www.vidio.com/watch/7553656-ep-01-namaku-rea *** Rea men...
17.3K 1K 16
Di tengah kontroversi tentang laki-laki yang memiliki rahim, seorang pemuda terkejut saat hasil tes medisnya menunjukkan kondisi langka tersebut. Sem...
7K 636 44
This story is purely self-conceived. plagiarism is prohibited, it is better to work with your own thoughts better ⚠ DESKRIPSI QUEEN'S MAFIA GANGSTER...