Zayn Malik Love Story - The U...

De niallerwifes_

3.3K 22 18

Mais

Zayn Malik Love Story - The Unexpected (1)
Zayn Malik Love Story - The Unexpected (2)
Zayn Malik Love Story - The Unexpected (3)
Zayn Malik Love Story - The Unexpected (4)
Zayn Malik Love Story - The Unexpected (6)
Zayn Malik Love Story - The Unexpected (7) Ending

Zayn Malik Love Story - The Unexpected (5)

307 2 1
De niallerwifes_

Kau menahan nafasmu. Merasakan keterkejutan kecil yang biasanya diciptakan Zayn. Dan sejurus kemudian, kau mendapati tumpukan kecil kertas putih berisikan tulisan tangan pada kertas paling atasnya. Kau menyentuh dan membaca kertas itu.. Kalimatnya.. Kalimat yang dituliskan Zayn..

“No matter it’s glad or bad, the unexpected one is always waiting for us in the next lines which teaches you the lesson of your life. And make you stronger to facing future.”

Tanganmu bergetar. Hatimu tersentuh membacanya. Dan rangkaian kata itu.. sukses membuat buliran bening yang terbendung di kelopakmu menetes, menelesuri lengkuk pipimu. Kau sedih. Kau kecewa. Untuk sekali lagi, kau mengakui bahwa dirimu tak sanggup menghadapi kenyataan ini.

Kata-kata Zayn.. Mengapa dulu kau bisa mengenalnya? Mengapa dulu kau berteman degannya? Mengapa dulu kau bisa jatuh dalam pelukannya? Mengapa kau bisa mencintainya? Mengapa? Dan kini.. Mengapa tiba-tiba ia pergi meninggalkanmu? Meninggalkamu di antara puncak letupan perasaanmu?

“How, cruel you are, Zayn.” Ucapmu lirih denga bibirmu yang bergetar.

Kau menyesali.. menyesali semuanya. Semuanya. Andaikan waktu dapat terulang.. Andaikan kau dapat satu permintaan peter pan..

Kau melihat sisa tempat duduk kosong di sampingmu. Menyentuhnya dan membuatmu merasakan keriduan yang amat sangat. Merasakan kehilangan yang amat menusuk. Merasakan keterberdayaanmu yang sekarang mecapai titik terendah.

Dan kaupun berdoa.. Berkata lewat hati kecilmu dan berharap semua akan kembali seperti semula. Meskipun kau tahu, itu tak akan perah terjadi.

“Zayn, kumohon. Tersenyumlah padaku, tertawalah padaku, godalah aku, ganggulah aku, marahlah padaku, panggilah aku, teriaki aku, tenangkanlah aku, bermainlah bersamaku, nyamankanlah aku, just do one thing to me, Zayn! Just one..Temani aku, Zayn. Temani aku di sini. Di sampingku. Sekarang. Aku hanya butuh kau. Kumohon.. Untuk terakhir kali saja. Biarkan aku mengabadikan momen ini. Untuk terakhir kalinya. Biarkan aku terlarut bersamamu. Untuk terakhir kalinya, berikanlah aku semua yang kau punya untuk

kusimpan rapat agar kutenang. Untuk terakhir kalinya, kemarilah. Duduk di sampingku, temaniku untuk yang terakhir kali. Akubersumpah, ini akan jadi yang terakhir Zayn. Yang terakhir.. Aku mohon.. Kumohon..”

PYAAAR PYAAAR

 Letupan kembang api terdengar oleh telingamu. Suaranya menyenangkan dan lagi indah dipandang. Yeah, tahun baru telah tiba. Tapi kau.. kau masih tersedu. Tangisanmu menderas. Seolah-olah tak kehabisan cadangan. Kau masih terlarut dalam keperihan ini. Tenggelam akan kedukaan, tenggelam akan kenangan, tenggelam akan kerinduan, tenggelam akan kesedihanmu kehilangannya. Tenggelam akan Zayn.

Namun, secarik kertas itu bicara fakta. Semua yang kau lalui bersama Zayn adalah sesuatu yang tak terduga. Something unexpected. Siapa sangka dulu ia menabrakmu? Siapa sangka dulu ia mau berteman dengamu? Siapa sangka dia menjadi teman terbaik yang pernah kau punya? Siapa sangka dia menjadi bagian terbaik dalam hidupmu? Siapa sangka?

Dan kau tak bisa mengelak.. bahwa serentetan kejadian itu membuatmu menjadi diri yang lebih baik lagi.

Tanpa kau sadari, ferris wheel telah memutarkan tempatmu berada pada bagian paling bawah. Pertanda giliranmu menikmati wahana ini telah usai. Dan juga, kau harus mengusaikan semuanya. Semua kesedihanmu. Kau harus mengubur semua kepedihanmu di sini. Semuanya untuk membuatmu bisa melanjutkan hidup. Mungkin Zayn telah pergi. Tapi ia pergi meninggalkan banyak pelajaran yang akan kau pegang dalam hidup. Dan kau yakin, kepergiannya merupakan salah satu rencana Tuhan yang terbaik untukmu. Yeah, ini yang terbaik.

Pintu dibuka. Kau menghapus air matamu dan mulai mencerahkan fikiranmu. Kau harus menjalani hidup. Kau harus kuat! Ini yang diinginkan Zayn selama ini, bukan?

Kalung pemberian Zayn kau lepas. Kalung penuh kenangan itu kau lepaskan dari leher jenjangmu. Untuk sementara, kau harus bisa melupakannya. Dan ini, merupakan langkah pertamamu untuk melakukan itu. Sebelum kau melepasnya, kau genggam erat kalung itu. Hingga satu buliran air mata nyaris keluar lagi dari kelopakmu. Tapi kau menahannya. Ini salah satu bentuk latihanmu untuk melupakan Zayn.

Lalu, kau lepas kalungmu dan meletakkan benda mungil itu dalam kotak hadiah Zayn. Di atas kertas Zayn yang kau lipat. Kemudian, kau berdiri dan beranjak pergi. Melangkahkan kaki keluar dengan secercah harapan yang ditinggal oleh seorang Zayn. Semua harus berubah. Dan semua tak akan pernah sama lagi.

Saat tepat berada di ambang pintu, kau memberhentikan langkahmu dan menoleh ke belakang. Sesaat, kau masih bisa merasakan sebersit rasa rindu itu lagi. Tapi kali ini, kau memandangnya sebagai kekuatanmu untuk hidup. Untuk mengejar mimpimu. Dan semua itu.. Zayn. Zaynlah yang mengajarkanmu semuanya.

“Thanks, Zayn. Happy new year.” Ucapmu lirih seakan-akan inilah kalimat terakhirmu untuknya. Kau menghadapkan kepalamu ke depan dan siap untuk menjalani hari-hari esokmu. Yeah, kau harus bisa. Demi kebahagianmu sendiri. Demi Zayn.

Lalu kau melangkahkan kaki keluar dari ferris wheel itu. Keluar dari kenanganmu, keluar dari kesedihanmu, keluar dari Zayn.

Sayup-sayup kau bisa mendengar suara musik. Di depan ferris wheel sekarang terdapat panggung besar untuk merayakan tibanya malam tahun baru. Kerumunan orang terlihat mengelilingi panggung tersebut. Dengan raut keceriaan mereka menyongsong hari baru di depan mata.

Tapi.. tunggu sebentar. Apa telingamu tak salah dengar? Kau mendengar suara orang yang amat kau kenal menyapa penonton lewat micnya. Bersamaan dengan suara lain yang meneriakkan “Happy new year, everyone!” dari tengah panggung. Apa matamu tak salah lihat? Ketika tiba-tiba anggota 1D berdiri di tengah panggung menyanyikan lagu baru mereka. Apa lagi ini? Mengapa mereka tiba-tiba berada di sini? Dan.. ketika kau meghitung, boyband yang tengah bernyanyi tersebut hanya tampil dengan empat orang personilnya. Melupakan Zayn yang hari ini meninggalkan kalian semua. Sebentar, apakah mereka setega itu? Mengacuhkan kematian teman mereka sendiri dengan bernyanyi meramaikan malam tahun baru?

[Liam]

I’ve tried playing it cool

But when I’m looking at you

I can’t ever be brave

‘Cause you make my heart race

[Harry]

Shot me out of the sky

You’re my kryptonite

You keep making me weak

Yeah, frozen and can’t breathe

Kau berniat merutuki kawanan empat orang itu. Sungguh tak punyakah rasa kesetiakawanan mereka barang sedikit, saja? Temannya meninggal dan sekarang bersenang-senang.. Perlakuan apa itu?! Lalu kau menggerakkan kaki keluar dari jalur Ferris wheel. Berniat memperhatikan boyband itu lebih dekat. Tapi tiba-tiba sesosok bayangan lelaki mendekatimu..

[Zayn]

Something’s gotta get now

‘Cause I’m dying just to make you see

That I need you here with me now

‘Cause you’ve got that one thing

Dan tepat ketika lirik terakhir yang ia nyanyikan berakhir lalu disahut oleh nyanyian anggota 1D lain, sesosok bayangan yang berdiri jelas di hadapanmu sekarang menggamit tanganmu. Matamu ditatap lekat. Dan ia.. ia tersenyum padamu. Perlakuannya menimbulkan teriakan riuh rendah dari penonton. Tapi tidak denganmu.

Kau membeku.

Lidahmu kelu.

Matamu terpaku.

Nafasmu tercekat.

Jantungmu melonjak.

Apa lagi ini?

“…-n?” gumammu lirih. Lirih dan tak tega. Kau tak tega menggumamkan nama orang yang saat ini sedang ingin kau lupakan. Kau tak tega menggumamkannya. Kau tak tega mengatakannya. Kau tak tega memanggilnya. Kau tak tega..

Tepat saat lagu dilanjutkan, kau menyadari.. menyadari semuanya. Bahwa kau telah.. tidak kau tak mau mengakuinya. Perasaan jengkel dan marah meraupi tubuhmu liar. Merasuk cepat melalui perasaanmu, hatimu, jantungmu, aliran darahmu, hingga pengatur seluruh kegiatan tubuhmu. Kau benar-benar merasa dipermainkan. Tidak, kau benar-benar dipermainkan.

Kau menarik tanganmu dari genggamannya dan berlalu layaknya seseorang di depanmu tak ada. Kemudian berlari kecil menerobos kawanan bodyguard, berharap kau lenyap saat itu juga.

Hatimu perih lagi.

Perasaanmu tercabik lagi.

Tetesan itu keluar lagi.

Semua terasa salah bagimu.

“JENNY !!!” lelaki itu memanggilmu. Meneriakkan namamu. Ia ikut menerobos bodyguard tapi entah mengapa bodyguard menahannya. Sayup-sayup kau dengar, ia tidak diperkenankan menjauhi panggung lebih jauh lagi apabila lagunya belum selesai.

Dan kau tetap berlari kecil. Tak mempedulikan lelaki itu. Tak mempedulikan lagunya. Tak memedulikan irama merdunya. Tak mempedulikan malam tahun baru. Tak mempedulikan tatapan sinis penonton yang iri akan perlakuan makhluk adam itu.

Apa maksud semua ini? Apa maksudnya?!

Fikiranmu kalut. Kau tak habis fikir mengapa serentetan peristiwa yang menguras emosimu terjadi hari ini. Dan semua itu karena ulah lelaki yang menggamit jemarimu tadi. Karena lelaki yang kau rindukan. Lelaki yang ingin kau lupakan. Lelaki yang sejujurnya masih kau cintai. Ya, kau masih teramat mencintainya.

Kau menjauhi panggung. Menyelinap lincah di antara kerumunan orang dengan harap keluar dari tempat ini dalam kejapan mata. Tapi kerumunan itu sepeti mendesakmu. Menyulitkanmu berjalan apalagi berlari. Tapi kau tak menyerah. Kau masih punya secercah tenaga untuk menghadapi mereka. Dan kau masih berusaha melangkahkan kakimu dalam desakan manusia dengan kristal-kristal yang keluar dari kelopak matamu.

Cukup lama kau berjalan, cukup lama kau menyelinap dan cukup lama pula kau terhenyak akan semua ini. Hingga akhirnya lagu berakhir mengiringi kebebasamu dari kerumunan tersebut.

‘One Thing’ kata itu.. kata itu terngiang di otakmu. Sejenak fikiranmu melayang ke masa itu. Masa dimana lelaki itu memintamu untuk mendukungnya. Masa dimana lelaki itu menahanmu pergi. Masa dimana kau luluh karenanya. Masa dimana kau benar-benar merasa perasaanmu tak akan pernah tersampaikan. Masa dimana lelaki itu berkata bahwa kau.. adalah ‘One Thing’ baginya.

Dan sekarang fikiranmu bertambah rumit. Benakmu terpenuhi oleh kejadian absurd hari ini. Semua layaknya film yang berjalan lambat. Menyisakan kekecewaan yang teramat dalam perasaanmu. Kau benar-benar kecewa karena mereka semua terlewat tega…

“Jenny! Wait! Listen to me!” teriak seseorang dengan menarik sikumu. Seseorang dengan suara berat yang amat kau rindu. Ia memaksamu berhenti. Reflex, kau tolehkan kepala ke arahnya dan mendapati seraut kekhawatiran di sana. Gurat kepedihan terlukis jelas di wajahnya melihat mukamu memerah penuh air mata.dannnnn

PLLLLAAAAKKKKK!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

OKE END OF THIS CHAPTER

hayooooo pemnasaran yah ,,ohh ya dipart selanjutnya udah ending guys :D siapa yang tau ending nya ????

koment dengan cara mention ke @audinadineyyy / @ZaynNiallLovers yah ditunggu loh :D

Continue lendo