amor noster; hyunlix

By hunshinedelight

67.5K 10K 964

Amor noster (latin) means our love. Kita tahu bahwa cinta adalah hal yang kasat mata, lalu menurutmu bagaiman... More

nihil
ūnus
duo
trēs
quattuor
quīnque
sex
septem
octo
novem
decem
undecim
doudecim
quattuordecim
quindecim
sēdecim
septendecim
duodēvīgintī
undēvīgintī
vīgintī
vīgintī ūnus
vīgintī duo
vīgintī trēs
vīgintī quattuor
vīgintī quīnque
vīgintī sex
vīgintī septem
duodētrīgintā vīgintī octō
ūndētrīgintā vīgintī novem
trīgintā

tredecim

2.1K 353 19
By hunshinedelight

Hunshine Delight

ㅡpresentㅡ

• amor noster: tredecim •

Setelah mengetahui bahwa Bang Chan, Woong, dan Woojin memiliki tujuan yang sama dengan Jeongin, mereka berempat pun berjalan menuju kediaman Felix bersama-sama. Tidak hanya berjalan bersama, mereka juga menyempatkan untuk berbincang-bincang ringan agar tidak ada hawa canggung diantara ke empat lelaki itu.

"Ngomong-ngomong, bagaimana Felix-hyung mengatakan rahasianya pada kalian, hyung?" tanya Jeongin yang penasaran.

Bang Chan menatap Jeongin sebentar sebelum menjawab, "Sejak awal. Saat Felixie melamar perkerjaan di cafeku, dia sudah mengatakan bahwa dirinya ingin mengambil perkerjaan secara full-time karena tengah membawa kehidupan lainnya. Dia juga bilang akan lebih baik untuk memberitahukan itu padaku diawal karena takut kehamilannya akan menyebabkan masalah nanti jika ia tidak mengatakannya sejak awal," jelasnya.

"Felixie terlihat sangat ketakutan saat mengatakan hal itu, tubuhnya tidak bisa diam di tempatnya. Ia terus bergerak karena gelisah," sambung Woong sambil terkekeh pelan, teringat betapa lucunya tingkah Felix saat itu.

"Siapapun pasti akan gelisah untuk membicarakan kehamilannya..., yang seperti itu, you know." Woojin juga menambahkan.

"Tentu saja." Bang Chan menyetujui perkataan Woojin. "Tapi, dengan dia yang begitu berani untuk coming out mengenai masalahnya itu pada orang yang baru dia temui..., bukankah itu artinya dia percaya pada kita?"

"Ah, mengingat itu membuat hatiku terasa hangat," jawab Woong sambil mengatupkan kedua tangannya di depan dada.

Mendengar cerita itu tentu saja membuat Jeongin merasa sedikit iri, tapi ia segera membuat pikiran itu jauh-jauh dan kembali menanyakan hal yang selalu ia ingin tahu. "Apakah..., apakah hyungdeul juga tahu siapa ayah dari bayi itu?" tanya hati-hati.

Siapa yang menyangka bahwa pertanyaan Jeongin itu langsung merubah raut wajah Bang Chan, Woong, dan Woojin. Bahkan suasanan ceria yang tadi ada di sekitar mereka tiba-tiba menghilang dan menjadi sedikit mencengkram. Jeongin tidak mengerti, dan dia tidak bisa mengambil kesimpulan apakah ketiga pemuda yang lebih tua darinya itu mengetahui jawabannya atau tidak.

"Kenapa, Jeongin-ah?" tanya Woong dengan sedikit datar. "Kenapa kamu ingin tahu?"

Jeongin tersentak lalu berusaha menjelaskan. "U-uh, aku hanya ingin tahu..., karena Felix-hyung sepertinya tidak ingin membicarakannya...,"

"Kami tidak tahu, Jeongin-ah," Bang Chan menjawab pertanyaan Jeongin dengan pandangan yang menatap lurus ke depan. "dan kami tidak pernah ingin tahu."

"Felix tidak pernah membicarakannya dan kami tahu itu akan sangat tidak sopan untuk membuatnya bicara," sambung Woojin lalu menepuk bahu Jeongin. "meski dia telah terbuka pada kita, bukan berarti kita bisa memaksa masuk ke dalam kehidupan privasinya."

Kepala Jeongin tertunduk, menyadari kesalahannya.

Melihat Jeongin yang menjadi muram, Woong buru-buru memperbaiki ekspresi wajahnya dan kembali ceria. "Lagipula untuk apa tahu pria buruk seperti itu! Yang terpenting adalah kesehatan Felix dan baby!" serunya.

"Kamu benar, hyung."

"Ini sudah melewati bulan keenam, sebentar lagi baby akan lahir ke dunia, bukankah itu luar biasa?" kata Woong lagi sambil berjalan dengan langkah yang sedikit besar sehingga ia terlihat seperti tengah melompat-lompat.

"Yeah, that will be so amazing."

.

.

.

❇amor noster❇

.

.

.

Felix merasa hatinya tiba-tiba menjadi sangat hangat, ia sungguh tidak menyangka akan berhadapan dengan Bang Chan, Woong, Woojin, dan Jeongin saat ia membuka pintu rumahnya tadi. Agenda mengunjungi rumahnya memang sudah menjadi agenda tetap bagi Bang Chan, Woong, dan Woojin, hanya saja kedatangan mereka yang selalu tiba-tiba serta pada waktu yang tepat selalu membuat Felix merasa tersentuh.

Bahkan meskipun Felix adalah tuan rumah yang harusnya melayani tamunya, fakta bahwa sejak tadi Felix hanya duduk diam di tempatnya dan Woong serta Woojin yang sibuk mempersiapkan segalanya. Seperti menuangkan jus kemasan ke gelas dan menata kue beras yang dibeli Jeongin ke piring. Jangan lupakan juga betapa banyaknya camilan yang dibawa oleh ketiga hyungnya itu.

"Sebentar lagi waktu makan siang," kata Bang Chan tiba-tiba lalu menatap layar handphoennya dan membuka aplikasi food delivery. "kamu ingin makan sesuatu Felixie?"

"Pizza sounds good," sahut Woojin sambil meletakkan nampan dengan gelas-gelas berisikan jus ke atas meja. "sepertinya beberapa hari lalu Felix pernah bilang ingin makan pizza dan itu belum kesampaian."

Mendengar itu membuat wajah Felix memerah karena malu sambil mengelus perutnya, membisikan permintaan maaf pada bayi kecilnya karena belum memenuhi keinginan sang buah hati.

"Nooo..., Felix masih harus makan nasi!" Woong tidak setuju. "Benarkan, Jeongin-ah?" tanyanya pada Jeongin untuk meminta dukungan atas sarannya.

"Bagaimana kalau pesan Miyuk-guk, saja?" saran Jeongin hati-hati. "Lagipula, bukankah sup rumput laut sangat baik untuk kehamilan?"

"Ah, benar! Ayo beli sup rumput laut!" seru Woong yang bersemangat sambil memakan satu buat kue beras.

"Baiklah, aku akan memesan satu pizza mini dan empat sup rumput laut, bagaimana?" tanya Bang Chan dan sebelum ia mendapatkan sanggahan dari Woong, ia segera menambahkan. "Aku tetap membelikan pizza karena baby yang ingin makan pizza, ini disebut ngidam, Woong-ah."

"Boleh aku minta tambahan beberapa kimbab, Chan-hyung?" sahut Jeongin tiba-tiba dengan nada malu-malu.

Semua orang menatap ke arah Jeongin yang terlihat sangat polos sebelum tersenyum lembut.

"Tentu saja." Bang Chan mengiyakan permintaan Jeongin. "Ada lagi?"

"Aku juga mau kimchi, hyung," pinta Felix yang sejak tadi hanya diam dan memperhatikan keempat tamunya ini berbicara.

"Bisa kita dapat bulgogi?" tanya Woong.

Woojin pun tidak ketinggalan untuk meminta makanan lainnya, "Haemul pajoen sepertinya enak dimakan dengan sup rumput laut."

"Saengson gui! Aku sudah lama tidak makan ikan makarel, Chan-hyung!" seru Jeongin tiba-tiba yang bersemangat begitu mendengar berbagai menu makanan yang disebutkan oleh para hyungnya.

Bang Chan terdiam sejenak dengan semua pesanan itu, "Wow, berapa banyak makanan yang akan kita makan?" tanya sambil melirik meja yang sudah penuh dengan berbagai jenis kue beras dan makanan ringan.

Mendengar pertanyaan itu, semua orang di sana hanya menunjukkan senyuman polos pada Chan.

"Oke-oke, tambahannya kimchi, bulgogi, haemul pajeon, saengson gui..., dan aku jadi ingin makan japchae juga. Masing-masing satu porsi?" Bang Chan kembali memastikan.

"Buat dua, lebih baik lebih dari pada kurang," perintah Woojin yang langsung disetujui oleh yang lainnya.

"Sungguh," Bang Chan menatap teman-temannya dengan heran. "Kalian ingin makan berapa banyak?" tanyanya lagi tapi menuruti apa yang diperintahkan oleh Woojin.

"Sebenarnya aku tiba-tiba ingin makan hidangan laut," sahut Woong tiba-tiba yang langsung mendapatkan teriakan.

"CUKUP!!"

°amor noster: tredecimㅡfinis°

Ketemu lagi dengan Shine di chapter ini yang entah mengapa khusus seru-seruan aja dan enggak tahu kenapa malah bahas makanan, ehe.

Efek sendirian di rumah dari awal tahun dan kelaparan seperti ini mungkin ya. Duh, jadi pengen buat kimchi lagi, tapi di rumah enggak ada bahan-bahannya.

Penjelasan Makanan: 

1. Kimbab

2. Japchae

3. Bulgogi

4. Miyeok-guk

5. Kimchi

6. Haemul pajeon

7. Saengson-gui

8. Tteok (Kue Beras)

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Buat kalian yang mungkin mau membelikan aku cendol (donasi) bisa copy link di bawah ini:

trakteer.id/hunshinedelight
atau langsung klik link yang ada di bio ku.

Kalian bisa membelikan cendolnya melalui OVO/Go-Pay/LinkAja ataupun Transfer ATM. Selain donasi, jangan lupa tinggalkan pesan juga ya. Isi pesannya ngomongin pendapat kalian tentang cerita ini juga gak masalah kok.

P.S: Di sini mungkin aku juga akan ngasih konten berbayar sekaligus penyedia jasa, siapa tahu kalian perlu beta (editor tidak resmi) untuk cerita kalian atau perlu sesuatu untuk di translate.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

That's all, thank you for reading! Stay healthy and stay at home everyone!! Love ya.

xoxo,
hunshine delight

Continue Reading

You'll Also Like

53.6K 3.9K 53
"Jika ada yang harus berkorban dalam cinta ini, maka itu cintaku yang bertepuk sebelah tangan" - Dziya Idzes "Sekat-sekat ruang yang tertutup layakn...
200K 9.9K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
75.2K 6.9K 50
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
295K 30.3K 33
warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal...