PANGERAN UNTUK KALILA (OPEN P...

By wgulla_

910K 69.6K 6.1K

Hati-hati jadi Sarjana Bucin [Follow dulu sebelum baca] *** Kisah tentang Kalila seorang gadis penderita peny... More

Prolog
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
BAB 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 29
Bab 30
BAB 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
BAB 35
OPEN PRE ORDER 2
Extra Part

Bab 28

13.9K 1.7K 191
By wgulla_

Yuk Absen dulu...

Sebutkan umur kalian?

Love dulu buat part ini ♥️♥️

Hidup dan mati kita itu di tangan Tuhan.

****

Setelah mengantar Kalila pulang. Pangeran pergi ke markas Dilan. Ia tidak takut jika dia akan di keroyok oleh anak buah Dilan. Ia akan memberi peringatan pada Dilan. Agar tidak mendekati Kalila.

Pangeran memarkirkan motornya sembarangan. Baru saja Pangeran ingin masuk ada dua orang yang menahannya. Hal itu membuat Pangeran kesal.

"Mau apa Lo kesini!"

"Minggir atau mati!" Pangeran melayangkan tinju ke dua orang itu.

"Anj*ng!" Ke dua orang itu membalas pukulan Pangeran namun meleset. Pangeran memanfaatkan momen itu dengan menendang kaki mereka hingga jatuh.

Tanpa mempedulikan orang-orang itu Pangeran masuk. Hal Pertama yang dilihatnya adalah orang-orang yang bermain bilyard. Pangeran jadi berpikir membeli meja bilyard untuk di taruh ke markas. Kemudian Pangeran menggelengkan kepala. Dia kesini buat bertemu Dilan hampir saja ia melupakan tujuan utamanya.

"Tangkap bajingan itu!" Sebuah suara di belakang membuat Pangeran tersadar. Orang-orang yang tadinya fokus bermain malah bersiaga untuk menyerangnya.

"Dia yang nyerang bos waktu itu!!"

"Nyerah aja lo!! Kita ada belasan dan Lo cuma sendiri!"

"Gua kesini cuma mau cari Dilan! Bawa dia keluar!"

"Enak aja Lo kira Lo siapa! Mau ketemu bos kita."

"Mending kita damai aja deh. Gua males berantem takut nanti kalian besok di rawat di ruang ICU karena gua!!"

"Bacot loh!!" Mereka menyerbu Pangeran bahkan ada yang membawa stik bilyard untuk memukul Pangeran. Benda tersebut mengenai kepala Pangeran tapi pria itu tidak menunjukkan rasa sakit. Karena Om-nya Arsena selalu mengatakan jika di depan musuh sesakit apapun kita harus menahannya agar musuh nyalinya ciut melihat pertahanan kita yang begitu kuat.

"Ngajakin berantem keroyokan pake senjata lagi! Banci!!" Ujar Pangeran meremehkan. Baginya hal seperti ini tidak ada apa-apanya. Bisa saja Pangeran melumpuhkan mereka semua. Tapi ia menahan egonya karena ia hanya ingin bertemu Dilan.

Suasana tiba-tiba hening, pandangan Pangeran beralih ke arah Dilan. Pria itu terlihat tersenyum menyambut kehadirannya.

"Kuat juga nyali lo! Sampai berani kesini sendirian lagi. Nggak takut mati apa!"

"Gua nggak akan mati di tangan Lo! Apa Lo lupa hidup dan matinya kita itu di tangan Tuhan." Dilan tergelak mendengar itu. Lalu menyuruh beberapa pasukannya untuk mundur. Karena ia ingin berbicara dengan Pangeran. Selain Andreas yang tidak lain adalah kakaknya yang mampu melawannya, begitu juga dengan Pangeran.

"Jadi mau apa Lo kesini!"

"Jauhin Kalila."

"Kalau gua nggak mau!"

"Gua nggak akan segan-segan buat kaki lo lumpuh."

"Kalila nggak ada sangkut pautnya sama lu. Lagi pula apasih yang buat lu  terus ganggu hidup gua, gua ngak punya masalah sama lu. Dendam lo itu sama Andreas bukan sama gua!"

"SETAN!!!"umpat Pangeran emosi.

"Lu bener dendam gua cuma sama Andreas. Lu juga bener Kalila nggak ada hubungannya sama gua. Tapi lu salah kalau lu bilang nggak punya masalah sama gua." Pangeran menaikkan alisnya mendengar itu lalu mentertawakan kegilaan Dilan.

"Jadi apa masalah gua sama lu! Disaat gua nggak pernah merasa buat masalah sama lu! Apa lu yang hobi drama sampai segila ini?"

"Sejak lo nolongin Samudra itu artinya lo udah ikut campur masalah gua! Dan gua nggak akan ngelepasin orang yang telah mempermalukan gua!"

"Jadi mau lu apa? Ngancurin gua lewat Kalila? Udah kayak di novel-novel aja! Basi gaya Lo!"

"Lu kira gua takut dengan taktik seperti itu! Kalau lu lupa gua ingetin om gua itu Polisi. Gua bisa dengan mudah laporin kejahatan lu itu dan buat lu masuk penjara kayak Andreas. Sekalian kalian bisa reuni bareng." Ejek Pangeran membuat Dilan kesal. Pangeran memang sengaja membawa om-nya. Ia hanya tidak ingin Dilan menggangu Kalila. Demi Tuhan Kalila punya penyakit jantung!

"Kita duel satu lawan satu. Kalau lu  bisa ngalahin gua. Gua nggak akan ganggu hidup lu lagi." Putus Dilan, jujur ia hanya penasaran bagaimana caranya mempermalukan Pangeran sama seperti pria itu mempermalukannya karena ia tidak pernah berhasil melakukan itu. Ia harus mencari hal yang tidak bisa Pangeran lakukan.

"Oke gua terima. Dan inget gua nggak suka sama orang yang ingkar janji!!"

****

From: Sammy

-2 hari lagi ulang tahun Pangeran.-

Sebuah pesan masuk dari Samudra muncul di ponselnya. Kalila berdecak, ia tidak tahu menahu soal ini. Ia belum menyiapkan hadiah apapun untuk Pangeran. Ia jadi bingung. Kenapa juga sahabat nya itu baru memberi tahu hal ini dadakan? Apa yang harus ia berikan pada Pangeran? Tidak mungkin ia hanya memberi tangan kosong pada pria itu. Sedangkan Pangeran selalu memberikan apapun padanya bahkan kebahagiaan. Kalila termenung menatap langit kamarnya.

Kalila tidak menyangka 2 hari lagi Pangeran akan ulang tahun. Kalila mengigit bibirnya sambil berpikir. Ia ingin memberikan hadiah yang berkesan untuk Pangeran. Besok ia akan mengajak Yuli.

To: Sammy

-Kok dadakan ngasih tahu..

From: Sammy

-Baru tahu

-Nanti berangkat pagi-pagi sekalian rapat sama anak laskar buat kasih kejutan buat Pangeran. Jangan sampai bocor.

Kalila langsung menghubungi Pangeran untuk tidak menjemputnya besok. Padahal mereka naik motor yang berbeda tapi Pangeran tetap ngotot mengantar jemputnya sambil mengikutinya dari belakang. Sekalian menumpahkan rasa kangen padahal baru tadi sore Pangeran mengantarnya pulang tapi ia sudah tidak sabar ingin bertemu lagi dengan Pangeran.

To: Pangeran-ku

-Besok aku berangkat bareng Yuli, dia mau bonceng aku sekalian ambil motor di bengkel

From: Pangeran-ku

-Bareng aku saja

-Biar Yuli Bareng Samudra aja

Kening Kalila berkerut membaca balasan Pangeran. Kenapa harus bawa-bawa Samudra? Emang ada hubungan apa Yuli sama Samudra. Kalila kemudian mengabaikan itu. Pasti cuma akal-akalannya Pangeran untuk tidak mengizinkannya.

To: Pangeran-ku

-Udah terlanjur janji ngak enak batalin.. 😔

-Pliss kali ini aja nanti aku masakin makanan kesukaan kamu

From: Pangeran-ku

-Emang tahu makanan kesukaan aku?

To: Pangeran-ku

-Tahu dong

-Semua makanan yang aku masak pasti jadi makanan kesukaan kamu kan😉

-Benerkan? 🙃

From: Pangeran-ku
-Oke

Kalila memberengut kesal membaca balasan Pangeran yang singkat. Maksudnya apa coba. Oke! Oke apaan.. oke masakannya itu memang favorit oke atau dia boleh bareng Yuli.

Diambilnya boneka koala berdasi yang di berikan Pangeran waktu itu. Sebenarnya ada sepasang tapi Pangeran memintanya satu yang kecil berwarna pink katanya mengingatkan Pangeran dengan Kalila.

"Maksud kamu 'oke' itu apa!"

"Ngomong kok nggak jelas!! Singkat lagi! Padahal aku chat udah panjang tapi balesnya nggak niat!" Kalila juga malu sudah terlanjur percaya diri Pangeran akan membalasnya dengan pujian tapi jawabannya seperti itu.

"Dasar nyebelin!!" Lalu Kalila memukul boneka itu selayaknya jika itu Pangeran. Pokoknya dia sebal kuadrat dengan Pangeran. Enak aja pria itu mengabaikannya.

Begitulah wanita awalnya berbunga-bunga bayangin si Doi lalu akan langsung kesal hanya karena pesannya di balas singkat dan tidak jelas!

***
Kalila berangkat menggunakan ojek online. Seperti permintaan Samudra untuk datang pagi jam 6. Karena Pangeran tiba jam 6.45. Ia sudah mengirimi pesan Yuli agar tiba di sekolah pukul 6.20 agar Pangeran tidak curiga.

Tepat dugaannya Samudra dan yang lainnya sudah berada di sana. Kalila ikut bergabung. Lalu mereka membicarakan rencana mereka untuk memberikan kejutan untuk Pangeran.

"Kalian ngapain?" Tanya Pangeran menatap sekumpulan orang itu. Apalagi ada Kalila ikut disana. Ia langsung menarik gadis itu untuk berdiri di sampingnya. Ia tidak suka melihat Kalila di apit cowok meski itu temannya sendiri.

"Ah enggak kok kita nggak ngomongin apa-apa." Ujar Heru. Kemudian diikuti yang lain menjauhkan diri pergi ke meja masing-masing. Tidak ingin membuat Pangeran tambah curiga. Kalila langsung menarik tangan Pangeran membawanya pergi dari situ. Sebenarnya Kalila masih sebal dengan Pangeran karena pria itu semalam membalas pesannya dengan singkat tapi melihat Pangeran membuatnya tidak bisa mengabaikan pria itu. Sebut saja dia labil ataupun bucin! Dia tidak peduli.

"Aku bawa sarapan buat kamu." Kalila kemudian mengeluarkan kotak bekal dari Paperbag. Kalila ingin bilang kalau dia bawa makanan kesukaan Pangeran tapi ia takut di kacangin lagi seperti semalam. Tahu sendirikan rasanya...

"Nanti pulang bareng aku." Ucap Pangeran.

"Nggak bisa aku ada janji sama Yuli mau beli sesuatu."

"Kenapa nggak sama aku aja?"

"Mau beli barang khusus buat cewek." Dalam hati Kalila berharap Pangeran percaya. Ia tidak ingin pria itu tahu kalau dia mau membelikan pria itu hadiah. Pangeran menghela napas kemudian mencoba mengerti.

"Tapi ada syaratnya, suapin aku setiap hari. Aku suka makan masakan kamu. Makanan favorit aku." Pipi Kalila bersemu mendengar itu. Padahal semalam ia sudah kesal. Ternyata Pangeran mengakuinya. Dan masakannya...

***

Ada yang kangen aku 😭😭😭 atau cuma kangen Pangeran?

Mau tambah?

Gimana cerita ini menurut kalian?

Tambah apa?

Dilan langsung aku akhiri soalnya mau aku bawa di ceritanya Andreas dan Putri....

Jadi biar cerita ini fokus sama Kalila, Pangeran dan Rio...

Pada banyak yang penasaran sama Yuli dan Samudra ya? Wkwkwk

SEMOGA TAMBAH SUKA SAMA CERITA PANGERAN UNTUK KALILA YA.... JANGAN LUPA VOTE AND COMENT...
AJAK JUGA TEMEN-TEMEN KALIAN BUAT BACA CERITA INI...

SPAM NEXT DISINI BIAR CEPET UPDATEEEE 🍁

LOVE YOU... ♥️♥️♥️

GULLA

Semoga kita terlindungi dari Korona..... Aamiinn 😭😭😭

Follow @wgulla_ atau @pangerankalila

Roleplay
@pangeran.klvn
@kalila.lily

Continue Reading

You'll Also Like

271K 11.7K 46
kisah seorang gadis yang tak pernah diharapkan keberadaannya oleh keluarga, gadis yang harus merelakan kekasihnya untuk kakak kandungnya sendiri, ser...
981K 94.9K 52
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
15.2K 224 5
Awal perjuangan seorang prempuan yang sangat mencintai seseorang dan berharap bisa hidup bersama,prempuan yang selalu membela lelaki yang dia cinta t...
3.7K 520 57
Menjadi bagian dari organisasi sekolah seolah sudah tertanam dalam diriku. Meski begitu, dua pilihan besarku tak ada yang sesuai dengan harapan. Samp...