Selion High School (COMPLETE)

Galing kay itsmekan

394K 70.2K 3.5K

SELION HIGH SCHOOL Sekolah yang penuh dengan kejutan bagi Cassie. Memiliki kisah misteri yang membuat Cassie... Higit pa

P R O L O G
01 • Selion High School
02 • Kenalan
03 • Tidak Bisa Merasakan
04 • Kepala Sekolah
05 • Tes Tidak Biasa
06 • Pengumuman
07 • Kelas Pertama
09 • Unexpected
10 • Reuni Dadakan
11 • Tempat Tinggal Baru
12 • Wali Kelas
13 • Penuh Tanya
14 • Realize
15 • Bersembunyi
16 • Benar-Benar Berkibar
17 • Nyata atau Khayalan?
18 • Rahasia
19 • Memulai Pelatihan
20 • Pembagian Tim
21 • Memancing
22 • Berkumpul
23 • Ingatan Auriga
24 • Jungle Survival
25 • Terikat
26 • Penyelamat
27 • Teman atau Musuh?
28 • Serangan Tidak Terduga
29 • Ketua Angkatan
30 • Permintaan Maaf
31 • Kenyataan Yang Mengejutkan
32 • Sisi Kelam
33 • Pemilik Selion
34 • Keanehan
35 • Golden Class
36 • Terjebak
37 • Petunjuk
38 • Peraturan Baru
39 • Wali Kelas Baru
40 • Sebuah Misi
41 • Dendam
42 • Yang Sebenarnya
43 • Kemampuan Yang Mengakhiri
E P I L O G
S E Q U E L
R E V I S I

08 • Special Region

8.9K 1.6K 43
Galing kay itsmekan

CASSIE baru tahu, jika ternyata di belakang gedung kelas masih terdapat beberapa gedung yang berdiri.

Di sana ada sebuah gedung berlantai dua berukuran sedang yang sebagian dinding-dindingnya terbuat dari kaca. Selain itu, di sebelahnya terdapat gedung berbentuk horizontal yang panjang dan memiliki tiga lantai. Di depan gedung itu terdapat lapangan basket dan juga taman.

Di taman terdapat pepohonan rindang yang menyejukan dan di bawah pohon-pohon rindang tersebut terdapat beberapa kursi yang terbuat dari semen. Selain itu, terdapat beberapa tumbuhan bunga yang mempercantik taman tersebut.

Saat ini, Cassie beserta murid terpilih lainnya berada di suatu wilayah yang suasananya sangat berbeda dengan sekolah.

Memang wilayah ini merupakan wilayah bagian sekolah juga. Namun entah mengapa, auranya sangat berbeda sekali. Di sini lebih tenang dan juga damai, sejuk dan juga tentram.

Menciptakan sebuah ketenangan bagi orang yang mengunjunginya. Termasuk Cassie sendiri yang sangat menikmati suasana saat ini.

"Untuk sekarang, saya akan memberikan kalian kesempatan untuk berkeliling dan beradaptasi dengan lingkungan baru ini. Dan yang akan menemani kalian adalah ketua angkatan kelas dua belas dan sebelas, yaitu Mino dan Noah ."

Penjelasan Pak Arthur membuat Cassie yang sedang menikmati suasana itu menolehkan kepalanya ke depan. Namun tiba-tiba ia termangu,  kala melihat dua orang cowok yang berdiri di sebelah pak Arthur itu.

Mendadak Cassie terpana, ia terpesona dan juga  terlena oleh ketampanan yang dimiliki dua orang cowok yang ada di depan sana.

Apa ini yang di maksud oleh Rania? Jika murid-murid di Golden Class itu... orangnya cakep-cakep semua?

Oke, Rania. Sepertinya sekarang Cassie mulai percaya.

Cassie juga seorang wanita. Jika melihat cowok tampan yang terpampang jelas di depan matanya, tentu saja ia tidak bisa menahannya agar tidak terpesona. Cassie hanyalah manusia biasa yang juga bisa terlena oleh ketampanan lawan jenisnya.

"Hallo semuanya, selamat datang di Special Region! Perkenalkan, nama saya Choi Mino, di sini saya sebagai ketua dari angkatan Golden Class  kelas duabelas." Cowok keturunan Korea yang mempunyai kulit putih dan bersih itu memperkenalkan diri dengan bahasa Indonesia yang fasih dan juga lancarnya.

Kini giliran cowok jangkung di samping Mino yang memperkenalkan dirinya, dia tersenyum hangat, "nama saya Noah Gazendra. Saya ketua dari angkatan Golden Class kelas sebelas. Salam kenal semuanya!"

Namanya Noah. Cowok itu benar-benar menarik perhatiannya Cassie. Dibandingkan Mino, entah kenapa... Noah seperti mempunyai daya pikat yang lebih kuat.

"Biasa aja kali, liatnya. Iler lo netes, tuh."

Sindiran itu membuat lamunan Cassie seketika buyar, gadis manis yang rambutnya diikat kuda itu  langsung menoleh ke samping kanannya dan menemukan Auriga berdiri di sana.

"Apa sih, lo? Ganggu orang aja! Gue tuh sedang menikmati ciptaan Tuhan yang luar biasa. Jangan berisik!" Kata Cassie, lalu memalingkan wajahnya ke depan lagi.

Auriga mendecih pelan, "masih gantengan gue kemana-mana." Ujarnya tanpa beban.

Mendengar itu, Cassie kembali menoleh ke arah Auriga lagi, kali ini dengan tatapan mematikannya, membuat nyali Auriga seketika ciut.

Mengingat kejadian kemarin. Cowok itu jadi kapok.

"Terserah." Kata Auriga akhirnya.

Cassie kembali melihat ke depan. Ia kemudian mendengarkan dengan seksama penjelasan dari Mino dan juga Noah yang sedang menjelaskan mengenai gedung-gedung yang ada di depannya ini.

Posisi Cassie saat ini berada di barisan paling belakang, membuat ia sedikit berjinjit agar bisa melihat wajah Noah dengan jelas. Karena sebenarnya, orang-orang di depannya itu tinggi-tinggi, sehingga ia harus sedikit berjuang jika ingin menikmati ketampanan Noah yang bertambah berkali-kali lipat saat sedang berbicara.

"Enggak keliatan, ya?"

Ucapan itu membuat Cassie menolehkan kepalanya ke samping kiri, dan ia menemukan Ravan yang sedang menatapnya.

Otomatis Cassie menurunkan kakinya yang berjinjit, ia pun tersenyum kikuk, "eh—ehehehe... iya."

"Mau maju ke depan enggak? Gue bantuin." Tawar Ravan membuat Cassie langsung menggelengkan kepalanya.

"Enggak usah. Enggak pa-pa kok, lagian bentar lagi mau masuk ke dalam." Tolaknya.

Ravan menatap Cassie sebentar, kemudian cowok tinggi itu mengangguk paham.

"Makanya, punya badan tuh yang tinggi!" Celetuk Auriga membuat Cassie langsung menoleh lagi ke arahnya.

"Secara tidak langsung, lo ngatain gue pendek, gitu?"

"Bagus, sadar diri."

Cassie tersenyum segaris, "gue tuh bukannya pendek," kemudian gadis itu sedikit berjinjit, lalu  menjitak kepala Auriga dengan tidak manusiawi, "lo aja yang ketinggian!" Serunya dengan kesal.

Ravan tertawa melihat itu. Sedangkan Cassie melipat kedua tangannya di depan dada dan menatap Auriga yang kesakitan dengan sinis.

"Gila lo! Jitak kepala orang enggak kira-kira!" Protes Auriga yang sedang mengusap-ngusap kepalanya yang malang.

Auriga ingin membalas, namun ia tahu diri. Ia tuh cowok, enggak bisa nyakitin cewek.

Tapi tuh cewek semena-mena sama cowok. Auriga jadi kesel.

Mengabaikan Auriga yang kesakitan, Cassie memalingkan wajahnya ke depan, ia memilih untuk  menatap Mino yang masih menjelaskan.

"... gedung yang panjang ini merupakan gedung asrama kedua setelah asrama utama yang ada di belakang gedung olahraga. Asrama ini khusus untuk kalian. Di dalamnya terdapat kamar-kamar dengan fasilitas yang sangat lengkap." Mino menjelaskan bangunan panjang yang berlantai tiga.

"Nah, gedung kelas kalian sekarang adalah yang ini." Kini Mino berdiri di depan gedung berlantai dua. "Saya yakin kalian akan menyukainya, mari masuk." Cowok itu membuka pintu yang terbuat dari kaca. Dan mempersilahkan yang lainnya untuk masuk ke dalam sana.

Saat Cassie masuk, ia menatap sekelilingnya dengan takjub.

Ruangan utama yang luas ini dipenuhi oleh dekorasi foto-foto. Kebanyakan foto para murid berseragam sama dengannya yang Cassie yakini adalah murid Golden Class dari tahun ke tahun.

Selain foto para murid, ada juga foto para kepala sekolah dari yang pertama sampai yang sekarang.

Di ruangan ini juga terdapat lampu gantung berukuran besar yang terlihat mewah. Selain itu, di ruangan utama ini terdapat tangga bercabang yang akan membawa mereka ke lantai dua.

Lalu, terdapat dua koridor yang mengarah ke timur dan juga barat.

"Di koridor sebelah barat, ada loker untuk kalian. Dan di sana ada ruang kelas 10 dan juga 11. Sedangkan di koridor sebelah timur, di sana ada kelas 12, ruang seni dan musik, ruang kelas bela diri, aula, ruang guru dan juga toilet." Mino kembali menjelaskan.

Setelah itu, Mino mengajak semua untuk naik ke lantai dua dan mereka semua diajak berbelok menaiki tangga yang ada di sebelah kiri.

Saat mereka berada disana, Cassie dibuat tercengang kala tangga itu ternyata membawanya ke sebuah perpustakaan yang terlihat sangat nyaman.

Terdapat kursi dan meja yang bentuknya memanjang. Letaknya menghadap ke halaman belakang, memberikan kesan ketenangan saat membaca karena mereka akan disuguhkan oleh pemandangan langit dan juga pepohonan dari balik dinding kaca.

Selain itu di sana banyak rak-rak buku yang berjajar dengan rapi dan juga bersih.

Disaat tangga sebelah kiri membawa mereka ke perpustakaan, maka tangga di sebelah kanan membawa mereka ke berbagai pintu yang di dalamnya terdapat ruangan.

Ruangan itu bisa di pakai untuk berdiskusi dan juga bersantai. Di dalamnya terdapat sofa, televisi, wi-fi  dan juga lemari pendingin.

"Ruangan ini merupakan ruangan diskusi dan terdapat tiga ruangan yang seperti ini. Sehingga masing-masing angkatan mendapatkan satu ruangan." Kali ini Noah yang menjelaskan.

Mereka semua yang mengikuti tour kecil ini mengangguk paham. Terlihat jelas dari mata mereka jika mereka sangat menikmati tour-nya itu.

Setelah menikmati suasana di lantai dua. Akhirnya mereka semua kembali turun ke lantai dasar. Mino dan Noah mengajak semuanya untuk pergi menuju ruangan kelas.

Sesampainya di sana mereka dibuat kagum oleh kelasnya. Di dalam kelas berukuran 5×5 meter ini terdapat kursi dan meja yang hanya bisa ditempati oleh satu orang.

Kursi dan meja-meja itu berjajar rapi, terdapat tiga jajar dan lima baris. Di depan kelas terdapat papan tulis dan dinding khusus untuk proyektor, di kelas ini juga terdapat jendela yang menghadap ke arah lapangan basket.

Selain itu di dalam kelas ini terdapat ac dan juga wi-fi. Lalu ada rak buku kecil yang terletak di depan, lebih tepatnya di samping meja dan kursi guru.

Cassie tidak percaya jika ternyata sekolah ini mempunyai fasilitas yang lengkap serta bangunan yang banyak. Pantas saja sekolah ini menjadi sekolah idaman.

Tidak sia-sia ia di sekolahkan di Selion High School.

"Nah, mungkin sampai di sini tour kita kali ini, sisanya nanti kalian bisa berkeliling sendiri. Semoga kalian menikmati tour kecil hari ini." Ujar Noah diiringi senyuman tampan yang menawan.

"Selamat datang di Golden Class, semuanya!" Sambut Mino dan juga Noah.




















●□●

Tinggalkan vote dan komen, juseyo🙏

Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

414 64 4
Selion High School kembali membawa kisah baru. Kali ini bukan tentang misi, bukan juga perihal hati. Melainkan, ini kisah tentang persahabatan yang m...
10.3K 1.7K 107
Bagaimana jika ada hantu yang membantumu untuk mewujudkan impianmu? Ya, itulah yang terjadi pada seorang gadis yang bernama Nevenka. Ia ingin sekali...
3.9K 462 9
Tentang kisah singkat yang diingat lewat klausa sederhana. Sajak ukiran tentang rindu yang membara. Perpisahan tanpa kata, ditinggalkan tanpa diizink...
1.1K 127 53
•───────◐◑❁❁❁◐◑───────• BLURB Imelda Andini selalu dihantui oleh sosok menyeramkan yang seolah mengikutinya ke mana pun ia pergi. Teror demi teror t...