Gamers Couple [Slow Update]

By AnyaNurand28

18.6K 941 69

Awalnya Thalia hanya ingin menghilangkan kejenuhannya dengan game sampai akhirnya ia bertemu dengan seseorang... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35

Part 31

288 19 3
By AnyaNurand28

Sudah hampir 10 menit lebih Leon terdiam, Lala yang melihatnya greget sendiri. Sebenarnya apa yang dipikirkan pria di hadapannya ini, apa ada yang akan di ceritakan dan itu sangat serius? Tapi apa?

Sumpah Lala tak pernah melihat wajah Leon yang seperti ini. Tatapannya kosong seolah ia sedang ada dalam dunianya sendiri, entah apa yang ia lihat di depan sana. Lala melirik ke arah pandang Leon, pintu masuk cafe? Apa ada yang di tunggu oleh pria ini? Siapa dia?

"Kak?" panggilan itu seperti tersapu angin, tak di jawab oleh Leon.

"Kakak lagi nunggu orang?" Tetap. Tak ada pergerakan dari pria itu.

"Lihatin apa sih kak?" Pertanyaan ketiga ternyata masih sama, tak ada respon apapun.

Lala kesal. Akhirnya dia menyikut lengan Leon yang bertumpu di meja.

"Aduh!" Leon terperanjat, dagunya hampir saja mencium meja cafe. Lalu ia menatap gadis yang ada di depannya."Kenapa sih La?"

Apa yang di katakan Leon barusan? Kenapa? Kenapa katanya?.

"Kakak nanya gitu ke Lala? Harusnya Lala yang tanya, kakak itu kenapa? Kok dari tadi ngelamun sambil liatin pintu cafe, panggilan Lala tiga kali nggak di jawab lagi."

Hah? Apa benar yang di katakan Lala? Ia tadi melamun? Dan separah itu?

"Eh itu, apa emm anu." Leon tergagap. Apa harus ia ceritakan semuanya pada Lala. Tadi pikirannya entah sedang berada dimana sampai ia tak menyadari situasi dan gadis di depannya ini.

"Apa sih kak? Yang jelas dong kalau ngomong!"

Leon menarik nafas dalam lalu mengeluarkannya perlahan dan pergerakan itu di tatap intens oleh Lala. Ia menatap gadis di depannya itu kemudian melihat sekeliling cafe. Oke. Aman. Tidak ada yang mencurigakan dan intinya tidak ada teman Thalia atau Miya yang mengenalinya atau sebaliknya.

Kedua mata pria itu menatap kembali ke arah gadis di depannya. "Kakak mau ceritain semuanya!"

Lala mengangguk, paham apa yang di ucapkan pria di hadapannya ini. Apalagi jika bukan menyangkut pembicaraan sebelumnya.

Dulu ketika MOS jaman SMP, Leon sudah jatuh hati pada Thalia saat pertama kali melihatnya. Namun ternyata gadis itu sangat sulit di dekati, sampai Leon tahu bahwa gadis itu tengah dekat dengan seorang laki-laki. Awalnya Leon sempat tak percaya karena ia tak melihat langsung, tepat setelah bel pulang berbunyi ia melihat Thalia di bonceng oleh seorang Laki-laki dari situ Leon berfikir ternyata gosip saat itu bukan hanya sebuah gosip tapi memang kenyataannya.

Baru saja ia menyukai seorang gadis yang ternyata sudah memiliki laki-laki lain, Leon bimbang haruskah ia berjuang atau menyerah. Ketika itu hati dan pikirannya tidak bisa di ajak berkompromi sampai satu informasi ia dengar bahwa mereka hanya sebatas dekat, akhirnya semesta berpihak padanya.

Karena ingin bisa mendekati Thalia secara langsung, terbesit pemikiran bahwa apapun yang bisa membuat dekat dengan Thalia ia akan lakukan sekalipun itu membohongi perasaannya sendiri dengan berpura-pura menyukai sahabat Thalia. Bukan apa-apa, Leon pernah mendengar bahwa gadis itu tidak menyukai laki-laki sejenis bad boy yang selalu membuat onar.

Dari situ ia sadar bahwa dirinya bukanlah tipe Thalia, waktu itu ia tak berharap perasaannya terbalaskan yang ia pikirkan hanya bisa dekat dengan gadis itu apapun caranya.

Ternyata semuanya tidak berjalan mulus, Thalia tidak menyetujui jika Leon dekat dengan sahabat baiknya itu dan pada akhirnya Miya di kenalkan dengan Kevin oleh Thalia. Ia tidak merasa tersinggung, karena ia tipe orang yang tidak memperdulikan ucapan atau tanggapan orang lain tentang dirinya, tapi resiko dari ini ya Leon tidak bisa lagi dekat dengan Thalia, pikirannya buntu belum menemukan ide bagaimana ia bisa kembali dekat dengan Thalia.

Perasaan itu masih ia pendam tanpa di ungkapkan, karena sudah tahu dari awal bahwa penolakan lah yang nanti akan menyambutnya.

Semakin hari perasaan kepada Thalia semakin tumbuh, Leon tidak lagi hanya ingin dekat dengan Thalia namun ingin memilikinya seutuhnya, kelas delapan semester akhir Leon memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya, tapi nasib berkata lain di depan gerbang ia melihat Thalia turun dari sebuah motor dengan pemuda berseragam SMA.

Lagi, perasaannya ternyata belum seutuhnya di setujui oleh semesta. Sampai pada awal semester kelas sembilan Leon mengetahui satu fakta bahwa laki-laki berseragam SMA yang selalu bersama Thalia itu adalah Rafael, kakak sepupunya sendiri dari pihak sang ibu. Terbesit di pikirannya saat ini apapun situasi dan kondisinya ia harus mengutarakan perasaannya pada Thalia apapun resiko, ia sudah bersabar selama hampir dua tahun. Kali ini hati dan pikirannya bersatu menyetujui rencana Leon.

Tapi ternyata semuanya tidak sesuai seperti yang di harapkan, terbukti bahwa Leon akan mendapat penolakan. Thalia lebih memilih Rafael di bandingkan Leon. Dia tidak tahu apa yang salah dari dirinya, ia sudah berubah menjadi lebih baik bahkan ia sekarang menjabat sebagai kapten tim futsal di sekolah mereka, tapi gelar itu ternyata tidak membuat hati Thalia tergugah, tidak membuat Thalia melirik ke arahnya. Gadis itu tidak perduli ketika banyak gadis lain yang menatapnya memuja.

Selain fisiknya yang lebih tegap di banding teman-teman seusianya yang lain, ketampanan wajah Leon pun tidak perlu di ragukan lagi, parasnya yang sedikit bule membuat hampir semua gadis di sekolahnya meliriknya di tambah lagi gelar kapten futsal yang di sandangnya menambah nilai plus dari seorang Leon. Tapi ia tidak perduli berapa banyak gadis yang menyukainya jika diantara salah satu dari mereka tidak ada Thalia.

Ia merasa semua perubahannya ini sia-sia, apa gadis itu tidak menyadari gerak-geriknya selama ini, apa gadis itu tidak peka dengan tingkahnya yang selalu mengganggu Thalia setiap berpapasan. Leon tahu bahwa Thalia sebenarnya mengetahui perasaannya ketika ada seorang salah satu temannya yang pernah menangkap Leon sering memperhatikan Thalia dari jauh, ya sepertinya Thalia tidak memperdulikan hal itu.

Mengingat fakta itu membuat Leon geram, ia yakin Thalia tahu tapi ia sama sekali tak perduli, usahanya seperti tak di hargai sedikitpun oleh gadis itu, bahkan Thalia tak mengucapkan selamat di saat ia terpilih menjadi kapten tim futsal sekolah ketika kelas delapan dimana mereka sebenernya satu kelas. Apa ia sebegitu bencinya dengan cowok bad boy, meskipun sekarang Leon sudah berubah.

Kemarahannya memuncak ketika melihat Thalia lebih sering bersama dengan Rafael. Selain sebagai sepupunya dari pihak sang ibu, Rafael juga merupakan sahabat Laila sepupunya dari pihak sang ayah tanpa ia ketahui sebelumnya, meskipun memang mereka bisa di katakan sepupu karena Leon yang mengikatnya.

Kenapa gadis itu tidak menggubris keberadaannya sama sekali, insiden penolakan itu jujur membuatnya sedikit malu, karena ternyata ada satu siswi yang menyebarkan rumor bahwa dirinya di tolak mentah-mentah.

Dari situ rasa sukanya mulai terkikis tergantikan dengan rasa dendam yang memuncak, ia ingin membuat gadis itu menderita. Meskipun ia tak bisa membohongi dirinya sendiri bahwa rasa itu masih ada di hatinya.

Karena dendam nya yang membara, ia sampai melakukan hal yang di luar batas nya sebagai anak SMP. Leon menghasut ayah Rafael yang tidak lain adalah kakak dari ibu nya sendiri jika gadis yang sekarang bersama Rafael akan membawa dampak buruk bagian Rafael. Sepertinya semesta mendukung ketika ia melakukan kejahatan, buktinya nilai sekolah Rafael di semester selanjutnya menurun dari situ ayahnya tidak ingin melihat putera nya tidak bisa fokus untuk melanjutkan bisnis nya yang sudah meluas sampai ke penjuru Nusantara. Brama memutuskan  akan memindahkan  puteranya ke luar negeri untuk belajar bisnis sama-sama bersama kakaknya,  dengan sebuah paksaan akhirnya Rafael menurut, ia meninggalkan Thalia dan pergi untuk menuruti perintah sang papa.

Dari situ Leon bersorak kegirangan ia sudah berjanji akan membuat Thalia menyukainya dan melihat ke arahnya karena jujur rasa benci itu tidak sebesar rasa suka ia pada Thalia, segala cara akan ia lakukan agar gadis itu berada di sisinya selalu. Tidak ada yang mengetahui bahwa Leon pun terlibat dalam penculikan settingan itu, walau ia tidak turun lapangan. Pak Bram benar-benar sadis, sampai anaknya mengalami luka-luka pun ia tak perduli selama Rafael masih bisa menuruti keinginannya.

Kembali seperti dulu, ternyata semesta belum berpihak juga pada Leon. Di saat ia akan kembali memperjuangkan Thalia, gadis itu terlihat bertemu dengan pemuda lain di sebuah cafe dan Leon lebih geram ketika melihat laki-laki itu adalah seseorang yang ia ketahui sangat dekat dengan Laila, entah apa hubungan mereka Leon tak mengetahuinya namun ia menyimpulkan sendiri jika laki-laki itu adalah kekasih Laila.

Apa yang laki-laki itu lakukan, di saat Laila baru saja beberapa hari yang lalu menjumpai ajalnya pemuda itu sudah terlihat kembali sebagai seorang gadis, dimana letak hati nuraninya. Ia bersumpah akan membuat laki-laki itu sengsara.

Kekesalannya bertambah ketika ia di kirimkan ke luar negeri untuk belajar di sekolah sepak bola ternama, papanya ingin hobi puteranya itu menjadi bekal untuk masa depan.

Leon tak bisa menolak, sama seperti Bram. Papa Leon tak suka jika perintahnya di tolak. Mau tak mau ia menerimanya, namun ia berjanji ketika Leon kembali ia akan memastikan bahwa Thalia akan ada di sampingnya, setelah sempat membuatnya sengsara.

Selepas berada di luar negeri untuk menempuh pendidikannya selama dua tahun, Leon kembali ke Indonesia. Namun ia menemukan fakta bahwa Thalia telah bersama dengan Jhonson, pemuda yang ia temui di cafe bersama Thalia dulu yang ia simpulkan dia kekasih Laila. Leon penasaran bagaimana mereka bisa bersama, bahkan di saat Jhonson di tinggal oleh Laila dan Thalia di tinggalkan oleh Rafael.

Alasan apa yang membuat takdir mempertemukan mereka, bukan bersama Leon yang sedari dulu berjuang. Rasa bencinya kembali muncul dan berubah menjadi dendam, bukan hanya kepada Thalia tapi kepada Jhonson pula, Leon pastikan mereka tidak akan tenang.

Rencana pertama yang sudah ia siapkan adalah dengan berpura-pura masih menyukai Miya agar ia bisa ada alasan dekat dengan Thalia, karena yang ia tahu Thalia sangat menyayangi Miya sahabatnya itu. Thalia sudah menganggap Miya adalah bagian dari keluarganya sendiri.

*****

Hallo semuanya 👋 Aku kembali dengan cerita ini, ada yang masih menunggu? Hehe 😁 Maaf ya belum bisa mengatur waktu untuk update. Kali ini aku bawa part tentang Leon dan alasannya selama ini mengganggu Thalia, Jhonson dan yang lainnya.

Jangan lupa tekan ⭐ dan ramaikan komentarnya teman-teman. Terimakasih telah menyempatkan membaca 😊

Continue Reading

You'll Also Like

870K 6.2K 10
SEBELUM MEMBACA CERITA INI FOLLOW DULU KARENA SEBAGIAN CHAPTER AKAN DI PRIVATE :) Alana tidak menyangka kalau kehidupan di kampusnya akan menjadi sem...
385K 27.4K 26
[JANGAN SALAH LAPAK INI LAPAK BL, HOMOPHOBIA JAUH JAUH SANA] Faren seorang pemuda yang mengalami kecelakaan dan berakhir masuk kedalam buku novel yan...
Say My Name By floè

Teen Fiction

1.2M 69.8K 34
Agatha Kayshafa. Dijadikan bahan taruhan oleh sepupunya sendiri dengan seorang laki-laki yang memenangkan balapan mobil malam itu. Pradeepa Theodore...
784K 22.1K 55
Zanna tidak pernah percaya dengan namanya cinta. Dia hanya menganggap bahwa cinta adalah perasaan yang merepotkan dan tidak nyata. Trust issue nya so...