ALPHA'S FATE

By DeWarMan

5.8K 149 42

Cerita ini merupakan sequel dari THE LADY OF ALPHA. Disarankan untuk membaca seri pertamanya untuk pengenala... More

BAGIAN 1
BAGIAN 3
Pengumuman

BAGIAN 2

446 39 5
By DeWarMan

Hie berpisah dengan Arthur di depan rumah Zayd, ayah Aletta. Sebelum memasuki rumah yang terbuat dari kayu tersebut, Hie menghela napas panjang. Sebenarnya inilah pertemuan pertama mereka setelah insiden pertarungan mereka demi memperebutkan posisi alpha. Masih terngiang di ingatan Hie bagaimana ketusnya ayah Aletta bersikap di depannya kala itu.

Hie memberanikan diri mengetuk pintu setelah beberapa kali menghela napas. Benar yang dikatakan Arthur, walau bagaimana pun Zayd adalah ayah Aletta yang mana artinya ayahnya juga.

Dalam ketukan kedua akhirnya pintu terbuka, menampilkan sosok Zayd yang menatap datar pada Hie.

" B ... boleh aku masuk?" tanya Hie, meminta izin.

Zayd tidak memberikan jawaban, namun melihatnya bergeser memberikan jalan untuk Hie, Hie menyimpulkan tindakannya itu sebagai izin darinya. Lantas, dia pun masuk ke dalam tanpa ragu.

Hie menggulirkan bola matanya menatap sekeliling ruangan, inilah pengalaman pertamanya memasuki rumah yang ditempati Aletta sedari kecil.

" Ada apa datang ke sini?"

Hie yang sedang fokus melihat-lihat itupun terkesiap kaget, dia membalik badan, kembali berhadap-hadapan dengan Zayd yang berdiri di belakangnya sambil bersedekap dada.

Tiba-tiba Hie merasa gugup mendapati Zayd menatapnya tajam. Tatapan permusuhan itu masih begitu kentara di kedua mata Zayd. Hie masih tak mengerti kenapa sahabat baik ayahnya ini begitu membencinya.

" A ... aku ingin mengucapkan terima kasih karena anda mengembalikan ikat kepala ini padaku, Aletta memberitahuku bahwa ..."

" Ikat kepala itu milik leluhurmu, tentu saja harus ku kembalikan pada pewarisnya yang sah." Jawab Zayd, dia melangkah menghampiri kursi, dan duduk di salah satu kursi tanpa mempersilakan Hie untuk duduk.

" Hanya itu yang ingin kau katakan padaku?" tanya Zayd dengan kening mengernyit.

Tujuan Hie datang kemari memang untuk mengucapkan terima kasih dan sekarang dikala dirinya mendapat pertanyaan seperti itu, dia bingung menjawab apa. Awalnya Hie pikir pembicaraan di antara mereka akan mengalir dengan sendirinya seperti saat dia bicara dengan Arthur, nyatanya bicara dengan Zayd tak semudah yang dia kira. Atmosfernya terasa begitu berbeda. Pria di hadapannya ini jelas begitu membencinya, hanya dari tatapan tajam Zayd padanya, Hie bisa melihatnya dengan jelas.

" Zayd itu ayahnya Aletta, artinya dia juga ayahmu, Hie. Kau harus membiasakan diri memanggilnya ayah."

Ucapan Arthur tiba-tiba terngiang di ingatan Hie. Benar, dia harus berusaha menghilangkan kecanggungan ini. Jika Zayd membencinya, toh seiring berjalannya waktu hubungan mereka akan membaik jika sering bertemu dan bicara. Hie mencoba meyakini hal tersebut.

" Aku datang ke sini untuk membicarakan banyak hal dengan ..." Hie menjeda ucapannya, terasa canggung untuk mengatakannya. " ... ayah." Lanjutnya, akhirnya panggilan itu keluar dari mulutnya.

Zayd mendengus kasar, dia bangkit berdiri dari duduknya. " Ayah? Kau memanggilku ayah?" tanyanya, lantas tertawa lantang setelah itu. Hingga hanya suara tawanya yang terdengar menggelengar di dalam rumah.

" Anda ayah Aletta. Karena Aletta mate-ku, tentu saja anda juga ayahku sekarang. Maaf jika aku salah mengartikan."

" Jangan salah paham. Mungkin aku tak bisa memiliki pilihan lain selain menerimamu sebagai alpha pack ini. Tapi menerimamu sebagai mate putriku, aku tak bisa semudah itu menerimanya."

Hie memicingkan mata, tak menyangka akan mendapatkan penolakan secara terang-terangan dari ayah mate-nya. " Bukankah bagi bangsa kita pasangan mate memang sudah ditakdirkan Moon Goddes? Aku baru tahu bahwa restu orangtua masih berpengaruh." Sahutnya.

Zayd terkekeh sembari menggelengkan kepala. " Benar Moon Goddes yang menakdirkan kalian sebagai pasangan. Tapi sebagai seorang ayah, aku tidak akan segan-segan membawa putriku pergi darimu jika dia tidak bahagia bersamamu."

Zayd berjalan mendekati Hie, membuat mereka kini berdiri saling berhadapan.

" Kau pernah mendengar istilah buah tak akan jatuh jauh dari pohonnya?" tanyanya.

Hie terdiam, tak menyahuti. Sebenarnya dia paham ke arah mana pembicaraan mereka.

" Ibumu seorang pengkhianat. Tidak menutup kemungkinan kau memiliki sifat yang sama dengannya. Aku sangat menyesal kenapa harus kau yang ditakdirkan menjadi mate putriku."

" Aku berbeda dengannya. Tolong jangan samakan aku dengan ibuku." Sanggah Hie, tak terima karena dirinya disamakan dengan Yuren.

" Darahnya mengalir di tubuhmu. Kau juga berada dalam rahimnya sebelum dia melahirkanmu. Atas dasar apa aku tidak boleh menyamakan kalian berdua?"

" Ayahku seorang werewolf. Aku bangsa werewolf juga. Dan sebagai bangsa werewolf bukankah kita selalu menjunjung tinggi kesetiaan pada pasangan?"

" Sayangnya kau sudah lama tinggal dan berbaur bersama manusia. Mungkin saja cara berpikir dan sifatmu sama seperti mereka."

" Tidak semua manusia pengkhianat. Banyak juga manusia yang setia pada pasangannya."

Zayd kembali mendengus dengan kepala menggeleng tak setuju. " Tapi manusia yang ku kenal dan pernah bergabung dengan pack ini, semuanya pengkhianat. Seumur hidupku, aku tidak akan pernah mempercayai mereka. Dan di dalam tubuhmu itu mengalir darah manusia juga." ujarnya, sembari menunjuk Hie dengan dagunya.

" Aku tidak akan pernah mengkhianati Aletta. Aku bersumpah di depanmu."

" Ibumu juga dulu mengatakan itu." sela Zayd, dia berbalik badan, memunggungi Hie. " Dulu Yuren berjanji tidak akan mengkhianati Zoro. Lihat kenyataannya, dia tetap berkhianat. Bahkan dialah yang menyebabkan Zoro tiada. Melakukan cara curang dengan memberinya racun. Padahal Zoro begitu mempercayainya."

" Kau tahu Hie, dulu aku sering menasehati Zoro agar tidak mempercayai Yuren. Tapi bukannya mengikuti nasehatku, dia justru bersikukuh mempercayai Yuren. Hanya karena alasan cinta dan mereka yang ditakdirkan menjadi pasangan mate."

" Dan sekarang, putra dari si pengkhianat itu adalah mate putriku. Ironis sekali." ucap Zayd sambil menggelengkan kepala seolah tak percaya dengan takdir yang seperti sedang mempermainkan dirinya.

" Aku bersumpah pada diriku sendiri, tidak akan pernah membiarkan diriku dan keluargaku berhubungan dengan manusia seperti Yuren. Dan sekarang aku harus menerima takdir putra si pengkhianat sebagai pasangan putriku. Ini benar-benar konyol. Aku tak akan pernah menerimanya."

" Aku akan membuktikan padamu bahwa aku berbeda dengan ibuku."

Zayd kembali berbalik badan, menghadap Hie. Seraya memiringkan kepala menatap keseriusan di wajah Hie. " Jangan hanya omong besar, buktikan ucapanmu."

" Aku akan membuktikannya. Aku akan melakukan apa pun agar anda bersedia menerimaku sebagai mate Aletta."

Zayd mendecih kali ini, lantas bertolak pinggang dengan angkuhnya. " Baik, coba buktikan padaku. Bahagiakan Aletta. Apa kau sanggup?"

Hie mengangguk. " Aku pasti akan membahagiakannya." Jawabnya tegas, penuh keyakinan.

" Terakhir kali aku bertemu dengannya, aku lihat wajahnya sangat murung. Putriku tidak pernah berekspresi seperti itu sebelumnya. Dan ku tebak ini karena dirimu."

" Aletta murung? Itu mustahil, dia selalu terlihat ceria di depanku."

" Itulah yang ku maksud dengan kau harus membuktikan bahwa kau memang pantas menjadi mate putriku. Seharusnya kau menjadi orang yang paling memahami pasanganmu. Bahagiakan dia. Karena jika sekali lagi ku lihat wajahnya murung karenamu, aku tidak akan segan-segan membawanya pergi dari sisimu. Tidak peduli meskipun kami harus meninggalkan pack ini.

Hie tercekat, terkejut mendengar ancaman Zayd yang tentunya tidaklah main-main.

" Saat kau bisa membuktikan bisa menjadi pasangan yang baik untuk putriku, saat itulah aku akan mengizinkanmu memanggilku ayah." Lanjut Zayd.

Tiba-tiba dia berjalan menuju pintu, membuka pintu itu selebar-lebarnya, mengusir Hie dari rumahnya secara terang-terangan.

Hie mendesah pasrah, kecewa mendapati penolakan yang lagi-lagi diberikan Zayd padanya. Akhirnya dia menuruti keinginan pria itu. Dia berjalan mendekati pintu yang sudah terbuka lebar untuk dia lewati.

" Walau kau ini putra sahabat baikku. Tapi kenyataan kau juga putra seorang pengkhianat yang lebih melekat di dalam ingatanku."

Hie mengepalkan tangan, saat perkataan penuh penekanan yang diberikan Zayd menyapa telinganya sebelum dia benar-benar melangkah melewati pintu dan berlalu meninggalkan rumah tersebut.

Continue Reading

You'll Also Like

217K 21.8K 19
Donghyuck, yang akrab di panggil Haechan memiliki hidup yang cukup kelam semenjak dia lahir. Di usianya yang hampir menginjak delapan belas ia di jua...
7.8M 482K 84
#1 berapa kali peringkat pertama di dunia Werewolf. #1 berapa kali peringkat pertama di dunia Luna. #1 berapa kali peringkat pertama di dunia Vampire...
1.2M 94.4K 62
Bagaimana jika seorang King of Werewolf dikhianati matenya sebanyak 3 kali? Dialah Dareen Walcott. Seorang pria yang berpenampilan bak dewa yunani it...
976K 12.8K 25
Sebuah Cincin bermata biru yang merupakan warisan dari Pakde suamiku membuat rumah tanggaku hancur. Mampukah aku lepas dari makhluk penunggu cincin...