Seungwoo tersenyum ketika membaca pesan di ponselnya
Laki-laki itu sempat melihat ke arah Wooseok yang sedang mengganti kompresan Eunsang.
"Kau dengar itu?" tanya Seungwoo
"Dengar apa?" tanya Wooseok
"Seseorang memanggilmu"
"Siapa?"
"Sepertinya ada tamu. Mau melihat ke bawah?"
Wooseok menghela nafasnya dan berjalan keluar kamar di ikuti Seungwoo.
Keduanya menuruni anak tangga ketika mendengar suara yang tidak asing memggedor keras pintunya
"YUNG OPEN DE DOL! JUNNIE PULANG!"
Suara itu..
"YUNG NI JUNNIE JUNNIE KANEN YUNG! YUNGIM OPEN DE DOL!"
Wooseok berlari dengan cepat dan menatap tidak percaya di depan nya
Hyeongjun...
Hyeongjun tengah berdiri di depannya dengan cengiran lucu yang menunjukan giginya
"Usok Yung!" pekik Hyeongjun senang
Wooseok mensejajarkan dirinya dengan Hyeongjun
Tangan nya mengusap pipi Hyeongjun lembut
Jika ini mimpi, tolong jangan bangunkan Wooseok
"Yung Eomma cay Junnie cekalang Wit Yung folevel" ucap Hyeongjun senang
Wooseok tidak banyak bicara.
Pemuda itu hanya menarik Hyeongjun untuk masuk ke dalam pelukan nya dan memeluknya dengan erat
Erat sekali hingga bayi lucu itu mengusap punggung nya menggunakan tangan gemuknya
"Eung? Yung no cad Junnie pulang Yung no cad"
Hyeongjun nya pulang.
Pionir mereka kembali.
Jantung mereka sudah berada di tempatnya kembali.
Kebahagiaan mereka sudah pulang.
cahaya mereka sudah kembali menyala.
dan rumah Mereka sudah kembali terbuka.
"Miss You baby" ucap Wooseok memeluk Hyeongjun erat
"Kanen Yung. Kanen Yungim. Yung no cad oke? Junnie pulang hug Yung and kic Yung"
Wooseok tertawa pelan dan semakin memgeratkan pelukan nya.
Sedangkan Seungwoo, Seungyoun dan Hangyul sudah tersenyum.
Mereka berhasil membawa Hyeongjun pulang.
.
.
.
"Ncang Yung?" tanya Hyeongjun bingung ketika melihat Eunsang yang tertidur dengan kompresan di keningnya
"Yung hult? Kepala putal-putal?" tanya Hyeongjun menoleh ke arah Wooseok yang menggendong nya
"Hm. Hyung sedang sakit sayang" ucap Wooseok mengusap kepala Hyeongjun lembut
"Junnie cad Yung hult. Junnie mau Hug Yung" ucap Hyeongjun
Wooseok tersenyum dan menurunkan Hyeongjun tepat di sebelah Eunsang yang tertidur memeluk didinya.
"eung? Didi bobo wit Yung? Didi ndak nakal temen wit ncang Yung" ucap Hyeongjun senang ketika melihat didi nya yang menemani tidur Eunsang
Hyeongjun terlihat mendekati Eunsang dan
Cup
Satu kecupan anak itu berikan di pipi Hyung kesayangan nya.
"Ncang Yung cembuh Junnie pulang" ucap Hyeongjun mengambil didi nya dan tertidur di sebelah Eunsang dengan memeluk Hyung nya.
Menggantikan sosok didi yang selama ini menemani Eunsang dengan sosok dirinya yang sangat di butuhkan oleh Eunsang.
.
.
.
Hal yang pertama Eunsang lihat ketika membuka kedua matanya adalah rambut halus dengan aroma khas bayi kesukannya.
Dan hal yang pertama yang dia lihat adalah bayi lucu mereka yang sedang meminum susu nya dengan dot nya.
"Eung?" Hyeongjun mendongak lucu ketika merasakan usapan di kepalanya
Eunsang tersenyum dengan matanya yang kembali mengeluarkan air mata dan si kecil yang menghapus air mata nya asal menggunakan tangan gemuk nya.
Hyeongjun nya sudah pulang.
Bayi lucu nya sudah pulang.
Nyawanya sudah kembali.
Semangatnya sudah pulang.
"Eung? bobo" ucap Hyeongjun memeluk Eunsang yang sudah memeluk nya erat tanpa mengatakan satu katapun.
"Junnie malah Yung hult Junnie malahin didi, Junnie cay Ncang Yung ndak bole hult" ucap Hyeongjun lucu
"Baby sudah pulang... Adik Hyung sudah pulang" ucap Eunsang memeluk erat Hyeongjun
Seakan dia takut jika ini hanyalah mimpi atau ini adalah terakhir kalinya dia bisa memeluk Hyeongjun.
"Junnie pulang Yung. Yung no cad oke? Yoan Yung malah malah wit Yung?"
Eunsang menggeleng pelan "Junnie pulang"
"Eung?"
"Baby, Eunsang Hyung tidak mau makan kemarin" ucap Wooseok menaruh bubur nya di nakas
"Eung? Ndak mau mamam? Yung mamam Junnie mamam. Junnie mau mamam Yung" ucap Hyeongjun dengan binar di matanya ketika melihat bubur di nakas.
Si bungsu bahkan sekarang sudah terduduk bersiap untuk makan. Padahal bubur itu niatnya untuk Eunsang.
"Makan dengan Eunsang Hyung, baby mau?" tanya Wooseok
Hyeongjun mengangguk senang "Eung. Mamam Wit Yung Junnie mamam" ucap Hyeongjun terduduk di pangkuan Eunsang yang sudah duduk menyender di bantu oleh Wooseok. Sehingga posisi Eunsang sudah behadapan dengan Hyeongjun.
"Yung mamam Junnie challing" ucap Hyeongjun mengambil sendok kecil milik nya dan meniup bubur di sendoknya untuk menyuapi Eunsang
"Yung mamam no hult oke? Junnie cad Yung hult" ucap Hyeongjun
Eunsang tersenyum kecil.
Matanya melihat ke arah 3 jarinya yang di genggam oleh tangan Hyeongjun.
Hatinya sudah tenang sekarang.
Eunsang seakan sudah kembali ke rumahnya sekarang.
Tangan nya mengusap tangan Hyeongjun lembut.
"Baby"
"Eung?"
"I love you Junnie"
Hyeongjun terkekeh senang "lupyu Yung Junnie lupyu"
"Jangan main terlalu lama ya?"
Hyeongjun memiringkan wajahnya bingung "ndak Junnie ndak main Junnie lum main. Ncang Yung hult Junnie lum main"
Eunsang tersenyum.
Dia tidak akan melepaskan tangan adiknya sekarang.
Tidak akan pernah.
.
.
.
"Yung Wepash Junnie temu Yungim" ucap Hyeongjun memberontak di pelukan Eunsang
"Nanti baby" ucap Eunsang yang terlihat masih betah memeluk bayi lucunya
"Baby?!" Minkyu menjatuhkan tas nya begitu saja ketika dia melihat seorang anak yang sedang duduk di pangku oleh Eunsang
"Eung? Mingku Yung" ucap Hyeongjun melepaskan pelukan Eunsang dan berlari ke arah Minkyu yang sudah merentangkan tangan nya
Minkyu memeluk erat tubuh si kecil dengan tangis yang kembali terdengar.
"Eung? Yung cad?"
Minkyu menggeleng "Hyung kangen Junnie"
"Junnie kanen Yung. Yung no cad pololo Yung" ucap Hyeongjun melepaskan pelukan Minkyu dan berlari ke arah Dongpyo yang sudah mengulurkan tangan nya
Dongpyo memeluk Hyeongjun dengan erat dan mengecupi penuh wajah adik nya.
"Yung cad?"
"junnie kenapa lama sekali? Mana sini? Ada yang luka tidak?" tanya Dongpyo memeriksa tubuh adiknya
"Eung?"
"Hyung kangen Junnie" ucap Dongpyo mengusap pipi Hyeongjun
"Junnie kanen Yung. Minhee Hyung?"
Minhee mensejajarkan berdirinya dengan Hyeongjun.
Remaja itu terlihat mecubit pipi Hyeongjun gemas. Dengan isakan yang keluar dari bibirnya.
"Jahat. Nakal" ucap Minhee
"eung?"
"Kenapa main nya lama sekali? Hyung nanti tidak mau sharing Yunseong Hyung kalau Junnie nakal" ucap Minhee
"Yung ndak pelnah challing Uncong Yung" Ucap Hyeongjun memprotes lucu
"Junnie jangan pergi lagi. Minhee Hyung minta maaf, nanti Hyung kasih Yunseong Hyung asalkan baby tidak pergi lagi"
"Junnie no pelgi Junnie lum main. Yung no cly" ucap Hyeongjun mempukpuk pipi Minhee pelan
"Hiks baby terlalu lama" ucap Minhee
"Eung no cly no cly" ucap Hyeongjun memeluk Minhee dengan mata bulatnya yang melihat ke arah Wonjin yang hanya terdiam menatapnya dengan menangis juga.
Namun helaan nafas lega terdengar dari dirinya
Menandakan bahwa dia lega akhirnya nyawanya sudah kembali.
Akhirnya dia kembali bisa melihat Hyeongjun nya.
"Ojin Yung cad?" tanya Hyeongjun berjalan ke arah Wonjin yang sudah menyesuaikan tingginya dengan anak itu
"Why Yung cly? No cly no cly" ucap Hyeongjun mengusap air mata Wonjin asal-asalan
Wonjin tersenyum kecil.
Mengecup kedua tangan gempal adiknya dan menatap wajah adiknya.
Ini benar Hyeongjun nya.
Hyeongjun nya sudah pulang.
Bayi lucunya pulang.
Nyawanya sudah kembali.
Vitamin nya pulang.
"Yung ndak like Junnie pulang?" tanya Hyeongjun ketika melihat Wonjin yang tidak juga berhenti menangis
Wonjin menggeleng lemah
Tidak.
dia sangat bersyukur karena akhirnya adiknya pulang.
Hanya saja Wonjin terasa sulit untuk bicara
"Junnie ndak bobo. Junnie kanen Yung hug Junnie" ucap Hyeongjun
Wonjin tersenyum kecil dengan menyatukan keningnya dengan kening si bungsu
"Terimakasih karena sudah kembali baby" ucap Wonjin
"Eung?"
"I love you baby"
"Ehehehe Lupyu Yung Uyu lupmi?"
Wonjin mengangguk dan memeluk Hyeongjun erat di ikuti Eunsang, Minhee, Dongpyo dan Minkyu.
Mereka lega.
Akhirnya adiknya pulang, si kecil pulang, nyawa mereka sudah kembali. Si bungsu yang di tunggu-tunggu sudah kembali.
Mau bagaimanapun nantinya mereka tidak akan pernah lagi membiarkan Hyeongjun mereka pergi lagi.
Tidak akan.
.
.
.
Yunseong menangis ketika melihat Jungmo yang sudah memeluk Hyeongjun tanpa banyak bicara.
Akhirnya...
Akhirnya nyawanya kembali...
Semua kekhwatiran, keraguan dan ketakutan pergi begitu saja ketika melihat tawa ceria Hyeongjun yang berlari menyambutnya dan Jungmo.
"Unsong Yung no cly ntal Mini Yung malah malah Yung cly" ucap Hyeongjun menghapus asal-asalan air mata Yunseong
"Junnie kenapa lama sekali? Kenapa nakal sekali?" tanya Yunseong
"Eung?"
Jungmo tersenyum dan mengusap kepala di bungsu lembut "jangan pergi lagi baby"
"Yungim cay Junnie pelgi but Junnie no pelgi Junnie lum main Yungim cly Junnie lum main" ucap Hyeongjun memeluk Yunseong yang memeluknya erat
"Love You baby" bisik Yunseong
"Eung Lupyu Yung"
"Terimakasih..." ucap Yunseong memeluk erat Hyeongjun dengan Jungmo
Beban di pundak mereka seakan runtuh tidak tersisa.
Melihat tawa Hyeongjun membuat mereka seperti kembali memiliki ikatan yang kuat.
Hyeongjun...
Terimakasih karena sudah kembali...
.
.
.
Hyeongjun berdecak lucu mengikuti Minhee ketika Yohan Hyung nya belum juga pulang.
Padahal anak itu sangat merindukan Iron Man nya.
"Mau menelfon Yohan Hyungnim?" tanya Wooseok
Sudah sangat hafal, sejak Hyeongjun pergi Yohan akan pulang sangat malam.
Hyeongjun diam dengan wajah berfikir yang lucu mengundang kekehan gemas dari Hyungdeulnya dan Eunsang yang mengecup puncak kepala Hyeongjun gemas
Wooseok sendiri tanpa bertanya lagi sudah menelfon Yohan dan meloudspeaker nya.
"Ya Hyung?"
Hyeongjun menutup mulutnya lucu ketika mendengar suara Yohan Hyung nya.
Gemas.
Wooseok tersenyum "Hyungnim dimana?"
"Kenapa Hyung?"
"Cepat pulang. Seseorang ingin bertemu dengan Hyung kesayangan nya"
"Siapa? Eunsang sakit lagi?"
"Yung ni Junnie Yung pulang Junnie kanen" ucap Hyeongjun lucu berbicara di depan ponsel Wooseok yang tanpa babibu sudah di matikan oleh Yohan.
sepertinya laki-laki itu akan berlari pulang.
.
.
.
Yohan memasuki ruang tengah rumahnya dengan nafas tidak teratur dan seragam yang sudah acak-acakan.
Keringat bahkan terlihat berjatuhan menunjukan sekencang apa remaja itu berlari.
"Mana baby?" tanya Yohan cepat ketika tidak menemukan sosok yang berbicara dengan nya di telfon tadi
"Siapa?" tanya Yunseong mengusap kepala Minhee yang sudah tiduran di pahanya.
Sedangkan yang lain hanya melihat Yohan tanpa ekspresi.
"Junnie aku mendengar suaranya" ucap Yohan
Semua diam.
"Belum pulang" ucap Wonjin melihat ke arah Hyeongjun yang sudah berjalan mengendap keluar dari persembunyian nya
Yohan mengerutkan keningnya bingung. Matanya melihat Eunsang yang sudah berbeda dari kemarin.
Tidak Mungkin.
"Aku mendengar suara-
"Aw! Yung kaki Junnie hult!"
Yohan menoleh cepat dan menemukan Hyeongjun yang sedang memegang kakinya yang tidak sengaja terinjak oleh Yohan ketika memundurkan langkah nya sedikit.
Niatnya anak itu mau mengageti tapi malah kakinya terinjak
"Nakal! Junnie malah!" ucap Hyeongjun memajukan bibirnya lucu
Yohan termenung di tempatnya berdiri.
Remaja itu terlihat mensejajarkan dirinya dengan Hyeongjun dan mengusap kaki Hyeongjun lembut.
"Eung? No cly no cly Junnie ndak malah Junnie ndak malah" ucap Hyeongjun panik ketika melihat Yohan menangis.
Ini pertama kalinya Hyeongjun melihat Iron Man nya menangis.
Yohan tersenyum dan memegang tangan Hyeongjun.
Rasanya masih sama.
Rasanya sangat tenang, bahagia, dan hangat ketika tangan kecil itu menggengam jari telunjuknya.
"Yung no cly" ucap Hyeongjun mengusap air mata Yohan
"Junnie ndak mau Yungim cad"
Yohan mengecup tangan Hyeongjun lembut.
Akhirnya...
Dunia nya sudah kembali.
Nyawanya sudah kembali.
Adik kesayangan nya sudah kembali.
Akhirnya sekarang Yohan merasa kembali kuat.
Akhirnya Yohan merasa bahwa ikatan mereka kembali mengencang
"Ini kenapa?" tanya Yohan ketika melihat terdapat bekas biru di tangan Hyeongjun membuat semua Hyung nya berjalan ke arah keduanya untuk melihat apa yang di maksud Yohan
"Eung? Alaboji malah cubit Junnie" ucap Hyeongjun
Menghasilkan umpatan dari saudara Kim.
Yohan mengusap luka biru Hyeongjun "sakit?"
Ini karnanya.
Coba saja dia menahan anak ini.
Mungkin tidak akan ada lagi luka di tangan Hyeongjun
"Eung? Junnie cly Junnie nanic but Junnie malahin alaboji Junnie cay Junnie bilang Ilon man Yung wit Yungim ntal alaboji di pukul"
"Aku cabut semua giginya baru tau rasa" celetuk Wonjin
Akhirnya.
Setelah sekian lama.
Saudara Kim kembali mendengar mulut racun Wonjin.
Yohan tertawa pelan "nanti Hyung pukul"
"Yung no cly" ucap Hyeongjun memeluk Yohan yang juga memeluknya dengan erat
"Hyung sayang Junnie. Jangan pergi lagi, semua Hyung tidak kuat karena kangen" ucap Yohan
"Junnie kanen Yungim" ucap Hyeongjun memeluk Yohan dan mengusap punggung Yohan yang sudah bergetar karena menangis
Akhirnya hatinya merasa kembali tenang.
Apalagi setelah dia merasakan semua adiknya ikut memeluknya.
Masing-masing dari mereka menumpahkan kesedihan dan rasa syukur mereka.
Sekarang mereka sudah tidak takut lagi.
Akhirnya rumah sudah kembali menjadi menyenangkan.
Mereka sekarang sudah kembali menjadi satu lagi.
Wooseok sendiri sudah tersenyum dengan Seungwoo, Hangyul dan Seungyoun.
Akhirnya jantung mereka sudah kembali lagi.
Akhirnya rumah ini sudah sempurna sekarang.
Hyeongjun mereka sudah kembali.
Dan Wooseok tau, mereka akan menjadi lebih kuat setelah ini.
Tidak akan lagi membiarkan Hyeongjun mereka pergi.
Tidak akan pernah.
Meski begitu, Wooseok tau. Akan ada hal lain yang menunggu mereka untuk menguji seberapa kuat ikatan mereka.
Akan ada banyak rintangan yang mereka lalui.
Termasuk pada permasalahan waktu.
Waktu terus berjalan.
Hyeongjun akan terus tumbuh.
Dan disana akan menjadi tantangan para Hyungnim yang sebenarnya.
Janji mereka yang sudah mereka ucapkan akan di uji kebenaranya.
Mampukah mereka tetap menjadi satu?
Semoga saja mereka bisa melewati semuanya.
Wooseok selalu berdoa.
Mereka bisa melewati semuanya.
.
.
.