Secret.

By Cicak__

38.9K 3.9K 727

Tetsuya adalah pelayan muda yang bekerja di keluarga Akashi. Dia datang dengan niat untuk bekerja agar... More

Prolog.
Secret 01.
Secret 02
Secret 03
Secret 04
Secret 05
Secret 06
Secret 07
Secret 08
Secret 09
Secret 10
Secret 12

Secret 11

2.5K 258 52
By Cicak__

Nijimura yang menelphone, memberi tahu dia bahwa Satsuki pendarahan  dan setelah Akashi memberi tahu Kuroko, dia mengajukan diri untuk pergi bersamanya ke rumah sakit.

Ketika mereka sampai di rumah sakit, Mereka bertemu Nijimura di ruang tunggu.

"Sebenarnya apa yang terjadi ? Kenapa bisa sampai seperti itu ?"

"Aku juga tidak mengerti . Tadi kami masih mengobrol seperti biasa, hingga dia meminta ijin ke kamar kecil. Aku curiga karena dia sudah terlalu lama berada di sana, kemudian aku memutuskan memeriksa keadannya.  Dia sudah pingsan saat aku melihatnya, lalu aku segera membawanya kesini dan langsung menelphonemu."

"Jadi, apa kata dokter? '" Akashi bertanya, jelas khawatir.

"Tidak banyak. Dia hanya mengatakan mereka perlu mengoperasinya  dan akan memakan waktu beberapa jam." Nijimura menjawab.

Mereka berdua duduk di sofa, tenggelam dalam pikiran mereka tentang kemungkinan apa yang bisa terjadi. Mereka hanya bisa berharap dan berdoa untuk satu hal. Sebuah keajaiban.

Dua jam berlalu dan mereka masih belum mendapat kabar. Akashi sudah bangun dari sofa dan mondar-mandir di ruang tunggu. Tetsuya mengambil ponsel dari sakunya dan mengirim pesan kepada Takao bahwa dia akan sedikit terlambat karena dia ada di rumah sakit karena Satsuki mengalami keadaan kritis.

"Apakah ada yang tahu tentang semua ini, selain aku, kau, Momoi-san dan Akashi-san ?" Kuroko  bertanya pada Nijimura yang khawatir yang duduk di sebelahnya.

"Tidak. Tidak ada yang tahu kecuali kita berempat," jawab Nijimura.

"Tapi aku sudah menelepon ibu Satsuki . Dia tinggal di New York. Tapi dia bilang dia akan berada di sini secepat mungkin."  Jawab Nijimura.

"Keluarga nona Momoi Satsuki , apakah ada disini ?"

Seorang dokter pria berusia sekitar 30-an mengumumkan saat berjalan menuju ruang tunggu.

Akashi  bergegas menghampiri dokter itu dan bertanya . "Kami di sini. Bisakah kau memberi tahu kami apa yang terjadi ?"

Akashi bertanya dengan cemas, sementara  Kuroko  dan Nijimura bergabung dengannya.

Akashi  tahu dia mungkin tidak akan  suka dengan  apa yang keluar dari mulut Dokter, tetapi dia harus tahu apa yang sedang terjadi. Dokter itu memiliki ekspresi yang tidak dapat dibaca di wajahnya sehingga dia tidak bisa memastikan apakah dia memiliki kabar baik atau buruk.

"Bagaimana keadaan  mereka?" Kuroko  bertanya kepada dokter. Mengacu pada Satsuki dan calon bayinya.

"Nona Satsuki  baik-baik saja." Dokter berhenti kemudian melanjutkan. "Tetapi dia kehilangan bayinya. Sejujurnya saya pikir kita akan kehilangan mereka berdua. Bahkan saya tidak tahu bagaimana ini terjadi tetapi saya menganggap itu sebagai keajaiban. Kami sudah memindahkannya ke ruang pemulihan. Hanya satu orang yang diizinkan untuk tinggal bersamanya untuk malam ini dan yang lainnya dapat kembali selama jam-jam kunjungan besok. Sekali lagi saya sangat menyesal atas kehilangan Anda. "
Dokter berkata dan menghilang dari depan mereka.

"Aku benar-benar ikut bersedih" Kuroko berkata dan Akashi hanya mengangguk.

Akashi duduk di sofa. Kuroko dan Nijimura duduk di sampingnya membuat Akashi berada di tengah. Sangat jelas bahwa dia tidak baik sama sekali. Perasaan kehilangan seorang anak, itu menyakitkan lebih dari yang bisa dibayangkan.
Kuroko tahu itu.  Dia bergeser lebih dekat ke Akashi  dan meletakkan tangan di bahunya. Bagaimanapun juga dia tidak sejahat itu untuk tidak peduli pada orang lain yang sedang kehilangan.

"Semua akan baik-baik saja."

Ucapnya memberi kekuatan. Dia bisa melihat Akashi tampak rapuh.

Senyum sedih terlihat  wajah Nijimura. Dia senang mereka telah menyelesaikan masalah diantara  mereka.

"Kalian bisa pulang sekarang. Sudah malam. Aku akan tinggal menjaga Satsuki ."

"Apakah kau yakin kau akan baik-baik saja di sini? Jika kau mau, aku bisa tinggal bersamamu." Nijimura menyarankan meski  dokter telah  mengatakan sangat jelas bahwa hanya satu orang yang diizinkan untuk menginap.

"Aku akan baik-baik saja." Akashi menjawab.

Kuroko dan Nijimura berpamitan sebelum mereka keluar dari rumah sakit. Mereka berdua berjanji akan mengunjungi keesokan harinya.

"Jadi, bagaimana pembicaraanmu dengan Akashi ?" Nijimura  bertanya pada Kuroko . Dia setuju untuk mengantarnya pulang dan sekarang mereka sudah di dalam mobilnya dengan Nijimura yang menyetir.

"Biasa saja." Kuroko menjawab datar.

"Aku memberitahunya tentang si kembar dan ekspresinya tidak bisa dibaca. Mungkin dia tidak pernah mengharapkan mendapat berita seperti itu, tetapi kami tidak membahas tentang si kembar. Dia akan mengatakan sesuatu sebelum terhenti  oleh panggilan darimu itu."

"Banyak hal telah terjadi di sekitarnya akhir-akhir ini. Kurasa ini terlalu banyak baginya untuk diterima."

"Kurasa juga begitu" Kuroko mengangguk setuju.

"Jadi, apakah mereka tahu tentang Akashi? Maksudku si kembar " tanya Nijimura.

"Belum. Tapi sekarang setelah dia tahu, kurasa aku harus segera memberi tahu mereka." Kata Tetsuya memandang pemandangan kota dari jendela mobil.

...

Setelah Nijimura dan Kuroko  meninggalkan rumah sakit, Akashi  pergi menemui Akashi  di bangsalnya. Ketika dia memasuki ruangan, Dia disambut oleh bunyi bip monitor. Dan dia melihat Satsuki  yang sedang tidur di ranjang rumah sakit berukuran sedang.

Dia menutup pintu dan melanjutkan ke tempat Satsuki berada.  Dia duduk di kursi di samping tempat tidurnya. Dia meletakkan punggungnya di kursi dan tertidur.

"Seijuurou-kun ." Suara yang sangat lemah memanggil. Akashi  dengan cepat bangkit dari kursi dan duduk di tempat tidur di sebelah Satsuki yang memanggil namanya.

"Syukurlah kau sudah bangun. Bagaimana perasaanmu? Kau mau air?" Akashi  bertanya dan Satsuki mengangguk ke pertanyaan terakhirnya.

Akasshi  berdiri dan menuangkan air ke dalam gelas. Dia mengambil air untuk Satsuki dan membantunya duduk tegak untuk minum air.

"Terima kasih." Satsuki berkata dan mengembalikan cangkir itu kepada Akashi.

Akashi  mengambil cangkir itu dan menjatuhkannya di atas meja. Dia kemudian kembali duduk di samping Satsuki di tempat tidur.

"Apakah kau merasa lebih baik sekarang," dia bertanya.

Satsuki mengangguk.

Akashi melihat teleponnya dan melihat bahwa jam 4:30 pagi.

"Aku  senang kau sadar meskipun menyedihkan bahwa anak kita tidak ada lagi."

"Sejujurnya, aku  masih merasa sulit untuk percaya bahwa aku masih hidup." 

"Kau orang yang sangat baik. Kau  pantas mendapatkan kesempatan kedua ini." Akashi berkomentar.

"Aku rasa juga begitu."  Satsuki terkekeh.

"Aku seharusnya tetap tinggal bersamamu, kau tahu. Daripada akan berbicara dengan Tetsuya saat itu. Aku bisa melakukannya di lain waktu." Akashi berkata, tampak agak bersalah.

"Bukan salahmu Seijuurou-kun. Yang benar adalah, aku merasa gelisah kemarin. Seolah-olah ini waktuku untuk meninggalkan dunia. Aku hanya ingin memastikan kalian berhubungan baik sehingga aku bisa mati bahagia."

Satsuki  mengulurkan tangannya dan menyentuh tangan Akashi .

"Dan untuk anak kita, Jangan merasa bersalah tentang itu. Dia akan selalu memiliki tempat di hati kita. Selain aku hidup. Aku berjanji untuk merawat diriku sendiri dan siapa tahu, mungkin ada kemungkinan aku hamil lagi dan jika tidak ada, itu sebabnya ada yang disebut adopsi. " Satsuki  berkata berusaha meyakinkan Akashi untuk berhenti menyalahkan dirinya sendiri atas segalanya.

"Kau wanita yang sangat kuat dan aku mengagumimu untuk itu." Akashi  berkata sambil tersenyum dan Satsuki balas tersenyum.

"Jadi, katakan padaku, bagaimana pertemuan kalian ?"

Tanya Satsuki begitu ingin tahu tentang pembicaraan Akashi dan Kuroko.

"Canggung." Akashi menjawab singkat dan Satsuki terkekeh.

"Dia tidak ingin berbicara denganku pada awalnya. Aku memohon padanya dan dia kemudian setuju. Kami berbicara. Aku mengatakan kepadanya betapa aku benar-benar menyesal tetapi dia masih terlihat sangat terluka."

"Dan ?" Satsuki bertanya, bertanya-tanya apakah Tetsuya memberi tahu Akashi tentang si Kembar.

"Dia memberitahuku tentang si kembar."  Akashi berkata dan Satsuki menghela napas lega.

"Kau dan Nijimura tahu tentang itu kan ?" Akashi bertanya.

"Kami mengetahuinya. Tapi kami merasa, itu bukan tempat kami untuk mengatakannya."

"Ini berita yang sangat mengejutkan. Aku menjalani kehidupan tanpa mengetahui aku punya anak di suatu tempat. Sulit sekali menerima," Kata Akashi sambil menggelengkan kepalanya.

"Aku bahkan tidak tahu nama mereka. Kami tidak banyak bicara tentang mereka. Saat itulah aku mendapat telepon dari Nijimura bahwa kau ada di rumah sakit."

"Memang sulit, tapi kau harus mulai terbiasa dengan keadaan itu."  Satsuki menjelaskan.

"Aku tahu."

"Aku tahu kau mencintainya dan aku bisa melihat di matanya bahwa dia merasakan hal yang sama. Kalian berdua sangat cocok untuk satu sama lain, Kalian tidak bisa menghindari itu dan kalian berdua akan selamanya terikat oleh si kembar. Dia membutuhkanmu sama seperti kau membutuhkannya. Tetapi kau harus berusaha keras dengan melakukan banyak  hal jika  benar-benar ingin memenangkannya kembali. Kau harus membuatnya percaya kepadamu dan memberi tahu dia bahwa ini adalah Akashi Seijuurou yang telah berubah. "

Satsuki berkata sementara Akashi mengangguk berusaha memproses semua yang diperintahkan padanya.

"Bagaimana dengan kita?" Akashi  bertanya mengingat mereka masih terikat status pertunangan.

"Apa menurutmu masih ada kita  kalau hatimu milik orang lain?" Kata Satsuki sambil terkekeh.

"Kau tahu, aku benar-benar peduli padamu." Akashi meyakinkan Satsuki sambil menatapnya dengan seksama.

Wanita tersenyum dan menjawab, "Ya. Aku tahu ."

...

Setelah Nijimura menurunkan Tetsuya di depan rumahnya, dia menuju ke apartemennya dan melihat bahwa Hana ada di sana. Berdiri di depan pintu dengan dua tangan bersidekap di depan dada.

"Kau lebih baik memberi penjelasan sebelum aku membunuhmu"

Nijimura meringis mendengarnya. Dia telah mengabaikan panggilan dan pesan dari Hana sepanjang hari. Dia tidak punya pilihan selain menjelaskan seluruh masalah Akashi, Tetsuya dan Satsuki. Dari saat Akashi bertemu Tetsuya  hingga selesai operasi Satsuki

"Kakakku pasti banyak mengalami kesulitan sekarang ." Jawab Hana sambil menghela nafas saat duduk di sofa Apartemen Nijimura.

"Ya itu benar" Ucap Nijimura yang duduk di samping Hana.

"Aku sangat senang Satsuki baik-baik saja, tetapi aku juga sedih tentang dia kehilangan bayinya." Jawab Hana melanjutkan.

"Kakakmu  juga merasa sedih. Tapi aku percaya semuanya terjadi karena suatu alasan."

"Aku masih tidak percaya dia sudah menjadi ayah dari anak kembar dan kami tidak pernah mengetahuinya."  Hana berhenti, lalu melanjutkan. "Bagaimana Tetsuya bisa menyimpan rahasia sebesar itu dari kita? Bagaimana jika dia tidak pernah bekerja di perusahaanmu? Apakah 
dia akan menjaga rahasia dari kita seumur hidup? "

"Dengarkan aku ." Nijimura  menarik Hanna untuk menatapnya.

"Apa yang akan kau lakukan jika berada di posisi Tetsuya?" Nijimura bertanya, menatapnya dengan saksama.

Hana menjadi bisu. Tidak dapat mengatakan apapun.

"Seperti yang aku katakan, Hana. Semuanya terjadi karena suatu alasan. "

Wajah wanita cantik itu tertunduk dan sedih.

"Maaf. Aku sangat menyesal. Aku terlalu berlebihan. Kurasa aku hanya marah karena Tetsuya  dan aku sangat dekat dan aku hanya merasa dia seharusnya memberitahuku alasan utama mengapa dia pergi. Tapi kurasa kau benar. Aku tidak punya hak untuk menghakiminya. Aku tidak bisa membayangkan jika itu terjadi padaku sendiri. Mungkin aku akan menggugurkan kehamilan atau bunuh diri".

Nijimura tersenyum mendengar jawaban kekasihnya .

"Itu normal, sebaiknya kau pergi tidur. Dengan begitu besok kita bisa menemui Satsuki."

Hana mengangguk menuruti Nijimura. Dia juga kasihan melihat wajah kekasihnya yang terlihat lelah.






TBC


Konsep cerita dari awal sampai tamat sudah saya buat meskipun isinya belum saya tulis dan tidak akan dirubah apapun alasan dan tuntutan yang diminta.

Pembaca berkurang saya malah senang 🤣



Terimakasih dan sehat selalu.

Continue Reading

You'll Also Like

84.5K 8.5K 36
FIKSI
74.7K 8.1K 85
Sang rival yang selama ini ia kejar, untuk ia bawa pulang ke desa, kini benar-benar kembali.. Tapi dengan keadaan yang menyedihkan. Terkena kegagalan...
150K 11.4K 86
AREA DILUAR ASTEROID🔞🔞🔞 Didunia ini semua orang memiliki jalan berbeda-beda tergantung pelakunya, seperti jalan hidup yang di pilih pemuda 23 tahu...
560K 57.2K 28
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 21+ ‼️ Apa jadinya jika si berandal Jasper Ryker yang dijuluki sebagai raja jalanan, tiap malam selalu ugal-ugalan dan babak...