My Love Is On Fire

By mocca_sin

53 28 0

Daniella Caremoon, seorang gadis cantik dan ceria harus rela menerima kenyataan pahit ketika orang tuanya per... More

~Prolog~
~Bagian 1~
~Bagian 3~
~Bagian 4~
~Bagian 5~
~Bagian 6~
~Bagian 7~
[Just Info]

~Bagian 2~

7 4 0
By mocca_sin

     Sudah satu bulan sejak Daniella mendapat pekerjaan dan kini ia sedang berada di dapur restoran tempatnya bekerja. Restoran masih tutup, tetapi ia sengaja datang sebelum para pengunjung datang.

    Tanpa tersadar ia tersenyum mengingat hidupnya yang perlahan mulai membaik. Ia sekarang sudah menjadi koki utama di restoran itu. Ditambah ia sekarang memiliki sahabat yang baik dan selalu ada untuknya seperti Natasha. Hubungannya dengan Alfar pun kian penuh romansa. Kekasihnya yang dulunya hanya seorang supir pribadi, kini menjadi karyawan di perusahaan Asherton Group, perusahaan milik keluarga Asherton, salah satu keluarga triliuner di negara ini.
Hidupnya makin hari makin indah. Ia sangat bersyukur kepada Tuhan. Tuhan memang sudah memanggil orang tuanya untuk selamanya, namun Tuhan mengirimkan sosok Natasha yang baik serta sosok Alfar yang setia mendampinginya.

     "Hey! Jangan melamun terus."
Seseorang menepuk pundaknya dari belakang, terkesan mengejutkannya sehingga membuat kaget. Ia segera berbalik, menatap Natasha yang terkikik melihatnya terkejut akan ulahnya.

     "Kenapa memangnya kalau aku melamun? Mumpung belum ada pengunjung, lebih baik aku melamun, melamunkan masa depan aku dengan Alfar ku yang tampan." Mata Daniella berbinar ketika ia menyebut nama Alfar, membuat Natasha memutar bola matanya jengah.

     "Daripada kamu melamun, lebih baik kamu ke ruangan bos. Tadi bos panggil kamu."

Kening Daniella mengerut bingung. "Buat apa bos panggil aku?"

      Natasha mengedikkan bahunya.
"Aku juga tidak tahu. Mending kamu cepat ke sana sebelum bos marah"
Dengan segera, Daniella berlalu meninggalkan Natasha menuju ruangan bosnya.

****

     "Jadi, semua CEO dari perusahaan raksasa di negara ini akan ke sini, ?"

    Pria yang berusia sekitar 30-an yang ada di depannya itu mengangguk. "Ya. Mereka akan datang ke sini. Hmm... Ngomong-ngomong, menu yang kamu usulkan kemarin, sepertinya harus di buat nanti sebagai makanan pembuka. Saya sudah cicipi masakan kamu kemarin, dan rasanya sangat enak dan berbeda. Kita akan menjadikannya menu baru di restoran ini. Para pemimpin perusahaan itu nanti akan menjadi yang pertama mencicipi. Semoga mereka puas," ucap pria itu panjang lebar. Kemarin, Daniella memang mengusulkan menu baru yang berbeda yang tentunya buatan Daniella sendiri. Bos-nya menyetujuinya, membuatnya bahagia. Ia berharap semoga para pemimpin perusahaan itu menyukainya.

****

    Satu per satu orang berjas mahal mulai berdatangan di Cheeselicious Restaurant. Meja-meja di restoran itu sudah ditata sedemikian rupa dengan satu kursi di kepala meja dan 12 kursi yang berjejer serta berhadapan dengan 12 kursi lainnya, layaknya meja di ruang pertemuan.

     Semua kursi yang berjejer telah terisi dengan jajaran para CEO, tinggal kursi di kepala meja yang belum terisi.

     Tak lama kemudian, pintu restoran terbuka, menampilkan seorang pria berusia 27 tahun dengan kemeja biru tua dilapisi jas hitam berjalan ke arah kursi yang kosong, sembari mengedarkan pandangan dingin kepada semua  yang hadir. Ia kemudian duduk di kepala meja menandakan ia memiliki derajat yang tinggi dibandingkan CEO lainnya.

    "Maaf, saya terlambat. Kalau begitu, sebelum kita memulai rapat ini, sebaiknya kita pesan makanan dulu."
Ia menjentikkan jarinya dan seketika datanglah pelayan menghampiri mereka dengan seorang pria berusia 30 tahunan di samping pelayan tersebut.

    "Silahkan menunya, Tuan. Oh, ya... Sebelum tuan memilih, kami merekomendasikan salah satu menu terbaru kami, yaitu Triple Cheese Burger. Kalau Anda semua tertarik, kami akan menyajikannya, Anda juga bisa memilih menu lain. Saya hanya merekomendasikan, jika Anda tidak tertarik, itu hak Anda. Jadi bagaimana?"

    Para CEO tampak berpikir, sampai pria yang duduk di kepala meja angkat suara.

    "Sajikan saja menu baru itu sebagai makanan penutup. Makanan utamanya kami saja yang pilih."
Tampak semua yang hadir setuju dengan pendapat pria tersebut.

    "Baik, Mr. Erickson. Kalau begitu, saya pamit dulu. Semoga anda semua menyukai makanan di restoran kami."

    Pria yang dipanggil Mr. Erickson mengangguk. Kemudian pria yang tadi berbicara panjang lebar, berlalu meninggalkan para CEO yang mulai memesan makan kepada pelayan lalu memulai rapat mereka.

****

    Triple Cheese Burger akhirnya tiba di hadapan para CEO. Tampak mereka menelan ludah melihatnya. Bagaimana tidak, aroma keju bercampur daging panggang menguar di sana. Belum lagi penampilan Burger tersebut yang berbeda dari Burger pada umumnya. Jika Cheese Burger pada umumnya akan memakai keju lembaran, Burger di Cheeselicios Restaurant ini, daging panggang nya dicelupkan pada lelehan keju kemudian kejunya dibekukan entah dengan cara apa. Lalu, ketika dagingnya dibelah, akan tampak keju mozzarella yang meleleh di tengah daging tersebut. Ditambah dengan keju lembaran serta selada di atas dan bawah daging. So cheesy....

    Para CEO telah menyelesaikan rapatnya. Saatnya mereka menikmati hidangan penutup mereka. Mereka mulai mencicipi rasa dari menu baru restoran itu. Tidak jauh dari mereka, Mr. Kenan sebagai bos restoran merasa was-was menunggu respon orang-orang dari kalangan atas itu. Ia tersenyum kala melihat ekspresi puas di wajah semua orang yang ada meja meeting. Sebagian dari mereka bercakap-cakap.

    "Hmm... Saya rasa ini adalah burger terenak se-Roma. Tidak salah kita reservasi restoran ini. Saya penasaran, siapa yang menciptakan makanan ini."

    Mendengar itu, Mr. Kenan segera beranjak ke dapur dan menemui Daniella.

****

    Daniella kini berdiri di depan jajaran para CEO. Ia menundukkan kepalanya, canggung menghadapi orang-orang kaya di hadapannya.

    "Tuan-tuan, inilah koki utama restoran ini. Dia yang membuat menu Triple Cheese Burger. Dialah yang mengusulkan menu ini," jelas Mr. Kenan itu yang berdiri di samping Daniella. Beberapa orang yang duduk di sana tersenyum.

    "Cantik, jago masak lagi. Siapa namamu, cantik?" Seorang pria paruh baya menyahut. Walaupun kata-kata pria itu terlihat merayunya, namun matanya menatap Daniella penuh sayang, layaknya seorang ayah, membuat Daniella teringat ayahnya. Namun ia harus menahan tangisannya.

    Dengan perlahan, ia tersenyum. "Nama saya Daniella Caremoon, Tuan."

    Beberapa orang di sana tampak terkejut mendengar nama Daniella. Sampai-sampai, seseorang yang duduk di kepala meja menatapnya tajam, namun Daniella tak menyadarinya. "Jadi, kau anak dari Jonathan Caremoon?  Pemimpin sekaligus pemilik Caremoon Group, kan?" Daniella mengangguk. Jonathan adalah ayahnya. Dan mendengar ayahnya disebut, ia kembali teringat akan ayahnya. Ia berusaha tidak menangis di depan banyak orang. Ia tak mau mempermalukan bos-nya.

    "Oh, Jonathan itu adalah salah satu kerabat kerja kami. Dia sangat baik, tapi, yahh..... dia sudah tidak ada. Oh ya, kenapa kamu tidak meneruskan perusahaan itu dan lebih memilih bekerja di restoran ini?"

    "Saya tidak tahu tentang bisnis, Tuan. Awalnya, saya ingin jadi dokter, tapi saya sudah mendaftar, tapi saya tidak diterima di semua rumah sakit. Jadi, saya coba pekerjaan yang saya bisa." Orang-orang di sana mengangguk angguk.

    Tiba-tiba salah seorang pria yang duduk di meja itu berkata, "Hmm.... Sepertinya saya kenal kamu. Kalau tidak salah, kamu kekasihnya Alfar , kan?" Daniella mengangguk, pipinya merona mendengar nama Alfar, membuat siapa pun yang melihatnya terkekeh.

    "Iya, Tuan. Kenapa Tuan bisa tahu kalau saya kekasihnya Alfar?"

    "Alfar itu pernah menjadi supir pribadi saya. Dia selalu menceritakan soal kamu. Dia juga pernah tunjukkan foto kamu ke saya." Daniella mengangguk-angguk. Sekarang ia tahu kalau yang tadi ia temani bicara adalah Mr. Asherton.

    "Berarti Anda adalah Mr.Asherton?"
Mr. Asherton menganggukkan kepalanya.

    "Senang bertemu dengan Anda, Mr. Asherton," ucap Daniella sembari menundukkan sedikit badannya.
Daniella menampilkan senyumnya, membuat lesung pipinya terbentuk dengan jelas.

    "Wah... Sungguh beruntung Alfar bisa memiliki pacar yang cantik dan jago masak sepertimu."

    Pipi Daniella seketika merona mendengarnya. Membuat beberapa orang terkekeh memperhatikannya.
Dan tanpa semua orang sadari, seseorang menyeringai samar.

    'Sepertinya membiarkanmu tenang, membuatmu semakin bebas tersenyum. Tapi tenang saja, senyummu tak akan bertahan lama, Daniella. Sebentar lagi kau akan merasakan penderitaan. Sepertinya aku sudah tahu rencana apa yang akan kulakukan selanjutnya.'

****

Jangan lupa voment, kritik, dan saran, ya!
Hope you enjoy 😅

~Mocca🐻
 

Continue Reading

You'll Also Like

397K 22.1K 29
Mature Content ❗❗❗ Lima tahun seorang Kaia habiskan hidupnya sebagai pekerja malam di Las Vegas. Bukan tanpa alasan, ayahnya sendiri menjualnya kepad...
2.6M 39.5K 51
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
7.3M 353K 75
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...
2.9M 304K 50
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...