Melukis Senja

By rimatappangrara

85 7 0

Hai!! Namaku Azka George Matthew. Kalian boleh memanggilku Azz. Aku lahir di Belanda pada 12 Maret 1999 dan s... More

Prolog

01- SMA Harapan Bangsa

34 2 0
By rimatappangrara

Senin, 18 Juli 2016

9 tahun sudah kami tinggal menetap di Indonesia dan kini aku sudah duduk di bangku kelas 2 SMA. Hari ini, adalah hari pertama kami kembali bersekolah setalah 3 minggu menikmati libur penaikan kelas dan aku memilih untu menghabiskan waktu liburku di Belanda. Aku sangat merindukan ke 4 sahabat ku yaitu Candra, Yugo, Eric, dan Cika. Mereka adalah orang-orang yang sangat gila bagiku yang mampu membuatku tak henti-hentinya tertawa saat kami nongkrong. Mereka selalu saja mempunyai topik baru yang akan selalu kami bahas saat kami sedang santai di café milikku atau di kantin sekolah. Sedih rasanya sebulan tidak bertemu dengan mereka, dan hari kami akan kembali melepas rindu itu bersama.

kemudian aku mengambil tas dan kunci mobil lalu keluar dari kamarku yang terletak di lantai 2 dan segera menuju ke lantai pertama. Namun, sebelum turun aku menyempatkan diri untuk memberitahu kepada Bella bahwa aku akan berangkat duluan.

"Bella,, kamu berangkat bareng papa yah!! Aku pergi duluan!!"

"Iya kak. Semangat!!" sahut Bella dengan sedikit berteriak agar suaranya kedengaran.

Satu persatu anak tangga ku lewati,

"Ma, Pa, Azka berangkat sekolah dulu yah." Kataku seraya menyalami tangan kedua orang tuaku yang sedang menikmati sarapan mereka.

"Kamu ngga sarapan Az?" kata mama dengan nada yang naik 1 oktav dari biasanya.

"Azka nanti sarapan di sekolah mama" jawabku sembari mencium kening ibuku yang sangat cerewet itu.

"Loh, Bella mana Az?? Dia ngga berangkat bareng kamu?" tanya papa sambil celingak celinguk mencari keberadaan Bella.

"Katanya Bella mau berangkat bareng papa aja hari ini" ucapku sembari berlarian kecil meninggalkan ruang makan. Hari ini aku sangat excited untuk kembali ke rutinitas ku. Bukan karena aku pintar, tapi karena aku merindukan ide-ide konyol sahabat-sahabatku yang selalu saja memiliki cara bolos terbaik. Sesampainya di garasi, aku menghidupkan mobilku dan beberapa saat kemudian mobil ku sudah melaju di jalan yang masih tercium aroma aspal basah. Ya hari ini aku berangkat sedikit lebih cepat dari sebelumnya untuk menghindari kemacetan kota Jakarta di pagi hari.

Aku bersekolah di SMA Harapan Bangsa, salah satu sekolah bergengsi di kota ini yang 90% muridnya cerdas dan 10% lainnya adalah murid tipe seperti aku dan geng ku. Namun jangan salah, meskipun aku suka bolos, aku selalu mendapatkan nilai 100 saat ulangan dan itu bukan karena nyontek tapi karena teman dudukku yaitu Ann selalu saja memberikan lembaran jawabannya saat kami ulangan tanpa ku minta dan aku pemegang prinsip 'rejeki gak boleh di tolak'. Ann adalah pemegang peringkat 1 di kelasku selama 2 semester dan aku yang hanya berharap jawaban Ann, adalah pemegang peringkat 2 karena jawaban Ann. Ann seorang gadis berdarah Sunda, yang memiliki postur tubuh ideal dengan rambut yang terurai bebas, dilengkapi kacamata yang menghiasi wajah cantiknya. Setelah 15 menit, aku akhirnya tiba di sekolah. Setelah memarkirkan mobil kesayangan ku di tempat biasa, aku menyalami pak Bujang yang selalu setia menjaga sekolah kami. Setelah menanyai kabar pak Bujang, aku bergegas menuju ke kelas ku yang terlihat masih sepi.

"Selamat pagi semuanya!!" seruku setibanya di kelas dengan penuh antusias.

"Hai Azka!" balas enam orang temanku yang tiba lebih dahulu di kelas termasuk Ann.

"Eh, kalian apa kabar? Gimana liburannya?" jawabku sembari menyalami mereka.

"Baik.. Gimana liburan loh di Belanda? Seru ngga??" sahut Ann.

"seru banget!" balasku singkat sambil meletakkan tasku di atas meja dan duduk di samping Ann.

"Loh ada bawah oleh-oleh gak nih buat kita-kita??" tanya Tomy sembari menepuk pundakku.

"Ada dong!! Tapi ntar aja setelah kita semua pada ngumpul!" balasku.

"Apaan tuh? Bagi satu aja dong ntar keburu upacara lagi" rengek Tomy.

"Emang setelah kelar upacara baru di makan biar semuanya kebagian" sahutku sambil mengambil hp dari saku celanaku dan bergegas membuka app pesan untuk menghubungi teman-temanku yang belum juga muncul. 10 menit kemudian kelas ku sudah penuh, semua sudah datang kecuali ke empat temanku padahal sebentar lagi bel akan berbunyi.

Dan benar saja, beberapa saat kemudian bel pun berdering pertanda bahwa upacara akan di mulai, sedangkan ke empat teman ku belum juga muncul. Akhirnya aku memutuskan untuk memasuki lapangan upacara bersama Ann dan teman-temanku yang lain. Beberapa saat kemudian,

"WOI" aku di dikejutkan dengan suara orang berteriak persis di samping kupingku dengan tangan yang menepuk pundakku dengan sangat tidak santai.

"Bangke! Kalian baru pada dateng??" sahutku dengan mengernyitkan keningku.

"Santai aja dong" balas Yugo

"Iya dong. Kita kan keep santuy" sambung Candra

"Terserah lo pada deh" sahutku.

"Ya elah Az, gak usa ngambek kali" sahut Egi sembali menyalami tangan ku

"Ngga kok. Gak ada yang ngambek" balasku dengan sedikit tersenyum ke arah mereka.

"Kamu apa kabar Az?" tanya Cika saat kami bersalaman.

"Baik kok seperti yang kamu lihat sekarang. Ya udah kita fokus upacara dulu" Jawabku dengan senyum.

"Makin ganteng ae loh bambang" sahut Cika dengan sedikit tersenyum dan memalingkan pandangannya dari wajahku.

"Hati-hati loh.. Jangan sering di liatin, ntar loh suka lagi sama gue" ucap ku sembari menyenggol pundak sahabatku yang satu itu.

Berselang 45 menit kemudian, upacara akhirnya selesai dan kami bergegas berjalan kembali ke kelas. Setibanya di kelas,

"Azka, oleh-oleh nya mana? Kan udah kelar upacara" sungut Tomy

"Bentar." Jawabku sembari membuka tas, dan mengambil kantong plastik hitam yang berisi cemilan khas Belanda.

"Guys, ini cemilannya sebungkus, berdua ya soalnya takut ngga cukup" kataku dengan sedikit berteriak agar di dengar oleh semua orang.

"Gak salah nih? Seorang Azka George Matthew bawah oleh-oleh? Tumben, kesambet apaan sih loh?" ujar Candra sembari merebut plastik di tangan ku dan mulai membagikannya kepada teman-temanku.

"Kebetulan sih aku belanja cemilan banyak kemarin, makanya ku bawah deh ke sekolah. Eh Ann, ini untuk kamu. Sepesial." ucapku dengan senyum yang menghiasi wajahku saat menyodorkan sebuah kotak berisi cokelat putih yang hanya di produksi di Belanda.

"Beneran?" balas Ann dengan wajah tidak percaya. Maklum, teman-temanku tau bahwa aku adalah tipe orang yang gak biasa untuk membeli oleh-oleh saat bepergian karena bagiku itu hal yang sangat ribet.

"Iya Ann" balasku diiringi bahasa tubuh mengangguk pada Ann.

"Thank you Az" ujarnya dengan senyum yang mengembang.

Setelah semua kue telah habis di bagikan, aku, Candra, Yogi, Egi dan Cika duduk berkumpul di kursi paling belakang sembari bercengkrama dan menceritakan pengalaman liburan kami. Beberapa saat kemudian, Dela, Lani, Wiwi, dan Reva memasuki kelas dan Dela adalah orang terakhir yang masuk ke kelas.

"Eh guyssss, itu siapa? Murid pindahan?" tanyaku pada ke-4 temanku sembari menunjuk ke ara Dela.

"Sembarangan aja loh! Itu Dela loh Az, temen kita dari semester satu!" sahut Egi dengan nada meyakinkan.

"ow" jawabku singkat sambil mengalihkan perhatian ku.

"kamu ngga tau Dela, Az??" balas Candra dengan nada sedikit menginterogasi.

"Gak, gak penting!" ujarku dengan nada dingin.

"Loh kayak gak kenal Azka aja Can!" sahut Egi sambil menepuk pundak Candra lengkap dengan tawa.

Akhirnya pembahasan kami berlangsung seru karena wali kelas kami ngga masuk hari itu. Sampai akhirnya ;

"Az, lo tadik bagiin oleh-oleh dari Belanda? Kita kok gak kebagian?" tanya Lani karena tidak kebagian kue.

"Loh, tadi yang bagi si Candra. Emang kamu ngga kebagian?" tanya ku dengan penuh rasa heran karena kue yang ku bawah sama dengan jumlah meja yg ada di kelas jadi seharusnya semua kebagian.

"Ngga. Gue, Wiwi, Dela dan Reva belum dapet loh" tangkasnya dengan raut wajah sedih.

"Maaf ya Lan, kuenya udah kita makan. Abisnya gue pkir kalian ngga datang" jawab Candra.

"Ya dasar rakus loh" balas Lani dengan raut wajah kesal

"Ya udah besok ku bawain lagi ya Lan" jawabku dengan sedikit senyum ke arah Lani.

"Janji ya Az!" seru Lani dengan antusias dan hanya ku balas dengan anggukan kecil.

"Ya udah terimakasih Az" balas Lani sembari beranjak pergi menuju tempat duduknya.

Tanpa sengaja saat melihat ke arah Dela, mata kami saling berpapasan dan serasa enggan untuk memalingkannya. Aku hanya memberi senyum pada Dela dan di balas dengan senyum.

"Cantik" gumamku...

"ngelamun aja sih Az? Loh liatin apaan?" ucap Yugo yang membuatku terkejut lalu memalingkan pandanganku dari Dela.

"Gak kok. Kita ke kantin yuk" ajak ku agar tak ada seorangpun yang tahu bahwa aku memperhatikan Dela. Bukan suka hanya saja kagum akan ciptaan Tuhan yang satu ini.

"Gimana kalo kita nongkrong ke café loh aja?" ucap Cika dengan nada semangat.

"Ada bener nya juga nih" Sahut Egi.

"Udahlah kita di sekolah aja. Baru juga hari pertama masa udah bolos aja" ujarku karena masih penasaran sama Dela.

"Ya udah deh. Ayoo!!" balas Cika.


Jangan Lupa follow ya :)

Continue Reading

You'll Also Like

16.8M 648K 64
Bitmiş nefesi, biraz kırılgan sesi, Mavilikleri buz tutmuş, Elleri nasırlı, Gözleri gözlerime kenetli; "İyi ki girdin hayatıma." Diyor. Ellerim eller...
389K 11.1K 53
what happened when the biggest mafia in the world hid his real identity and married an innocent, sweet girl?
4M 86.6K 62
•[COMPLETED]• Book-1 of Costello series. Valentina is a free spirited bubbly girl who can sometimes be very annoyingly kind and sometimes just.. anno...
630K 7.7K 31
The bad boy's life changes when he suddenly becomes the teacher's baby...