find it | markhyuck

By fullsunprince

107K 8.1K 915

Sebuah buku yang berisikan beberapa kisah ataupun cerita perjalanan cinta Mark & Haechan. Neo Culture Thebros... More

Kau & Toko Bunga
180도 (180 Degree)
Simon Says (Part 1)
Simon Says (End)
balasan.
-Hope (1)-
-Hope (2)-
-Hope (Mungkin End)-
Sakit
Brother
Delivery Food🔞
Stripper🔞
Roda Rasa
Only friend but love
Misunderstand (1)
Misunderstand (2)
Misunderstand (3) END
Teacher🔞
Chit-Chat
Tanggung Jawab Chit-Chat
Seminggu Bersamamu
Where's My Mom?
Where's My Mom? (2)
Where's My Mom? (Last)
Sad Short story
Pernikahan
Aku membencinya!
Hobi

『 reason 』

3.3K 341 5
By fullsunprince

⚘ by toxicgurl_

⚘ fluff, lowercase, lil angst

⚘ ft. nomin and baby jisung

⚘ remake

⚘ happy reading!

•°•°•

mark menatap sekelilingnya. dirinya tersenyum senang, meskipun tubuhnya lelah. perjalanan pesawatnya dari kanada menuju seoul cukup menguras tenagnya. meskipun hanya duduk saja, sama saja itu cukup lelah. mark menoleh kekanan dan ke kiri untuk mencari seseorang.

"mark!" pandangan mark tertuju pada seorang pria yang melambaikan tangan kanannya kearah dirinya, sementara tangan kirinya menuntun seseorang yang—tunggu, jaemin?

mark mengerutkan dahinya saat melihat perut buncit milik jaemin.

"hey bro! long time no see" jeno—pria yang tadi memanggilnya—memeluk mark singkat dan menepuk bahunya pelan. disebelahnya jaemin tengah menatap sinis kearahnya sambil mengelus peru buncitnya.

mark menatap jaemin lalu jeno bergantian sambil menaikkan satu alisnya, dia membutuhkan penjelasan. rupanya selama sembilan tahun dia tertinggal banyak hal.

"ah itu, aku dan jaemin sudah menikah satu tahun yang lalu, dan dia hamil, janin kami berusia tujuh bulan. dan jaemin sayang, jangan menatap mark seperti itu, okey? lebih baik kau menatap ku saja." ucap jeno saat dirinya melihat jaemin tengah menatap sinis terus menerus arah mark, dia jadi tidak enak.

•°•°•

saat di mobil, jaemin terus saja menyanyi saat radio yang ada di mobil jeno memutarkan lagu. sementara jeno fokus kearah jalan. dan mark tengah memikirkan banyak hal.

jeno dan jaemin menikah? bukankah dulu jeno dan renjun berpacaran dan dijuluki sebagai pasangan ter-sweet? sedangkan jaemin dan jeno merupakan rival, jaemin ingin merebut renjun dari jeno, tapi mengapa dia malah menikah dengan rival-nya sendiri? hah... takdir tidak bisa ada yang menebak.

mark juga memikirkan tentang sosok yang sembilan tahun terakhir ini berputar di kepala nya. sosok yang selalu membuatnya uring-uringan. sosok yang membuatnya sempat di kucilkan dari keluarga nya sendiri karena melakukan kesalahan. sosok yang membuatnya berada di seoul sekarang ini. sosok itu adalah haechan, mantan kekasihnya.

apakah dia sudah melupakannya? apakah dia sudah bahagia? bagaimana dengan kandungannya? apakah janin itu selamat? atau malah tidak? apakah dia sudah menikah dengan lelaki lain?

"mark? mark! yak mark lee! kau dengar tidak yang ku bicarakan? huh, aku seperti berbicara kepada patung tahu tidak?" karna keasyikan melamun, mark jadi tidak mendengarkan ucapan jaemin barusan.

"eum, maaf jaemin, bisa kau ulang lagi apa yang kau bicarakan?" ucap mark tidak enak karna sejak dibandara tadi jaemin melihatnya dengan pandangan tidak suka atau mungkin sejak sembilan tahun yang lalu? saat dia membuat masalah dan meninggalkannya seperti sampah begitu saja?

"aku akan memberimu kesempatan terakhir untuk mendekati sahabatku—tidak jangan senang dulu! bukan berarti aku sudah memaafkn mu!" potong jaemin saat melihat mark yang tersenyum lebar. sekarang posisinya jaemin tengah menoleh menghadap mark.

"kau tahu? sejak kau membuatnya hamil dan meninggalkannya begitu saja tanpa kabar apapun itu membuatnya terpuruk. dia bahkan menolak ajakan menikah dari lucas," jaemin menjeda ucapannya untuk melihat reaksi mark. mark terlihat santai walau matanya menunjukan penyesalan dan amarah.

"haechan sempat stres, beruntung janin yang di kandung nya dapat bertahan dan lahir melalui operasi. jika aku tahu kau membuat haechan ku terluka bahkan sampai menangis sedih lagi, aku akan memotong penismu dan ku berikan kepada jay." ucap jaemin dengan tenang. mark langsung menutupi selangkangan nya yang terasa ngilu. diberikan kepada jay? oh ayolah, lewat didepan anjing itu saja mark harus berlari, dia tak rela jika masa depannya sampai dimakan anjing sialan itu. jay anjing peliharaan jaemin ngomong-ngomong.

"jaemin sudah menyiapkan kamar tamu untukmu, kamar itu biasanya ku gunakan jika haechan sedang menginap dirumahku karna jaemin pasti ingin tidur dengan haechan. jadi mark, kau harus berhasil memenangkan hati haechan lagi. aku selalu menjadi budak di rumah sendiri."

"yak! dasar tidak ikhlas!" jaemin menatap nyalang ke arah jeno yang masih fokus kepada jalan.

"bukan itu maksudku love, kau selalu menyuruhku sesukamu."

"kau juga selalu meniduri ku sesukamu." jawab jaemin cuek sambil meniup kukunya yang baru saja di rias— sedang mengidam katanya. jeno memerah mendengarnya, seriously? dia sedang bersama sahabatnya dan istri tercintanya membahas hal intim didepan sahabat nya, jika saja tidak ada mark maka sudah sedari tadi jeno menyerang jaemin.

"eum jen, can you help me for fix my problem?"

•°•°•

haechan menikmati semilir angin yang menerpa kulit nya dan meniup helaian dark grey miliknya. dia memejamkan matanya dan meregangkan badannya yang terduduk di bangku taman. tadi jaemin menelfonnya untuk menemuinya di sungai han. matanya terbuka dan menyesap hot chocolate yang dibelinya tadi sambil untuk jaemin.

"hei." seseorang menepuk bahunya dari belakang, haechan mematung mendengar suara itu. dia ingat suara ini, meskipun sembilan tahun dia terakhir mendengar suara itu dan tidak pernah mendengarnya lagi setelahnya. haechan tidak sedang bermimpi kan?

"apa kabar?" orang itu duduk di bangku sebelah haechan yang masih kosong. ya tuhan, haechan ingin menghilang rasanya. di sampingnya terdapat orang yang telah mencuri hatinya dan menginjaknya hingga hancur berkeping-keping.

"m-mark?" mark tersenyum saat haechan masih ingat dengan namanya.

"iya chan? ada apa?"

haechan tidak membalas ucapannya. dia hanya diam mematung, mulutnya menganga tidak percaya, dan matanya melebar. benarkah di depan nya ini mark? mark lee? pacar—ah tidak—mantan pacarnya? orang yang menghilang setelah menghamilinya?

"hey chan, are you okey?" tanya mark gelisah saat mendapati haechan mentapnya dengan pandangan yang tak bisa terbaca. haechan memalingkan mukanya untuk menatap depan agar tidak menatap mata yang tajam dan lembut di waktu yang bersamaan, mata yang selalu membuatnya jatuh cinta dan sakit hati di waktu yang bersamaan. mark masih menatapnya.

"how?" akhirnya haechan memberanikan diri bertanya kepadanya.

"eum sorry, what do you mean?" tanya mark memastikan.

"how can you at here? where jaemin?" mark menundukkan kepalanya dan menggaruk tengkunya yang tidak gatal.

"itu, sebenarnya aku yang mengajakmu bertemu di taman ini dan aku juga ingin bertemu dengan... anak kita, can i?" tanya mark dan haechan balik menatapnya dengan pandangan terkejut.

"apakah jeno dan jaemin sudah menceritakan mu semuanya?"

"ya, mereka sudah menceritakan semuanya."

"bagus, lalu untuk apa mengajak ku bertemu?"

mark berdiri lalu berlutut dihadapan haechan lalu menggenggam tangan kanannya dan menatap tepat di mata haechan. namun haechan memalingkan wajahnya.

"maafkan aku atas kejadian sembilan tahun yang—"

"mommy!" teriakan anak kecil itu sontak membuat mark dan haechan menoleh ke arahnya. seorang anak kecil dengan rambut hitam legam sedang berlari kecil ke arahnya, lebih tepatnya kearah haechan dan berdiri disampingnya. astaga mark seperti menatap dirinya saat masih kecil.

"ah, jisung sudah bermainnya?" jisung menganggukan kepalanya dan menatap seorang pria yang berlutut dihadapan mommy-nya itu.

"mommy, siapa paman itu?" mark tersadar dari lamunannya lantas berdiri dan menghadap ke arah jisung.

"hai jisung." mark mengulurkan tangannya.

"perkenalkan aku mark." jisung menyambut uluran tangan mark, perasaan senang dan hangat menjalar di hati mereka berdua.

"hai paman, aku seo jisung." paman? seo jisung? hati mark bagai tertusuk seribu pisau.

"kau siapa mommy?" belum sempat mark menjawab, haechan menyelanya, "dia teman mommy sayang." jika tadi hatinya tertusuk seribu pisau, sekarang hati mark terasa seperti pisau yang ditarik dan meninggalkan luka yang menganga lalu di siram dengan air cuka.

"teman mommy? kenapa aku tidak pernah melihatnya mommy?"

"dia berada di luar negeri." jisung melepaskan genggaman tangannya dengan mark lalu menatap pria dihadapannya dengan mata berbinar.

"wah, jisung juga mau keluar negeri mommy!"

"benarkah? jisung mau ikut paman?" jisung menggelengkan kepalanya dan menjawab, "kita baru bertemu paman, meskipun kau teman mommy tetap saja aku tidak mau. kasihan mommy sendirian disini—eh tidak masih ada paman jeno dan bibi jaemin, tapi aku tidak ingin mengganggu mereka lagi." mark tersenyum mendengar jawaban jisung. wajah yang tampan sepertinya serta otaknya yang pintar seperti haechan, benar-benar perpaduan yang sempurna.

"jisung pintar sekali, ini paman beri hadiah buatlah beli es krim atau permen kapas." mark mengeluarkan sejumlah uang dengan nominal yang lumayan besar.

"tapi paman ini terlalu banyak jisung punya uang kok, jisung selalu menabung lagian jika terlalu banyak permen kapas dan es krim dapat membuat gigi sakit." astaga ternyata dia juga cerewet, mark gemas rasanya dia ingin menggendong dan memeluknya dengan erat.

"tidak apa-apa, ini ambil lah, tabung atau kau buat beli jajan." jisung menatap ke arah haechan yang sedari tadi hanya diam saja. "mommy bolehkah aku membeli jajan dengan uang paman mark?" haechan diam sebentar lalu menganggukkan kepalanya, well cara mark untuk mengusir anak kecil agar mereka berdua bisa berbicara sangatlah halus.

"jadi apa tujuan mu menemui ku? cepat katakan, aku belum memasak untuk malam nanti." ucap haechan dengan ketus.

"bisakah kau memberiku kesempatan kedua?" jawab mark to the point.

lalu suasana menjadi hening lagi. haechan terdiam, dia tidak tahu harus menerima atau menolak mark. sedangkan mark perasaannya sudah tidak karuan. bahkan saat jisung sudah kembali mereka masih saling diam.

haechan memegang tangan kiri jisung, karna tangan kanannya sibuk memakan eskrim. hati mark berdenyut sakit. apakah aku ditolak? batinnya.

"besok kunjungi ku di cafe biasanya pukul tujuh malam. aku akan memberikanmu jawaban, untuk saat ini aku masih memikirkannya."

"dadah paman! terimakasih untuk uangnya." lalu haechan dan jisung meninggalkan mark yang sedang berperang dengan pemikirannya.

apakah aku diberi kesempatan kedua?

•°•°•

haechan memasuki cafe tempat biasanya dia nongkrong saat masih muda dulu. dia sedikit bernostalgia, sudah lama sekali dia tidak berkunjung kemari. haechan mengambil tempat yang dekat dengan panggung. cafe itu memiliki panggung kecil biasanya saat malam apalagi malam minggu panggung itu di isi dengan berbagai macam pertunjukan musik. seorang pelayan datang dan mencatat pesanan haechan, dia kembali ke dapur untuk mengambil kan pesanan haechan. tak lama setelah itu dia kembali dengan sepiring strawberry cake, vanilla cookies yang dia bungkus untuk jisung dan vanilla milkshake. saat pelayan itu pergi lagi, haechan melihat jam yang melingkar di tangannya. pukul tujuh lebih 15 menit.

dimana mark? apakah dia mempermainkan haechan lagi? seharusnya dia tahu itu.

haechan memakan strawberry cake nya dengan setengah hati. harusnya dia tahu jika laki-laki itu hanya mempermainkan nya saja. harusnya dia tidak mendengarkan kata jeno dan jaemin. harus sekarang dia di rumah dan menonton acara di tv bersama jisung. saat haechan sedang berperang pikiran, tiba tiba lampu caffe mendadak mati dan lampu panggung menyorot seorang pria berawakan tegak tengah memegang gitar dan tersenyum. senyum yang sama seperti sembilan tahun yang lalu. senyum yang sama saat dia membutuhkan dukungan dari orang lain. pria itu mark. dia menatap ke arah haechan dan maju untuk meraih mic.

"perhatian, aku akan menyanyikan sebuah lagu. lagu ini kupersembahkan untuk seseorang yang berada di hatiku dari dulu hingga sekarang." mark mengatakan itu sambil menatap ke arah haechan. para pengunjung cafe bersorak dan bertepuk tangan. mark mulai memetik kan senar gitarnya. alunan musik mulai terdengar dan dia mulai bernyanyi.

there goes my heart beating
'cause you are the reason
i'm losing my sleep
please come back now

para pengunjung mulai diam dan menikmati pertunjukan mark.

there goes my mind racing
and you are the reason
that i'm still breathing
i'm hopeless now

haechan dan mark saling bertatapan, menyelami pikiran mereka masing masing. lalu mark berjalan ke arah haechan masih dengan bernyanyi.

i'd climb every mountain
and swim every ocean
just to be with you
and fix what i've broken
oh, 'cause i need you to see

mark menghentikan nyanyiannya dan menatap manik legam milik haechan. para pengunjung tampak terkejut dengan hal ini ada beberapa dari mereka yang merekamnya ada pula yang menatap mereka dengan gemas.

"why are you doing all this?" haechan bertanya kepada mark saat laki-laki itu herdiri tepat di hadapannya.

"that you are the reason, haechan."

tangis haechan langsung pecah begitu saja. mark meletakkan gitarnya di kursi yang kosong dan memeluk haechan dengan erat. para pengunjung cafe diam dan memerhatikan drama dadakan yang ada dihadapan mereka.

mark menenangkan haechan dengan cara mengelus puncak kepalanya dan membisukan kata-kata penenang. saat haechan sudah sedikit tenang mark berlutut dihadapannya dan mengeluarkan kotak beludru berwarna merah tua dan membukannya di hadapan haechan dan para pengunjung cafe.

"seo haechan, aku tahu aku bersalah kepadamu. aku tahu aku pria brengsek yang menghancurkan matahari secerah dirimu. tapi, boleh kah pria brengsek ini bersama mu? bersama mu ketika suka maupun duka, orang pertama yang kau lihat saat bangun di pagi hari, menjadi ayah dari anak-anak kita. will you marry me?"

haechan menangis lagi, tapi kali ini tangis bahagia. haechan mengangguk dan mengucapkan, "iya mark, aku mau menikahi pria brengsek yang sialnya aku sangat mencintainya ini." lalu para pengunjung cafe bersorak dengan sangat keras.

•°•°•

end

do you get the feel?

a/n: sambil dengerin lagunya calum scott - you are the reason. :)

Continue Reading

You'll Also Like

264K 36.4K 25
Sederhana saja. Hanya tentang kehidupan tiga bersaudara putra Pak Bratadikara yang akan membuatmu harus memutuskan antara dua pilihan, yakni mengingi...
548K 35.5K 35
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
115K 10.7K 23
[Update: Senin-Selasa] "I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian...
116K 12.4K 51
FREEN G!P/FUTA • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...