Dosenku Suamiku (TAMAT)...

By kepojanganberlebihan

56.1M 3.3M 873K

Telah terbit di Penerbit Romancious. Cerita ini tidak di revisi, jadi masih berantakan. Kalau mau baca yang l... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
33
34
35
36
37
38
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
DS
55
56
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
86
Plagiat
EXTRA-PART
Info Novel DS
Novel DS
info lagiiiii!
GIVEAWAY NOVEL DS!
VOTE CAST
PO NOVEL DS MAKIN DEKAT!
PAKET & BONUS NOVEL DS
VOTE COVER!
CARA BELI NOVEL DS
GIVEAWAY LAGII
DOORPRIZE DS!
H-3 PO NOVEL DS
BESOK PRE-ORDER DS!
PO KEDUA SUDAH DIBUKA!
Info cerita Dosenku Suamiku 2!
DOSENKU SUAMIKU 2!
DOSENKU SUAMIKU 2 SUDAH PUBLISH!
DS!

32

541K 35.3K 9.9K
By kepojanganberlebihan

HAIHAIHAIII!🖤
APA KABAAAAR?
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!

HUHUUU MAKASIH ATAS SUPPORTNYAA!🖤

HAPPY READING!

MINGGU, 07.50 Wib
KAMAR
        Dira terbangun dari tidur nyenyaknya, ia menatap ke arah jam dinding.

Dira kemudian membelalakkan kedua bola matanya, ia kesiangan.

ASTAGAA, NANTI APA KATA MERTUA?

Dira segera menegakkan tubuhnya, tapi tidak bisa.

Dira semakin membelalakkan kedua bola matanya saat melihat sebuah tangan melingkar diperutnya.

Dira melirik ke arah orang yang memeluknya, PAK REY?!

Dira menahan bibirnya untuk tidak berteriak, ia meneguk salivanya.

"Pak" ucap Dira setenang mungkin

Jantung Dira berdetak dengan sangat cepat.

Rey tak merespon ucapan Dira, ia semakin memeluk tubuh Dira dengan erat.

Dira kembali membelalakkan kedua bola matanya, dadanya semakin sesak.

"Pak Rey" ucap Dira, lagi.

Rey tak merespon, ia masih nyenyak.

Dira menghela nafasnya, NI ORANG BUDEG APA GIMANA, SIH?!

"Bapak Abraham Reynand" ucap Dira menambah sedikit volume suaranya

Rey sedikit menggeliat, "hmm" gumamnya antara sadar dan tidak sadar

Dira menggeram, ia memejamkan matanya sejenak.

Dira kembali membuka matanya, "bapak Abraham Reynand, bangun Pak! Udah jam delapan" ucapnya

Rey langsung membuka matanya, ia kemudian membelalakkan kedua bola matanya saat melihat Dira berada dipelukannya.

Rey langsung melepaskan pelukannya, dan Dira segera menjauh dari Rey.

Rey melirik ke arah jam dinding, ia kemudian menghela nafasnya.

Rey dan Dira kesiangan.

Dira segera melangkahkan kakinya dengan cepat menuju kamar mandi, sedangkan Rey kembali melanjutkan tidurnya sembari menunggu giliran dirinya mandi.

-08.15 Wib
        Setelah mandi dan berkemas, Rey dan Dira berjalan menuju dapur untuk sarapan dengan Rey yang berjalan lebih dulu.

Terlihat Mama, Papa, Raka, Raya, dan Rama berada diruang TV sembari berbincang-bincang, bercanda, dan bermain bersama Rama sembari menikmati cemilan yang dibelikan oleh Rey tadi malam.

Mama tersenyum mencurigakan saat melihat Rey dan Dira yang baru saja turun dari lantai atas.

Papa, Raka, dan Raya ikut menoleh ke arah Rey dan Dira sembari tersenyum mencurigakan.

Rey menghentikan langkahnya, dan Dira ikut menghentikan langkahnya.

Dira mengerutkan dahinya.

"Kenapa?" ucap Rey kepada semua anggota keluarganya

Papa, Mama, Raka, dan Raya tersenyum sembari menggelengkan kepalanya secara berjamaah.

Dira hanya mengerjapkan matanya, sepertinya dirinya paham dengan tingkah keluarga Rey kali ini.

"Abis begadang, Rey?" ucap Raka sembari menaik-turunkan alisnya

Rey melirik ke arah Raka, ia kemudian menganggukan kepalanya.

"Iya, kan kebetulan hari minggu" ucap Mama

Rey mengalihkan pandangannya ke arah Mama, "urusan kerja, Ma" ucapnya

"Oh, urusan kerja" ucap Papa sembari mengangguk-anggukan kepalanya

"Kerja keras ya, Abraham Reynand" ucap Raka sembari terkekeh

Rey menganggukan kepalanya, "hmm" gumamnya

"Kerja keras buat calon cucu mama sama papa" ucap Raka kembali terkekeh

"Uhuk.." Dira tersedak

"Ekhem.." gumam Rey sembari menghela nafasnya

Raka, Raya, mama, dan papa tertawa ringan melihat ekspresi Dira dan Rey.

"Om Rey sama tante Dira gak mau?" ucap Rama sembari memegang makanan ringan

Rey dan Dira menggelengkan kepalanya, "enggak" ucap mereka serentak

Rama kembali meletakkan makanan ringan tersebut ke atas meja.

"Ya udah, kita sarapan dulu" ucap Rey dan segera berjalan meninggalkan keluarganya diruang TV

-DAPUR
       Rey dan Dira menikmati makanannya sedari tadi dengan keadaan sunyi, tanpa sepatah kata pun.

Ding ding ding ding ding ding ding..

Handphone Rey berdering, Rey segera menekan tombol hijau dilayar dan melangkahkan kakinya menjauh dari Dira.

Dira menikmati makanannya sembari memikirkan semua perkataan keluarga Rey.

Dira ini memang tipe orang yang rajin berpikir.

DIPIKIR AJA, GUE SAMA PAK REY PUNYA ANAK?

NTAR JADINYA KEK GIMANA, ANJIR.

YA MENDING KALO NURUNNYA GANTENG CEM BAPAKNYA.

PUTIH.

BERWIBAWA.

RAJIN SHOLAT.

GAK PELIT.

BANYAK YANG SUKA.

ITU MENDING.

KALO NURUNNYA CUEK NOH CEM BAPAKNYA?

GAK PEKAAN?

DINGIN?

GAK EKSPRESIF.

KALO NGOMONG IRIT BANGET.

BISA MATI ISTRINYA.

NAH, KALO CEWEK GIMANA?

YAKALI NURUN GUE YANG MUKA AJA GAK NYAMPE STANDAR INTERNASIONAL.

CANTIK KAGAK.

MANIS KAGAK.

MANJA IYA.

PEMALES IYA.

MAGERAN IYA.

MASAK GAK BISA.

MENTOK-MENTOK KERJA RUMAH NYAPU DOANG.

GAK ADA TUJUAN IDUP.

YANG PENTING IDUP AJA UDAH BERSYUKUR.

HADEEEH.

Rey kembali duduk dihadapan Dira, ia kembali menyantap makanannya.

"Kamu ngapain?" ucap Rey sembari menatap Dira dengan tajam

Dira menaikkan kedua alisnya, ia tersadar dari pikirannya.

"Hah? Enggak. Gapapa" ucap Dira dan kembali menyantap makanannya

"Yang tadi gak usah dipikirin" ucap Rey tiba-tiba

Dira mengerjapkan matanya, NI ORANG BENERAN CENAYANG APA GIMANA?

"Hah?" ucap Dira

Rey tak menggubris perkataan Dira.

"Bapak tadi ngomong apa, Pak?" ucap Dira, lagi.

"Saya gak suka ngulang ucapan saya" ucap Rey kembali memasukkan sesendok nasi ke dalam mulutnya

Dira menghela nafasnya, AMIT-AMIT ANAK GUE SIFATNYA NURUN DIA!

MENDING MATI AJA SANA!

"Kamu mikirin apa lagi?" ucap Rey kembali menatap Dira dengan tajam

Dira membelalakkan kedua bola matanya, ia segera menggelengkan kepalanya.

"Gak ada" ucap Dira dengan cepat

Rey hanya menatap Dira sekejap, kemudian kembali menyantap makanannya.

"Pak" ucap Dira tiba-tiba

"Hmm" gumam Rey

"Saya mau nanya, boleh?" ucap Dira

Rey menatap ke arah Dira sekilas, "apa?" ucapnya

"E.. orang rese matinya gimana ya, Pak?" ucap Dira dengan wajah polosnya

Rey menatap Dira dengan tajam, "kamu ngatain saya?" ucapnya

Dira mengerutkan dahinya, ia menggelengkan kepalanya.

"Oh.. enggak, Pak. Ya kali saya berani ngatain dosen sendiri" ucap Dira sembari menampilkan senyumnya

"Ya mana saya tau, saya kan bukan orang rese" ucap Rey

Dira kembali mengerjapkan matanya, BENTAR..

GUE GAK SALAH DENGER, KAN?

DIA NGOMONG APA TADI?

GIMANA-GIMANA?

COBA DIULANG!

"Kenapa kamu nanya gitu?" ucap Rey

Dira kembali tersadar, ia menaikkan kedua alisnya. "Oh.. itu, temen saya ada yang rresse, Pak. Jadi saya doain cepet mati aja" ucapnya menekankan kata 'rese' sembari menampilkan gigi ratanya

Rey menatap ke arah Dira sekilas, "oh" gumam Rey dan kembali menyantap makanannya

"Kenapa, Pak?" ucap Dira

"Bagus, dong. Biar gaada orang rese lagi di dunia, jadi mati aja sana" ucap Rey

Dira membelalakkan kedua bola matanya, ia kemudian menatap ke arah Rey.

NAH, BAGUS!

SATU PEMIKIRAN KITA!

MENDING BAPAK MATI AJA SANA!

Dira kembali menatap makanannya.

"Emang kamu ngomongin siapa?" ucap Rey

Dira kembali menatap ke arah Rey, ia tersenyum.

GUE NGATAIN LU, BAMBANG!

"Anindira Maheswari" ucap Rey

Dira masih tersenyum, "gaada kok, Pak. Becanda doang tadi" ucapnya

Rey menaikkan kedua alisnya, kemudian ia mengangguk-nganggukan kepalanya.

"Kenapa gak didoain bener-bener aja?" ucap Rey penasaran

"Ntar kalo bapak beneran mati kan saya jadi janda, Pak" ucap Dira kelepasan

Dira kemudian membelalakkan kedua bola matanya, ia kemudian membuang muka ke sembarang arah.

WOI!

KECEPLOSAN LAGI, ANJIR!

MATI GUE!

Rey menatap Dira dengan tajam, "apa kamu bilang?" ucapnya

Dira memejamkan matanya, pura-pura tak mendengar ucapan Rey.

"Anindira Maheswari" ucap Rey

"Iya, saya" ucap Dira, ia membuka matanya dan menoleh ke arah Rey

"Jadi kamu beneran ngatain saya?" ucap Rey sembari menatap Dira dengan tajam

Dira meneguk salivanya, MAMPUS!

HAIHAIHAIII!
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!

JANGAN LUPA BACA JUGA MY HUSBAND IS MY ENEMY!><

JANGAN BOSEN, YA!

SEE U!

Continue Reading

You'll Also Like

379K 23.9K 24
Ola, balita umur 3 th yang hiperaktif, polos, dan menggemaskan. Resmi menjadi beban di kediaman Duke Oxiver dan dinyatakan menjadi 'tawanan' gemoy ya...
447K 48.9K 96
Sang CEO tampan mahabenar akhirnya mantu di usia yang masih thirty something, satu anggota keluarga baru akhirnya hadir. Tapi pekerjaan rumahnya belu...
36.3K 2.9K 58
PART MASIH LENGKAP! BELUM DIREVISI Follow dulu jangan lupa. *** "Saya hanyalah manusia tangguh yang tak sempurna, tapi bersamamu ketidaksempurnaan i...
4.5M 27.5K 2
⚠️𝐃𝐈𝐓𝐔𝐋𝐈𝐒 𝐔𝐍𝐓𝐔𝐊 𝐃𝐈𝐁𝐀𝐂𝐀, 𝐁𝐔𝐊𝐀𝐍 𝐃𝐈𝐏𝐋𝐀𝐆𝐈𝐀𝐓⚠️ ⚠️𝐏𝐀𝐑𝐓 𝐋𝐄𝐍𝐆𝐊𝐀𝐏⚠️ *** Menceritakan tentang Dua orang sahabat keci...