undeka.
pleasure molecule.
━━━ ⸙ ━━━
terpaut jarak beberapa meter, mereka bertemu pandang. di tengah keramaian festival, akaashi keiji terdiam dalam pengamatan.
dengan cepat, saraf pusat miliknya mengolah informasi. korteks pirimorfis menggali substansi. berusaha menemukan apa yang sedari tadi ia cari.
betul, gadis itu tidak terlihat begitu asing.
seolah alam berimprovisasi, desau angin merambat pada sang lelaki.
menghantarkan serta pesan sang gadis, senantiasa berharap dapat menjadi katalis bagi akaashi menyempurnakan hipotesis.
pemuda itu lantas terperangah.
begitu berhasil meraih impresi, semesta membawanya pada konstelasi memori.
ia ingat, gadis itu adalah [fullname]. gadis yang sempat menjadi obsesi pada kehidupan akaashi keiji.
sebagai seorang mahasiswa yang mengabdikan diri untuk menimba ilmu kimia murni, pemuda itu paham.
bersama endorfin, serotonin dan oksitosin, dopamin turut berkontribusi sebagai zat kimia yang dapat menimbulkan kebahagiaan di hati.
meskipun rutinitas hariannya cenderung statis, terdapat beberapa waktu di mana hormon dopamin dapat bekerja secara aktif.
seperti ketika ia berhasil melahap penuh satu porsi nanohana no karashiae kegemarannya.
maupun ketika tangan kuatnya berkali-kali melambungkan bola voli untuk dimainkan bersama rekan satu tim.
lalu, pada pertengahan tahun kedua di sekolah menengah atasnya, akaashi keiji, untuk pertama kali, merasakan gejolak aneh yang ia anggap sebagai buah dari kinerja dopamin.
degupan jantung dua kali lipat. pipi pancarkan merah yang begitu samar. pula, rasa candu untuk senantiasa memilikinya.
pada gadis bernama [fullname].
itu beberapa tahun silam. sebelum sakit hati menderanya.
dan rupanya, waktu tidak puas hanya untuk melapukkan berbagai benda organik. melainkan turut mengikis memori akibat transparansi eksistensi dari sang gadis.
maka, ketika pandangan itu bertemu lagi, entah sudah berapa lama waktu yang terlewati, akaashi keiji akhirnya mengalihkan atensi.
dopamin pada tubuhnya tidak bekerja seperti dulu lagi.
[]
hello, it's been a while!
ah, iya. karena aku hanya
mempelajari sains di sma saja,
maka, maafkan apabila ada ketidakakuratan informasi pada chapter ini!
dan semoga tidak terkesan over
atau lebay karena baru pertama kali saya mencoba menggabungkan
sastra dan sains di cerita ini :)